*1 3
Robertus Tri Bowo Nyata Utama , Edhi Wahjuni Setyowati2 , Harimurti
ABSTRACT
In every road maintenance project implementation there are always unpredictable risks affecting the quality
of the project performance. This study aims to obtain the most dominant risks affecting the quality
performance of road maintenance projects in Malang Regency using Analysis Hierarchy Process (AHP)
method and Multiple Linear Regression. The AHP method was chosen to observe the highest level of the risk,
while the Multiple Linear Regression method was selected to find risk events which have significant effect
upon the quality degradation of the project. The results showed that the risk of material specification
insufficiency reaches the highest risk level with risk factor value of 0.584, while the risking events caused by
materials and human resources insufficiency is the most significant influences affecting the quality
degradation of the project performance.
REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 211
2. TINJAUAN PUSTAKA lalu lintas yang dapat mengakibatkan kerusakan
2.1 Proyek Perkerasan Jalan minor pada perkerasan. Selain itu, temperatur,
Dalam pekerjaan pembangunan istilah kelembapan, dan gerakan tanah dasar dapat
proyek sering kita dengar. Utamanya bila kita pula menyebabkan kerusakan perkerasan.
sering berkecimpung dalam dunia Dalam pekerjaan perbaikan suatu perkerasan,
kontraktor/pelaksana pembangunan. Secara maka dikenal isntilah-istilah pemeliharaan dan
umum proyek merupakan sebuah kegiatan rehabilitasi.
pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar
permintaan dari seorang pemilik pekerjaan 2.5 Konsep Kualitas
yang ingin mencapai suatu tujuan tertentu dan Definisi kualitas (mutu) menurut
dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai sukirman (2003) [7] yaitu kesesuaian dengan
dengan keinginan pemilik/owner dan persyaratan dan cocok untuk digunakan.
spesifikasi yang ada. Dalam dunia Sedangkan dalam kerangka ISO 9000
pembangunan ada beberapa macam proyek didefinisikan sebagai ciri dan karakter
yang dilaksanakan oleh kontraktor, diantaranya menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang
adalah proyek gedung (perumahan, mempengaruhi kemampuan produk tersebut
perkantoran, pabrik, bangunan umum), irigasi untuk memuaskan kebutuhan tertentu.
(saluran, dam), prasarana transportasi (jalan,
jembatan) serta bangunan fisik lainnya. 2.6 Analisis Statistik
Pengelolaan data dianlisis secara statistik
2.2 Tahapan Pelaksanaan Proyek dengan menggunakan bantuan program
Jalan Perkerasan Lentur Statistical Program for Social Science (IBM
Menurut Asiyanto (2008) : Tahapan SPPS 21) yang merupakan program pengolah
pelaksanaan pekerjaaan dengan perkerasan data statistik. Analisis statistik data tersebut
aspal perkerasan lentur (flexible pavement) ini meliputi:
meliputi: pekerjaan persiapan, pekerjaan 1. Uji Mann Whitney U Test
pengukuran, pekerjaan subgrade, pekerjaan 2. Uji Kruskall Wallis H
subbase, pekerjaan trial hot mix dan percobaan 3. Uji Validitas dan Reabilitas Data
pemadatan hot mix, pekerjaan base course 4. Analisi Regresi Linear Berganda
(asphalt treated base), pekerjaan sambungan
hot mix, pekerjaan surface course, pekerjaan 2.7 Analisis Hierarki Proses (AHP)
tes sampel dan pekerjaan bahu jalan (shoulder). AHP merupakan suatu metode
[1] pendukung keputusan yang dikembangkan oleh
. seorang professor matematika University of
2.3 Pekerjaan Perkerasan Lentur Pittsburgh kelahiran Irak, Thomas L. Saaty
Lapis Permukaan (2008) [6]. AHP merupakan metode untuk
Pekerjaan lapis permukaan (surface membuat urutan alternatif keputusan dan
course) menggunakan campuran aspal panas pemilihan alternatif terbaik pada saat
(hot mix) sebelumnya waktu penghamparannya pengambil keputusan dengan beberapa tujuan
tidak boleh dilakukan waktu hujan, karena akan atau kriteria untuk mengambil keputusan.
mengurangi mutu dari aspal beton yang Langkah pertama dalam melakukan
dihasilkan serta harus disediakan alat analisis ini adalah membuat matriks
komunikasi (HT, radio, handphone, dll) untuk berpasangan untuk frekuensi risiko dan dampak
berkomunikasi antara AMP dan tempat risiko yang diperoleh berdasarkan penilaian
phenghamparan hot mix. [1] setiap kriterianya ditentukan sesuai dengan
Tabel 1 yaitu tabel skala penilaian AHP. Untuk
2.4 Pemeliharaan Perkerasaan Lentur melakukan pembobotan dan penilaian risiko
menggunakan metode Analisis Hirarki Proses
Jalan
(AHP), dimulai dengan membuat matriks
Pemeliharaan perkerasan merupakan
berpasangan untuk dampak dan frekuensi
pekerjaan yang penting dalam perkerasan lentur
risiko, menentukan pembobotan matriks,
jalan. Hardiyatmo (2007:153) [4] menyatakan
melakukan perhitungan konsistensi matriks,
bahwa perkerasan secara terus menerus akan
menentukan nilai faktor risiko, dan yang
mengalami tegangan-tegangan akibat beban
REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 212
berikutnya adalah menentukan Rangking dan 2.8 Variabel Penelitian
Level Risiko. Dimana Variabel X1 hingga variabel
X23 pada gambar.2 penelitian ini didapat dari
Tabel 1. Skala penilaian AHP penelitian terdahulu oleh Fandopa (2012) [3],
Tingkat Definisi Penjelasan dan Zulianto (2015)[8] serta beberapa dari
Kepentingan dokumentasi proyek. Variabel bebas dari
1 Sama pentingnya Kedua elemen penelitian ini ditinjau beberapa aspek meliputi:
dibanding yang menyumbang
lain sama besar pada Aspek Material
sifat tersebut. X1 Material yang dipakai tidak sesuai
3 Moderat Pengalaman spesifikasi.
pentingnya menyatakan X2 Jumlah material yang dibutuhkan
dibanding yang sedikit berpihak
lain pada satu elemen
kurang
5 Kuat pentingnya Pengalaman X3 Kedatangan material terlambat
dibanding yang menunjukan X4 Temperatur Kedatanagan Material
lain secara kuat Aspal Hot Mix kurang dari yang
memihak pada Disyaratkan
satu elemen.
7 Sangat kuat Pengalaman Aspek Sumber Daya Manusia
pentingnya menunjukan X5 Kemampuan Tenaga Pelaksana
dibanding yang secara kuat Kurang
lain disukai dan X6 Tingkat keahlian tenaga kerja
dominan dalam
praktek
tidak cukup
9 Ekstrim Pengalaman X7 Kualitas tim engineering proyek
pentingnya menunjukan satu kurang baik
dibanding yang elemen sangat X8 Kompetensi personil tidak sesuai
lain jelas lebih dengan tugasnya
penting
Sumber: Thomas L. Saaty (2008)
X9 Salah dalam mengambil keputusan
Metode Pelaksanaan dan Peralatan
Berdasarkan hasil kajian peristiwa- X10 Metode pelaksanaan tidak tepat
peristiwa risiko pemeliharan jalan yang X11 Jenis peralatan yang digunakan
dilakukan penilaian menggunakan skala tidak tepat
penilaian AHP meliputi: X12 Buruknya penataan site layout
Lingkungan
X13 Cuaca kurang baik
X14 Kondisi lapangan sulit
X15 Kerusakan oleh pihak ketiga
Manajerial
X16 Distribusi data/ informasi kurang
baik
X17 Komunikasi antar pihak kurang
baik
X18 Kurangnya teamwork
X19 Kurangnya komitmen dalam hal
quality assurance dan quality
control
Desain dan Dokumentasi
X20 Kesalahan desain
X21 Spesifikasi sulit dimengerti
X22 Adanya perubahan desain dan
lingkup pekerjaan
Gambar 1. Skema Hirarki Risiko Proyek X23 Pengedalian dokumen di lapangan
Pemeliharaan Jalan tidak baik
REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 213
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada proyek 3.3 Pengelompokan Responden
jalan yang ada di Kabupaten Malang pada Pengelompokan responden dalam
pekerjaan aspal hotmix dengan lingkup penilitian ini adalah berjumlah 50 responden
permasalahan mengenai analisis tingkat risiko yang dibagi dalam karakteristik responden pada
proyek yang berpengaruh terhadap kinerja Tabel 2.
mutu proyek kemudian ditentukan cara
penanganan yang tepat terhadap peristiwa- Tabel 2. Karakteristik responden
peristiwa risiko tersebut.
Karakteristik Responden Jumlah
3.1 Diagram Alir Penelitian Pendidikan Responden:
36
o Sarjana (S2 dan S1)
o Non Sarjana (D3/D4 dan
14
SLTA)
Pengalaman Bekerja Responden:
o < 15 th 39
o 15 - 30 th 11
Jabatan Responden:
o Konsultan Pengawas 15
o Dinas PU Bina Marga 10
o Kontraktor 25
REKAYASA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 219