Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raihan Muhammad Akmal

NIM : 1704090
Kelas : Akuntansi A 2017
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

FINTECH KINI DAN MASA DEPAN


Fintech ialah sebuah sebutan yang disingkat dari kata ‘financial’ dan ‘technology’, di mana
artinya adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan. Inovasi yang ditawarkan Fintech
sangat luas dan dalam berbagai segmen,baik itu B2B (Business to Business) hingga B2C (Business
to Consumer). Fintech mempengaruhi cara manusia untuk bertransaksi, lebih efisien dan praktis
dalam transaksi ekonomi. Contoh bisnis yang tergabung di dalam Fintech adalah :

 Proses jual beli saham,  Pembayaran,


 Peminjaman uang (lending) secara  Investasi ritel,
peer to peer,  Perencanaan keuangan
 Transfer dana, o (personal finance).

Klasifikasi Fintech
Bank Indonesia mengklasifikasikan Fintech menjadi 4 :

1. Crowdfunding dan Peer to Peer Lending


Crowdfunding (pembiayaan masal atau berbasis patungan) dan peer to peer (P2P)
lending ini diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Crowdfunding sangat berguna
untuk melakukan penggalangan dana. P2P Lending merupakan sebuah layanan Fintech
yang sangat membantu masyarakat UMKM sehingga mereka dapat meminjam dana
dengan mudah walaupun mereka belum memiliki rekening di bank.
2. Market Aggregator (Comparison Site / Financial Aggregator)
Berperan sebagai pembanding produk keuangan, dimana Fintech tersebut akan
mengumpulkan dan mengoleksi data finansial untuk dijadikan referensi oleh pengguna.
3. Risk and Investment Management
Memiliki fungsi seperti financial planner yang berbentuk digital. Adanya
manajemen risiko dan investasi, juga terdapat manajemen asset, dimana Fintech akan
membantu operasional sebuah usaha sehingga lebih praktis.
4. Payment, Settlement dan Clearing
Jenis Fintech yang tergabung di dalam klasifikasi ini adalah pembayaran
(payments) seperti payment gateway dan e-wallet. Diawasi oleh BI (Bank Indonesia)
karena proses pembayaran meliputi perputaran uang yang nantinya akan menjadi tanggung
jawab Bank Indonesia.
Manfaat Fintech
Peradaban manusia yang terus berkembang akan membutuhkan hal-hal praktis dan efisien.
Fintech menawarkan efisiensi dan efektifitas dalam transaksi ekonomi :

 Menjadi salah satu faktor yang mempermudah usaha-usaha baru yang bersifat destruptive
atau disebut startup.
 Peningkatan taraf hidup masyarakat.
 Menghidupi kegiatan ekonomi mikro dan makro.
 Penurunan bunga pinjaman.

Kelebihan Fintech
i. Kemudahan – Perusahaan yang terlibat dalam teknologi keuangan memanfaatkan konektivitas
seluler sepenuhnya.
ii. Penasihat keuangan – banyak dari system terbaru mengandalkan saran-robo untuk memberi
orang petunjuk tentang keuangan mereka.
iii. Keamanan tingkat lanjut – Menggunakan metode keamanan terbaru diperlukan untuk
memastikan lebih banyak orang percaya diri dalam menggunakan layanan keuangan jenis ini.
iv. Pemprosesan dokumen yang lebih cepat, pemprosesan pinjaman yang lebih cepat, validasi
skor kredit yang lebih cepat, memastikan akses yang lebih cepat ke pinjaman atau Layanan
Keuangan lainnya.
v. Tingkat persetujuan – banyak usaha kecil mulai menggunakan pemberi pinjaman alternatif
seperti yang terlibat dalam teknologi keuangan karena memiliki potensi untuk meningkatkan
aksesibilitas dan mempercepat tingkat persetujuan untuk keuangan.
vi. Lebih nyaman dan efisien.
vii. Menjadwalkan pemberitahuan untuk pembayaran tagihan dan menghasilkan laporan yang
dipersonalisasi.
viii. Sistem pembayaran yang lebih baik – jenis teknologi ini dapat membuat bisnis lebih akurat
dan efisien dalam menerbitkan faktur dan mengumpulkan pembayaran.

Kelemahan Fintech
i. Diperlukan biaya besar untuk memulai perusahaan rintisan (startup)
ii. Diperlukan computer atau smartphone yang terhubung dengan internet untuk
mengakses layanan teknologi keuangan.
iii. Belum semua mengerti penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi tersebut,
khususnya yang minim informasi.
iv. Rawan penipuan.
v. Biaya bunga lebih tinggi.

Macam-Macam Perusahaan Fintech di Indonesia


1. Rupiah One
Pertama kali terdaftar Agustus 2018. Rupiah One memiliki user yang sudah
tersebar ke seluruh Indonesia.
2. Kredit Cepat
Kredit cepat adalah pinjaman jangka pendek berbasis online yang bertujuan untuk
menyediakan dana tunai (uang yang langsung dikirim ke rekening anda) dalam waktu
secepat mungkin, 24 jam.
3. Dana Rupiah
Dana Rupiah menyediakan pinjaman yang jauh lebih mudah, prosesnya tidak ribet
dan hanya membutuhkan waktu 15 menit. Dana Rupiah terdapat di Negara Asia lainnya.
4. Modal Nasional (Monas)
Mempunyai visi membantu masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan
financial berbasis aplikasi dan teknologi. Fokusnya adalah mengembangkan UMKM,
target penggunaannya perusahaan makro kecil dan menengah yang memiliki karyawan
minimal 5 orang dan memiliki pendapatan nasional rata-rata 5 juta perbulan.
5. Lumbung Dana
Menciptakan platform Peer to Peer (P2P) Lending untuk mempertemukan Pendana
dan Peminjam. Lumbung Dana Indonesia berkomitmen untuk menyediakan alternatif
akses keuangan melalui transformasi jasa keuangan dan bertujuan meningkatkan peran
UMKM dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Empat Produk Lumbung Dana, yaitu (1)
pinjaman karyawan; (2) pembiayaan UMKM; (3) pembiayaan tagihan; dan (4) pembiayaan
rantai pasok.
6. Dana Bijak
Layanan pinjaman online tanpa agunan terkemuka yang menawarkan pinjaman
mikro kepada masyarakat Indonesia. Lending platform dana bijak, yaitu ajuan pinjaman
sebesar Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000, pengembalian maksimal 30 hari, sistem poin yang
meringankan beban peminjam
7. Julo
Julo berasal dari bahasa Padang yang artinya arisan, Julo merupakan digital lending
company yang mempunyai lebih dari 50.000 active users. Produknya dibagi 2 yaitu, Julo
mini (pinjaman dari 500 ribu hingga 1 juta dengan tenor 30 hari) dan Julo cicil (pinjaman
dari 2 juta hingga 8 juta dengan tenor 3-6 bulan)
Yang membuat Julo berbeda dari Fintech lainnya adalah :
a) Bunga yang sangat rendah c) Proses cepat
b) Tenor hingga 6 bulan d) Eksklusif

Anda mungkin juga menyukai