Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar blakang

ٍ َّ ‫ع َ ْن س َ ع ْ ِد ب ْ ِن ا َب ِ ى َو ق‬
َ ‫اص ع َ ْن ا َب ِ ي ْ هِ ع َ ِن ال ن َّ ب ِ ي ِِّ صَ ل َّ ى هللا ُ ع َ ل َ ي ْ هِ َو س َ ل َّ مَ ا ِ َّن هللا‬

‫ب‬ ُّ ‫ب ال ن َّ ظ َ ا ف َ ة َ ك َِر ي ْ م ٌ ي ُ ِح‬


ُّ ‫ب ا ل ْ ك َ َر مَ َج َو ا د ٌ ي ُ ِح‬ َ ِّ ِ ‫ب ال ط َّ ي‬
ٌ ‫ب ن َ ِظ ي‬
ُّ ‫ْف ي ُ ِح‬ ٌ ِّ ِ ‫ط َ ي‬
ُّ ‫ب ي ُ ِح‬

ْ‫ا ل ْ َج َو ا د َ ف َ ن َ ِظ ِّ ف ُ ْو ا ا َف ْ ن َ ي ْ ت َ ك ُ م‬

Artinya : ”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan,

bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan,

bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah

lingkunganmu”. (HR. At- Turmudzi)

Buruknya kondisi sanitasi akan mengakibatkan meningkatnya

jumlah kejadian diare (P. J. Sehat, 2018) timbulnya penyakit akibat kondisi

sanitasi yang buruk, antara lain penyakit diare dan ISPA (Serang, 2013).

rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya jamban

keluarga, sehingga mereka kurang respon untuk dapat menerima informasi

yang bermanfaat bagi dirinya(Otaya, 2011)

Data WHO tahun 2015 menyebutkan bahwa 13% penduduk dunia

masih buang air besar di area terbuka. (WHO, 2015). sanitasi yang buruk

jauh lebih besar, yaitu sekitar 68% sungai di Indonesia mengalami

pencemaran berat (P. J. Sehat, 2018) Di Indonesia dari tahun 2000 sampai

dengan 2010 kecenderungan insiden naik. Pada tahun 2000 penyakit diare

1
2

301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun

2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000

penduduk. Hasil Riskesdes tahun 2013 menunjukkan prevalensi diare

seluruh kelompok umur di Indonesia adalah 3,5 persen dari 7,0 persen dan

kejadian diare untuk kelompok umur balita mencapai 6,7 persen.

(Parampuan et al., 2012)

Rencana Strategis Kementrian Kesehatan bahwa pada 2010-2014

ditargetkan presentase rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup

Bersih Dan Sehat (PHBS) sebesar 70% pada tahun 2014. Pada tahun 2012

ditargetkan sebanyak 59% rumah tangga telah melaksanakan PHBS dan

hasilnya sebanyak 56,70% rumah tangga telah melaksanakan

PHBS.(Parampuan et al., 2012)

Faktor seperti pengetahuan, sikap, ekonomi dan pendidikan

masyarakat (predisposisi), ketersediaan air bersih (pemungkin) dan peran

petugas kesehatan (penguat) merupakan faktor-faktor yang dapat berperan

dalam ketersediaan jamban keluarga sehat. (K. Sehat et al., n.d.)

Dengan Buang air besar di jamban banyak penyakit berbasis

lingkungan yang dapat dicegah, tentunya dengan jamban yang memenuhi

syarat kesehatan (Parampuan et al., 2012) diharapkan tiap individu untuk

memanfaatkan fasilitas jamban untuk buang air besar. Penggunaan jamban

akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan tetap bersih, nyaman dan tidak

berbau (P. J. Sehat, 2018) utuk dapat mengurangi pencemaran lingkungan


3

dan penyebaran penyakit menular dapat dikurangi, serta dapat mendukung

terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat (Munandar, Kesehatan, &

Bondowoso, 2016)upaya untuk mengubah prilaku masyarakat yang tidak

sehat adalah dengan pendidikan kesehatan, dengan anggapan bahwa

manusia selalu dapat belajar dan berubah.untuk menyesuaikan diri

terhadap perubahan lingkungan (Padang, n.d.)

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh “analisis kemanfaatan jamban terhadap kejadian

diare “

C. Tujuan umum

Analisis kemanfaatan jamban terhadap kejadian diare

Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui kemanfaatan jamban ?

2. Untuk mengetahui terjadinya diare?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sbagai masukan bagi :

1. Bagi penulis penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

penulis dalam menganalisis masalah dan sebagai wadah serta sarana

dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah serta

menambah pengetahuan dan pengalaman di lapangan

2. Bagi institusi Sebagai bahan tambahan informasi di institusi

pendidikan dan dapat dijadikan sebagai data dasar bagi peneliti

selanjutnya terutama mahasiswa Fakultas Kesehatan


4

3. bagi masyarakat , diharapkan dapat menjadi informasi yang

bermanfaat bagi masyarakat akan pentingnya penggunaan jamban

sbagai alat untuk menjaga kesehatan lingkungan yang akan nantinya

dapat mencegah penularan penyakitmelalui lingkungan

4. bagi pemerintah daerah setempat, untuk meningkat kan pengetahuan

tentang kesehatan, dapertemen kesehatan setempat dapat memberikan

penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat

5. bagi petugas kesehatan setempat , diharapkan dapat sebagai masukan

bagi tenaga kesehtan untuk meningkat kan penyuluhan penyuluhan

tentang pentingnya kesehtan lingkungan

E. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ruang lingkup penelitian ini

yaitu untuk analisis kemanfaatan jamban terhadap kejadian diare

Anda mungkin juga menyukai