MUHAMMADIYAH PENANDAAN LOKASI PRA PEMBEDAHAN OPERASI GIGI
No. Dokumen Revisi ke Halaman
Jl. RTA Milono Km 2,5 001/01.T/SKP/IV/2017 Palangka Raya Tanggal Terbit Ditetapkan, Direktur RSI PKU Muhammadiyah STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. SUYANTO, SpPD
Prosedur penandaan lokasi dilakukannya operasi pada pasien untuk
PENGERTIAN semua kasus termasuk insisi, multipel struktur, dan multipel level oleh operator yang akan melakukan tindakan. 1. Untuk memastikan tepat lokasi bagian tubuh pasien yang akan dioperasi. TUJUAN 2. Pasien dan atau keluarga memahami lokasi bagian tubuh yang akan dioperasi. 1. Semua tindakan kedokteran operatif harus sepengetahuan pasien dan atau keluarga terhadap bagian tubuh yang akan dilakukan operasi. KEBIJAKAN 2. Penandaan lokasi operasi dilakukan oleh operator atau dokter atau perawat di ruang operasi.
Bapak/ Ibu”, perkenalkan diri, “Saya.. (nama)”, jelaskan profesi/unit kerja. 2. Jelaskan tugas yang akan dilakukan. 3. Operator menanyakan kepada pasien yang akan dioperasi mengenai: a. Identitas pasien (nama, tanggal lahir dan no.RM) PROSEDUR b. Diagnosis pasien, termasuk lokasi: dextra/sinistra, superior/inferior, ventral/dorsal, lateral/medial dan rujukan lokasi lain yang digunakan. 4. Operator meninjau pasien untuk memberi tanda berupa tanda yang dituliskan di lokasi tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi. RSI PKU MUHAMMADIYAH PENANDAAN LOKASI PRA PEMBEDAHAN OPERASI GIGI
No. Dokumen Revisi ke Halaman
Jl. RTA Milono Km 2,5 020/01.T/SKP/VI/2017 0 2 /2 Palangka Raya 7. Lakukan verifikasi pada pasien atau keluarga bahwa mereka telah memahami dan mengetahui lokasi yang dilakukan operasi
1) Instalasi Bedah Sentral
UNIT TERKAIT 2) Instalasi Gawat Darurat 3) Poli Gigi