Implikasi Teori Behavioristik Dalam Pemb
Implikasi Teori Behavioristik Dalam Pemb
PEMBELAJARAN
MAKALAH
OLEH
INDANA ZULFA
INDANA ZULFA
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa.
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk,
seperti perubahan pengetahuannya, daya reaksinya dan daya penerimaannya. Jadi
belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi
yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu
tujuan,proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa.
Secara pragmatis, teori belajar dapat difahami sebagai prinsip umum atau
kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atau
sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Dengan
berkembangnya psikologi dalam pendidikan, maka bersamaan dengan itu
bermunculan pula berbagai teori tentang belajar.
Untuk memahami lebih lanjut maka dalam makalah ini akan membahas
mengenai implikasi Teori Belajar Psikologi Brhavioristik, dan Implikasi teori
Belajar
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori belajar psikologi behavioristik?
2. Bagaimana implikasi teori belajar psikologi behavioristik?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui teori belajar psikologi behavioristik?
2. Bagaimana implikasi teori belajar psikologi behavioristik?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Belajar Psikologi Behavioristik
Teori Belajar Behavoristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh
Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Para psikologi behavioristik juga senang disebut “ Contemporary Behaviorisitik”
atau disebut juga “ S-R Psychologists”. 1 Teori behavioristik berpendapat bahwa
semua perilaku dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lingkngan, bukan oleh kekuatan
internal. Behavioristik berpaku pada prilaku yang dapat diamati. Guru-guru yang
menganut pandangan ini berpendapat, bahwa tingkah laku murid-murid
merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka pada masa lalu dan masa
sekarang dan bahwa segenap tingkah laku merupakan hasil belajar.
1. Shapping
1
Crow, D. Lester, .Crow, Alice: Kasijan Z.. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT. Bina Ilmu.
1984) hlm,111
2
d. Mengerjakan pekerjaan rumah
e. Penyempurnaan
2. Modeling
Modeling adalah suatu bentuk belajar yang tak dapat disamakan dengan
Classical Condittioning. Dalam modelling, seseorang yang belajar mengikuti
kelakuan irang lain sebagai model. Tingkah laku manusia lebih banyak dipelajari
melalui modeling atau imitasi dari pada melalui pengajaran langsung.
2
Syaiful Bahri Djamarah,. Psikologi Belajar.( Jakarta : Rineka Cipta. 2002).hlm, 34
3
mengerutkan dahi, dan sebagainya. Unutk membangkitkan minat anak terhadap
buku itu.
2. Ekstingsi
3. Satiasi
3
Ibid, hlm, 35
4
Beberapa tingkah laku dapat dikendalikan oleh perubahan kondisi
stimulus yang mempengaruhi tingkah laku. Jika murid terganggu suara gaduh di
luar kelas, ketukan jendela dapat menghentikan gangguan itu. Jika suatu tugas
sulit mengecewakan murid, maka guru bisa mengganti dengan tugas yang kurang
begitu sulit. Jika dikelas ada dua orang murid yang termenung saja, guru dapat
menghampiri atau duduk di dekat mereka.
5. Hukuman
Bukti menunjukkan, bahwa hukuman atas kelakuan murid yang tak pantas
lebih efektif daripada tidak menghukum.
4
4 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, edisi Revisi.
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010)hlm, 88
5
1. Rumuskan tingkah laku yang di ubah secara operasional
3. Cipatakan situasi belajar atau treatment sehingga terjadi tingkah laku yang di
inginkan
5
Ibid, hlm, 89
6
Pada tahun 1954, B.F. Skiner menerbitkan sebuah parer yang berjudul
The Science Of Learning and The Act Of Reading. Paper ini berisikan hasil
percobaan modifikasi tingkah laku hewan dan manusia. Prinsip-prinsip Operant
Conditioning dan metode-metode pengajaran otomatic. Paper ini memberikan
dasar teoritis dan menghimbau penggunaan pengajaran yang terprogram.
Ada tiga kelakuan pokok murid dalam belajar, yaitu review, Underlining,
dan note talking. Beberapa kriteria terhadap metode pengajaran terprogram, antara
lain kurang mengembangkan kreatifitas, kurang memberikan pengalaman
humanisasi, kurang memberikan kesempatan untuk merespon dengan berbagai
aktifitas.
6
Ibid, hlm, 91
7
Prinsip-prinsip pengajaran terprogram telah diterapkan dalam program-
program pengajaran individual. Program pengajaran individual telah di
kembangkan pada beberapa lembaga pendidkan seperti berikut:7
Tiap-tiap unit belajar mengajar dimulai dengan tujuan belajar yang akan
diapai oleh murid baru kemudian aktifitas belajarnya. Aktifitas belajar terdiri atas
bahan-bahan pelajaran, pertanyaan tes, dan pertanyaan diskusi. Jika murid dapat
menyelesaiakan tes-tes dengan baik, ia melanjutkan belajar pada unit-unit
berikutnya. Jika ia gagal, maka ia berkonsultasi dengan guru.
7
S Suryabrata,.Psikologi Pendidikan.(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 1995)hlm, 32
7 Ibid, hlm, 132
8
3. Menentukan hubungan dan aturan logis antara Subtaks
1. Pelajaran terbagi menjadi unit-unit kecil untuk satu atau dua pelajaran
8
Ibid, hlm, 133
9
6. Bilamana unit-unit terselesaikan, suatu tes akhir (sumative tes)
diselenggarakan untuk menetukan nilai pelajaran pada si murid.
9
Ibid, hlm, 134
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori behavioristik memandang manusia sebagai produk lingkungan. Artinya,
segala perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam
lingkungan sekitarnya. Di mana lingkungan tempat manusia tinggal, di
sanalah seluruh kepribadiannya akan terbentuk. Lingkungan yang baik akan
membentuk manusia menjadi baik. Juga sebaliknya, lingkungan yang jelek
akan menghasilkan manusia-manusia yang bermental jelek sesuai dengan
kondisi lingkungan tadi
2. Implikasi teori Behavioristik berpaku pada prilaku yang dapat diamati. Guru-
guru yang menganut pandangan ini berpendapat, bahwa tingkah laku murid-
murid merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka pada masa lalu
dan masa sekarang dan bahwa segenap tingkah laku merupakan hasil belajar.
B. Saran
1. Hendaknya dalam penerapan teori belajar terhadap peserta didik harus
disesuaikan dengan kondisi siswanya.
2. Sudah seharusnya guru atau pendidik yang dijadikan contoh haruslah
berbuat penuh pertimbangan karena sebagai figur anak-anaknya dan
peserta didiknya.
11
DAFTAR FUSTAKA
Crow, D. Lester, .Crow, Alice: Kasijan Z. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta :
12