Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO 5: Andi dan Karantina

Hari ini Andi sedang menjalani kepaniteraan klinik dokter muda IKM di Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) yang merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah Kementerian
Kesehatan RI yang memiliki tugas melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit potensial
wabah di pintu masuk negara. Sesuai dengan amanat International Health Regulation (IHR) 2005
tentang PHEIC atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)
bahwa setiap bandara dan pelabuhan harus memiliki kapasitas inti apabila terjadi kondisi PHEIC.
Salah satu kegiatan yang dilakukan pihak KKP saat ini adalah melakukaj kegiatan simulasi
penanggulangan PHEIC yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para
stakeholder yang ada dalam mendeteksi dan merespon apabila terjadi PHEIC di Wilayah Pelabuhan.
Penyelenggaraan diawali dengan pendirian tenda isolasi dan pengisian peralatan medis oleh Tim Gerak
Cepat KKP dalam kurun waktu hanya 10 menit. Kemudian dilanjutkan dengan simulasi dialog antara
kapten kapal dengan Kantor Kesyahbandaran Utama, dialog Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan dengan
KKP Kelas I, hingga pengaktifan Posko KLB berdasarkan instruksi Kepala Kesyahbandaran Utama.
Dalam simulasi tersebut diperlihatkan proses pemeriksaan dan penjemputan suspek PHEIC di
Kapal Terjangkit oleh Tim Verifikasi dan Tim Evakuasi. Selanjutnya, diperlihatkan bagaimana Tim
rumah sakit rujukan mempersiapkan dan mengaktifkan sistem ruang isolasi, dan tatalaksana kasus
proses dekontaminasi terhadap petugas & mobil ambulance rujukan, hingga proses tindakan
dekontaminasi kapal setelah tim evakuasi menurunkan awak kapal yang sehat. Setelah suspek berhasil
dirujuk, maka dilakukan pula tindakan dekontaminasi terhadap tenda isolasi, petugas medis dan APD.
Dengan melihat begitu pentingnya tindakan karantina penyakit ini, yang menjadi pertanyaan bagi Andi
adalah bagaimana sejarah/latar belakang peraturan kar//antina ini serta penyakit apa yang
berpotensi sebagai wabah dan harus dilakukan tindakan karantina. Bagaimana anda menjelaskan
kondisi tersebut?
STEP 1 :TERMINOLOGI
1. IKM = Definisi ilmu kesehatan masyarakat (bahasa Inggris: public health) menurut
Profesor Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan
efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi
lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan
perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini,
pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap
orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga
kesehatannya.
2. KKP = Tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah mencegah
masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah (melalui kegiatan surveilans
epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan), pelayanan
kesehatan, pengawasan Obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan dan Bahan Adiktif
(OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul
kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Kesehatan Pelabuhan (KKP) setidaknya
punya 3 ruang lingkup kerja, yaitu cegah tangkal penyakit dan masalah kesehatan,
pengelolaan kesehatan di lingkungan bandara/pelabuhan, serta membantu Dinas
Kesehatan setempat dalam menangani masalah pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan yang ada
3. IHR = Suatu instrumen internasional yang secara resmi mengikat untuk
diberlakukan oleh seluruh negara anggota WHO, maupun bukan negara anggota WHO
tetapi setuju untuk dipersamakan dengan negara anggota WHO. IHR mengatur tata cara
dan pengendalian penyakit, baik yang menular maupun tidak menular, seperti efek dari
Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika). Intrumen tersebut untuk membantu suatu negara
mengidentifikasi apakah suatu keadaan merupakan PHEIC (Public Health Emergency of
International Concern), mengarahkan negara untuk mengkaji suatu kejadian di wilayahnya
dan menginformasikan kepada WHO setiap kejadian yang merupakan PHEIC sesuai
dengan kriteria sebagai berikut (1) Berdampak/berisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat,
(2) KLB atau sifat kejadian tidak diketahui, (3) Berpotensi menyebar secara internasional,
(4) Berisiko terhadap perjalanan ataupun perdagangan
4. PHEIC = Public Health Emergency of International Concern kejadian di wilayahnya
dan menginformasikan kepada WHO setiap kejadian yang merupakan PHEIC sesuai
dengan kriteria sebagai berikut.
1. Berdampak/berisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat.
2. KLB atau sifat kejadian tidak diketahui.
3. Berpotensi menyebar secara internasional.
4. Berisiko terhadap perjalanan ataupun perdagangan.
PHEIC adalah KLB yang
-dapat merupakan ancaman kesehatan bagi negara lain
-kemungkinan membutuhkan koordinasi internasional dalam penanggulangannya.
5. Stakeholder = semua pihak di dalam masyarakat, baik itu individu, komunitas atau
kelompok masyarakat, yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap sebuah
organisasi/ perusahaan dan isu/ permasalahan yang sedang diangkat.
6. Tim gerak cepat KKP = Tugas utama tim gerak cepat yakni pengendalian berbagai
potensi bencana alam yang sewaktu-waktu terjadi, serta penanggulangan penyakit menular
berbahaya yang berpotensi sebagai kejadian luar biasa. TGC harus mengawasi setiap
pendatang dari luar negeri. Mereka harus melalui alat termal scanner yang terpasang di
pelabuhan, sebab orang yang terpapar penyakit biasanya suhu badannya tinggi.
7. Isolasi = pemisahan orang sakit, alat angkut, kontainer, bagasi atau barang bawaan
lainnya yang terkontaminasi dengan maksud mencegah penularan atau penyebaran
penyakit atau kontaminasi.
8. Kesyahbandaran Utama = unit pelaksana teknis pemerintahan di bidang
kebandaran, perkapalan dan jasa maritim dalam lingkungan Kemenetrian Perhubungan,
yang dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Syahbandar.
9. Kantor otoritas pelabuhan= Adapun tugas dan tanggungjawab Otoritas Pelabuhan
adalah:
1.Menyediakan lahan daratan dan perairan pelabuhan;
2.Menyediakan dan memelihara break water, kolam, alur, dan jaringan jalan;
3.Menyediakan dan memelihara SBNP;
4.Menjamin keamanan dan ketertiban di pelabuhan;
5.Menjamin dan memelihara kelestarian lingkungan di pelabuhan;
6.Menyusun RIP (master plan) serta DLKr dan DLKp pelabuhan;
7.Mengusulkan tarif untuk ditetapkan Menteri, atas penggunaan perairan dan/atau daratan,
fasilitas pelabuhan serta jasa kepelabuhanan yang disediakan oleh Kantor Pelabuhan;
8.Menjamin kelancaran arus barang.
10. Tim verifikasi= Tim Verifikasi adalah tim yang dibentuk dari anggota masyarakat dan
instansi terkait yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus, baik di bidang teknik
prasarana, simpan pinjam, pendidikan, kesehatan dan pelatihan ketrampilan
11. Tim evakuasi=Evakuasi adalah suatu tindakan memindahkan manusia secara langsung
dan cepat dari satu lokasi ke lokasi yang aman agar menjauh dari ancaman atau kejadian
yang dianggap berbahaya atau berpotensi mengancam nyawa manusia
12. Dekontaminasi= adalah langkah pertama dalam menangani peralatan,
perlengkapan,sarung tangan, dan benda–benda lainnya yang terkontaminasi.
Dekontaminasi membuat benda–benda lebih aman untuk ditangani petugas pada saat
dilakukan pembersihan. Untuk perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang
tebal atau sarung tangan rumah tangga dari latex, jika menangani peralatan yang sudah
digunakan atau kotor (niken, 2009)
13. APD= alat pelindung diri
14. Karantina= Pemisahan dan pembatasan ruang gerak orang sehat yang diduga terpapar
sumber infeksi.
STEP 2 : RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja fungsi dari KKP?
2. Bagaimana cara pencegahan penyebaran penyakit potensial wabah?
3. Mengapa bandara dan pelabuhan pelabuhan harus memiliki kapasitas inti apabila
terjadi kondisi PHEIC?
4. Apa isi IHR 2005?
5. Apa fungsi stakeholder?
6. bagaimana yang dikatakan kondisi PHEIC?
7. Mengapa tanda isolasi harus dinilai dengan cepat?
8. Apa saja tugas dan tanggung jawab kantor otoritas?
9. Apa bentuk simulasi dalam dialog dan komunikasi dengan kapten kapal?
10. Mengapa dan apa fungsi tim gerak KKP?
11. Bagaimana persiapan dan pengaktifan sistem isolasi?
12. Bagaimana tatalaksana dekontaminasi, dan perssyaratan dalam melakukan
dekontaminasi?
13. Apa saja penyakit yang berpotensi terhadap wabah PHEIC?
14. Apa pentingnya karantina penyakit dan sejarahnya?
15.
STEP 3 : ANALISIS MASALAH
1. Apa saja fungsi dari KKP?
 Melaksanakan pemantauan alat angkut, isi, kontainer
 Melakukan pemeriksaan yg direkomendasikan WHO dari daerah yang
terinfeksi
 Melakukan prosedur desinfeksi, dekontaminasi,
 Cegah tangkal penyakit
 Membantu dinas kesehatan setempat
 Sebagai cegah tangkal penyakit menular PHEIC dari dalam maupun luar negeri
2. Bagaimana cara pencegahan penyebaran penyakit potensial wabah?
 HIV/AIDS center
 Sanitasi lingkungan
 Faskes memadai
 Pemeriksaan terlebih dahulu terhadap orang yang ingin berangkat keluar/dalam
negeri (anamnesis, pemfis, dsb)
3. Mengapa bandara dan pelabuhan pelabuhan harus memiliki kapasitas inti apabila
terjadi kondisi PHEIC?
 Merespon penyakit wabah
 Penilaian dan perawatan terhadap orang/hewan yang berpenyakit
 Menyediakan ruangan yang memadai bagi pembawa penyakit
 Menyediakan sarana diagnosis dan karantina
 Menerapkan pengawasan pelaku perjalanan
 Akses APD untuk personel
 Masyarakat dan puskesmas(pelaporan),provinsi/kota(verifikasi),
nasional(penilaian dan pelaporan ke WHO serta tindakan pencegahan)

4. Apa isi IHR 2005?


 Mencegah, melindungi, dan menanggulangi dari penyakit menyebar
internasional
 Tujuan IHR, Mencegah, melindungi, dan menanggulangi yang menyebabkan
PHEIC
5. Apa fungsi stakeholder?
 Informasi kepada pendatang mengenai penyakit pandemi di wilayah tersebut
 Pemriksaan terhadap calon penumpang
 Melakukan desinfeksi ataupun dekontaminasi terhadap pendatang yang suspek
 Melakukan karantina terhadap pendatang.
6. bagaimana yang dikatakan kondisi PHEIC?
 Ada masyarakat yang berdampak dan berisiko tinggi yang menyebabkan KLB
disuatu daerah
7. Mengapa tanda isolasi harus dinilai dengan cepat?
 Karna kasus yang bisa menular dan cepat yang dapat menyebabkan wabah
8. Apa saja tugas dan tanggung jawab kantor otoritas?
 Menyediakan lahan daratan dan perairan pelabuhan
 Menyediakan dan memelihara penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur
pelayaran, dan jaringan jalan;
 Menyediakan dan memelihara Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;
 Menjamin keamanan dan ketertiban di pelabuhan;
 Menjamin dan memelihara kelestarian lingkungan di pelabuhan;
 Menyusun Rencana Induk Pelabuhan (RIP), serta DLKr?dan?DLKp;
 Mengusulkan tarif untuk ditetapkan menteri;
 Menjamin kelancaran arus barang;
 Melaksanakan kegiatan penyedian dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan
yang diperlukan oleh penguna jasa yang belum di sediakan oleh BUP.
9. Apa bentuk simulasi dalam dialog dan komunikasi dengan kapten kapal?
 Untuk meningkatkan kemampuan stakeholder dalam menangani kasus PHEIC
 Pendirian tenda isolasi, penyediaan alat” medis, pengaktifan posko serta sistem
isolasi.
10. Mengapa dan apa fungsi tim gerak KKP?
 Mencegah masuk/keluar penyakit potensial wabah
 Mencegah bioterorisme
11. Bagaimana persiapan dan pengaktifan sistem isolasi?
 Dekontaminasi (petugas, alat, dsb)
 Isolasi dan karantina sesuai tatalaksana tiap penyakit.
12. Bagaimana tatalaksana dekontaminasi, dan perssyaratan dalam melakukan
dekontaminasi?
Cara-cara Dekontaminasi
 lakukan dekontaminasi terhadap alat-alat dengan cara merendamnya dengan larutan
desifektan (klorin 0,5 %) selama 10 menit. langkah ini dapat membunuh virus
hepatitis B dan AIDS.
 Jangan merendam instrument logam yang berlapis elektron (artinya tidak 100 % baja
tahan gores)meski dalam air biasa selama beberapa jam karena akan berkarat.
 Setelah dekontaminasi instrumen harus segera dicuci dengan air dingin untuk
menghilangkan bahan organik sebelum dibersihkan secara menyeluruh.
 Jarum habis pakai da semprit harus diletakkan dalam wadah yang baik untuk dikubur.
 Apabila akan digunakan kembali maka jarum dan semprit harus dibersihkan dan
dicuci secara menyeluruh setelah dekontaminasi.
 Sekali instrumen atau benda lainnya telah didekontaminasi maka selanjutnya di proses
dengan aman.
Dekontaminasi adalah upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi oleh
mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan, dan ruang melalui disinfeksi dan
sterilisasi dengan cara fisik dan kimiawi.
Disinfeksi adalah upaya untuk mengurangi/menghilangkan jumlah mikro-organisme
patogen penyebab penyakit (tidak termasuk spora) dengan cara fisik dan kimiawi.
Sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara
fisik dan kimiawi.
 Suhu pada disinfeksi secara fisik dengan air panas untuk peralatan sanitasi 800C
dalam waktu 45-60 detik, sedangkan untuk peralatan memasak 800C dalam waktu 1
menit.
 Disinfektan harus memenuhi kriteria tidak merusak peralatan maupun orang,
disinfektan mempunyai efek sebagai deterjen dan efektif dalam waktu yang relatif
singkat, tidak terpengaruh oleh kesadahan air atau keberadaan sabun dan protein yang
mungkin ada.
 Penggunaan disinfektan harus mengikuti petunjuk pabrik.
 Pada akhir proses disinfeksi terhadap ruang pelayanan medis (ruang operasi dan
ruang isolasi) tingkat kepadatan kuman pada lantai dan dinding 0-5 cfu/cm2, bebas
mikroorganisme patogen dan gas gangren. Untuk ruang penunjang medis (ruang rawat
inap, ruang ICU/ICCU, kamar bayi, kamar bersalin, ruang perawatan luka bakar, dan
laundry) sebesar 5-10 cfu/cm2
 Sterilisasi peralatan yang berkaitan dengan perawatan pasien secara fisik dengan
pemanasan pada suhu + 121OC selama 30 menit atau pada suhu 134OC selama 13
menit dan harus mengacu pada petunjuk penggunaan alat sterilisasi yang digunakan.
 Sterilisasi harus menggunakan disinfektan yang ramah lingkungan.
 Petugas sterilisasi harus menggunakan alat pelindung diri dan menguasai prosedur
sterilisasi yang aman.
 Hasil akhir proses sterilisasi untuk ruang operasi dan ruang isolasi harus bebas dari
mikroorganisme hidup.
13. Apa saja penyakit yang berpotensi terhadap wabah PHEIC?
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010
tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangannya adalah :Jenis- jenis penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan wabah adalah sebagai berikut :
1. Kholera,
2. Pes,
3. DBD,
4. Campak,
5. Polio,
6. Difteri,
7. Pertusis
8. Rabies,
9. Malaria,
10. Avian Influenza H5N1,
11. Anthrax.
12. Leptospirosis
13. Hepatitis
14. Influenza A baru (H1N1)/ Pandemi 2009
15. Meningitis,
16. Yellow Fever,
17. Chikungunya
18. meningitis menokokal
19. ebola
20. penumonia plak
Penyakit menular tertentu lainnya ditetapkan dapat menimbulkan wabah ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan RI.
14. Apa pentingnya karantina penyakit dan sejarahnya?
Sejarah  1348, pada penyakit PES karna menimbulkan 68jt kematian.
1968, karantina terhadap penyakit kolera
2005, dikenal dengan PHEIC
 Pemeriksaan awak dan penumpang
 Isolasi, karantina, serta penanggulangan penumpak atau awak sesuai dengan
penyakitnya.
 Pemusnahan barang” bawaan yang terinfeksi
 Pendataan dan pelaporan barang bawaan yang terbebas dari penyakit atau
faktor risiko
STEP 4 : SKEMA

STEP 5 : LEARNING OBJECTIVE


1. Menjelaskan sejarah karantina kesehatan
2. Menjelaskan pengertian dan tujuan PHEIC
3. Menjelaskan berbagai jenis penyakit yang berpotensi wabah/pandemi

Anda mungkin juga menyukai