Anda di halaman 1dari 3

PAKET KEBIJAKAN E-COMMERCE

Oleh REZA ZAKI (November 2016)

Pada bulan November 2016 Pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Menko Perekonomian,
Darmin Nasution mengeluarkan stimulus paket kebijakan ekonomi Jilid ke-14. Konten apa yang
di prioritaskan di dalam paket ini?

Untuk membangun ekosistem perdagangan secara elektronik serta mendorong perluasan dan
efisiensi bisnis perdagangan secara elektronik, pemerintah mengeluarkan peta jalan (roadmap)
industri e-Commerce yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi Jilid-14.Menko
Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, latar belakang keluarnya paket kebijakan ekonomi
Jilid-14 ini karena pemerintah menargetkan Indonesia bisa menjadi negara digital ekonomi
terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Selain itu, saat ini Indonesia merupakan salah satu
pengguna internet terbesar di dunia yang mencapai 93,4 juta orang dan pengguna telepon pintar
yang mencapai 71 juta orang. Pemerintah pun menargetkan dapat tercipta seribu technopreneurs
dengan valuasi bisnis sebesar US$ 10 miliar dan pada 2020 diprediksi nilai e-commerce bisa
mencapai US$ 130 miliar.

Paket kebijakan ini keluar juga karena belum adanya peta jalan pengembangan e-Commerce
nasional yang menjadi acuan pemangku kepentingan dan adanya berbagai peraturan yang tidak
mendorong tumbuh kembangnya e-Commerce. Darmin melanjutkan, dalam paket kebijakan ini
pemerintah menetapkan delapan aspek pengaturan yang tertuang dalam peraturan
presiden. Kedelapan aspek tersebut adalah:

1. Pendanaan. Dalam aspek ini pemerintah akan mempermudah dan memperluas akses
pendaan melalui skema:

 KUR untuk tenant pengembangan platform.


 Hibah untuk inkubator bisnis yang akan membimbing/mendampingi start-up.
 Dana USO untuk UMKM digital dan start-up e-commerce platform.
 Angel capital, yang diperlukan saat start-up masih berada dalam tahap valley of death
(usaha masih merugi) dalam tahap komersialisasi.
 Seed capital dari Bapak Angkat.
 Crowdfunding, yaitu pendanaan alternatif yang dananya dihimpun dari
kelompok/komunitas tertentu atau masyarakat luas.

2. Perpajakan. Di sini pemerintah akan memberikan insentif perpajakan melalui:

 Pengurangan pajak bagi investor lokal yang investasi di start-up.


 Penyederhanaan izin prosedur perpajakan bagi start-up e-commerce dengan omzet dib
awah Rp 4,8 miliar per tahun melalui pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2013 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib
Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu, sehingga PPh final hanya sebesar 1
persen.
 Memberikan persamaan perlakuan perpajakan antara pengusaha e-commerce asing
dengan domestik. Pelaku usaha asing yang menyediakan layanan dan atau konten di
Indonesia wajib untuk memenuhi seluruh ketentuan perpajakan.

3. Perlindungan Konsumen

 Melakukan pengharmonisasi regulasi yang menyangkut sertifikasi elektronik, proses


akreditasi, kebijakan mekanisme pembayaran, perlindungan konsumen dan pelaku
industri e-commerce, dan skema penyelesaian sengketa.
 Pengembangan national payment gateway secara bertahap.

4. Pendidikan dan SDM

 Meningkatkan kampanye kesadaran e-commerce.


 Perancangan program inkubator nasional.
 Penyusunan dan peningkatan kurikulum e-commerce.
 Peningkatan edukasi e-commerce kepada konsumen, pelaku, penegak hukum.

5. Logistik

 Meningkatkan logistik e-commerce melalui Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS)


untuk meningkatkan kecepatan pengiriman dan mengurangi biaya pengiriman.
 Revitalisasi, restrukturisasi dan modernisasi PT Pos Indonesia (Persero) sebagai penyedia
jasa pos nasional.
 Pengembangan alih daya fasilitas logistik e-Commerce.
 Mengembangkan Sistem Logistik dari Desa ke Kota dengan sinergitas antara pasar,
terminal, komoditi, dan pasar induk, pusat distribusi regional, dan pengaturan transportasi
desa dan kota.

6. Infrastruktur Komunikasi

Aspek yang dibangun di sini adalah mempercepat pembangunan jaringan broadband


berkecepatan tinggi, agar e-commerce dapat dimanfaatkan di seluruh Indonesia.

7. Keamanan siber (cyber security)

Melakukan penyusunan model sistem pengawasan nasional dalam transaksi e-commerce dan
meningkatkan public awareness tentang kejahatan dunia maya serta menyusun SOP terkait
penyimpanan data konsumen, sertifikasi untuk keamanan data konsumen.

8. Pembentukan Manajemen Pelaksana

Upaya sistematis dan terkoordinasi untuk penerapan peta jalan e-commerce dan sekaligus
melakukan monitoring dan evaluasi implementasi peta jalan e-commerce.
Stimulus di atas diyakini dapat merubah peta ekonomi digital Indonesia yang memiliki pasar
sangat potensial di dalam negeri. Hingga saat ini, e-commerce lokal masih mampu berjaya di
tengah upaya e-commerce asing bergerilya masuk ke Indonesia.

Potensi ini harus mampu ditangkap dan dikelola dengan memberikan regulasi yang mendukung
untuk mendorong para investor lokal mau berinvestasi ke bidang start-up. (***)

Anda mungkin juga menyukai