Paket Kebijakan Ekonomi 14
Paket Kebijakan Ekonomi 14
Pada bulan November 2016 Pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Menko Perekonomian,
Darmin Nasution mengeluarkan stimulus paket kebijakan ekonomi Jilid ke-14. Konten apa yang
di prioritaskan di dalam paket ini?
Untuk membangun ekosistem perdagangan secara elektronik serta mendorong perluasan dan
efisiensi bisnis perdagangan secara elektronik, pemerintah mengeluarkan peta jalan (roadmap)
industri e-Commerce yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi Jilid-14.Menko
Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, latar belakang keluarnya paket kebijakan ekonomi
Jilid-14 ini karena pemerintah menargetkan Indonesia bisa menjadi negara digital ekonomi
terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Selain itu, saat ini Indonesia merupakan salah satu
pengguna internet terbesar di dunia yang mencapai 93,4 juta orang dan pengguna telepon pintar
yang mencapai 71 juta orang. Pemerintah pun menargetkan dapat tercipta seribu technopreneurs
dengan valuasi bisnis sebesar US$ 10 miliar dan pada 2020 diprediksi nilai e-commerce bisa
mencapai US$ 130 miliar.
Paket kebijakan ini keluar juga karena belum adanya peta jalan pengembangan e-Commerce
nasional yang menjadi acuan pemangku kepentingan dan adanya berbagai peraturan yang tidak
mendorong tumbuh kembangnya e-Commerce. Darmin melanjutkan, dalam paket kebijakan ini
pemerintah menetapkan delapan aspek pengaturan yang tertuang dalam peraturan
presiden. Kedelapan aspek tersebut adalah:
1. Pendanaan. Dalam aspek ini pemerintah akan mempermudah dan memperluas akses
pendaan melalui skema:
3. Perlindungan Konsumen
5. Logistik
6. Infrastruktur Komunikasi
Melakukan penyusunan model sistem pengawasan nasional dalam transaksi e-commerce dan
meningkatkan public awareness tentang kejahatan dunia maya serta menyusun SOP terkait
penyimpanan data konsumen, sertifikasi untuk keamanan data konsumen.
Upaya sistematis dan terkoordinasi untuk penerapan peta jalan e-commerce dan sekaligus
melakukan monitoring dan evaluasi implementasi peta jalan e-commerce.
Stimulus di atas diyakini dapat merubah peta ekonomi digital Indonesia yang memiliki pasar
sangat potensial di dalam negeri. Hingga saat ini, e-commerce lokal masih mampu berjaya di
tengah upaya e-commerce asing bergerilya masuk ke Indonesia.
Potensi ini harus mampu ditangkap dan dikelola dengan memberikan regulasi yang mendukung
untuk mendorong para investor lokal mau berinvestasi ke bidang start-up. (***)