Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK

GENERATOR DC

DISUSUN OLEH : 1. AJI GALIH CURAH. K (03021181722010)


2. ISPARANI RAFIFAH. P (03021181722026)
3. M. SONY TANHAR (03021181722008)
KELAS :B
KAMPUS : INDRALAYA

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
A. Pengertian Generator DC (Arus Searah)
Generator DC mempunyai komponen dasar yang umumnya hampir sama dengan
komponen mesin – mesin listrik lainnya. Secara garis besar generator DC adalah alat
konversi energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik arus searah. Energi
mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar di dalam medan
magnet. Berdasarkan hukum Faraday, maka pada kawat penghantar akan timbul ggl
induksi yang besarnya sebanding dengan laju perubahan fluksi yang dilingkupi oleh
kawat penghantar. Bila kumparan kawat tersebut merupakan rangkaian tertutup, maka
akan timbul arus induksi. Yang membedakannya dengan generator lain yaitu terletak
pada komponen penyearah yang terdapat didalamnya yang disebut dengan komutator dan
sikat.
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak berbeda dengan
motor DC kecuali pada arah aliran daya. Berdasarkan cara memberikan fluks pada
kumparan medannya, generator arus searah (DC) dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu generator berpenguatan bebas dan generator berpenguatan sendiri. Generator DC
berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di suplai dari
sumber DC eksternal. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang
mempunyai tahanan akan menghasilkan arus dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.
Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Pada karakteristik berbeban sebuah generator DC menunjukkan bagaimana
hubungan antara tegangan terminal dan arus medan ketika generator dibebani. Bila
generator dibebani maka akan mengalir arus beban. Pada generator DC penguatan shunt
penurunan tegangan terminal akan semakin besar bila terus-menerus dibebani, dan arus
medan If pada mesin ikut turun. Ini menyebabkan fluks pada mesin turun sehingga
nilai Ea turun yang menyebabkan penurunan tegangan terminal lebih besar. Sedangkan
pada generator DC penguatan bebas Tegangan terminal Vt akan berkurang akibat efek
demagnetisasi dari reaksi jangkar. Pengurangan ini dapat di atasi dengan peningkatan
arus medan yang sesuai. Tegangan terminal Vt akan lebih kecil dari pada GGL E yang
dibangkitkan, sebesar Ia.Ra, dimana Ra adalah resistansi rangkaian jangkar. Penurunan
tegangan ini dapat dengan suatu segitiga yang disebut segitiga portier, yang sisinya
sebanding Ia. karena Iakonstan maka segitiga ini konstan dalam batas-batas belum jenuh.
Menurunnya tegangan terminal ini akan menyebabkan arus medan turun, dan Ea juga
akan mengalami penurunan.
B. Konstruksi Generator Arus Searah
Generator arus searah memiliki konstruksi yang terdiri atas dua bagian yaitu bagian
yang berputar ( rotor ) dan bagian yang diam ( stator ). Yang termasuk stator adalah
rangka, komponen magnet dan komponen sikat. Sedangkan yang termasuk rotor adalah
jangkar, kumparan jangkar dan komutator. Secara umum konstruksi generator arus
searah adalah seperti gambar berikut :

1. Badan Generator ( Rangka )


Fungsi utama dari badan generator adalah sebagai bagian dari tempat mengalirnya
fluks magnit yang di hasilkan kutub-kutub magnit, karena itu badan generator dibuat
dari bahan ferromagnetik. Disamping itu badan generator ini berfungsi untuk
meletakkan alat-alat tertentu dan melindungi bagian-bagian mesin lainnya. Oleh
karena itu badan generator harus dibuat dari bahan yang kuat. Untuk memenuhi
kedua persyaratan pokok di atas, maka umumnya badan generator untuk mesin-
mesin kecil dibuat dari besi tuang. Sedangkan generator yang besar umumnya dibuat
dari plat-plat campuran baja. Biasanya pada generator terdapat name palate yang
bertuliskan spesifikasi umum atau data-data teknik dari generator. Selain name plate
badan generator juga terdapat terminal box yang merupakan tempat-tempat ujung-
ujung lilitan penguat magnit dan lilitan jangkar. Gambar dari rangka generator arus
searah dapat dlihat di bawah ini:
2. Magnet penguat dan kumparan penguat medan
Sebagaimana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada generator arus
searah dihasilkan oleh kutub magnet buatan yang dihasilkan dengan prinsip
elektromagnetik. Magnet penguat terdiri dari inti kutub dan sepatu kutub. Adapun
fungsi dari sepatu kutub adalah :
a. Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar,
maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet.
b. Sebagai pendukung secara mekanis untuk kumparan penguat atau kumparan
medan.
Inti kutub terbuat dari lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu
kutub dilaminasi dan di baut ke inti kutub. Sedangkan kutub (inti kutub dan sepatu
kutub) dibaut atau dikeling ke rangka mesin.
Kumparan penguat atau kumparan kutub terbuat dari kawat tembaga (berbentuk
bulat atau strip / persegi) yang dililitkan sedemikian rupa dengan ukuran tertentu.

3. Sikat
Fungsi dari sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar
dengan beban. Disamping itu sikat memegang peranan penting untuk terjadinya
komutasi. Agar gesekan antara komutator-komutator dan sikat tidak mengakibatkan
ausnya komutator, maka sikat lebih lunak daripada komutator.
Sikat terbuat dari karbon, grafit , logam grafit, atau campuran karbon-grafit, yang
dilengkapi dengan pegas penekan dan kotak sikat. Besarnya tekanan pegas dapat
diatur sesuai dengan keinginan. Permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen
komutator untuk menyalurkan arus listrik. Karbon yang ada diusahakan memiliki
konduktivitas yang tinggi untuk mengurangi rugi-rugi listrik, dan koefisien gesekan
yang rendah untuk mengurangi keausan. Adapun bagian-bagian dari sikat adalah:
4. Komutator
Sebagaimana diketahui komutator berfungsi sebagai penyearah mekanik, yaitu
untuk mengumpulkan arus listrik induksi dari konduktor jangkar dan
mengkonversikannya menjadi arus searah melalui sikat yang disebut komutasi. Agar
menghasilkan penyearahan yang lebih baik maka komutator yang digunakan
hendaknya dalam jumlah yang besar. Komutator terbuat dari batangan tembaga yang
dikeraskan, yang diisolasi dengan bahan sejenis mika.

5. Jangkar
Jangkar yang umum digunakan dalam generator arus searah adalah yang
berbentuk silinder yang di beri alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan
kumparan-kumparan tempat terbentuknya ggl induksi. Jangkar di buat dari bahan
ferromagnetik, dengan maksud agar lilitan jangkar terletak dalam daerah yang
induksi magnitnya besar, supaya ggl induksi yang terbentuk dapat bertambah besar.
Konstruksi dari jangkar generator DC adalah :
Seperti halnya inti kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan berlapis- lapis
tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus pusar (eddy current).
Bahan yang digunakan untuk jangkar ini sejenis campuran baja silicon. Pada
umumnya alur tidak hanya diisi satu sisi kumparan, tetapi diisi lebih dari satu sisi
kumparan yang disusun secara berlapis.

6. Belitan Jangkar
Pada generator arus searah, belitan jangkar berfungsi sebagai tempat terbentuknya
ggl induksi. Umumnya kumparan jangkar (rotor) berbentuk seperti permata, seperti
pada gambar berikut :

Adapun jumlah konduktor dalam belitan jangkar tersebut :


Z = 2CN
Di mana :
C = jumlah belitan pada rotor atau segmen komutator pada rotor
N = jumlah lilitan setiap belitan .
Normalnya bentangan belitan adalah 1800 listrik, yang berarti ketika sisi belitan
yang satu berada di tengah suatu kutub, sisi lainnya berada di tengah kutub yang
berbeda polaritasnya. Sedangkan secara fisik kutub yang ada tidak saling terletak
1800 mekanis.
Belitan yang membentang 1800 listrik memiliki tegangan yang sama antar sisi-
sisinya dan berlawanan arah setiap waktu. Belitan ini disebut sebagai kumparan
kisar penuh (full-pitch coil).
Sedangkan belitan yang bentangannya kurang dari kisaran kutubnya (1800 listrik)
disebut sebagai belitan kisar fraksi (fractional-pitch coil) atau kumparan tali busur
(chorded winding).
Adapun hubungan antara kumparan rotor dengan segmen komutatornya terbagi
atas 2 macam :
1. Kumparan Progresif (Progressive winding). Adalah belitan yang sisi belakangnya
dihubungkan ke sebuah segmen komutator mendahului kumparan sebelumnya.
2. Kumparan Retrogresif (Retrogressive winding). Adalah kumparan yang sisi
belakangnya dihubungkan ke sebuah segmen komutator membelakangi belitan
sebelumnya.
Bentuk umum dari kumparan progresif dan kumparan retrogresif dapat di lihat
pada gambar dibawah ini :

C. Prinsip Kerja Generator DC


Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :

Dimana :
N = Jumlah Lilitan
= Fluksi Magnet
E = Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)
Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi
magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi
syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :
 harus ada konduktor ( hantaran kawat )
 harus ada medan magnetik
 harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang
berubah yang memotong konduktor itu.
Keterangan gambar :
 Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut,
dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul EMF.
 Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B
dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
 Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya
yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
 GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan
perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan:
 ibu jari : gerak perputaran
 jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan
 jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan
utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan
kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-
balik. Bentuk gelombang yang berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan
 Saklar
 Komutator
 Dioda
Sistem Saklar
Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip
kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul
tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif saklar di hubungkan,
maka tegangan menjadi nol. Dan bila saklar dibuka lagi akan timbul lagi tegangan.
Begitu seterusnya setiap setengah periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan di
hasilkan tegangan searah gelombang penuh.

Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubung singkatkan
kumparan jangkar. Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung
kumparan jangkar.Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut
berputar. Karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul tegangan bolak
balik sinusoidal. Bila kumparan telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup
celah cincin sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah
akan terbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan
perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang
penuh.

Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
 Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.
Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:
 Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)
 Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)
D. Jenis - Jenis Generator DC
Berdasarkan metode eksitasi yang diberikan, maka generator DC dapat
diklasifikasikan dalam dua jenis:
1. Generator DC Berpenguatan Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung
menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
 Penguat elektromagnetik (Gambar 9.a)
 Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 9.b)

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui
pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau
magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang
dimasukkan melalui belitan F1-F2. Penguat dengan magnet permanen
menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2.
Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika
arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.

Karakteristik Generator Penguat Terpisah


 karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan
saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I
adalah arus beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus
beban semakin besar.
 Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
 Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar,
selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan
magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil.
Pada jenis generator ini, fluks medan diperoleh dari sumber lain yang terpisah dari
generator tersebut.

Tegangan searah yang diberikan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan
Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan
induksi akan dibangkitkan.

2. Generator Arus Searah Berpenguatan Sendiri (Self Excited Generator).


Pada generator jenis ini, fluksi medan dihasilkan oleh rangkaian medan yang
terdapat pada generator itu sendiri. Oleh karena itu, arus kemagnitannya
dipengaruhi oleh nilai-nilai tegangan dan arus yang terdapat pada generator.
Berdasarkan hubungan kumparan penguat magnit dengan kumparan jangkar,
generator penguatan sendiri dibedakan atas :
1) Generator Arus Searah penguatan shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan
rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang
terdapat pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet
yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet
stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus
eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan
tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram
rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 11.

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi
tidak akan ada,atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran
terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau
energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar


12. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang
sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.
Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan
generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator
mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada
generator kompon.
Generator arus searah penguatan shunt yaitu generator penguatan sendiri di
mana kumparan penguat magnitnya dihubungkan parallel (shunt) dengan
kumparan jangkar.

2) Generator DC Penguatan Seri


Genertaor arus searah penguatan seri yaitu generator penguatan sendiri di
mana kumparan penguat magnetnya dihubungkan seri dengan kumparan
jangkar.



3) Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama
yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya
merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan
pada Gambar. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.
Karakteristik Generator Kompon

Gambar diatas menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output


generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus
eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan
lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah
besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung
tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.
a) Generator DC Kompon Panjang
b) Generator DC Kompon Pendek

E. Perhitungan Pada Generator DC


1. Tegangan Yang Dihasilkan
Secara umum tegangan yang dibangkitkan oleh generator DC dirumuskan :

Dengan :
= Tegangan yang di bangkitkan dalam volt

= Fluks / kutub dalam Maxwell


P = Banyaknya kutub.
N = Kecepatan putaran jangkar / menit Z = Jumlah penghantar jangkar
= Jumlah hubungan parallel dalam jangkar.

 Generator Penguat Terpisah

Dengan :
Tegangan yang di bangkitkan oleh jangkar dalam volt

Tegangan terminal dalam volt


Arus beban jangkar dalam amper
Arus beban dalam amper
Tegangan sumber DC untuk penguatan dalam volt
Tahanan kumparan medan dalam ohm
Tahanan kumparan jangkar dalam ohm
Arus medan dalam amper
Tahanan pengatur arus masuk kumparan medan dalam ohm.
Rugi tegangan pada sikat.

 Generator Shunt

 Generator Seri

 Generator kompon panjang

 Generator kompon pendek


2. Daya input, daya output generator
Besarnya daya-daya pada generator dapat dicari dengan rumus:
Pin = Pa + Pint+ges = T.2π n/60
Pa = Ea . Ia
Pout = VT . IL = Pa PCU

3. Efisiensi generator
Efisiensi generator dirumuskan : ηgen = Pout/Pin x 100%

F. Rugi-Rugi pada Generator DC


Rugi–rugi yang ada pada generator DC antara lain rugi tembaga, rugi besi, dan rugi
mekanik. Rugi-rugi ini sangat penting untuk diketahui dan diperlukan untuk
menghitungbesarnya effisiensi dari generator. Untuk menentukan besarnya rugi
mekanikdan rugi besi dapat dilakukan dengan cara pengujian motor penggerak dan
pengujian pada generatornya sendiri.
1. Rugi Tembaga
Rugi daya akibat panas dalam belitan akibat arus yang melalui kumparan jangkar
atau medan. Rugi tembaga ini biasanya terjadi pada kumparan medan shunt, kontak
singkat, jangkar, kumparan medan seri, dan pada lilitan – lilitan medan tambahan
misalnya belitan dan kompensasi

2. Rugi Mekanik
Rugi ini disebabkan oleh bagian-bagian yang berputar dari mesin. Besarnya rugi
mekanik ini dianggap tetap dalam kondisi beban penuh maupun beban nol. Hanya
mesin dengan kapasistas besar yang ada perubahan apabila beban berubah. Rugi ini
terdiri dari rugi sikat, rugi bearing, dan rugi angin. Rugi sikat ini timbul karena
adanya gesekan komutator dengan sikat. Rugi bearing timbul karena adanya gesekan
bearing dengan rotor. Rugi angin timbul karena adanya gesekan rotor dengan angin.

3. Rugi Besi
Rugi ini disebabkan adanya fluk bolak-balik pada inti besi yang mengakibatkan
rugi histerisis dan arus eddy. Besarnya rugi ini sangat tergantung dari kualitas bahan
magnet yang digunakan. Pada operasi konsdisi jenuh besarnya rugi besi.
G. Effisiensi Generator DC
Untuk menjelaskan efisiensi pada generator arus searah, dapat diamati diagram
aliran daya pada generator dc berikut ini
A B C

Daya
Elektrik yang
Daya Rugi Besi Rugi-rugi
Dibangkitkan Daya Out-put
In-put dan Tembaga
pada Elektrik
Mekanik Gesekan Jangkar
Ea . Ia

Pada mesin DC (generator dan motor), ada tiga jenis efisiensi yang
diperhitungkan, antara lain:
1. Efisiensi Mekanik

2. Efisiensi Elektrik

3. Efisiensi Komersial Keseluruhan


CONTOH SOAL

1. Suatu generator arus searah kompon pendek 20kW bekerja dengan beban penuh pada
tegangan terminal 250 Volt. Resistans kumparan jangkar, kumparan medan seri, dan
kumparan medan shunt masing-masing sebesar 0,05 ohm, 0,025 ohm, dan 100 ohm.
Hitung tegangan yang harus dibangkitkan oleh jangkar.
Penyelesaian:
Diketahui : Poutput = 20kW
Vt = 250 Volt
Ra = 0,05 ohm
Rs = 0,025 ohm
Rsh = 100 ohm
Ditanya : Eg = …..?

= 20.000 / 250
= 80 Ampere

= 2.48 Ampere
Ia = Ish + I
= 80 + 2,48
= 82,48 Ampere
Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar :
Eg = Vt + IaRa + IRs + Δvsi
= 250 + (82,48 x 0,05) + (80 x 0,025) + 0
= 250 + 4,12 + 2 = 256,12 Volt

2. Suatu generator arus searah berpenguatan bebas melayani beban 450 Amper pada
tegangan terminal 230volt. Resistans jangkar 0.03 Ohm, rugi tegangan pada sikat
seluruhnya 2 volt, hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika arus medan untuk
membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4 Amper, tegangan sumber arus searah
untuk penguatan sebesar 220 volt serta resistans kumparan medan 50 ohm, berapa
besarnya resistans pengatur arus masuk kumparan medan?
Penyelesaian :
Diketahui : Ia = I = 450 Ampere ; Ra = 0,03 Ohm
Vt = 230 Volt ; Vf =220Volt
Rf = 50 Ohm ; If = 4 Ampere
Ditanya : R = ….?
Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar (Eg) :
Eg = Vt + Ia Ra +Δ vsi
= 230 + (450 x 0,03) + 2 = 245,5 volt
Resistans yang dibutuhkan untuk mengatur arus medan :
Vf = If (Rf + R)
230 = 4 (50 + R)
R = 7,5 Ohm

3. Suatu generator DC berpenguatan bebas melayani beban 450 Amper pada tegangan
terminal 230 volt. Tahanan jangkar 0,03 ohm, rugi tegangan pada sikat 2 volt.
Hitung tegangan yang di bangkitkan Jika arus medan untuk membangkitkan fluks di
pertahankan sebesar 4 amper, tegangan sumber arus searah untuk penguatan sebesar 220
volt serta tahanan kumparan medan 50 ohm, berapa besarnya tahanan pengatur arus
masuk kumparan medan.
Penyelesaian :
Diketahui :

Ditanya :
R = …..?
Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar:

4. Suatu generator arus searah shunt, 4 kutub, mempunyai 55 alur jangkar, tiap alur berisi 8
penghantar, bila kecepatan generator 900 rpm, fluks kutub Maxwell dan garis
hubung parallel 4, hitung EMF/ tegangan yang di di bangkitkan oleh jangkar, jika arus
jangkar 100 A tahanan kumparan jangkar 0,05 ohm,rugi tegangan pada sikat 2 volt,
hitung tegangan terminal generator.
Penyelesaian :
Diketahui :

= 3,696 x 1010 Volt


= 3,696 x 1010 – (100 x 0,05) – 2
= 3,6959 x 1010 Volt

5. Suatu generator DC seri, 50 kw, 250 volt, tahanan kumparan jangkar 0,1 ohm, rugi
tegangan pada sikat tidak ada. Hitung :
a. Arus jangkarnya bila bekerja pada beban penuh
b. Tahanan medan seri bila tegangan yang di bangkitkan 300 volt.
Penyelesaian :

Anda mungkin juga menyukai