Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No.

01, Jan 2018 pISSN 2477-3441


eISSN 2477-345X

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN


ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HINAI KIRI
TAHUN 2017

Setia Sihombing1
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Putra Abadi Langkat, Jl Mayjen Suprapto No.10 Stabat, Langkat, SUMUT.

Abstrak

Pencapaian ASI Eksklusif di Indonesia belum mencapai 80%. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2013 pencapaian ASI
eksklusif adalah 42%. Sedangkan, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2014, cakupan pemberian ASI
0-6 bulan hanyalah 54,3%.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional untuk
mengetahui hubungan pekerjaan dan pendidikan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Hinai Kiri Tahun 2017.
Penelitian ini dengan menggunakan data primer dan kuesioner sebagai alat ukurnya.
Hasil penelitian uji univariate, mayoritas responden tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 31 orang (57,4%). Hasil uji
statistik antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Ekslusif diperoleh P value 0,005 < 0,05 bahwa ada hubungan antara
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. Hasil uji statistik antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif
diperoleh P value 0,003 < 0,05 bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif.
Disarankan kepada ibu yang memiliki bayi dapat menambah pengetahuan dan informasi dari berbagai sumber tentang
pentingnya ASI Eksklusif sehingga menumbuhkan motivasi ibu untuk berperilaku baik dalam memberikan ASI Eksklusif
kepada bayinya.

Kata Kunci: Pekerjaan, Pendidikan dan ASI Eksklusif

Abstract

Achievement of Exclusive breastfeeding in Indonesia have not reached 80%. 2013 year SDKI reports based on achievement
of breastfeeding exclusively was 42%. Whereas, on the basis of a report from the provincial health office the year 2014, the
coverage of breast feeding 0-6 the Moon is just 54.3%.
The type of research used are descriptive correlative with the use of cross sectional approach to know the relationship of
employment and education of mothers with exclusive breast feeding Clinics Hinai Left the year 2017. This research using
primary data and questionnaires.
Univariate test results, the majority of respondents did not provide Exclusive breastfeeding as many as 31 people (57.4%).
The results of statistical tests between work with Exclusive breast feeding mother obtained P value 0,005 < 0.05 that there
is a relationship between work mother with Exclusive breast feeding. The results of statistical tests between Exclusive breast
feeding education obtained P value 0.003 < 0.05 that there is relationship between mother education with Exclusive breast
feeding.
It is suggested to mothers who have babies can increase knowledge and information from various sources about the
importance of breastfeeding Exclusively so that fosters the motivation to behave well in the motherhood provide Exclusive
breastfeeding to her baby .

Keyword: Work, education and Exclusive breastfeeding

www.jurnalibi.org 40
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

PENDAHULUAN Menyusui Dini (IMD) dan memberikan ASI


eksklusif (Moascara, 2011)
Pencapaian ASI Eksklusif di Beberapa faktor yang menyebabkan
Indonesia belum mencapai 80%. Berdasarkan bayi tidak diberikan ASI dengan baik. Faktor
laporan SDKI tahun 2013 pencapaian ASI tersebut adalah faktor karakteristik ibu, faktor
eksklusif adalah 42%. Sedangkan, bayi, lingkungan, dukungan keluarga,
berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan pendidikan kesehatan, sosial ekonomi dan
Provinsi tahun 2014, cakupan pemberian ASI budaya (Budiharjo, 2013). Di daerah
0-6 bulan hanyalah 54,3%, (Pusdatin, 2015). perkotaan dimana relatif lebih banyak ibu yang
Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif bekerja untuk mencari nafkah mengakibatkan
untuk umur bayi dibawah 6 bulan sebesar ibu tidak dapat menyusui bayinya dengan baik
41%, ASI eksklusif pada bayi umur 4-5 bulan dan teratur. Hal ini menjadi signifikan karena
sebesar 27%, dan melanjutkan menyusui situasi tempat kerja belum mendukung praktik
sampai anak umur 2 tahun sebesar 55% pemberian ASI, misalnya tidak tersedianya
(Kementerian Kesehatan RI, 2015). Data tempat memerah dan menyimpan ASI, belum
Susenas Provinsi Sumatera Utara cakupan ASI banyak tersedia atau tidak adanya tempat
ekskusif tahun 2013 sebesar 56,6%. penitipan bayi agar ibu pekerja dapat
Berdasarkan profil dinas kesehatan medan menyusui bayinya pada saat tertentu ( Sari,
diperoleh pada bulan Agustus 2013 dari 39 2011). Tingkat pendidikan ibu dan
Puskesmas yang ada di Medan terdapat 174 pengetahuan ibu merupakan faktor yang
(4,08%) bayi yang diberi ASI eksklusif dan penting u ntuk mendukung keberhasilan ASI
terdapat 4089 (95,9%) bayi yang tidak diberi eksklusif pada bayi, karena semakin tinggi
ASI eksklusif sementara target yang harus tingkat pendidikan seseorang semakin mudah
dicapai adalah sebesar 80% (Dinkes menerima informasi sehingga semakin banyak
Sumut.Prov, 2013) pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
Tujuan dari pembangunan kesehatan pendidikan yang kurang akan menghambat
salah satunya adalah menurunkan angka perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-
kematian bayi. Angka Kematian Bayi menurut nilai yang diperkenalkan (Fikawati, 2012)
Sustainanble Depelovment Goals (SDGs) Berdasarkan latar belakang diatas
tahun 2015 berjumlah 40 per 1000 kelahiran peneliti ingin melakukan penelitian untuk
hidup dan masih menempati peringkat ke-4 mengetahui hubungan pekerjaan dan
tertinggi kematian bayi se-ASEAN. Angka pendidikan ibu dengan pemberian ASI
kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Hinai
bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per Kiri tahun 2017.
1.000 kelahiran hidup (Kementerian
Kesehatan RI, 2015) Penyebab kematian bayi METODE PENELITIAN
terbesar di Indonesia adalah kematian neonatal
dan dua pertiga dari kematian neonatal adalah Penelitian ini merupakan penelitian
pada satu minggu pertama dimana daya imun Deskriptif Korelatif yang menggunakan desain
bayi masih sangat rendah. Angka kematian penelitian Cross Sectional yaitu peneliti
bayi yang cukup tinggi dapat dihindari dengan melakukan pengukuran atau penelitian dalam
pemberian air susu ibu (ASI). Banyak satu waktu
penelitian yang dilakukan, tehnologi canggih Populasi adalah seluruh ibu yang
digunakan, namun tindakan preventif yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Wilayah
paling ampuh dilakukan untuk menyelamatkan Kerja Puskesmas Hinai kiri sebanyak 359
bayi-bayi Indonesia adalah melakukan Inisiasi orang. Penghitungan pengambilan sampel

www.jurnalibi.org 41
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

n = 15 % x N = 53,85 (dibulatkan 54) Tehnik Dari tabel 1 diketahui bahwa


pengambilan sampel yang digunakan secara mayoritas responden tidak bekerja sebanyak
acak (simple random sampling) yang tersebar 37 orang (68,5%)
merata yaitu cara pengambilan sampel dengan
cara undian (Lotery technigue) dengan cara Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat
membuat nomor undian sesuai dengan daftar Pendidikan Ibu di Wilayah
pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 Kerja Puskesmas Hinai Kiri
Tahun 2017
bulan yang terdaftar di data Wilayah Kerja Tingkat Jumlah (n) Persentase
Puskesmas Hinai Kiri yang tersebar di setiap Pendidikan (%)
Kelurahan kemudian di undi sesuai dengan Dasar 12 22,2
jumlah sampel yang diinginkan. Menengah 25 46,3
Perguruan
Alat ukur pemberian ASI eksklusif 17 31,5
Tinggi
menggunakan lembar kuesioner berisi 20 Total 54 100,0
pertanyaan. Bentuk kuesioner yang digunakan Sumber : data primer 2017
adalah bentuk pernyataan tertutup (Closed
Ended) dimana jawaban disediakan ya dan Dari tabel 2 diketahui bahwa
tidak. Dimana sebelulumnya telah dilakukan mayoritas tingkat pendidikan responden adalah
uji validitasi dan Realibilitasi. Pendidikan Menengah sebanyak 25 orang
Metode statistik univariat digunakan (46,3%).
untuk menganalisa secara deskriptif setiap
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pemberian
variabel penelitian yaitu karakteristik
ASI Ekslusif di Wilayah Kerja
responden, variabel bebas yaitu pekerjaan dan Puskesmas Hinai Kiri Tahun
pendidikan dan variabel terikat yaitu 2017
pemberian ASI eksklusif pada bayi. Metode Pendidikan Jumlah (n) Persentase
statistik bivariat yang digunakan chi square (%)
dengan tingkat kemaknaan 95% (p<0,05). Jika Tidak
31 57,4
Eksklusif
p<0,05, maka statistic bermakna, dan jika Eksklusif 23 42,6
p>0,05 maka hasil perhitungan tersebut tidak ;
bermakna. Total 54 100,0
Sumber : data primer 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari tabel 3 diketahui bahwa
mayoritas responden tidak memberikan ASI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Eksklusif sebanyak 31 orang (57,4%).
distribusi frekuensi variable independen
Analisa bivariat bertujuan untuk
(pekerjaan dan pendidikan) dan variabel
mengetahui hubungan masing-masing variabel
dependen (Pemberian ASI Eksklusif) dapat
independen dan dependen. Untuk melihat ada
dilihat pada tabel berikut :
tidaknya hubungan antara variabel independen
(pekerjaan dan pendidikan) dan variabel
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu
dependen (pemberian ASI Eksklusif) maka
di Wilayah Kerja Puskesmas Hinai
Kiri Tahun 2017 dilakukan uji statistik dengan chi-square
Pekerjaan Jumlah (n) Persentase dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
(%)
Tidak
37 68,5
Bekerja
Bekerja 17 315
Total 54 100,0
Sumber : data primer 2017

www.jurnalibi.org 42
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Tabel 4. Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan bayinya, hal ini disebabkan karena kurangnya
Pemberian ASI Eksklusif Di pengetahuan ibu tentang pembeian ASI pada
Wilayah Kerja Puskesmas Hinai ibu yang bekerja. Dengan pengetahuan yang
Kiri Tahun 2017 benar tentang menyusui, kelengkapan
Pemberian ASI Eksklusif memompa ASI dan dukungan lingkungan
Tidak P kerja, maka ibu yang bekerja dapat
Pekerjaan Eksklusif Total
Eksklusif value memberikan ASI secara eksklusif pada
N % N % n %
bayinya.
Tidak 100
21 56,8 16 43,2 37
Bekerja 0,005
Bekerja 2 11,8 15 88,2 17 100 Tabel 5. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan
Sumber : data primer 2017 Pemberian ASI Eksklusif Di
Wilayah Kerja Puskesmas Hinai
Kiri Tahun 2017
Hasil penelitian hubungan pekerjaan
ibu dengan pemberian ASI Eksklusif diperoleh Pemberian ASI Eksklusif
hasil yaitu ibu tidak bekerja sebanyak 16 Pendid Eksklusi Tidak P
Total
orang (43,2%) yang tidak memberikan ASI ikan f Eksklusif value
N % N % N %
Eksklusif dan Ibu yang bekerja tidak
memberikan ASI Eksklusif sebanyak 15 orang Dasar 3 25,0 9 75,0 12 100
Menen 100
(88,2%). 7 28,0 18 72,0 25 0,003
gah
Hasil uji statistik hubungan antara PT 13 76,5 4 23,5 17 100
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Sumber : data primer 2017
Eksklusif diperoleh nilai p value = 0,005 <
Hasil penelitian hubungan pendidikan
0,05 berarti ada hubungan yang bermakna
ibu dengan pemberian ASI Eksklusif diperoleh
antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
hasil yaitu ibu yang berpendidikan Tinggi
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Hinai
sebanyak 13 orang ( 76,50%) memberikan
Kiri .
ASI Eksklusif dan berpendidikan dasar
Hasil penelitian sejalan dengan
sebanyak 9 orang (75,0%) tidak memberikan
penelitian Okawary (2015) yaitu berdasarkan
ASI Eksklusif.
hasil uji statistik chi square diperoleh P value
Hasil uji statistik hubungan antara
0,000 < 0,005 artinya ada hubungan bemakna
pendidikan ibu dengan pemberian ASI
antara pekerjaan dengan pemberian ASI
Eksklusif diperoleh nilai p value = 0,003 <
Eksklusif.
0,05 berarti ada hubungan yang bermakna
Menurut Depkes (2012), pekerjaan
antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI
merupakan salah satu kendala ibu untuk
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Hinai
memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.
kiri .
Sedangkan menurut Soetjiningsih (2012)
Hasil penelitian ini sejalan dengan
status pekerjaan diduga menjadi kaitan dengan
penelitian Hartini (2014) yaitu berdasakan uji
pola pemberian ASI. Bekeja selalu dijadikan
statistik Chi square diperoleh nilai P value
alasan tidak memberikan ASI Eksklusif pada
0,003 < 0,05 artinya ada hubungan yang
bayi karena ibu meninggalkan tumah sehingga
signifikan antara pendidikan dengan
waktu pemberian ASI berkurang.
pemberian ASI Eksklusif.
Menurut asumsi peneliti, singkatnya
Menurut Fikawati (2012), tingkat
masa cuti pada ibu yang bekerja akan
pendidikan dan pengetahuan ibu merupakan
mempengaruhi pemberian ASI secara
faktor yang penting untuk mendukung
eksklusif kepada bayinya. Ibu yang bekerja
keberhasilan ASI Eksklusif pada bayi, karena
akan memberikan susu formula kepada
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

www.jurnalibi.org 43
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

semakin mudah menerima informasi sehingga Eksklusif serta memberikan informasi


semakin banyak pengetahuan yang bermanfaat yang dapat menambah
dimilikinya. Sebaliknya pendidikan yang pengetahuan ibu tentang bagaimana cara
kurang akan menghambat perkembangan sikap memberikan ASI Eksklusif walaupun ibu
seseorang terhadap nilai – nilai yang bekerja.
diperkenalkan.
Pendidikan orang tua atau keluarga DAFTAR PUSTAKA
terutama ibu bayi merupakan salah satu faktor
yang penting dalam pemberian ASI Eksklusif Budiharjo.2013. Panduan Ibu Cerdas (ASI dan
pada bayi. Tingkat pendidikan yang rendah Tumbuh Kembang Bayi). Yogyakarta:Medis
akan sulit menerima arahan dalam pemberian Presindo
ASI eksklusif. Tingkat pendidikan yang baik
Depkes RI. 2012. Manajemen Laktasi: Buku
akan lebih mudah dalam menyerap informasi Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan
terutama tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi di Puskesmas.Jakarta :Diit Gizi Masyarakat-
anak sehingga akan menjamin kecukupan gizi Depkes RI.
anak. Umumnya ibu yang mempunyai
pendidikan tinggi dapat menerima hal-hal baru Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
utara.2013.Profil Kesehatan Sumatera Utara
dan dapat menerima perubahan guna
Tahun 2013. Medan
memelihara kesehatan khususnya tentang ASI
Eksklusif. Mereka akan terdorong untuk ingin Fikawati, S., dan Syafiq,A.2012. Kajian
tahu, mencari pengalaman sehingga informasi Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu
yang didapat akan menjadi pengetahuan dan Eksklusif dan Inisiasi Menyusui Dini Di
akan diterapkan pada kehidupannya. Indonesia.Jakarta:EGC

Hartini.2014. Hubungan Pendidikan Ibu


KESIMPULAN dengan Keberhasilan ASI Eksklusif Pada Bayi
di Puskesmas Kasihan Yogyakarta. Skripsi. Di
Hasil penelitian diperoleh ada Akses di pac.unisayogya.ac.id/1249/1/SUSI
hubungan yang bermakna antara pekerjaan dan HARTINI 213101014375- NASKAH
pendidikan ibu dengan pemberian ASI PUBLIKASI.PDF diakses pada tanggal 21
Eksklusif dengan diperoleh hasil uji statistik P Oktober 2017
value 0,003 < 0,05.
Kemeterian Kesehatan RI.2015.Dukung Ibu
Bekerja Beri ASI Eksklusif.
SARAN www.depkes.go.id diakses pada tanggal 26
September 2017
1. Ibu Yang Memiliki Bayi 0 – 6 bulan
Bagi ibu menyusui diharapkan dapat Moascara.2011.Manfaat ASI untuk Bayi, Ibu
dan Keluarga. Program Manajemen Laktasi.
menambah pengetahuan dan informasi
Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Jakarta
dari berbagai sumber tentang pentingnya
ASI Eksklusif sehingga menumbuhkan Okawary.2015. Hubungan Status Pekerjaan
motivasi ibu untuk berprilaku baik dalam ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di
memberikan ASI Eksklusif kepada Wilayah Kerja Puskesmas Sayegan Sleman
bayinya. Yogyakarta. Skripsi. Di Akses pada
pac.unisayogya.ac.id/1249/1/ORY KAWARY-
2. Tenaga Kesehatan
NASKAH publikasi.pdf. Pada tanggal 21
Disarankan kepada petugas kesehatan, Oktober 2017
berperan aktif dalam memberikan
penyuluhan tentang pemberian ASI

www.jurnalibi.org 44
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Pusdatin.2015. Pusat data dan informasi Soetjiningsih.2012. Seri Gizi Klinik ASI:
kementerian Kesehatan. Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta:
www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/ EGC
diakses pada tanggal 26 September 2017

www.jurnalibi.org 45

Anda mungkin juga menyukai