Pada umumnya di suatu kelas jika dilihat dari segi gendernya tidak homogen. Kelas yang peserta didiknya homogen tentunya tidak sesulit kelas yang peserta didiknya heterogen. Menurut Suprayekti dan Agustyaarini (2015:24) menjelaskan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan anak laki-laki dan perempuan. Perbedaannya pada fisiologis dan biologis, peraan, prilaku, kegiatan dan atribut masyarakat sedangkan persamaannya yaitu peran dalam hak dan kewajiban sesuai dengan adat kistiadat, budaya masyarakat. Hal-hal tersebut tentunya perlu dipahami oleh seorang pendidik dalam melakukan proses pembelajaran agar pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan efektif.
2) Etnik dan aplikasinya dalam pembelajaran
Negara indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan etniknya. Seorang pendidik tentunya dalam melakukan proses pembelajaran harus memperhatikan kondisi etnik dikelasnya. Seorang pendidik yang menghadapi peserta didik hanya satu etnik dikelasnya tentu tidak sesulit ketika mengahadapi peserta didik yang multi etnik.
3) Usia dan aplikasinya dalam pembelajaran
Perkembangan intelektual anak berbeda sesuai dengan usianya.
4) Kultural dan aplikasiny dalam pembelajaran
Budaya yang ada di Indonesia sangatlah beragam mulai dari kesenian, kepercayaan, norma, kebiasaan, adat istiadat. Atas dasar pendidikan multicultural tersebut maka seorang pendidik dalam melakukan proses pembelajaran harus mampu mensikapi kebergaman budaya yang ada dikelas/disekolahnya, sehinngga apa yang disampaikannya dapat diterima oleh peserta didik.
5) Status sosial dan aplikasinya dalam pembelajaran
Peserta didik pada suatu kelas biasanya berasal dari berbagai status sosial-ekonomi masyarakat, dilihat dari sisi pekerjaan orang tua, jabatan dan ekonomi. Perbedaan ini hendaknya tidak menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran, oleh karena itu pendidik dituntut untuk mampu mengakomodasi permasalahan seperti ini.
6) Minat dan aplikasinya dalam pembelajaran
Kita ketahui bahwa minat peserta didik tidaklah sama, ada peserta didik yang minat belajarnya tinggi, sedang bahkan rendah. Berdasarkan uraian tersebut, minat belajar merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, dan perlu untuk selalu ditingkatkan. Bergabai upaya perlu dilakukan untuk menumbuhkan minat peserta didik diantaranya menggunakan media dan model pembelajaran yang inovatif.