Anda di halaman 1dari 49

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324559658

Buku Panduan Untuk Tutor Model Pengelolaan Program Pendidikan Keaksaraan


Fungsional Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat

Technical Report · January 2015


DOI: 10.13140/RG.2.2.21925.40166

CITATIONS READS

0 1,835

1 author:

Irmawita Irmawita
Situs Resmi Universitas Negeri Padang
10 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Irmawita Irmawita on 17 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BUKU PANDUAN UNTUK TUTOR

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN


FUNGSIONAL BERRASIS KEBUTUHAN BELAJAR
MASYARAKAT
OLEH

IRMAWITA

PENELITIAN DISERTASI 2015


BUKU PANDUAN UNTUK TUTOR

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN


KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS
KEBUTUHAN BELAJAR MASYARAKAT

OLEH

IRMAWITA

PROGRAM ILMU PENDIDIKAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis aturkan kehadirat yang Maha Kuasa ,atas rahmat Nya

penulis dapat menyelesaikan Buku 2. Model Pengelolaan Pembelajaran Program

Pendidikan Keaksaraan Fungsional Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat. Buku

ini berisi tentang Pengembangan model pembelajaran pendidikan keaksaraan

fungsional berbasis kebutuhan belajar masyarakat. Pengembangan pengelolaan

pembelajaran terdiri dari (1). Perencanaan pembelajaran (2) Pendekatan Pembelajaran

(3) Metode pembelajaran (4) Bahan Ajar/Materi Belajar (5) Media pembelajaran dan

(6) Evaluasi hasil belajar.

Penulisan buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum dan panduan

kepada Tutor tentang pengelolaan pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Fungsional

Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat.

Keberhasilan penyusunan Buku I ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak. Harapan kiranya buku ini dapat dipakai oleh Tutor

pendidikan keaksaraan fungsional dalam pengelolaan pembelajaran.

Demikianlah buku ini ditulis mudah-mudahan bermanfaat bagi tutor di dalam

meningkatkan mutu pembelajaran peendidikan keaksaraan fungsional tingkat dasar

maupun tingkat lanjutan (Keaksaraan Usaha Mandiri)

Padang, Januari 2015

Penulis

Irmawita
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................ ii

A. Pendahuluan……………………………………………….. 1

B. Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan


Fungsional Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat…. 4

1. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan


Fungsional Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat…. 7

2. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan


Fungsional Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat…. 21

3. Metode Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan


Fungsional Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat…. 25

4. Materi/Bahan Ajar Pendidikan Keaksaraan Fungsional


Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat……………… 27

5. Media Belajar Pendidikan Keaksaraan Fungsional


Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat………. ……. 31

6. Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Keaksaraan


Fungsional Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat…. 32

C .Penutup………………………………………………………… 42

D Daftar Rujukan………………………………………………… 43
.
1

A. Pendahuluan

Kegiatan pembelajaran adalah proses belajar yang disengaja dilakukan dan

dikendalikan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Morris ( 1976:826)

pembelajaran adalah usaha sistematik dan disengaja untuk menciptakan kondisi –

kondisi agar menjadi kegiatan belajar membelajarkan. Dalam kegiatan belajar terjadi

interaksi educative antara dua pihak yaitu warga belajar yang melakukan kegiatan

belajar dan pendidik (sumber belajar) yang melakuan kegiatan pembelajaran. Model

pembelajaran yang dikemukakan Bandura ( 1997 42) “ ada lima unsur penting dalam

model pembelajaran yaitu (a) sintaks, suatu urutan yang dikenal dengan langkah-

langkah pembelajaran.(b) system social yaitu menguraikan sarana pendidik dengan

peserta didik , serta aturan-aturan yang diperluan dalam sosio cultural (c) prinsip-

prinsip reaksi yakni memberikan gambaran kepada pendidik tentang cara memandang

atau merespon pertanyaan peserta didik.(d) system pendukung yakni kondisi yang

diperlukan agar model dapat terlaksana secara efektif dan efisien (e) efek

instruksional dan pengiring yakni pengaruh langsung dan tidaak langsung yang

dialami peserta didik saat penerapan model dilakukan. Setiap pemilihan model

memerlukan pertimbangan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Morris

(1976 : 826) kegiatan pembelajaran terdiri dari perencanaan pembelajaran,

pendekatan pembelajaran, metode, media, materi dan evaluasi hasil belajar”.

Komponen kegiatan pembelajaran digambarkan sebagai berikut:


2

Perencanaan
Pembelajaran

Evaluasi Hasil Pendekatan


Belajar Pembelajaran

Media Metode
Belajar Pembelajaran
Belajar
Materi
Pembelajaran

Gambar 1 Komponen-Komponen Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran pendidikan keaksaraan fungsional adalah kegiatan

Tutor untuk dapat mengkondisikan warga belajar agar siap belajar, termotivasi untuk

dapat belajar, mengelola kelas, menggunakan berbagai fasilitas belajar secara

optimal, terjadinya interaksi belajar yang kondusif dan diperolehnya pengalaman

belajar yang maksimal sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.

Pembelajaran pada program KF berlangsung dalam kelompok belajar.

Sebagaimana kegiatan pembelajaran menurut Kamil (2009: 104 ) “langkah-langkah

pengelolaan kegiatan belajar meliputi ( 1) menciptakan lingkungan yang kondusif

untuk belajar (2) menetapkan struktur organisasi pengelola program (3)

mengidentifikasi kebutuhan belajar (4) merumuskan arah dan tujuan belajar (5)

menyusun pengembangan bahan belajar (6) melaksanakan kegiatan belajar (7)

melakukan penilaian program belajar dan hasil belajar warga belajar”.


3

Kegiatan pembelajaran tahap pertama, si tutor perlu merencanakan program

pembelajaran dengan merumuskan silabus, mengoperasionalkannya dalam bentuk

Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan mengidentifikasi bahan belajar yang

sesuai dengan kebutuhan belajar warga belajar dan potensi lokal. Tahap kedua yang

dilakukan tutor adalah melaksanakan proses pembelajaran dengan melakukan,

pemanfaatan media, sarana dan prasarana untuk kepentingan belajar, melakukan

interaksi pembelajaran, memotivasi dan membimbing warga belajar. Tahap ke tiga

yang dilakukan adalah mengadakan evaluasi hasil belajar mulai dari evaluasi awal,

proses dan akhir belajar dengan menggunakan indikator-indikator yang dituangkan

dalam format penilaian. Tahap keempat adalah membangun kemitraan dalam belajar,

dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan, apakah itu kemitraan sesama

warga belajar, dengan tutor, penyelenggara lapangan maupun dengan mengelola.

Prinsip dari kegiatan pembelajaran keaksaraan adalah warga belajar yang

semula buta aksara dibelajarkan mereka agar dapat menulis, membaca, berhitung,

ber-komunikasi secara sederhana sehingga dapat difungsikannya untuk

mengembangkan diri dalam kehidupannya. Mereka yang sudah dapat membaca,

menulis, berhitung dan berkomunikasi itu ditingkatkan tarafnya melalui pembiasaan

agar lancar atau tidak buta huruf kembali. Sedangkan pembelajaran fungsional adalah

memberikan pengetahuan dasar keterampilan untuk menjalankan kehidupan

bermasyarakat dan berkeluarga, keterampilan kerajinan yang produktif untuk dapat

dijadikan modal memperoleh tambahan keuangan keluarga. Materi belajar keaksaraan


4

dasar dan keterampilan fungsional itu terintegrasi dalam bentuk tema-tema

pembelajaran.

Tutor sebagai pendidik yang akan melakukan pengajaran, pembimbingan dan

pelatihan kepada warga belajar haruslah menyusun program pembelajaran, meng-

gunakan strategi, media, metode, dan pendekatan pembelajaran yang cocok dengan

keadaan orang dewasa yang akan dibelajarkan. Kecocokan yang dimaksudkan adalah

memperhatikan prinsip-prinsip belajar orang dewasa dan kebutuhan belajar serta

potensi lokal. Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran itu, tutor hendaknya

menyiapkan instrumen yang standar dan terukur agar dapat menentukan hasil belajar

itu akurat dan terpercaya.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu aktivitas dalam

bentuk interaksi belajar mengajar dalam suasana interaksi edukatif, interaksi yang

sadar dengan tujuan, artinya interaksi yang sudah dicanangkan untuk tujuan

instruksional.

B. Model Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Fungsional


Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat.

Model kegiatan pembelajaran pendidikan keaksaraan fungsional berbasis

kebutuhan belajar masyarakat diusulkan dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran pendidikan keaksaraan fungsional tingkat dasar dan tingkat lanjutan

(Keaksaraan Usaha Mandiri).


5

Identifikasi kebutuhan belajar berkaitan dengan keinginan individu terhadap

sesuatu yang ingin dipenuhi dalam waktu tertentu. Kebutuhan belajar adalah sesuatu

yang diperlukan untuk segera dipenuhi karena sifatnya mendesak. Seperti kebutuhan

untuk dapat membaca, menulis dan berhitung, menggali pengetahuan dasar dan

keterampilan fungsional yang mereka butuhkan untuk dapat dijadikan mata

pencaharian.

Tujuan identifikasi kebutuhan belajar adalah (1) memahami tujuan perlunya

melakukan kegiatan identifikasi minat dan kebutuhan belajar warga belajar (2)

mengetahui minat dan kebutuhan warga belajar (3) mengetahui permasalahan-

permasalahan yang dihadapi warga belajar (4) mengetahui potensi dan sumber daya

yang dapat digunakan sebagai alat atau bahan pemecahan masalah yang dihadapi

oleh warga belajar (5) mengidentifikasi bahan calistung yang terkait dengan

kehidupan sehari-hari dan (6) merumuskan dan mengembangkan program belajar

yang berkaitan dengan potensi lokal. Model pembelajaran keaksaraan fungsional

berbasis kebutuhan belajar masyarakat digambarkan sebagai berikut :


SKL 6
*Memahami * Tema disusun berdasarkan hasil
pengetahuanDa identifikasi kebutuha dan peman-
sar tentang fatan potensi lokal
kehudupan PERENCANAAN *Tema dimuat dalam silabus dan di-
*Menguasai PEMBELAJARAN Susun RPP dengan formasederhan
Keterampilan *
Fungsional * Tutor memahami eksistensi WB,dan
*Mendirikan menempatkan diri sejajar dengan WB
Usaha *Tutor membantu WB untuk belajar se-
Produktif suai dengan kebutuhan belajarnya.
warga belajar *Tutor mendorong WB untuk berfikir dan
berbuat sesuai dengan dunianya
*Tutor menyampaikan pokok informasi
dan merangsang WB untuk menemukan
PENDEKATAN ide dipadukan dengan pengalaman
PEMBELAJARAN hidupnya.
*Tutor mengembangkan motif berpres-
tasi melalui kompetitif dan kerjasama
KEGIATAN *Orientasi untuk memecahkan masalah
PEMBELAJARAN
KF DASAR DAN
*Metode calistung bervariasi
KUM METODE * Pembelajaran Pratek keterampilan
PEMBELAJARAN terintegrasi dengan pembelajaran
calistung dan pengeta huan dasar ten-
tang kehidupan

*Pengetahuan tentang bahan-bahan di -


butuhkan dalam belajar keterampilan
MATERI/BAHAN *Proses pengolahan bahan
AJAR *Produk yang dihasilkan dari proses
*Analisis Usaha dalam bentuk hitungan

*Alat praga belajar calistung disediakan


MEDIA DAN PERALATAN *Bahan dan peralatan belajar keteram-
BELAJAR Pilan disiapkan bersama
*Bahan , peralatan berusaha disiapkan
*Dilibatkan WB untuk dapat berparti-
sipasi dalam penggunaannya.

EVALUASI HASIL * Disiapkan untuk melakukan evaluasi


dalam bentuk Instrumen calistung, ak-
BELAJAR
tivitas WB ,keterampilan fungsional,
*Penilaian Unjuk Kerja, fortopolio ber-
basis kebutuhan belajar

Gambar 2 Kegiatan Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Berbasis


Kebutuhan Belajar Masyarakat
7

1. Perencaan Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Berbasis Kebutuhan


Belajar Masyarakat.

Melalui analisis kebutuhan belajar masyarakat (warga belajar) dan potensi

lokal di lingkungan setempat dapat dirumuskan tujuan belajar, tema-tema belajar

yang tertuang dalam silabus dan kemudian dikongkritkan menjadi rencana

pembelajaran .Silabus yang dirumuskan itu untuk 36 kali pertemuan. Berikut ini

dijelaskan petunjuk teknis perencanaan pembelajaran berbasis kebutuhan belajar

masyarakat .

a. Tutor bersama penyelenggara melakukan identifikasi kebutuhan belajar

bedasarkan minat dan potensi calon warga belajar serta potensi lokal yang

berpeluang untuk dikembangkan sebagai usaha.

b. Tutor menyusun silabus dan rencana program pembelajaran (RPP) sesuai

dengan jenis usaha yang dibelajarkan, dengan mengacu pada standar

kompetensi. Silabus dijadikan acuan dalam merumuskan rencana

pembelajaran, memuat tema-tema belajar, standar kompetensi dasar,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, alokasi waktu,

penilaian dan sumber belajar.

c. Rencana program pembelajaran disusun untuk setiap kompetensi dasar

yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran, komponen RPP terdiri dari:

Identitas meliputi kelompok belajar, jenis usaha, materi belajar dan alokasi

waktu.
8

d. Standar kompetensi meliputi kemampuan minimal keterampilan usaha

yang diharapkan dapat dicapai oleh warga belajar pada setiap

pembelajaran.

e. Kompetensi dasar yaitu sejumlah kemampuan yang harus dikuasai oleh

warga belajar dalam keterampilan fungsional tertentu, yang menjadi

rujukan dalam menyusun indikator pendidikan keterampilan.

f. Indikator pencapaian kompetensi yaitu prilaku yang dapat diukur

menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar keterampilan fungsional

tertentu.

g. Tujuan pembelajaran menggambarkan pembelajaran dan hasil belajar

keterampilan fungsional yang diharapkan dicapai oleh warga belajar.

Perencanaan pembelajaran pendidikan keaksaraan fungsional dirumuskan

kurikulumnya berdasarkan kebutuhan belajar warga belajar yang kemudian

dirumuskan tema-tema pembelajaran. Tema pembelajaran itu disusun sedemikian

rupa yang dikatakan dengan silabus. Silabus itu dikembangkan dalam bentuk

Rencana Program Pembelajaran (RPP). Berikut ini dicontohkan model silabus dan

RPP berbasis kebutuhan belajar masyarakat pesisir pantai dan masyarakat di daerah

pertanian. Selanjutnya dalam perencanaan pembelajaran hendaknya tutor menyiapkan

format matrik kegiatan calistung, rencana kegiatan pembelajaran, dan catatan

perkembangan warga belajar.


9

FORMAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN


KEAKSARAAN FUNGSIONAL

CONTOH SILABUS

Nama Kelompok Belajar : MUTIARA


Kompetensi Pembelajaran : Berbicara, mendengarkan,menulis,membaca,
berhitung
Pengetahuan dasar dan keterampilan pengolahan
potensi lokal.
Keaksaraan : Tingkat Dasar
Standar Kompetensi : Dapat Membaca,menulis,berhitung dasar dengan
lancar dan memiliki keterampilan produktif
pengolapotensi lokal
Alokasi Waktu : 36 kali pertemuan x 120 menit
Per Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Peni - Sumber Ket
tem dasar Pembelajaran Pembelaj laian
uan aran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
6x Mengidentifi - Penyakit menular -Diskusi -Mengenal huruf , Penga –
kasi Masalah- - Kenakalan anak -Tanya suku kata dan kata matan
Masalah yang - Kekurangan uang jawab -Membaca dan
berkaitan Fortofo-
- Keterampilan -Ceramah menulis enam kata lio
dengan
kesulitan mengolah hasil -Latihan -Mengenal angka 1
tangkapan sampai 100 Tes
hidup
lisan
- Partisipasi sebagai -Mengungkapkan
warga negara kalimat dengan
- Kehidupan menggunakan
bertetangga dan bahasa Indonesia
beragama -Pengetahuan
tentang penyakit
menular, mengelola
keuangan, potensi
alam, hak dan
kewajiban sebagai
warga negara dan
etika bertetangga.
12x Mengidentifi -Kesehatan - Diskusi - Mengenal tanda Penga-
10

kasi potensi -Pendidikan anak - Ceramah baca matan


dan -Keterampilan - Tanya - Menulis dan
lingkungan pengolahan ikan Jawab membaca kalimat Wawan
yang dapat - Simulasi -cara
-Hak dan pendek
mengatasi
kewajiban sebagai - Latihan - Mengenal angka
kesulitan Forto-
hidup warga negara - Penugasa ratusan dan ribuan folio
-Mengatur biaya n - Penjumlahan dan
rumah tangga pengurangan angka Tes
-Hidup bertetangga sampai ratusan
- Perkalian dan
pembagian sampai
puluhan
- Pengetahuan
tentang kesehatan,
keterampilan
pengolahan ikan,
hak dan kewajiban
warga negara,
kehidupan
bertetangga, umat
beragama.
4x Berkomunika - Berbicara - Latihan - Membaca tulisan
si dengan - Menyimak - Penuga- pada teks Bacaan Penga-
menggunakan - Merespon san - Menyimak bacaan matan
bahasa
- Menjelaskan - Demonst - Menceritakan
Indonesia Wawan
rasi makna pada cara
- Diskusi Gambar
- Mengungkapkan Fortofo
gagasan dengan liio
menggunakan
8x Keterampilan kalimat sederhana
produktif - Membuat Naget - Demonst
Ikan dengan lancar
mengolah rasi Pengam
potensi lokal - Membuat Pepes - Mampu menulis dan atan
- Tanya
Ikan Membuat membaca resep
jawab
kerupuk Ikan pembuatan naget Fortofo
- Diskusi
- Membuat Tepung ikan lio
- Latihan
ikan - Terampil membuat
- Ceramah Tes
naget ikan
- Mampu menghitung
pembiayaan
11

pembuatan naget
ikan
- Mampu menulis dan
membaca resep
pembuatan pepes
-Pengemasan ikan
Makanan - Ceramah - Terampil dalam
-Makanan yang - Diskusi membuat pepes
yang sesuai - Latihan Ikan
dengan kriteria - Demonst Mampu menghitung
-
kesehatan rasi pembiayaan
-Memasarkan - Tanya pembuatan pepes
makanan Promosi jawab ikan
Usaha - Kunjung
-Membina jaringan an - Mampu menulis dan
lapangan membaca resep
pembuatan kerupuk
-Membaca, ikan
- Terampil membuat
4 x Pengembang Menulis dan
an keteram- Berhitung. kerupuk ikan
-Pengetahuan dasar - Mampu menghitung
pilan untuk
-Keterampilan pembiayaan
dijadikan
berkomunikasi pembuatan kerupuk
usaha
-Kemampuan ikan.
bekerja sama. - Mampu menulis dan
-Wawasan membaca resep
berusaha pembuatan tepung
ikan.
- Terampil dalam
membuat tepung
2x ikan.
Evaluasi
Hasil Tes - Mampu menghitung
Belajar tertulis pembiayaan
Tes Lisan pembuatan tepung
ikan.
- Pengemasan
makanan yang
- menarik konsumen
- Pengetahuan
makanan yang
12

bersih dan sehat.


- Etika berdagang
makanan
- Menghitung
- Keuntungan usaha
- Mampu menjawab
soal Secara tertulis
- Mampu menjawab
pertanyaan secara
lisan.
- Mampu
mengerjakan tugas-
tugas yang
diberikan

Mengetahui, Padang,…………2012
Pengelola, Tutor,

(...................................) (.................................)
13

Contoh RPP Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat Kota Padang


Rencana Pembelajaran Program KF Tingkat Dasar
Kelompok Belajar : “ MUTIARA”
Keaksaraan : Keaksaraan Dasar
Kompetensi : Berbicara, Mendengarkan, Menulis , Membaca,Berhitung,
Pembelajaran Pengetahuan Dasar dan Keterampilan pengolahan poensi lokal
Alokasi Waktu : 2 x 120 menit (2 pertemuan)
Standar Kompetensi : Keterampilan Membuat Kerupuk Ikan
Kompetensi Dasar : Pengetahuan dan Keterampilan Membuat Kerupuk Ikan
Indikator : 1. Menulis dan membaca resep pembuatan kerupuk ikan
2. Keterampilan membuat kerupuk ikan
3. Menghitung pembiayaan membuat kerupuk ikan.
Tujuan Pembelajaran : 1. WB dapat menjelaskan resep membuat kerupuk ikan.
2. WB dapat menuliskan resep membuat kerupuk ikan
3. WB dapat membaca tulisannya tentang resep membuat
kerupuk ikan.
4. WB dapat mempraktekkan cara membuat kerupuk ikan.
5. WB dapat menghitung pembiayaan yang diperlukan dalam
membuat kerupuk ikan.
6. WB dapat bekerjasama dalam mengerjakan keterampilan
membuat kerupuk ikan.
Materi Pembelajaran : 1. Pengenalan alat yang diperlukan
2. Pengenalan bahan dan harganya.
3. Cara mengolah bahan-bahan yang diperlukan.
4. Cara membuat kerupuk ikan
5. Cara melakukan kerjasama dengan orang yang dibutuhkan
untuk mengerjakan dan memasarkan usaha.
6. Cara berbagi dengan orang lain.
Metode Pembelajaran : 1. Latihan membaca ,menulis resep dan menghitung
hargabahan.
2. Demonstrasi keterampilan membuat kerupuk ikan.
3. Ceramah/orientasi pengetahuan tentang resep,alat,bahan,dsb.
4. Diskusi keunggulan dan hambatan yang dihadapi.
5. Tanya jawab tentang pemahaman materi yang disampaikan.
Langkah-langkah : 1. Tutor Membuka pertemuan pembelajaran
Kegiatan 2. Tutor Menjelaskan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran 3. Tutor Memberi gambaran terhadap WB potensi lokal dan
peluang usaha yang dapat dilakukan
14

4. Tutor menjelaskan bahan, alat dan resep pembuatan kerupuk


ikan
5. Tutor memberikan kesempatan pada WB untuk menulis
resep.
6. Tutor Memberikan kesempatan pada WB untuk membaca
resep yang ditulisnya.
7. Tutor mendemonstrasikan alat, bahan dan proses pembuatan
kerupuk ikan.
8. Tutor berdiskusi dengan WB berkenaan dengan proses
keterampilan yang dilakukan.
9. Tutor membimbing WB untuk menghitung biaya dan
gambaran keuntungan dari usaha pembuatan kerupuk ikan.
10.Tutor Bekerjasama dengan WB untuk menyelesaikan proses
pembuatan kerupuk ikan.
11.Tutor menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
12.Tutor menutup pertemuan
Media Belajar : Bahan Bacaan, Papan Tulis/kertas dinding, spidol, bahan dan
peralatan pembuatan kerupuk ikan.
Penilaian : Pengamatan, tanya jawab, hasil karya WB

Mengetahui,

Pengelola, Padang,……...2012

Tutor,

(..................................) (................................)
15

Contoh RPP Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat Wilayah


Kabupaten Tanah Datar

Rencana Pembelajaran Program KF Tingkat Dasar


:
Kelompok Belajar DAHLIA
Keaksaraan : Keaksaraan Dasar
Kompetensi : Berbicara, Mendengarkan, Menulis , Membaca,Berhitung,
Pembelajaran Pengetahuan Dasar dan Keterampilan pengolahan poensi lokal
Alokasi Waktu : 2 x 120 menit (2 pertemuan)
Standar Kompetensi : Keterampilan Membuat Teh Rosela Untuk Obat
Kompetensi Dasar : Pengetahuan dan Keterampilan Membuat Teh Rosela
Indikator : 1. Menulis dan membaca resep pembuatan Teh Rosela
2. Keterampilan membuat Teh Rosela
3. Menghitung pembiayaan dan keuntungan membuat Teh
Rosela
Tujuan : 1. WB dapat menjelaskan resep membuat Teh Rosela
Pembelajaran 2. WB dapat menuliskan resep membuat Teh Rosela
3. WB dapat membaca tulisannya tentang resep membuat Teh
Rosela
4. WB dapat mempraktekkan cara membuat Teh Rosela.
5. WB dapat menghitung pembiayaan yang diperlukan dalam
membuat Teh Rosela
6. WB dapat bekerjasama dalam mengerjakan keterampilan
membuat Teh Rosela
Materi : 1. Pengenalan alat yang diperlukan
Pembelajaran 2. Pengenalan bahan dan harganya.
3. Cara mengolah bahan-bahan yang diperlukan.
4. Cara membuat Teh Rosela
5. Cara melakukan kerjasama dengan orang yang dibutuhkan
untuk mengerjakan dan memasarkan usaha.
6. Cara berbagi dengan orang lain.
Metode : 1. Latihan membaca ,menulis resep dan menghitung harga
Pembelajaran bahan yang dibutuhkan dalam mengolah the rosela
2. Demonstrasi keterampilan membuat Teh Rosela
3. Ceramah/orientasi pengetahuan tentang
resep,alat,bahan,dsb.
16

4. Diskusi keunggulan dan hambatan yang dihadapi.


5. Tanya jawab tentang pemahaman materi yang disampaikan.
Langkah-langkah : 1. Tutor Membuka pertemuan pembelajaran
Kegiatan 2. Tutor Menjelaskan tujuan pembelajaran
Pembelajaran 3. Tutor Memberi gambaran terhadap WB potensi lokal dan
peluangusaha yang dapat dilakukan
1. Tutor menjelaskan bahan, alat dan resep pembuatan teh
rosela
2. Tutor memberikan kesempatan pada WB untuk menulis
resep
3. Tutor Memberikan kesempatan pada WB untuk membaca
resep yang ditulisnya
4. Tutor mendemonstrasikan alat, bahan dan proses pembuatan
Teh rosela
5. Tutor berdiskusi dengan WB berkenaan dengan proses
keterampilan yang dilakukan.
6. Tutor membimbing WB untuk menghitung biaya dan
gambaran keuntungan dari usaha pembuatan teh rosela
10.Tutor Bekerjasama dengan WB untuk menyelesaikan
proses pembuatan kerupuk ikan.
11.Tutor menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
12.Tutor menutup pertemuan
Media Belajar : Bahan Bacaan, Papan Tulis/kertas dinding, spidol, bahan dan
peralatan pembuatan Teh Rosela
Penilaian : Pengamatan, tanya jawab, hasil karya WB

Mengetahui, Tanah Datar,………2012

Pengelola Program KF Tutor

(..................................) (................................)
17

Contoh Rencana Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Program KUM
Kelompok Belajar : “ MAU MANDIRI “
Keaksaraan : Keaksaraan Usaha Mandiri
Kompetensi Pembelajaran : Berbicara, Mendengarkan, Menulis ,Identifikasi Minat dan
Potensi
Alokasi Waktu : 2 x 60 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi : Mengungkapkan keinginan berusaha berdasarkan minat dan
potensi yang dimiliki
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi bidang usaha yang sesuai dengan minat dan
keterampilan yang dimiliki
Indikator : Mampu mengungkapkan macam bidang usaha
Tujuan Pembelajaran : WB diharapkan mampu mengungkapkan macam bidang usaha
melalui kegiatan berbicara, mendengarkan dan menulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia
Materi Pembelajaran : Identifikasi Jenis Keterampilan Bermata Pencaharian
Metode Pembelajaran : 1.Ceramah 3. Simulasi
2.Diskusi 4. Latihan
Langkah-langkah : 1.Tutor Membuka pertemuan pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 2.Tutor Menjelaskan pentingnya usaha
1. Tutor Memberi gambaran terhadap WB potensi lokal dan
peluang usaha yang dapat dilakukan
2. Semua WB berdiskusi tentang macam bidang usaha
3. Meminta WB menyebutkan dan menuliskan jenis bidang
usaha dalam bahasa Indonesia
4. Tutor membimbing WB dalam menuliskan jenis bidang usaha
5. Tutor memberikan umpan balik terhadap bidang usaha yang
dituliskan WB dengan tanya jawab dan merencanakan
pertemuan berikutnya
6. Tutor menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
7. Tutor menutup pertemuan
Media Belajar : Bahan Bacaan, Papan Tulis/kertas dinding, spidol, Formulir
Identifikasi
Penilaian : Pengamatan, tanya jawab, Fortopolio
Mengetahui, Padang………2012
Pengelola KUM Tutor

(...........................) (.............................)
18

FORMAT 1

CONTOH MATRIK KEGIATAN CALISTUNG

Nama kelompok :……………………………………………………..

Nama Tutor :……………………………………………………………

Topik Sub Topik Topik Topik Topik Kegiatan Terapan


Belajar Diskusi Menulis Membaca Berhitung

Sampah Membuat Tulisan Suku kata Menghitung Cara memilh berbagai


pupuk “DIPEND Pendam jumlah huruf sampah dan daur ulang
AM’ dari kata sampah dengan
“pendam” membuat pupuk

Industri Membuat Cara Menghitung 1. Merebus gula merah


rumah makanan membuat takaran gula dengan baik
dari pisang kue merah untuk 2. Membuat santan
pisang kue pisang yang baik
bungkus mungkus

Mengetahui, Padang………2012
Pengelola KUM Tutor

(...........................) (.............................)
19

Format 2

CONTOH:

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN (program 1 tingkat/6 bulan)

Bulan I Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pertemuan 1 Membuat kesepakatan belajar 1 kali @ 2 jam

Pertemuan 2 Belajar menulis dan membaca tentang minat-minat 1 kali @ 2 jam


belajar, nama-nama WB, dan hal-hal yang tercantum
dalam format kesepakatan belajar

Pertemuan 3 Diskusi, menulis dan membaca tentang hal-hal yang 1 kali @ 2 jam
berhubungan dengan “pupuk dari sampah”

Pertemuan 4 Belajar menulis dan membaca tentang kalimat 1 kali @ 2 jam


“membuat pupuk dari sampah”

Pertemuan 5 Diskusi,embaca menulis dan berhitung tentang jadwal 1 kali @ 2 jam


membuat pupuk dari sampah

Pertemuan 6 Belajar menulis dan membaca hal-hal yang berkaitan 1 kali @ 2 jam
dengan pemanfaatan pupuk dari sampah

Pertemuan 7 Libur karena ada beberapa WB menjadi panitia


pemilihan kepala desa
20

Format 3

FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN WARGA BELAJAR

Lembaga Penyelenggara :……………………………….


Program :……………………………….
Tingkat :………………………………..
Nama Kelompok belajar :……………………………….
Nama WB :………………………………..

No Hari / Tanggal Catatan Masalah Solusi


Perkembangan
Warga Belajar

Padang,.................,2012

Tutor

(...............................)
21

2. Pendekatan Pembelajaran KF Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat

Pendekatan pembelajaran keaksaraan fungsional hendaknya berpedoman pada

prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa. Mereka berkenan untuk mengikuti

pembelajaran ababila yang dipelajari adalah sesuatu yang mereka minati, sesuai

dengan kebutuhan belajarnya, dapat menyelesaikan permasalahan yang mereka

hadapi dan akan lebih cepat memahami isi pembelajaran apabila ia telah menyadari

manfaat dan pentingnya hasil belajar dalam kehidupan. Dengan demikian program

pembelajaran keaksaraan fungsional memerlukan pendekatan belajar yang dapat

membebaskan warga belajar dari kemiskinan dan kemelaratan melalui pembelajaran

keterampilan produktif yang dapat dilanjutkan dengan kelompok belajar usaha.

Pendekatan pembelajaran pendidikan keaksaraan fungsional berbasis ke-

butuhan belajar masyarakat melalui (1) belajar dari pengalaman sendiri (2) belajar

melalui pemecahan masalah (3) belajar melalui pertanyaan kunci dan (4) belajar

melalui pengelolaan diskusi. Pendekatan ini bersumber dari pengkajian secara

partisipatif, bertujuan memberdayakan masyarakat dalam menganalisa, mengem-

bangkan berbagai pengetahuan tentang kehidupan setempat yang dapat membuat

pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Pendekatan pembelajaran yang digunakan

adalah pendekatan (andragogy) yaitu mengelola kegiatan belajar yang mendorong

partisipasi warga belajar untuk akktif, berbuat dan melakukan sesuatu yang

bermanfaat, membina kerjasama dalam kelompok, menciptakan persaingan yang

sehat sesama dan menghargai aktualisasi diri warga belajar.


22

Petunjuk teknis pendekatan pembelajaran pendidikan keaksaraan fungsional

berbasis kebu-tuhan belajar masyarakat dalam bentuk belajar dari pengalaman sendiri

sebagaimana berikut ini.

a. Tutor membuka pelajaran dengan menanyakan pengalaman warga

belajar.

b. Meminta WB mengemukakan ide/gagasan, pengalaman atau masalah

yang sedang dihadapinya.

c. Meminta WB berdiskusi tentang topik yang sudah disepakati.

d. Meminta WB untuk mengemukakan pendapat dan yang lainnya

mendengarkan atau mengulangnya kembali.

e. Meminta WB menuliskannya topik di papan tulis dan yang lainnya

menuliskan di buku tulis yang sudah disiapkan.

f. Meminta WB untuk membaca topik yang ditulisnya itu.

g. Meminta WB untuk dapat mendiskusikan prosedur dan unsur-unsur

yang ada pada topik yang dipelajari.

h. Bersama-sama dengan WB mempraktekkan topik itu untuk dapat di

demonstra-sikan belajar keterampilan produktif.

i. Belajar berhitung dengan menghitung casflow perhitungan usaha.

j. Meminta warga belajar berkelompok untuk dapat mengulangi

pelajarannya di rumah.

Pendekatan pembelajaran strategi pemecahan masalah melalui petunjuk teknis

berikut ini:
23

a. Tutor meminta warga belajar mengemukakan permasalahan-

permasalahan kehidupannya, kemudian menginventarisir dan

mengelompokan masalah yang sejenis.

b. Tutor menuliskannya di papan tulis dan meminta warga belajar

menuliskan di buku masing-masing.

c. Tutor bersama WB mendiskusikan pemecahan masalah yang

kemudian mengin-ventarisirnya, selanjutnya dijadikan materi belajar

membaca, menulis, ber-hitung dan berkomunikasi.

d. Tutor mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengajak WB

berpikir kritis untuk berperan serta mencari solusinya.

Pendekatan pembelajaran melalui pertanyaan kunci petunjuk teknisnya

sebagai berikut :

(a) Tutor memulainya dengan pertanyaan sederhana, seperti pertanyaan yang

sifatnya menjabarkan atau menguraikan hal hal yang terjadi. Contoh,

Apa yang anda lihat dalam gambar ini, Apa yang dilakukan orang-orang

dalam cerita ini, apa ada kesesuaian dengan masalah yang dihadapi WB,

apa yang terjadi dalam gambar ini.

(b) Tutor memberikan pertanyaan yang sifatnya mengajak WB menjelaskan

atau menemukan permasalahan yang terjadi. Contoh, mengapa anda

memilih topik ini, permasalahan apa yang terjadi pada topik tersebut,

mengapa masalah ini bisa terjadi, bagaimana perasaan anda apabila

masalah ini terjadi pada diri WB.


24

(c) Tutor memberikan pertanyaan yang mengajak WB berinteraksi dengan

permasalahan yang mereka hadapi. Contoh, apa yang menjadi penyebab

permasalahan tersebut, mengapa anda atau orang lain menghadapi

masalah itu.

(d) Pertanyaan yang mengajak WB untuk memikirkan atau melihat masalah

yang ada pada lingkup yang lebih luas. Contoh, Apa hal ini pernah terjadi

pada anda, bagaimana respon anda apabila orang lain ikut menyelesaikan

masalah yang dihadapi, atau respon anda terhadap orang lain yang

menghadapi masalah.

(e) Pertanyaan yang mengajak WB untuk mendiskusikan kemungkinan–

kemungkinan jalan keluar dari suatu persoalan.Contoh, kalau anda

mengalami sesuai dengan masalah tersebut, apa kira-kira tindakan yang

dapat dilakukan, apakah ada jalan keluarnya dan apa jalan keluar itu.

Petunjuk teknis pendekatan pembelajaran pengelolaan diskusi warga belajar

adalah:

1). Membagi warga belajar dalam kelompok kecil (3-4 orang).

2). Meminta WB yang lebih percaya diri untuk memimpin diskusi.

3). Tutor memberikan pertanyaan kunci sebagai pembuka diskusi.

4). Tutor berkeliling ke setiap kelompok untuk mendengarkan perma -

salahan diskusi atau memberikan rangsangan dengan pertanyaan -

pertanyaan kunci, agar WB terbuka pikirannya dan aktif berdiskusi.

5). Setelah diskusi kelompok kecil selesai, meminta salah seorang


25

wakilnya melaporkan ke kelompok besar.

6). Tutor memberikan penguatan atau pujian pada warga belajar yang

aktif.

3. Metode Pembelajaran KF Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat

Metode belajar adalah cara memproses kegiatan belajar suapaya warga belajar

dapat berinteraksi secara aktif sehingga terjadi perubahan pada dirinya sesuai dengan

tujuan yang diinginkan. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

berhitung, berupa (1) metode pendekatan pengalaman belajar (PBB) (2) metode

Struktur–Analisis–Sintesis (SAS); (3) metode kata kunci (4) metode suku kata; (5)

metode abjad; (6) metode transliterasi; (7) metode Iqra; (8) metode pembelajaran

melalui diskusi; dan (9) metode pembelajaran berhitung.

Metode pembelajaran keterampilan produktif menggunakan metode (1)

ceramah (2) tanya jawab (3) demonstrasi (4) diskusi, dan (5) pemberian tugas.

Metode pembelajaran pendidikan keaksaraan fungsional berbasis kebutuhan

belajar masyarakat dalam penggunaan metode belajar mencerminkan interaksi belajar

antara tutor dengan warga belajar dalam proses pembelajaran yang merupakan

petunjuk teknis adalah:

a. Tutor hendaknya memahami eksistensi dan kondisi warga belajar,

menempatkan diri di posisi yang sederajat dengan warga belajar dan

mengganggap warga belajar juga sebagai sumber belajar.

b. Tutor membantu warga belajar untuk belajar berdasarkan bebutuhan

belajarnya untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.


26

c. Tutor memotivasi warga belajar untuk berpartisipasi dalam proses

pembelajaran.

d. Tutor memberikan dorongan dan bimbingan pada warga belajar untuk

berfikir dan berbuat dalam kegiatan pembelajaran.

e. Tutor menyampaikan pokok-pokok informasi mengenai isi belajar,

dan memberikan rangsangan kepada warga belajar untuk menemukan

idea tau gagasan, pemikiran dan pengalamannya.

f. Tutor menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar, memupuk

kerjasama dan tukar ide, pengalaman diantara warga belajar serta

antara warga belajar dengan tutor.

g. Tutor mendorong belajar dalam kelompok dan memperhatikan minat

perorangan, serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki setiap warga

belajar.

h. Tutor mengembangkan motif berprestasi melalui persaingan yang

sehat dan kerjasama serta berorientasi kemasa depan.

i. Tutor mengembangkan kemampuan warga belajar untuk menemukan

dan memecahkan masalah–masalah yang dihadapi dalam

kehidupannya.

Metode pembelajaran menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran orang

dewasa, metode pembelajaran calistungsi terintegrasi dengan pembelajaran kete-

rampilan fungsional. Interaksi pembelajarannya saling membelajarkan dan media

belajar menggunakan alat dan benda-benda asli, mudah didapat yang berada di sekitar
27

kehidupan warga belajar. Pelaksanaan pembelajaran juga dilakukan admi-nistrasi

kegiatan belajar. Kegiatan administrasi belajar terdiri dari pencatatan kehadiran

warga belajar, catatan perkembangan warga belajar, dan aktivitas warga belajar.

Pembelajaran pendidikan keterampilan disampaikan melalui tahapan sebagai

berikut:

a. Tutor menyampaikan materi belajar melalui ceramah dengan

menjelaskan alat, bahan, prosedur dan analisis usaha serta

prosedur pemasaran.

b. Tutor melalui demonstrasi dan pemberian tugas mempraktekkan

keterampilan yang diajarkan.

c. Tutor mendiskusikan pada warga belajar tentang berbagai hal

yang berkenaan dengan keterampilan yang dipelajari dan analisa

usaha.

5. Materi/Bahan Ajar KF Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat

Bahan ajar disusun bersifat praktis, dan bermakna pengetahuan dasar dan

memuat komposisi pendidikan keterampilan dan prospek usaha yang dapat dihitung

oleh warga belajar. Bahan ajar yang dirumuskan itu dapat tersampaikan tujuan

pembelajaran KF calistung, komunikasi, pengetahuan dasar dan keterampilan

fungsional. Komponen dari bahan ajar terdiri dari: judul, alat, bahan, proses, analisis

usaha.

Bahan ajar dikembangkan dari tema-tema yang dicantumkan pada silabus,

yang mana tema tersebut dalam bentuk materi praktis di dalamnya terkandung ide-
28

ide, prinsip-prinsip, prosedur dan manfaat serta analisis usaha produktif sebagaimana

contoh berikut ini adalah bahan ajar hasil identifikasi kebutuhan belajar dan

pemanfaatan potensi lokal dari wilayah pesisir pantai dan wilayah daratan.

Bahan belajar untuk pendidikan keaksaraan fungsional bersifat praktis,

mengandung pendidikan keterampilan produktif. Bahan belajar yang berisi pesan-

pesan belajar keterampilan tersebut memuat pengenalan bahan dan peralatan, proses

pembuatannya, hasil produksi dan menganalisa hasil usaha melalui perhitungan

modal, penjualan dan keuntungan. Pada materi belajar itu dapat diperoleh

kemampuan:(1) belajar membaca, menulis dan berhitung (2). belajar pengetahuan

dasar kehidupan (3) belajar berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia

dan (4) belajar keterampilan produktif untuk dikembangkan sebagai mata pencaharian

CONTOH BAHAN AJAR PROGRAM PENDIDIKAN


KEAKSARAAN FUNGSIONAL

1. Materi: Pembuatan Kerupuk Ikan

b. Alat
1) Kompor
2) Wajan/Kuali
3) Belender/Mesin penggiling ikan
4) Pisau
5) Talenan
6) Dandang
7) Panci tempat adonan
c. Bahan

1) Ikan Segar yang sudah dibersihkan 0,5 Kg


29

2) Tepung Tapioka 1 Kg

3) Bawang putih,Merica, ketumbar ,garam, bahan pengembang kue

( rombuter )secukupnya

4) Minyak Goreng

d. Proses

1).Ikan diambil dagingnya direbus dan setelah dingin dihaluskan .

2) Bumbu-bumbu dibersihkan, dipotong kecil-kecil kemudian dihaluskan.

3) Tepung, ikan dan bumbu diaduk rata dan dicampur air dingin sedikit demi

sedikit sampai rata dan adonan kental yang dapat dibentuk bulat panjang

sesuai ukuranyang di inginkan.

4) Dikukus di dalam dandang dengan api yang sedang sampai 40 menit.

5) Didinginkan ,kemudian dipotong tipis selanjutnya dijemur sampai kering.

6) Digoreng dengan minyak sedang sampai matang dengan warga agak

kecoklatan.

7) Dinginkan kemudian dikemas dalam plastik/atau tempat yang menarik

e. Analisa Usaha

a) Modal tetap: alat-alat seperti kompor, blender. Wajan, kuali dan

sebagainya.

b) Modal tidak tetap (bahan-bahan)

1) Tepung Tapioka 1 Kg (@ Rp 5.000,-) = Rp 5.000,-

2) Plastik 1 Ons =Rp 5000,-

3). Ikan 5 Ons =Rp 15.000,-


30

4). Bumbu-Bumbu =Rp 5.000,-

5). Minyak Goreng 5 ons =Rp 5000,-

6).Cetak Label =Rp 5.000,-

JUMLAH =Rp 40.000 ,-

Jumlah Bungkus kerupuk yang dihasilkan 100 bungkus , Jika satu bungkus

dijual Rp 1.000,-maka hasil penjualan : 100 x Rp 1.000 = Rp 1.00.000,-

Keuntungan usaha dalam satu resep usaha yang diproduksi :

Harga penjualan – Modal (tidak tetap) = Rp 1.00.000 - Rp 40.000 = Rp 60.000,-

2. Materi :Pembuatan Teh Rosela Untuk Obat

a. Alat :
1) Gunting
2) Nampan Besar
3) Streples
b. Bahan :
1) Kelopak Rosella
2) Plastik
c. Proses :
1) Kelopak bunga rosella dipotong dengan cara digunting.
2) Kemudian jemur diatas nampan besar dibawah terik sinar matahari sampai
kering selama 2 hari.
3) Selanjutnya produksi dikemas dan diberi label.
d. Analisa Usaha :
a) Modal tetap: alat-alat seperti timbangan , Nampan, Gunting,
b) Modal tidak tetap (bahan-bahan)
1) Tanaman Rosella 50 batang (@ Rp 2000) = Rp 100.000,-
31

2) Plastik 1 Ons =Rp 5000,-


3) Label = Rp 50.000,
JUMLAH TOTAL =Rp 155.000,-
Jumlah teh rosella yang dihasilkan 500 bungkus @ 1 Ons. Jika satu

bungkus dijual Rp 5.000,- . Maka hasil penjualan : 200 x Rp 5.000 =

Rp 1.000.000,-. Keuntungan usaha dalam satu resep usaha Teh Rosella yang

diproduksi : Harga penjualan – Modal (tidak tetap)

= Rp 1.000.000,- – Rp 155.000,- = Rp 845.000,-

5. Media Belajar Pendidikan Keaksaraan Fungsional Berbasis Kebutuhan


Belajar Masyarakat

Media belajar termasuk ke dalam lingkup sarana dan prasarana belajar, yang

disediakan untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar. Program pembe-

lajaran pendidikan keaksaraan fungsional menggunakan media belajar alat praga

untuk kegiatan belajar membaca, menulis dan berhitung dan bahan-bahan serta

peralatan keterampilan untuk belajar keterampilan produktif.

Petunjuk teknis dalam menyiapkan dan menggunakan media belajar adalah

sebagai berikut ini :

a.Alat peraga disiapkan oleh tutor dalam bentuk gambar-gambar, poster,

kartu huruf, buku-buku dan alat praga lainnya. Selain memanfaatkan alat

praga yang sudah jadi dapat juga tutor membuat sendiri alat praga

tersebut.

b. Media belajar yang digunakan untuk belajar keterampilan terdiri dari

bahan-bahan baku, dengan memanfaatkan potensi lokal dan peralatan untuk


32

mengolah bahan baku untuk belajar keterampilan. Tutor bersama penyeleng-

gara dan warga belajar bekerjasama untuk menyiapkan media belajar .

c. Penggunaan media belajar itu dilakukan tutor dimana warga belajar diminta

aktif dan berpartisipasi dalam memanfaatkan media untuk kegiatan

pembelajaran dan tutor membimbing warga belajar dalam pemanfaatan media

belajar sehingga media belajar yang digunakan itu dapat membantu

kelancaran proses belajar mengajar pendidikan keaksaraan fungsional.

6. Evaluasi Hasil Belajar KF Berbasis Kebutuhan Belajar Masyarakat

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran keaksaraan fungsional terdiri dari penyu-

sunan instrumen evaluasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil evaluasi pembe-

lajaran. Kemampuan yang di evaluasi adalah kemampuan awal warga belajar,

kemampuan warga belajar dalam proses pembelajaran dan kemampuan akhir warga

belajar. Tutor hendaknya menggunakan instrumen penilaian yang sudah disiapkan.

Warga belajar dihapkan dapat menilai kemampuannya sendiri berdasarkan format

yang sudah disiapkan, selanjutnya dilakukan tutor pengolahan data. Berdasarkan data

hasil penilaian tersebut, tutor memberikan nilai pada warga belajar.

Aspek yang dinilai terdiri dari: (1) kemampuan membaca, menulis dan

berhitung; (2) kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar; (3) pengetahuan dasar; (4) keterampilan fungsional; dan (5)

minat, motivasi, dan aktivitas warga belajar.

Instrumen yang dipersiapkan untuk menilai kemampuan warga belajar program KF

terdiri dari: (1) format evaluasi dalam proses pembelajaran; (2) format evaluasi
33

aktivitas warga belajar; (3) format evaluasi minat dan motivasi warga belajar; (4)

format evaluasi kemampuan calistung warga belajar; (5) format evaluasi kecakapan

dasar fungsional warga belajar; dan (6) rekapitulasi hasil evaluasi kecakapan dasar

fungsional warga belajar.


34

Format 4

FORMAT KEGIATAN EVALUASI PEMBELAJARAN

FORMAT LAPORAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN KF

Nama Lembaga : …………………..


WargaBelajar :………………………….
Program : Keaksaraan Dasar
Nama Tutor :…………………………

No Komponan dan Sub Komponen Rerata Klasifikasi


Penilaian Skor Sangat Kurang Cukup Baik Sangat
Kurang Baik
1 Kesiapan WB dalam belajar
2 Sikap warga belajar :
a) Aktivitas warga belajar dalam
3. pembelajaran keaksaraan fungsional
Inisiatif WB dalam belajar
4.
5 Minat belajar warga belajar
6 Motivasi belajar warga belajar
7 Kompetensi keaksaraan fungsional
warga belajar :
a) Keaksaraan :
1) Membaca
2) Menulis
3) Berhitung
4) Komunikasi
b) Fungsional :
1) Kecakapan individu
1) 2) Kecakapan membantu anak
2) 3) Kecakapan aktualisasi diri
3) 4) Kecakapan keterampilan untuk usaha
4) 5) Kecakapan pendidikan
5) 6) Kecakapan sosial kemasyarakat

Rangkuman Penilaian : ………………………………………………….


35

Hasil Evaluasi Pembelajaran Keaksaraan Fungsional : …………………


Rekomendasi : Perlu adanya perbaikkan/peningkatan aspek-aspek berikut :

a) Kesiapan Warga Belajar : …………………………………………………

b) Sikap warga belajar :

1) Aktivitas positif warga belajar dalam pembelajaran keaksaraan fungsional :

………………………………………………………………

2) Inisiatif warga belajar dalam pembelajaran keaksaraan fungsional :

……………………………………………………………….

c) Minat belajar warga belajar : …………………………………………..…….

d) Motivasi belajar warga belajar : ……………………………………...………

e) Kompetensi Keaksaraan Fungsional Warga Belajar :

1) Kecakapan Membaca: …………………..………….……………………


2) Kecakapan Menulis : ………………………..…………………………..
3) Kecakapan Berhitung : ……………………………….…………………
4) Kecakapan Komunikasi : ………………………………………………..
5) Kecakapan Individu : ……………………………………………..……..
6) Kecakapan Membantu Anak : ……………………………………...……
7) . Kecakapan Aktualisasi Diri : …………………………………………..
8) Kecakapan Keterampilan untuk Usaha : .………………………………
9) Kecakapan Pendidikan : …………………………………………………
10) Kecakapan Sosial Kemasyarakat : …………………………………..
8. Pemecahan Masalah : ………………………………………………………..
Padang,…………2012
Tutor

(……………………)
36

Format 5
LEMBARAN OBSERVASI AKTIVITAS WARGA BELAJAR KF

Kelompok Belajar :………………………………………………………


Nama Tutor:………………………………………………………………
Nama Warga Belajar…………………………………………………….
Waktu Penilaian……………………………………………………………

No Komponen yang diamati Tally Frekuensi Persentase

A Aktivitas Positif WB dalam


Pembelajaran KF
1. Mengajukan pertanyaan
2. Menjawab Pertanyaan
3. Memberi tanggapan
4 Menyampaikan gagasan secara
(lisan/tulisan)
5 Saling bekerja sama dalam kelompok
Jumlah
Rata-rata
B Aktivitas Negatif WB dalam
Pembelajaran KF
1 Tidak Memperhatikan Tutor
2 Berdiam diri
3 Tidak hadir
4 Permisi keluar
Jumlah
Rata-rata

Padang,…………..2012
Tutor,

(……………………)
37

Format 6

FORMAT OBSERVASI MINAT DAN MOTIVASI WARGA BELAJAR KF

Nama Warga Belajar :........................................................................................


Waktu Pelaksanaan :...........................................................................................

No Aspek yang dinilai Tidak Dilakukan Dilakukan Dilakukan Dilakukan


melakukan kurang cukup dengan dengan
baik baik baik baik sekali

1 Memperhatikan/mendengarka
n penjelasan tutor
2 Giat melakukan tugas-tugas
praktek
3 Mengajukan
pertanyaan/menanggapi
pertanyaan
4 Dapat bekerja sama dalam
kelompok
5 Menyampaikan gagasan/ ide
yang baru.
6 Selalu datang tepat waktu
7 Aktif dalam kelompok
8 Tahu memahami bahan
pelajaran
9 Bisa memahami materi
pelajaran
10 Mampu menjawab soal-soal
dalam kartu
Jumlah

Rata-rata

Keterangan Skala Penilaian

skor
0 : Tidak melakukan Sangat tidak berbinat 1
1 : Dilakukan kurang baik Tidak berminat 2
2 : Dilakukan cukup baik Kurang berminat 3
3 : Dilakukan dengan baik Berminat 4
4 : Dilakukan sangat baik Sangat BerminaT 5
38

Format 7

FORMAT INTRUMEN EVALUASI CALISTUNGSI


( Membaca, Menulis, Berhitung, dan Komunikasi)

No Kemampuan Calistungsi Skor Klasifikasi


A Membaca (Sesuai dengan standar kompetensi
keaksaraan tingkat dasar)
1. Warga belajar mampu membaca huruf vokal dan konsonan
abjad latin dengan lancar.
2. Warga belajar mampu mengenal dan membaca suku kata
yang terdiri atas sekurang-kurangnya 2 huruf .
3. Warga belajar mampu membaca kata yang terdiri atas
sekurang-kurangnya 2 suku kata.
4. Warga belajar mampu membaca kalimat dengan kata-kata
sederhana (terdiri atas subjek, predikat, dan objek)
sekurang-kurangnya 7 kata dengan menggunakan bahasa
Indonesia.
Warga belajar mampu menjelaskan makna dari kata yang
5. dibacanya.
6. Warga belajar mampu menjelaskan tanda baca .
7. Warga belajar mampu membaca isi/pesan pada papan
nama, arah, label, merek, dan poster sederhana.
8 Warga belajar mampu membaca lambang bilangan 1
sampai 100.
JUMLAH
RATA- RATA
B. Menulis (Sesuai dengan standar kompetensi Skor Klasifikasi
keaksaraan tingkat dasar)
1. Warga belajar mampu menulis huruf vokal dan konsonan
dengan benar.
2. Warga belajar mampu menulis suku kata yang terdiri atas
sekurang-kurangnya 2 huruf.
3. Warga belajar mampu menulis kata yang terdiri atas
sekurang-kurangnya 2 suku kata.
4. Warga belajar mampu menulis kalimat dengan kata-kata
sederhana sekurang-kurangnya 7 kata dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
5. Warga belajar mampu menulis nama, usia, tempat lahir,
dan tanggal lahir.
6. Warga belajar mampu menulis nama jalan, nomor rumah,
39

RT/RW, nama desa, nama kecamatan, dan nama


kabupaten/kota.
7. Warga belajar mampu menulis bilangan 1 sampai 100
JUMLAH
RATA- RATA

C. Berhitung (Sesuai dengan standar kompetensi Skor Klasifikasi


keaksaraan tingkat dasar)
1. Warga belajar mampu menghitung (mencacah)
banyak objek (benda, gambar, dll.) secara
berurutan (dari 1 sampai 100).
2. Warga belajar mampu membandingkan dua
kumpulan objek hitung, menyatakan dalam istilah
lebih banyak, lebih sedikit, atau sama banyak.
3. Warga belajar mampu mengurutkan lambang
bilangan yang terdiri atas bilangan puluhan dari
terkecil sampai terbesar.
4. Warga belajar mampu menyusun banyak objek
(benda atau gambar) dari terkecil sampai terbesar
atau sebaliknya.
5. Warga belajar mampu menghitung dengan
menggunakan simbol ”+, -, dan =” dalam
mengerjakan penjumlahan dan pengurangan
sekurang-kurangnya bilangan satuan.
6. Warga belajar mampu menghitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan satuan menggunakan
metode susun ke bawah.
7. Warga belajar mampu melakukan perhitungan
penjumlahan dan pengurangan dalam pekerjaan
atau kehidupan sehari-hari (sekurang-kurangnya
bilangan 1-100).
8. Warga belajar mampu mengenal satuan waktu
seperti tahun, bulan, minggu, hari, dan jam.
JUMLAH
RATA- RATA
D Komunikasi (Sesuai dengan standar kompetensi Skor Klasifikas
. keaksaraan tingkat dasar) i
1. Warga belajar mampu menjawab pertanyaan dengan
benar menggunakan bahasa Indonesia.
2. Warga belajar mampu mengajukan pertanyaan
40

dengan benar menggunakan bahasa Indonesia .


3. Warga belajar mampu bertanya jawab tentang satu
masalah yang dihadap dalam bahasa Indonesia.
JUMLAH
RATA- RATA

Padang,…………..2012
Tutor,

(……………………)
41

Format 8

Format Rekapitulasi Evaluasi Fungsional Warga belajar

Nama Warga Belajar……………. Waktu Pelaksaaan……………..

No Nama WB Kecakapan Kecakapan Kecakapan Kecakapan Kecakapan Kecakapan


Individu Membantu Aktualisasi Keterampil Pendidikan Sosial
Anak Diri an Untuk Masyarakat
Usaha

Jumlah

Rata-rata

…………………………. 2012
Tutor

(…………………………….)
42

C. Penutup

Perencanaan pembelajaran : petunjuk teknis menyusun perencanaan berbasis

kebutuhan belajar masyarakat dengan mengguakan format identifikasi, perumusan

tema-tema yang dituangkan dalam bentuk silabus, RPP dan contoh model sistematika

Silabus dan RPP,contoh format rencana kegiatan pembelajaran dan catatan

perkembangan warga belajar.

Pendekatan peembelajaran : petunjuk teknis menggunakan pendekatan

(andragogy) melalui pendekatan yang berpusat pada masalah, pendekatan proyektif

dan aktualisasi diri. Pendekatan ini diimplementasikan dalam bentuk menggiring

warga belajar melalui pengalaman sendiri, belajar melalui pemecahan masalah,

belajar melalui pertanyaan kunci dan belajar melalui pengelolaan diskusi.

Metode pembelajaran: Petunjuk teknis pembelajaran membaca, menulis dan

berhitung melalui metode pengalaman belajar, metode struktur analisis sintesis(SAS),

kata kunci, suku kata, metode abjad, transliterasi, metode Iqra, pembelajaran melalui

diskusi, metode pembelajaran berhitung. Meode pembelajaran keterampilan

menggunakan ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, diskusi dan pemberian tugas.

Materi belajar: Petunjuk teknis penyusunan materi belajar, berpedoman pada

silabus, dalam menentukan tema dan sub tema yang kemudian menyusun materi

belajar yang bernuansa pendidikan keterampilan sekaligus belajar membaca, menulis

dan berhitung. Pada materi belajar terkandung pengenalan konsep, alat dan bahan

keterampilan, proses pengolahan keterampilan dan analisis usaha.


43

Media belajar: Petunjuk teknis penggunaan media yang bervariasi untuk

belajar membaca,menulis dan berhitung, dengan menggunakan alat praga yang sudah

jadi, dari bahan alam dan yang dibuat oleh tutor. Belajar keterampilan dengan

menggunakan bahan baku untuk diolah dan peralatan keterampilan yang

penggunaannya melibatkan partisipasi warga belajar dan pengadaannya melalui

kerjasama antar pengelola, tutor dan warga belajar.

Evaluasi hasil belajar: Petunjuk teknis aspek yang dievaluasi dan menyiapkan

format untuk menilai kemampuan warga belajar yang terdiri dari (a) kemampuan

membaca, menulis dan berhitung (b) aktivitas warga belajar (c) minat dan motivasi

warga belajar (d) proses pembelajaran (e) kecakapan dasar fungsional warga belajar

dan (f) rekapitulasi evaluasi fungsional warga belajar.

D. Daftar Rujukan

Depdiknas.(2006). Panduan Umum Pelatihan Program Keaksaraan Fungsional.


Jakarta,Direktorat PLS

Depdiknas (2009) Memahami Pendidikan Keaksaraan.Jakarta.Direktorat PLS.

Elih Sudia Permana.(2001). Prosfek Program Pendidikan Luar Sekolah Dalam


Memenuhi Kebutuhan (Corporate Learning Organization). Jurnal PLS .

Kamil, Mustofa (2010) Pendidikan Nonformal Dimensi Keaksaraan Fungsional,


Pelatihan dan Andragogi. Malang.PT. Remaja Rosdakarya.

Moris , William ( 1976) The American Haritage Dictionary of the English language,
Boston Houngton Mifftin.CO

Sudjana.(2000) Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah ,Bandung.


Nusantara.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai