Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE
PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dan penelitian ini termasuk dalam penelitian

survei. Untuk mendapatkan data primer, teknik pengumpulan data yang

dapat digunakan adalah penyebaran kuesioner. Penelitian kuantitatif

adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif mencakup

pengumpulan data dan analisis data kuantitatif serta menggunakan

metode pengujian statistik (Hermawan & Husna, 2017:5).

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Menurut

Sugiyono (2014:147) penelitian deskriptif adalah metode yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Metode deskriptif ini digunakan dengan tujuan

menggambarkan suatu hasil penelitian dimana sebelumnya telah diolah

dan diproses dengan menggunakan teori - teori yang telah dipelajari

sehingga dapat ditarik kesimpulan.

B. OPERASIONALISASI VARIABEL

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel

dependen dan variabel independen. Variabel terikat/dependen dalam


penelitian ini adalah Pemberian Opini Audit Atas Laporan Keuangan,

variabel bebas/independen dalam penelitian ini adalah Audit Judgment,

Pemeriksaan Interim, Independensi, Keahlian Audit dan Lingkup

Audit. Penelitian ini akan menggunakan skala Likert 1-5 dengan

rincian sebagai berikut (1) Sangat Tidak Setuju (2) Tidak Setuju (3)

Netral (4) Tidak Setuju (5) Sangat Setuju.


44

Berikut adalah operasionalisasi variabel dari penelitian ini:

Tabel 3.1
Operasionalisasi
Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


E-filing adalah suatu cara
penyampaian SPT secara
elektronik yang dilakukan
secara online dan real
time melalui internet pada
laman DJP. E-Filing SPT yang
merupakan suatu transformasi dilaporkan
sistem administrasi perpajakan secara e-Filing
Pelaksanaan
di Indonesia. Jika sebelumnya Rasio
E-Filing (X1)
proses pelaporan pajak Jumlah SPT
dilakukan dengan cara yang yang dilaporkan
masih terbilang konvensional
dengan wajib pajak harus selalu (SE-
datang ke kantor pajak, kini 18/PJ.22/2006 :
proses lapor pajak dapat Key
dilakukan secara online. Performance
(www.online-pajak.com) Indikator)
Serangkaian kegiatan
menghimpun dan mengolah
data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara
objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar Jumlah
pemeriksaan. penerbitan
Pemeriksaan Kantor adalah SKPKB dan
Pemeriksaan yang dilakukan di SKPKBT
Pemeriksaan
kantor Direktorat Jenderal Rasio
Pajak (X2)
Pajak. Jumlah SPT
Pemeriksaan Lapangan adalah yang dilaporkan
Pemeriksaan yang dilakukan di
tempat kedudukan, tempat (Anggraini,
kegiatan usaha atau pekerjaan 2016)
bebas, tempat tinggal Wajib
Pajak, atau tempat lain yang
ditentukan oleh Direktur
Jenderal Pajak.(ortax.org)
45

Sanksi perpajakan dikenakan


kepada para Wajib Pajak yang
Sanksi
tidak mematuhi aturan
Perpajakan
perpajakan meliputi sanksi
(X3)
administrasi dan sanksi pidana.
(Susmita & Supadmi). Sanksi
46

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


administratif muncul karena Jumlah Wajib
ada prosedur administratif Pajak yang
perpajakan yang diabaikan oleh terkena sanksi
Wajib Pajak dalam pajak
menjalankan hak dan kewajiban Rasio
perpajakan. Biasanya perilaku Jumlah Wajib
tersebut dilatarbelakangi karena Pajak yang
faktor tidak mengerti dan terdaftar
kelalaian. Sedangkan sanksi
pidana dalam ketentuan
perpajakan dijatuhkan jika
Wajib Pajak dengan sengaja
melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan sehingga
merugikan pendapatan negara.
Oleh sebab itu, untuk
memberikan efek jera maka
diberikan sanksi pidana
dimaksudkan sebagai bentuk
realisasi atas konsepsi tersebut
(punditax.com).
Pajak penghasilan merupakan Realisasi
penerimaan pajak terbesar penerimaan
dibandingkan enam jenis pajak pajak
lainnya (detik.com) penghasilan
Penerimaan
Pajak Rencana
penerimaan Rasio
Penghasilan
(Y) pajak
penghasilan

(Kurnia Rahayu,
2013)
47

2. Data sekunder

Sedangkan sumber data sekunder menurut Muchson (2017:14) sebagai

berikut:

“Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi

hasil dari pengumpulan dan pengolahan pihak lain”.

Contoh data sekunder adalah data laporan keuangan suatu perusahaan, data

inflasi, data perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah), data jumlah

mahasiswa, dan lain-lain.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan penulis

adalah sumber data primer. Sumber data primer yang diperoleh pada masing -

masing variabel adalah melalui cara menyebarkan kuesioner yang akan diisi

atau dijawab oleh responden auditor pada kantor BPK RI Perwakilan Provinsi

DKI Jakarta. Penelitian dilaksanakan di BPK RI Perwakilan Provinsi DKI

Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2019.

D. POPULASI DAN SAMPEL

Menurut Sugiyono (2016:80), definisi populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi penelitian ini adalah auditor eksternal pemerintah yaitu auditor

BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta. Jumlah auditor yang bertugas di

BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta sebanyak 110 orang.


48

Menurut Sugiyono (2016:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling di

mana terdapat kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti dalam

pengambilan sampel penelitian. Adapun kriteria sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di BPK RI Perwakilan

Provinsi DKI Jakarta dan sudah pernah melakukan tugas pemeriksaan.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Penulis menggunakan beberapa metode atau teknik dalam

mengumpulkan data. Metode pengumpulan data penelitian yang telah

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner

Dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner yang telah disusun

berdasarkan operasionalisasi variabel untuk masing - masing variabel

penelitian. Selanjutnya kuesioner yang telah disusun, diberikan kepada

responden yang telah ditentukan sebagai sumber data dalam penelitian

yang akan dilakukan.

2. Observasi

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan secara langsung ke

Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta untuk memperoleh data

yang diperlukan.

3. Studi Kepustakaan
49

Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk memperoleh beberapa

informasi dari pengetahuan yang dapat dijadikan pegangan dalam

penelitian yaitu dengan cara studi kepustakaan untuk mempelajari,

meneliti, mengkaji, dan menelaah literatur-literatur berupa buku, jurnal,

artikel-artikel, dan berita yang berhubungan dengan penelitian untuk

memperoleh bahan-bahan yang akan dijadikan landasan teori.

F. METODE ANALISIS DATA

Menurut Sugiyono (2016:147) yang dimaksud teknik analisis data

adalah:

”Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau data lain terkumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk hipotesis yang telah diajukan”.

Analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 25.0.

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika pertanyaan pada

instrumen tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh instrumen tersebut (Ghozali, 2016). Menurut Sugiyono

(2016), valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen penelitian juga dapat

dinyatakan valid apabila mempunyai nilai rhitung lebih besar dari r-

tabel pada taraf signifikan 5%.


50

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk memastikan apakah data yang ada telah

terukur dengan tepat dan tidak mengandung kesalahan material dari

data yang diukur, proses pengukuran , maupun ukuran yang

dipergunakan itu sendiri (Efferin et al, 2012:118). Pengujian ini

dilakukan dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha (α) dari

masing-masing instrumen dalam satu variabel. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika memberikan nilai cronbach’s alpha

di atas 0,6 begitu pula sebaliknya.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik menurut Imam Ghozali (2016: 107-161):

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk

mendeteksi normalitas data, pada penelitian ini akan dilakukan uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji K-S

dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal (K-S ≥ 5% atau 0.05)

HA: Data residual berdistribusi tidak normal (K-S < 5% atau 0.05)

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel


51

independen. Ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari besarnya

Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai

Tolerance Value ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji

glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan

Grafik Plot atau scatter plot antara nilai prediksi variabel dependen

yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi

heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dasar

pengambilan keputusan dengan melihat nilai d, jika terletak antara dU

≤ d ≤ 4-dua, atau angka DW di antara -2 dan +2 berarti tidak ada

autokorelasi. Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala

autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).


52

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu: audit judgment, pemeriksaan

interim, independensi, keahlian audit, dan lingkup audit terhadap

pemberian opini audit atas laporan keuangan di BPK RI Perwakilan

Provinsi DKI Jakarta.

Persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Di mana:

Y = Pemberian Opini Audit Atas Laporan Keuangan

a = Konstanta

b = Koefisien regresi model

X1 = Audit Judgment

X2 = Pemeriksaan Interim

X3 = Independensi

X4 = Keahlian Audit

X5 = Lingkup Audit

e = error

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerapkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dengan satu


53

jika nilai (R2) bernilai besar berarti variabel bebas dapat memberikan

hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen. Sedangkan (R2) bernilai kecil berarti kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas (Ghozali,

2016:97)

b. Uji F (simultan)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen. Pada pengujian ini juga

menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Prosedur Uji

F ini adalah sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis nol maupun hipotesis alternatifnya:

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, berarti tidak ada pengaruh X1, X2,

X3, X4, X5 terhadap Y

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0, berarti ada pengaruh X1, X2, X3, X4,

X5 terhadap Y

2) Membuat keputusan uji F

Jika nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha maka Ho ditolak

pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain hipotesis alternatif

(Ha) diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel independen

secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

c. Uji t (parsial)

Tujuan dari uji parsial adalah untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)


54

secara parsial. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan

menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α =5%) atau tingkat

keyakinan sebesar 0,95. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :

Ho : bi = 0

Ha : bi ≠ 0

1) Pengaruh Audit Judgment (X1) terhadap Pemberian Opini Audit

Atas Laporan Keuangan (Y).

Ho1 : b1 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y

Ha1 : b1 > 0, terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y

2) Pengaruh Pemeriksaan Interim (X2) terhadap Pemberian Opini

Audit Atas Laporan Keuangan (Y).

Ho2 : b2 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X2 terhadap Y

Ha2 : b2 > 0, terdapat pengaruh positif X2 terhadap Y

3) Pengaruh Independensi (X3) terhadap Pemberian Opini Audit Atas

Laporan Keuangan (Y).

Ho3 : b3 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X3 terhadap Y

Ha3 : b3 > 0, terdapat pengaruh positif X3 terhadap Y

4) Pengaruh Keahlian Audit (X4) terhadap Pemberian Opini Audit

Atas Laporan Keuangan (Y).

Ho4 : b4 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X4 terhadap Y

Ha4 : b4 > 0, terdapat pengaruh positif X4 terhadap Y

5) Pengaruh Lingkup Audit (X5) terhadap Pemberian Opini Audit

Atas Laporan Keuangan (Y).

Ho5 : b5 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X5 terhadap Y


55

Ha5 : b5 > 0, terdapat pengaruh positif X5 terhadap Y

Ketentuan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

1) Jika tingkat signifikansi ≤ 5%, Ho ditolak dan Ha diterima

2) Jika tingkat signifikansi ≥ 5%, Ho diterima dan Ha ditolak

Anda mungkin juga menyukai