STEREOKIMIA
Pendahuluan
Struktur cis dan trans butena
Perbedaan cis dan trans dalam struktur butena disebabkan karena perbedaan letak gugus
metil dalam ruang kenyataan ini diajukan konsep stereoisomer.
Stereoisomer
Senyawa-senyawa yang mempunyai jenis atom sama, berhubungan satu sama lain
dengan cara yang sama tetapi berbeda penyusunannya di dalam ruang.
Mengingat perubahan cis menjadi trans harus dilakukan dengan memutuskan ikatan
π , maka pengertian stereoisomer Stereoisomer konfigurasi.
Isomer konfigurasi terjadi karena terjadinya perputaran ikatan σ (tunggal), misal
bentuk eklips diputar menjadi bentuk staggered.
Dalam ilmu fisika dan ilmu optik ditemukan alat polarimeter. Dengan alat larimeter dapat
diketahui adanya zat-zat yang mampu mengubah bidang polarisasi cahaya (optis aktif).
Zat optis aktif adalah stereoisomer yang disebut enantiomer. Enantiomer mempunyai sifat
fisika sama kecuali sifat optiknya, hal ini tak berlaku bagi cis dan trans isomer (karena
mempunyai sifat fisika berbeda diastereomer.
Contoh:
Proeksi Fischer
Aturan untuk proyeksi Fischer
1. Atom .karbon dengan 4 atom / mol yang mengikat ditulis:
Mengaa demikian?
Ada syarat untuk proyeksi Fischer bila senyawaan mengandung gugus H dan OH atau H
dan NH2 yaitu:
1. OH dan H harus terletak horizontal NH2 dan H harus terletak horizontal.
2. CH3 dan COOH harus terletak vertikal dengan catatan bahwa COOH harus terletak di
atas dan tidak boleh di bawah.
Bagaimana kalau kita mempunyai senyawaan bromokloro fluoro iodo metan CBrCIFI
Pada tahun 1975 R.S. Cahn, C.K. Ingold (Inggris) dan V. Prelog (Swiss)
memperkenalkan prioritas yaitu molekul diawasi dan tempat yang berlawanan dari prioritas
yang terendah.
Untuk senyawa bromo kloro fluoro iodo metana prioritas terbesar iodo, Bromo, Klor dan
terendah Flour.
Urutan prioritas:
1 > Br >C1 > S > P > F> O > N > C > H
OH > NH2 > CH3 > H ; -C2H5 > -CH3
-OCH3 > -OH
C(CH3) > CH (CH3)2 > CH2CH3
COOCH3 > C6H5 > C=C