Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

PEMBUATAN MEDIA POP-UP BOOK

OLEH

NAMA : ELYDAWATI ELVINA DESTI

YATINI NUGRAH SAERAH

NOVIA ANGGRENI TRIGEL SAGALA

MIFTAH SARI

KELAS : B. REGULER

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


T.A 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Medan, November 2016

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar isi ................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan ..................................................................................................... 1

A. Latarbelakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 2
C. Manfaat .......................................................................................................... 2

Bab II Pembahasan .................................................................................................... 3-7

Bab III Penutup .......................................................................................................... 8-9

REFERENSI .............................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai,
meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan,
ternasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Seperti yang telah banyak kita
temukan bahwa gaya megajar yang kurang disukai oleh siswa akan berpengaruh pada tinggi-
rendahnya minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai
secara maksimal.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai,
meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan,
ternasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Seperti yang telah banyak kita
temukan bahwa gaya megajar yang kurang disukai oleh siswa akan berpengaruh pada tinggi-
rendahnya minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan

1
dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai
secara maksimal.

Pembelajaran disekolah pada saat ini mulai disesuaikan dengan perkembangan


teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan.
Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi khususnya internet, mempercepat aliran
ilmu pengetahuan yang menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan
waktu. Program-program di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang
dapat ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat
diakses secara cepat oleh penggunanya. Dan tentu saja kondisi ini berpengaruh pada
kebiasaan dan budaya pendidikan yang dikelola selama ini.

Kemajuan dan perkembangan teknologi sudah demikian menonjol, sehingga


penggunaan alat-alat bantu mengajar seperti alat-alat audio,visual serta perlengkapan sekolah
disesuaikan dengan perkembangan jaman tersebut. Dan juga harus disesuaikan dengan
tuntutan kurikulum sesuai dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan belajar siswa agar
dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik disekolah.

B. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran dan Metode mengajar


2. Untuk megetahui fungsi media pembelajaran
3. Untuk mengetahui metode pembelajaran ips
4. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media Pop-Up Book
5. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat suatu rekayasa ide pada pembelajaran IPS

C. MANFAAT MAKALAH

1. Dapat memahami pengertian media pembelajaran dan metode mengajar


2. Dapat memanfaatkan kelebihan-kelebihan pada setiap media pembelajaran
3. Dapat menggunakan berbagai jenis media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar
4. Dapat mempermudah guru dalam penggunaan setiap metode pembelajaran IPS
5. Dapat memahami cara membuat suatu rekaya ide pada pembelajaran IPS

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEDIA DAN METODE MENGAJAR


1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin yang
merupakan bentuk jamak dari medium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar,
yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Menurut Gerlach dan ely (dalam Hamdani 2010 : 243)) media apabila dipahami secara
garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi agar sisw
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, diartikan
sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau eletronik untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Sedangkan Education Assiciation (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang
dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi
efektifitas program instruksional.
Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan intruksional atau mengadung maksud-maksud pengajaran.
2. Pengertian Metode mengajar
Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan”. Dengan
demikian metode bersangkut paut dengan pemilihan jalan, arah atau pola dalam berbuat
sesuatu untuk mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan mengajar dapat diartikan sebagai suatu
proses membawa anak didik dari suatu tingkat kecakapan tertentu ke tingkat kecakapan yang
menjadi tujuan pendidikan.
Sehubungan dengan hal tersebut Winarno Surachmad (1976:76), menyatakan bahwa
metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar (T. Raka Joni. 1980:1).

3
Dengan demikian metode mengajar adalah metode yang dipergunakan oleh seorang
pengajar untuk membawa anak didiknya ke tujuan pengajarannya (E. Kusmana. 1974:1).
Lebih jelas lagi ditegaskan oleh Winarno Surachmad (1961), bahwa metode mengajar adalah
cara-cara pelaksanaan proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan
pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah.

B. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar
dan media pembelajaran. Kedua unsur ini sangat berkaitan, penentuan metode mengajar akan
mempengaruhi media pembelajaran yang digunakan, banyak hal yang harus diperhatikan
dalam memilih media, seperti tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan karakteristik
siswa.
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan
bahan ajar. Dari pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media
pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi
atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar. Menurut Hamalik, pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
 Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik. Sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar;
memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan; dan memungkinkan anak didik belajar sendiri-
sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

4
C. KRITERIA MENENTUKAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD
Anda sudah belajar tentang macam-mcam metode yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPS di SD. Permasalahan yng timbul sekarang adalah bagaimana Anda memilih
metode atau pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
Berhubungan dengan hal tersebut menurut Cheppy HC (tt;80) ada tigakriteria yang
dapat digunakan untuk menentukan metode, antara lain:
1. Tujuan
Tujuan merupakan landasan utama untuk menentukan metode sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Misalnya jika guru akan mengembangkan sikap dalam kehidupan
keluarga, maka metode yang dipilih adalah sosiodrama.
2. Kebutuhan dan minat anak
Kebutuhan individu itu berbeda-beda, misalnya beberapa anak memerlukan
pengalaman tertentu, sedang yang lain memerlukan aktivitas tertentu pula. Sebagai guru
harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan anak untuk menentukan rencana kegiatan
pembelajaran. Pada kelas rendah, diperlukan aktivitas yang bertumpu melalui akting. Oleh
karena itu dengan mengenal perbedaan-perbedaan siswa tersebut, guru akan mudah untuk
menentukan metode yang akan digunakan.
3. Cara Penampilan Guru
Kepribadian guru dapat dilihat melaluai penampilannya waktu mengajar. Dalam
beberapa hal ia telah mengembangkan cara mengajar yang mengesankan, di lain pihak ia
memang pandai memilih metode yang tepat, sehingga kegiatan pembelajaran menyenangkan.
Guru seperti itulah yang harus tampil di kelas untuk mengajar mata pelajaran IPS. Guru
hendaknya memiliki keterampilan memilih metode, dan memiliki keberanian untuk mencoba
berbagai metode sebagai variasi dalam mengajar. Peranan guru dalam kegiatan belajar
mengajar akan tampak dalam metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Maka dari
itu metode mengajar merupakan hal yang dominan, karena meskipun materi cukup, alat-alat
memenuhi syarat, kalau faktor penggunaan metode kurang tepat, maka hasil pembelajarannya
akan rendah.

D. CARA MEMBUAT MEDIA POP-UP BOOK IPS DI SD


Membuat Pop Up sebagai media pembelajaran kreatif memiliki tantangan tersendiri
bagi guru. Sebelum menentukan model Pop Up, guru terlebih dahulu mempersiapkan materi
yang akan disampaikan, dan bagaimana cara menyampaikannya. Guru perlu
mempertimbangkan model media pembelajaran Pop Up dengan metode pembelajaran yang
akan diterapkan agar media Pop Up dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk

5
mencapai tujuan pembelajaran. Pop Up umumnya dibuat untuk kartu ucapan atau undangan.
Bentuknya yang menarik menjadikan kartu ucapan atau undangan model pop up sering
dikoleksi. Kartu ucapan atau undangan model Pop Up, bila dibuka maka tulisan atau gambar
yang ada di dalam kartu akan timbul. Tampilan yang seperti ini, menjadikan kartu model Pop
Up menarik untuk dilihat. Hal inilah yang menjadikan Pop Up sebagai media pembelajaran
kreatif memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa.

Guru yang kreatif senantiasa memikirkan cara terbaik dalam menyampaikan materi
kepada anak didik. Belajar yang menjadi sebuah rutinitas bagi siswa dapat menjadi aktivitas
yang menjemukan bila dilakukan dengan cara-cara yang monoton. Alangkah baiknya bila
guru memikirkan model pembelajaran yang tepat dan bervariatif agar anak dapat mengikuti
pembelajaran dengan antusias.

Media pembelajaran kreatif Pop Up bisa menjadi pilihan yang baik untuk disediakan
guru agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Cara lain yang bisa dilakukan guru
adalah menugaskan siswa untuk membuat prakarya media pembelajaran kreatif Pop
Up sesuai selera siswa mengacu pada materi yang sedang dipelajari. Dengan cara inilah siswa
secara otomatis akan mempelajari materi sekaligus cara menyampaikannya.

Media pembelajaran kreatif berfungsi untuk membantu guru saat menyampaikan


materi pada siswa. Dengan berubahnya peran guru yang tidak lagi menjadi sentral
pembelajaran, media pembelajaran kreatif juga harus bisa digunakan siswa untuk belajar
secara mandiri atau dalam peran peer teaching. Media pembelajaran kreatif berbentuk Pop
Up sangat tepat dipilih guru, karena media ini cara memakainya sangat mudah, sangat aman
saat digunakan, dan mudah dalam penyimpanannya. Guru juga bisa menggabungkan
beberapa media pembelajaran kreatif berbentuk Pop Up menjadi sebuah buku yang menarik.

E. IDE-IDE YANG DIDAPATKAN DARI MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP BOOK


Adapun ide-ide yang kami dapatkan dari media pembelajaran Pop-Up Book diatas
adalah :
 Dalam pembuatan media Pop-Up Book, seharusnya medianya diusahakan semenarik
mungkin dan diusahakan se-kongkrit mungkin agar siswa lebih memahami apa tujuan
dari media tersebut.
 Dengan menggunakan media ini, guru bisa menyampaikan materi pada siswa lebih
kreatif dan siswa lebih paham dan cepat menangkap materi yang diajarkan oleh si
pendidik.
 Dalam pembuatan media Pop-Up Book, gambar-gambar yang disajikan kepada siswa
berwarna dan gambarnya harus jelas agar siswa merasa tertarik untuk mengetahui apa
yang menjadi tujuan dari media tersebut.
 Media itu merupakan perantara atau sebagai pengantar dari materi yang akan
disampaikan kepada siswa, jadi guru mengusahakan media yang disajikan tepat untuk

6
mencapai tujuan pembelajaran yang akan menghasilkan hasil belajar yang maksimal bagi
anak didik.
 Si pendidik harus pandai memilih gambar-gambar yang familiar dengan anak didik yang
dapat menumbuhkan kesan realistik si anak didik.
 Si guru juga harus mengusahakan agar media yang dibuat bisa membuat anak didik
dapat bersikap kritis terhadap media pembelajaran tersebut dan dapat memancing rasa
ingin tahu si anak didk tersebut.
 Media yang digunakan bisa membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar
siswa.
 Dalam pembuatan media Pop-Up Book ini di usahakan dapat memberikan kesamaan,
pengalaman siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan anak didik.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Secara harfiah media berarti perantara atau pengatar, yaitu perantara atau pengantar

sumber pesan dengan penerima pesan sedangkan prestasi belajar merupaka tingkat

kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menolak, menerima dan informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar. Sedangkan metode mengajar adalah metode yang

dipergunakan oleh seorang pengajar untuk membawa anak didiknya ke tujuan pengajarannya

Media pembelajaran berfungsi untuk memperjelas penyajian pesan, mengatasi

keterbatasan ruang, waktu dan daya indera serta dapat dapat mengatasi sikap pasif siswa.

Peranan media pembelajaran ada dua macam yaitu peranan media belajar dalam KBM di

kelas dan kegunaan media dalam situasi-situasi KBM tertentu. Jenis-jenis media

pembelajaran terdiri dari media audio, audio visual, dan media audio-visual.

Secara harfiah media berarti perantara atau pengatar, yaitu perantara atau pengatar

sumber pesan dengan penerima pesan sedangkan prestasi belajar merupaka tingkat

kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menolak, menerima dan informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar. Sedangkan metode mengajar adalah metode yang

dipergunakan oleh seorang pengajar untuk membawa anak didiknya ke tujuan pengajarannya

Media pembelajaran berfungsi untuk memperjelas penyajian pesan, mengatasi

keterbatasan ruang, waktu dan daya indera serta dapat dapat mengatasi sikap pasif siswa.

Peranan media pembelajaran ada dua macam yaitu peranan media belajar dalam KBM di

kelas dan kegunaan media dalam situasi-situasi KBM tertentu. Jenis-jenis media

pembelajaran terdiri dari media audio, audio visual, dan media audio-visual.

Kriteria dalam menentukan metode pembelajaran IPS ada dua macam yaitu: 1)

Tujuan 2) Kebutuhan dan minat anak, dan 2) Cara penampilan guru. Sedangkan metode-

metode yang dapat digunakan adalah 1) metode Contectual Teaching and Learning (CTL), 2)

8
Cooperative Learning, 3) metode karya wisata 4) Role playing (bermain peran), dan 5)

metode simulasi.

B. SARAN

Diharapkan kepada para pendidik untuk lebih memperhatikan penggunaan media


yang cocok dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan dan dapat mengatasi rendahya prestasi belajar yang dialami oleh siswa
khususnya pada mata pelajaran Ips di sekolah dasar.

9
REFERENSI

Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia.

10

Anda mungkin juga menyukai