DISUSUN OLEH :
P. 12 075
SURAKARTA
2015
PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA ASUHAN
KEPERAWATAN Ny. S DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG MAWAR 1 RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KARANGANYAR
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH :
DESIANA MARTHA NURYUDHAYANTI
P. 12 075
SURAKARTA
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
v
4. Atiek Murharyati,S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku dosen penguji I yang telah
spiritual.
Penulis
vi
Daftar Isi
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................ v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... xi
1. Hipertensi ............................................................................... 7
vii
A. Subjek Aplikasi Riset .............................................................. 47
B. Pengkajian ............................................................................... 48
A. Pengkajian ............................................................................... 66
A. Kesimpulan ............................................................................. 87
B. Saran ........................................................................................ 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
hipertensi pada orang dewasa sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-
1
2
pada pasien rawat jalan di rumah sakit pada tahun 2006 dengan
peningkatan dari 1,87% pada tahun 2006, menjadi 2,02% pada tahun
2007, dan 3,30% pada tahun 2008. Prevalensi sebesar 3,30% artinya
dini tanpa harus menunggu adanya gejala. Paparan faktor resiko pola
makan yang tidak sehat dan kurangnya olahraga juga bisa memicu
ditangani.
(Radmarssy, 2007).
nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah
lagu yang tepat yang bisa menyembuhkan. Pilih jenis musik yang
bersifat rileks dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit seperti musik
terasa panas.
5
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hipertensi.
hipertensi.
pasien hipertensi.
hipertensi.
hipertensi.
1. Bagi Pasien
4. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Hipertensi
a. Definisi
setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase
darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg
menurut WHO tekanan sistolik >140 mmHg dan atau tekanan diastolik
>90 mmHg (untuk usia <60 tahun) dan tekanan sistolik >160 mmHg
dan atau tekanan diastolik >95 mmHg (untuk usia >60 tahun) (Taufan,
2011).
b. Klasifikasi
7
8
kalsium).
b) Hipertensi sekunder
kortikosteroid.
c. Etiologi
d. Patofisiologi
tekanan darah. Namun, masih belum ada penyebab tunggal yang dapat
yang telah dipelajari secara intensif adalah asupan garam, obesitan dan
adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tulubus
Suddarth, 2005).
e. Manifestasi Klinis
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada
pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada
diskus optikus).
2005).
saraf pusat.
glomerulus.
kapiler.
f. Penatalaksanaan
(Radmarssy, 2007).
kira 6gr NaCl atau 2,4 gr gram / hari ) (kalpan, 2006). Jumlah
(Radmarssy, 2007)
16
(Radmarssy, 2007).
e) Menghindari Rokok
f) Penurunan Stress
2) Pengobatan farmakologi
a) Diuretic (Hidroklorotiazid)
lebih ringan.
hipoglikemia.
19
lemas.
g. Komplikasi
didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri
1) Jantung
jantung.
2) Otak
3) Ginjal
4) Mata
1) Pengkajian
b) Riwayat Kesehatan
seperti captropil.
monoton.
jantung, takipnea.
(2) Sirkulasi
(4) Eliminasi
(6) Neurosensori
epistaksis.
(8) Pernafasan
(9) Keamanan
postural.
2) Diagnosa Keperawatan
hipertropi ventricular.
vaskuler ventricular.
hipertropi ventricular.
darah.
diterima.
Intervensi:
kapiler.
dan leher.
pengalihan.
darah.
vaskuler ventricular.
nyaman.
Intervensi :
penerangan.
Intervensi:
(2) Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan: tidur,
hipertensi.
Intervensi:
prosedur.
dengan stress.
muntah.
berat.
sesuai pesanan.
2. Tekanan Darah
a. Definisi
yaitu:
29
beristirahat).
dan zat- zat gizi. Tekanan darah ada dalam pembuluh darah, sedangkan
tekanan darah diatas normal, saat itu volume darah meningkat dan
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik tidak lebih dari 90 mmHg.
Tekanan darah termasuk kategori tinggi jika tekanan sistolik lebih dari
spygmomanometer yaitu :
2) Spygmomanometer Aneroid
3) Spygmomanometer Elektronik
paling sedikit 80% lengan atas dan lebar manset paling sedikit 2/3 kali
a. Definisi
terapi musik. Dalam terapi musik, kata musik selalu digunakan untuk
2014).
hanya lagu yang tepat yang bisa menyembuhkan. Pilih jenis musik yang
bersifat rileks dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit seperti musik
Ny. S.
penanganan pasien berbagai usia dari bayi, anak, dewasa dan orang tua
ritmik musik yang stabil memberi irama yang teratur akan memberi
2013).
karena memiliki rentang nada yang luas dan tempo yang dinamis
jenis musik tertentu seperti pop, disco, rock and roll, dan musik
(Potter, 2005).
Terdapat tiga sistem saraf dalam otak yang akan terpengaruh oleh
b. Manfaat
1) Efek mozart, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan
tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala
sendiri, berikut ini beberapa dasar terapi musik yang dapat anda
menenangkan tubuh.
metode ini melakukan yang terbaik bagi diri sendiri. Sekali telah
lebih 30 menit hingga satu jam tiap hari, namun jika tak memiliki
jenis musik rock and roll, disco, metal dan sejenisnya. Karena jenis
e. Manfaat
3) Meningkatkan kecerdasan
kemampuan spasial.
B. Kerangka Teori
Jantung Penyebab :
Faktor-Faktor Terjadi gangguan
pada jantung yang
1. Usia mempengaruhi
2. Jenis Kelamin Tekanan darah Sistolik dan tekanan arteri
3. Pendidikan Diastolik yang dipengaruhi oleh : sistemik
4. Pekerjaan
1. Makanan sehari-hari
yang mengandung
lemak
2. Aktivitas
Peningkatan
tan Teka
Tekanan Darah
Pemberian
erian Terapi
Musik Klasik
Tekanan
nan Da
Darah Turun
D. Kerangka Konsep
BAB III
Pasien Hipertensi.
musik klasik.
darah adalah Chek List sebelum dan sesudah terapi musik klasik, Tensi
45
46
BAB IV
LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien
adalah suami.
B. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
46
47
teratur.
sakit makan 3 kali sehari, jenis makanan nasi, sayur, buah, 1 porsi
sehari, kurang lebih 900 cc, warna kuning jernih dan tidak ada
frekuensi 6-7 x sehari, kurang lebih 1200 cc, warna kuning pekat
dengan keluarga.
tidur 6-7 jam sehari, selama sakit pasien mengatakan tidak bisa
tidur karena pusing, kurang lebih hanya 2 jam sehari dan sering
sakitnya dengan ikhlas, tidak putus asa, ingin sepat sembuh dan
cepat pulang.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan hidung bersih tidak ada polip dan tidan ada sekret.
50
chest, tidak ada jejas, dan ekspansi paru sama. Palpasi vocal
pulsasi tidak tampak dari luar, perkusi bunyi jantung pekak, palpasi
kateter dan pada rektum tampak bersih, tidak ada lesi, dan tidak
ada hemoroid.
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Terapi Medis
C. Analisa Data
panas, data pengkajian nyeri, nyeri terasa saat berdiri, nyeri seperti
setiap saat. Ditemukan pula data obyektif pasien tampak pucat, tampak
pasien tampak lemas dan lemah, tampak berbaring di tempat tidur, dan
D. Intervensi Keperawatan
skala nyeri 1-3, TTV dalam batas normal TD 120/80 mmHg, nadi 16-
mengurangi nyeri.
hasil jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari, pola tidur
kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam, kolaborasi pemberian obat
tidur.
tanda vital normal, mampu berpindah: dengan atau alat bantu. Dengan
E. Implementasi keperawatan
Pukul 08.10 WIB mengkaji nyeri dengan pola PQRST dengan data
terasa setiap saat dan data obyektif pasien tampak pucat, tampak
injeksi ranitidine 50 mg/12 jam, injeksi norages 1000 mg/8 jam, injeksi
mengatakan tidak bisa tidur hanya kurang lebih 2 jam sehari dan data
terasa setiap saat dan data obyektif pasien tampak pucat, tampak
yang disukai dan data obyektif pasien tampak koopetatif. Pukul 09.40
musik klasik dan data obyektif pasien tampak kooperatif. Pukul 10.30
belum nyenyak kurang lebih 4 jam sehari dan data obyektif pasien
sendiri dan data obyektif pasien tampak makan dan ke kamar mandi
dikepala, nyeri skala 3, nyeri hilang timbul dan data obyektif pasien
sudah bisa tidur dan data obyektif pasien tampak segar. Pukul 09.55
Celsius.
F. Evaluasi Keperawatan
dikepala, nyeri skala 6, nyeri terasa setiap saat dan data obyektif pasien
pasien mengatakan sulit tidur, hanya kurang lebih 2 jam sehari karena
pusing dan data obyektif pasien tampak menguap dan tampak lingkaran
disukai.
terasa setiap saat dan data obyektif tekanan darah 140/90 mmHg, nadi
nyeri.
yaitu monitor atau catat kebutuhan tidur pasien setiap hari atau jam,
terasa sedikit lemas dan data obyektif pasien tampak masih berbaring
hilang timbul, dan data obyektif tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
pasien mengatakan sudah bisa tidur nyenyak dan data obyektif pasien
pukul 13.30 WIB dengan data subyektif pasien mengatakan sudah bisa
melakukan aktifitas sendiri dan data obyektif pasien tampak makan dan
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
2012).
63
64
Time (T): Nyeri terasa setiap saat. Pengkajian nyeri terdiri atas dua
dari klien dan (b) observasi langsung pada respon perilaku dan
kepala terasa pusing (Nyeri) dan bagian kuduk terasa berat, dan
tidak bisa tidur. Pada teori juga didapatkan gejala yang muncul
pada nyeri yaitu angini, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit
masih mengeluh kepala terasa sakit dan berat, serta tidak bisa tidur.
penyakit yang menahun yang sudah lama dialami oleh pasien, dan
66
mengatakan selama sakit tidak bisa tidur karena pusing, dan tidur
kurang lebih 2 jam sehari dan sering terbangun dan badan terasa
berkurang.
Dan pasien tampak lemas. Hal ini dibuktikan pada teori pengkajian
pada pola aktivitas atau istirahat bahwa gejala yang mucul pada
B. Perumusan Masalah
dengan agen cidera biologis dengan mengacu dari hasil analisa data
Time (T) : Nyeri terasa setiap saat. Data obyektif pasien tampak
68
panjang).
musik klasik.
yaitu bangun lebih awal atau lebih lambat dari yang diinginkan,
verbal.
dan memiliki, harga diri dan aktualisasi diri) dan menurut Griffith-
daya dan dana yang tersedia, peran serta klien, dan prinsip ilmiah
pertama.
C. Intervensi Keperawatan
nyeri akut dapat teratasi. Tujuan yang dilakukan pada Ny. S adalah
akut dapat teratasi, batas waktu pencapaian tujuan ini adalah suatu
dapat teratasi dengan kriteria hasil jumlah jam tidur dalam batas
normal 6-8 per hari, pola tdur dan kualitas tidur dalam batas
2013).
D. Implementasi Keperawatan
tindakan, serta menilai data yang baru (nikmatur dan saiful, 2012).
76
teori terapi musik secara umum bertujuan untuk membuat hati dan
NICNOC, 2013).
77
tidur pasien setiap hari dan jam untuk mengetahui pola tidur setiap
E. Evaluasi Keperawatan
Maret 2015 pukul 13.00 WIB dengan hasi Subyektif (S) pasien
terasa di kepala, Severity (S): Skala nyeri 6, Time (T) : terasa setiap
dengan kriteria hasil skala nyeri 1-3, tanda-tanda vital dalam batas
sulit tidur, hanya kurang lebih 2 jam sehari. Obyektif (O) Pasien
jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari, pola tidur dan
tusuk, Region (R) nyeri terasa di kepala, Severity (S): Skala nyeri
5, Time (T) : terasa setiap saat. Obyektif (O) pasien tampak sedikit
masih sedikit sulit tidur, hanya kurang lebih 4 jam sehari. Obyektif
obat tidur.
81
mengurangi nyeri.
bisa tidur. Obyektif (O) pasien tampak segar, tidur 6 jam sehari,
intervensi.
82
BAB VI
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian
oleh keluarganya.
83
84
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
derajat Celsius.
dapat teratasi dengan kriteria hasil jumlah jam tidur dalam batas
normal 6-8 per hari, pola tdur dan kualitas tidur dalam batas
4. Implementasi Keperawatan
nyeri.
rehabilitasi medik.
5. Evaluasi Keperawatan
Severity (S): nyeri skala 3, Time (T): hilang timbul. Obyektif (O)
nyeri.
dihentikan.
B. SARAN
khususnya.
4. Bagi penulis
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, dkk. (2008), Care Your Selft Hipertensi. Jakarta: Penebar plus.
Grey H, Dawkins KD, Morgan JM, Simpson IA. (2003). Lecture Notes
Lippincolt Williams
Araska.
Darah
Jakarta.
Yogyakarta.
NIC-NOC,
92
Republik
Indonesia.http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/profil
2011.
Cetakan
Sudoyo, AW. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta:
FKUI
Medika.
Politeknik Kesehatan.