OLEH :
Air bersih sangat dibutuhkan bagi seluruh masyarakat Kota Kupang untuk memenuhi
kebutuhan baik digunakan untuk mencuci, minum dan banyak hal lainnya.Air bersih tersebut
bisa diperoleh dari air permukaan juga air bawah tanah. Air bawah tanah merupakan sumber
air bersih yang digunakan oleh Pemerintahan Kota Kupang untuk memenuhi kebutuhan air
masyarakat di kota Kupang karena terbatasnya air permukaan yang tersedia. Kebutuhan air
bersih ini semakin meningkat seiring berjalannya waktu dan bertambahnya penduduk di Kota
Kupang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Izin
Pengelolaan Air Bawah Tanah diantaranya menyatakan bahwa pemanfaatan air bawah tanah
harus diupayakan dengan baik dan benar sehingga tidak merusak kelestarian sumber air tanah.
Namun pada kenyataanya terjadi pelanggaran dan lemahnya penegakan sanksi yang
menyebabkan rusaknya kelestarian sumber air tanah di Kota Kupang. Kebutuhan air akan
semakin meningkat dengan berkembangnya pembangunan dan pertambahan penduduk. Hal ini
juga menyebabkan bertambahnya sampah dan kotoran yang dapat mempengaruhi air tanah.
Dampak dari hal tersebut terlihat dari adanya pencemaran bakteri E.colli di 30 sumber
air sebagian besar berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Alak dan Kecamatan Maulafa,
tepatnya di Kelurahan Naioni, Alak, Naimata, Sikumana dan Oesapa oleh karena perilaku
masyarakat yang membuang kotoran di sembarangan tempat. Air yang tercemar oleh bakteri
ini berpotensi menyebakan diare dan muntaber. Untuk itu perlunya penanggulangan air bawah
tanah yang tercemar oleh bakteri E.colli agar kelestarian sumber air tanah Kota Kupang tetap
terjaga. Dan masyarakat Kota Kupang bisa menggunakan air yang bersih dan sehat.
Oleh karena itu perlu mengidentifikasi serta mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh
dalam penanggulangan percemaran air tanah oleh bakteri E.colli di Kota Kupang. Penelitian
ini difokuskan pada upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi perncemaran air tanah
oleh bakteri E.colli di Kota Kupang dan melakukan identifikasi hal-hal yang menyebabkan
Melalui data wawancara beberapa masyarakat yang mengalami diare dan muntaber
setelah mengkonsumsi air yang tercemar, kemudian mengidentifikasi hasil wawancara tersebut
dan diambil makna yang berkaitan dengan faktor dan pelaku atau aktor serta mekanisme