Anda di halaman 1dari 12

Pendahuluan

Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau alternatif-alternatif pemecahan masalah


pada langkah kedua dari proses pengambilan keputusan, tahap selanjutnya adalah
mengeksplorasi dan menganalisa lebih dalam setiap alternatif yang ada.

Hal ini harus dilakukan dengan melihat setiap alternatif dari berbagai perspektif seperti
aspek teknis, sosial, lingkungan, dan finansial. Dari sudut pandang ekonomi teknik, dampak
dari keputusan yang diambil harus dianalisis berdasarkan kriteria finansial.

Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria ekonomi teknik umumnya didasarkan atas


salah satu atau lebih dari empat parameter finansial berikut:
• Nilai bersih sekarang (net present value),
• Nilai arus kas tahunan (uniform annual cash flow),
• Laju pengembalian modal (rate of return),
• Rasio pendapatan terhadap biaya (benefit-cost ratio).

Pengertian Analisis Biaya dan Manfaat

Analisis biaya dan manfaat (cost-benefit-analysis) merupakan teknik analisis yang relatif
sederhana dan sangat umum digunakan dalam menentukan aksi atau keputusan yang
akan diambil.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis biaya dan manfaat dilakukan dengan
semata-mata mempertimbangkan aspek finansial (financial costs dan financial benefits)
dari setiap alternatif.

Misalnya, dalam pembangunan jalan baru untuk membuka ases bagi daerah-daerah yang
terisolir, analisis biaya dan manfaat hanya memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk
membangun jalan tersebut dan besarnya manfaat finansial yang akan diperoleh dari
pembukaan jalan baru tersebut. Dalam hal ini, pengaruh pembukaan jalan terhadap kondisi
lingkungan serta manfaat nonfinansial yang akan dinikmati oleh penduduk disekitar jalan
yang dibangun tidak diperhitungkan dalam analisis biaya dan manfaat.
Net Present Value Analysis

Analisis nilai bersih sekarang (net present value analysis) membandingkan antara nilai
sekarang dari semua biaya yang akan dikeluarkan dengan nilai sekarang dari semua
pendapatan yang akan diperoleh.

Misalkan sebuah perusahaan membutuhkan sebuah mesin produksi seharga Rp 450 juta
dan mesin tersebut diperkirakan akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 100
juta setiap tahun. Apabila mesin tersebut diperkirakan dapat digunakan selama lima tahun,
apakah investasi tersebut layak dilakukan?

Secara sepintas kita dapat menghitung bahwa biaya rata-rata per tahun dari mesin tersebut
adalah Rp 90 juta (diperoleh dari harga pembelian dibagi dengan jumlah tahun mesin
tersebut akan berproduksi). Dengan tingkat keuntungan sebesar Rp 100 juta setiap tahun
maka kita akan mengatakan bahwa investasi pada Mesin tersebut akan memberikan
keuntungan sebesar Rp 10 juta setiap tahun. Benarkah demikian?

Dalam analisis ekonomi teknik, kita akan mempelajari konsep pengaruh waktu terhadap
nilai uang. Berdasarkan konsep ini, uang sejumlah Rp 450 juta sekarang tidak sama
nilainya dengan uang yang akan diperoleh sebesar Rp 90 juta setiap tahun selama lima
tahun akibat adanya inflasi dan suku bunga.

‘18
Selain nilai net present value (NPV) dan nilai equivalent uniform annual value, nilai internal
rate of return (IRR) juga sangat sering digunakan dalam menilai kelayakan finansial suatu
investasi.

Nilai IRR merupakan tingkat diskonto (discount rate) dimana nilai sekarang (present value)
dari semua aliran kas yang akan terjadi selama kepemilikan suatu aset sama dengan nilai
investasi yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut

Analisis Ekonomi
Klasifikasi persoalan ekonomi pada berbagai pengembangan proyek sumber daya air
dibedakan menurut 2 kategori :
 Berupa persoalan, dimana manfaat dari kemungkinan proyek dapat dikenali (identical),
sehingga cara pemilihan kemungkinan pemecahan yang paling ekonomis hanya
membandingkan biaya proyek saja.
 Berupa persoalan, dimana manfaat dan biaya dari kemungkinan proyek sangat berbeda,
sehingga perlu dilakukan analisis dari manfaat dan biaya untuk memilih kemungkinan
yang diinginkan.

Dalam Analisis Ekonomi (Manfaat dan Biaya), terdapat 3 parameter utama, yaitu :
a. Ratio Manfaat Biaya (BCR = Benefit Cost Ratio)
b. Nilai Netto Sekarang (NPV) = Net Present Value)
c. Tingkat Pengembalian Internal (IRR atau EIRR = Economic – Internal Rate of Return)

Benefit Cost Ratio (BCR)

BCR adalah perbandingan antara nilai ekivalen dari Benefit (Manfaat) dengan nilai Ekivalen
dari Cost (Biaya) pada suatu titik waktu yang sama, misalnya Present Worth (Sekarang),
Future Worth (yang akan datang) ataupun Annual Worth.
Secara umum rumus untuk perhitungan nilai ini dapat diuraikan sebagai berikut :

t n
Bt t  n Ct
BCR   t 
:
t 1 (1  i ) t 1 (1  i )
t

‘18
dimana :
 Bt = Benefit pada tiap
tahun
 Ct = Cost pada tiap
tahun
t
 1 / ( 1+i ) = Rumus Pv
(Present Value)
 t = 1,2,3 ………
 n = jumlah tahun
 i = tingkat bungaapabila :
 BCR  1 maka proyek layak untuk
dilaksanakan
 BCR < 1 maka proyek tidak layak
untuk dilaksanakan

Net Present Value (NPV)

NPV adalah jumlah dari keseluruhan manfaat (benefit) dikurangi dengan keseluruhan biaya
(cost) pada suatu titik waktu yang sama, misalkan Present Worth, Future Worth, ataupun
Annual Worth.
Dari difinisi tersebut diatas dapat disimpulkan :

NPV = Pv . Benefit – Pv. Cost.

t n
( Bt  Ct )
NPV  
t 1 (1  i ) t

‘18
Dimana :
 Bt = Benefit pada tiap tahun
 Ct = Cost pada tiap tahun
t
 1 / ( 1+i ) = Rumus Pv (Present
Value)
 t = 1,2,3 ………
 n = jumlah tahun
 i = tingkat bunga
apabila :
 NPV positif atau > 0, maka proyek layak
untuk dilaksanakan
 NPV negatif atau < 0, maka proyek tidak
layak untuk dilaksanakan

Tingkat Pengembalian Internal (IRR)

IRR adalah merupakan nilai suku bunga yang diperoleh jika BCR bernilai sama dengan 1
atau nilai suku bunga yang diperoleh jika NPV bernilai sama dengan 0 (nol). IRR dihitung
atas dasar pendapatan pertahun bersih dan total investasi yang diperlukan.
Nilai IRR ini sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini
dapat dibiayai dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku

‘18
Dimana :
 Bt = Benefit pada tiap tahun
 Ct = Cost pada tiap tahun
t
 1 / ( 1+i ) = Rumus Pv (Present Value)
 t = 1,2,3 ………
 n = jumlah tahun
 i = tingkat bunga
apabila :
 IRR > suku bunga yang ditetapkan (maka
proyek layak untuk dilaksanakan)
 IRR < suku bunga yang ditetapkan (maka
proyek tidak layak untuk dilaksanakan)

Biaya Proyek
Komposisi dari suatu biaya proyek dapat dipisahkan menjadi 3 bagian (Kuiper, 1969)
sebagai berikut :
• Biaya modal (investasi)
• Biaya tahunan (annual cost)
• Biaya kontraktor

1) Biaya modal (investasi)

Biaya modal (investasi) suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai sejumlah pengeluaran
yang dibutuhkan untuk penyelesaian / pelaksanaan proyek. Pengeluaran (komponen
cost) dari biaya modal (investasi) terdiri dari :
a) Biaya langsung
Biaya langsung terdiri dari biaya pekerjaan persiapan dan pekerjaan sipil (konstruksi
dan tanah), misalnya :

 Pekerjaan persiapan

‘18
Biaya pekerjaan persiapan adalah perkiraan biaya untuk kebutuhan pembuatan
jalan sementara, kantor lapangan, base camp, gudang material, bengkel, barak
tempat tinggal, laboratorium, alat telekomunikasi, sistem air bersih, penerangan
dan lain-lain.
Besarnya biaya pekerjaan persiapan diusahakan seminimal mungkin dan harus
lebih kecil dari 5 % biaya pekerjaan sipil.

 Pekerjaan Sipil
Biaya pekerjaan sipil adalah biaya untuk kebutuhan pekerjaan konstruksi dan
tanah, yang besarnya sama dengan volume pekerjaan dikalikan harga satuan.
Harga satuan tersebut sudah memasukkan biaya kompensasi kepada pelaksana
pekerjaan (berupa resiko dan overhead kontraktor).

b). Biaya tidak langsung


Biaya tidak langsung yaitu sejumlah pengeluaran yang merupakan porsi substansial
dari biaya langsung dan terdiri dari biaya administrasi, jasa konsultasi dan biaya tak
terduga.

• Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah sejumlah biaya yang diperuntukkan guna menunjang
manajemen proyek. Besarnya diperkirakan 2,50% dari jumlah biaya sipil dan
biaya persiapan.

• Biaya jasa konsultasi


Biaya jasa konsulttasi adalah biaya pengeluaran yang berhubungan dengan
kegiatan engineering, misalnya Survai Pendahuluan, Studi Awal, Detail Desain
(Perencanaan Rinci) dan Supervisi Konstruksi. Besarnya diperkirakan 10% dari
jumlah biaya sipil dan biaya persiapan.

• Biaya tak terduga (contigencies)


Biaya tak terduga adalah sejumlah biaya yang diperuntukkan guna
menyesuaikan perencanaan rinci dengan lapangan pada saat pekerjaan
konstruksi berlangsung dengan batasan biaya maximum 10% dari jumlah biaya
pekerjaan sipil dan biaya persiapan

c). Biaya pembebasan tanah (apabila ada)

‘18
Dalam perhitungan pekerjaan biaya pembebasan tanah harus sudah termasuk
ganti rugi tanaman, tempat tinggal dan untuk hal-hal khusus mencarikan alternatif
lokasi pemindahan penduduk. Harga satuan untuk pembebasan tanah harus
berpedoman pada ketentuan pemerintah daerah setempat atau panitia
pembebasan tanah setempat. Mengenai pembebasan tanah untuk lahan memiliki
harga rata-rata Rp. 200.000,- per M2.

2) Biaya Tahunan (Annual Cost)


Biaya tahunan (annual cost) suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai pengeluaran yang
dibutuhkan dalam 1 tahun.
Adapun komponen cost untuk biaya tahunan terdiri dari :
• Bunga pinjaman (interest)
• Cicilan pinjaman (amortisasi)
• Penyusutan (deprisiasi)
• Biaya O & M
• Asuransi, pajak dll.

Di dalam “Analisis Ekonomi” ini perhitungan biaya tahunan untuk pekerjaan “Desain
Rinci Rehabilitasi DI. Glapan (18.740ha)” hanya didasarkan pada biaya O & M saja
mengingat bahwa pekerjaan ini dibiayai dengan rupiah murni

3) Biaya kontraktor
Yang dimaksud dengan biaya kontraktor disini adalah biaya kompensasi kepada
pelaksanaan pekerjaan berupa resiko dan overhead kontraktor. Di dalam “Analisis
Ekonomi” ini biaya kontraktor dimasukkan/digabungkan ke biaya konstruksi yaitu
dengan cara menaikkan atau meninggikan Harga Satuan Pekerjaan (HSP).

Manfaat Proyek
‘18
Manfaat (Benefit) adalah kenaikan produksi “dengan proyek” dikurangi dengan produksi
“tanpa proyek”.

Adapun komponen untuk dasar perhitungan manfaat (benefit) adalah :


• Pola tanam (cropping pattern)
• Intensitas tanam (cropping intensity)
• Tingkat produksi (yield) setiap jenis tanaman
• Besarnya input sarana produksi : pupuk, tenaga, insektisida, dll.

Komponen-komponen tersebut diatas dihitung untuk 2 keadaan :


1. Keadaan 1 yaitu keadaan saat ini (sekarang) tanpa proyek
2. Keadaan 2 yaitu keadaan saat ini (sekarang) dengan proyek

Umur Ekonomis Proyek


Untuk keperluan evaluasi proyek perlu ditetapkan umur ekonomis / umur pelayanan proyek
dimana manfaat akan timbul dan biaya harus dikeluarkan.
Umur pelayanan proyek ada dua macam :

1. Umur pelayanan ekonomi


Umur pelayanan ekonomi adalah suatu periode dimana aset tetap mampu menghasilkan
service yang efisien secara ekonomi kepada pemiliknya. Periode umur pelayanan
ekonomi yang paling baik untuk proyek adalah selama 20 tahun. Biasanya evaluasi
melebihi 20 tahun menjadi tidak berarti karena nilai manfaat dan biaya dibelakang hari
menjadi kecil.

2. Umur pelayanan fisik atau teknik


Umur pelayanan fisik atau teknik adalah suatu periode dimana aset tetap dapat terus
berfungsi meskipun diperoleh produk yang telah usang, boros dalam pengoperasiaan,
dan pemeliharaan dengan biaya yang tinggi. Untuk evaluasi proyek atau analisis
ekonomi umur pelayanan proyek, yang digunakan adalah umur pelayanan ekonomi,
yaitu selama 20 tahun.

Present Value
‘18
Nilai pelayanan ekonomi proyek umumnya bertahun-tahun, dimana manfaat dan biaya
yang akan datang berbeda-beda, untuk itu diperlukan waktu tertentu dan semua nilai
manfaat dan biaya masa yang akan datang dikonversikan ke waktu tersebut (biasanya
sekarang) agar dapat diperbandingkan, nilai manfaat dan biaya pada waktu tersebut
disebut nilai sekarang (Present Value).

Pendekatan perhitungan present value menggunakan rumus

1
PV 
1  i n

dimana :
- PV = present value / nilai sekarang
-r = tingkat suku bunga
-n = interval waktu antara sekarang dengan tahun dimana biaya dikeluarkan
atau timbulnya manfaat

Tingkat Suku Bunga


Tingkat suku bunga sangat penting sekali untuk menghitung present value / nilai sekarang.
Tingkat suku bunga juga mengindikasikan cut off rate dimana usulan investasi diterima atau
ditolak.

Tingkat suku bunga untuk analisis finansial adalah cost of money yang berlaku dipasar. Ini
sama dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman. Tingkat suku bunga untuk analisis
ekonomi adalah tingkat suku bunga bayangan, dan dibawah sistem harga yang efisien, ini
menggambarkan Opportunity Cost dari kapital / modal. Opportunity Cost dari modal adalah
tingkat pengembalian ekonomi yang akan ditimbulkan oleh alternatif rencana investasi yang
terbaik.

Secara teori Opportunity Cost dari modal merupakan indicator terbaik untuk penilaian
kelayakan ekonomi proyek.
Namun kenyataannya mengidentifikasi alternatif terbaik untuk seluruh negara adalah sulit,
sehingga Opportunity Cost dari modal didekati sama dengan suku bunga akaunting

‘18
(Accounting Rate of Interest / ARI), yaitu suatu tingkat suku bunga dimana nilai investasi
melebihi batas waktu, atau tingkat pengembalian ekonomi marjinal untuk modal
terpengaruh.

Umumnya tingkat suku bunga yang digunakan di analisis ekonomi dalam usulan proyek
yang ditentukan Lembaga Keuangan Internasional berkisar antara 8 % sampai dengan 12
%.

DAFTAR PUSTAKA

‘18
1. Anonim, 1974, “Drainase Principles and Aplication”, International Institute for Land
Reclamation and Improvement, Wageningen, The Nederland
2. Metcaf and Eddy Inc, Tchobanoglous, 1981, “Wastewater Engineering: Collection
and Pumping of Wastewater”, Macgraw Hill, New York
3. Chow, V,T., Maidment, D.R and Mays L.W., 1988, “Applied Hydrology”, Mc-Graw-Hill
Book Company, New York

‘18

Anda mungkin juga menyukai