Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PERAWATAN

“PANDANGAN ISLAM PADA PERGAULAN BEBAS”

DOSEN : Drs. ANISAH .MA


DISUSUN OLEH :
1. DENY SULAIMAN (2017710130048)
2. ABDUL AZIZ (2017710130044)
3. ALDI LESMANA (2017710130043)
4. ALDI AFRIADI (2017710130045)
5. ARIEF KURNIAWAN (2017710130054)

TEKNIK MESIN
FTI UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
DAFTAR ISI

1 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
2 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
2.1 Pengertian Pergaulan Bebas .............................................................. 2
2.2 Pacaran adalah Pergaulan Bebas ...................................................... 5
2.3 C.Islam memandang Pergaulan Bebas .............................................. 6
2.4 Solusi .................................................................................................. 7
3 BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 8
4 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 8
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan

pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan

terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya

adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas

pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus

modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita

mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Kita

telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler,

seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal

ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai

agama dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah

sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa

bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta

menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila

kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia sebelumnya,

pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal yang tabu. Dari sini

kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak

sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.

1.2 B. Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas ?

1
2.Apa yang dimaksud pacaran dalam pengertian islam ?

3.Bagaimana pandangan agama islam tentang pergaulan bebas ?

2 BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pergaulan Bebas

Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang

ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Faktor-faktor yang menyebabkan seks

bebas karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari

keluarga dan teman. Dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan

hubungan seks bebas semakin meningkat, dari 5% ada tahun 1980-an menjadi

20% di tahun 2000. telah dilakukan penelitian mengenai gambaran

pengetahuan remaja tentan seks bebas di Desa Paya Bakung Dusun I B

Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2006. Penelitian ini menggunakan

kuesioner yang diajukan responden dengan jumlah sampel 42 responden.

Hasil penelitian yang terlibat pergaulan tidak baik sebanyak 80,9% sedangkan

remaja yang memperoleh sumber informasi tentang seks bebas sebanyak

47,6% dan remaja yang keadaan ekonominya baik sebanyak 35,6% serta

remaja yang berpengetahuan cukup tentang seks bebas sebanyak 43%

sedangkan baik dan kurang masing-masing sebanyak 28,5%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya

pengetahuan remaja tentang seks bebas disebabkan karena kurangnya

kesadaran remaja tentang keadaannya dan tidak ada keterbukaan antara

orang tua dan anaknya. Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat

2
manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia,

karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan/kemajuan

industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya

perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu

dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif

yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya

pergaulan bebas tanpa batas.

Dewasa ini pergaulan remaja, baik remaja sekolah maupun remaja kuliah, telah

mengalami suatu tahapan yang berbeda dengan adat budaya dan agama yang

menjadi sandaran norma dan aturan dalam hubungan interaksi antar manusia.

Dalam pergaulan yang semakin bebas ini memunculkan berbagai bentuk

kebiasaan lain. Dari pola pikir yang materialistic dan mencari kenikmatan

instant walau sesaat telah menjadi sisi kehidupan tersendiri.

Dari kebebasan pergaulan meskipun ada segi positifnya yaitu kebebasan

berfikir dan berkreasi dengan kerja sama antar lawan jenis sehingga

menghasilkan kreasi solid karena kedekatannya, mempunyai sisi lain dengan

lahirnya berbagai gejala sosial diantarannya terjadi sex pra-nikah. Sex bebas

yang merebak di kalangan remaja adalah fenomena dimana aturan dan norma

kehidupan yang telah di ajarkan agama dan aturan yang menjadi kesepakatan

bersama antar manusia telah terabaikan, tergusur oleh pemikiran yang serba

untuk kesenangan. Perilaku sex bebas ini selain telah mengabaikan norma,

juga telah mendorong terjadinya pegeseran fungsi utama sex bagi manusia.

Dari tujuan utama sebagai sarana regenerasi telah beralih menjadi sarana

pemuasan nafsu semata. Naluri sex merupakan sumber tenaga manusia untuk

terus melestaikan spesiesnya dimana dalam pertumbuhannya remaja hingga

3
dewasa dorongan sex ini makin kuat. Jika tanpa ada pengatur atau pengontrol

oleh norma agama, sosial masyarakat dan pendidikan sex akan terjadi

dominasi nafsu dalam diri.

Pergaulan bebas antar lawan jenis mendorong terjadinya hamil pra-nikah, lebih

parah jika setelah hamil laki-laki ini tidak bertanggung jawab dengan

meninggalkannya, gadis yang sudah tidak ‘gadis’ lagi ini untuk menghindari

rasa malu terhadap orang tua, teman dan masyarakat, atau karena suruhan

dari teman laki-lakinya yang tidak mau menikahinya cenderung mengambil

jalan pintas dengan menggugurkan kandungannya. Inilah fenomena social

remaja yang makin marak dalam kehidupan manusia dimana praktek aborsi

sebagai mediator alternative bagi para pezina dalam mencari jalan pintas

menjadi solusi terakhir.

Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari

istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul,

sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya

proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur

pergaulan.

Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah

tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya

kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang

terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang

dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena

dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

4
2.2 Pacaran adalah Pergaulan Bebas

Pacaran merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas. Dari

sumber di atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal

batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama,

bercampur baur (ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri

berkembanglah budaya pacaran.

Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran

buakanlah wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata

ataupun kerlingan. Bukan pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang

melebihi dari ikatan pernikahan, dan cinta tidak akan berakhir dengan

pernikahan.

Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun

mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak

cinta berujung pada pembunuhan bayi-bayi yang tak berdosa. Banyak orang

yang memiliki cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian

dan mengakibatkan suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa

pula cinta bisa dijajakan di sembarang tempat oleh wanita berbusana minim ?

Hal-hal yang mengenaskan sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan

yng melingkupi dunia cinta.

Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus

menerus disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat

seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat

tata nilai terutama nilai-nilai syariat islam, sehingga banyak orang menabrak

nilai-nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu

tidak mau mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat

5
membingkai cintanya. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad

SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR.

Ahmad). Lain halnya dengan seseorang yang berada dalam wilayah tidak

terlarang, seperti seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan

istrinya.

Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas

nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha

Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman

cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan

amal-amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan

hawa nafsu dan menutup rapat-rapat pintu zina.

2.3 Islam memandang Pergaulan Bebas

Banyak hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Ini semua

telah terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung-

agungkan kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka

menjerit. Angka perceraian sangat tinggi, dan pranata pernikahan diragukan.

Akibatnya keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh, kemudian terjadilah

dekadensi moral. Wabah AIDS menebarkan kengerian dan ketakutan karena

semakin liarnya perilaku masyarakat dalam free sex.

Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam

bukunya ; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan,

masa depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan

tenggelam di dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab

yang harus dipikul di atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk

6
jadi tentara, terdapat enam pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab

syahwat yang telah mereka lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan

hygienis dan psikis mereka”.

Budaya free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan

menghubungkan fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan

pemudi yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan

zina. Juka hal ini dibiarkan, maka akan sangat berabhaya bagi kelanjutan

da’wah Islam. Betapa sedihnya jika ummat Islam yang begitu besar tetapi

akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik.

2.4 Solusi

Menindak lanjuti mengenai permasalahan dalam makalah ini maka seharusnya

kita sebagai pemuda islam yang berpendidikan haruslah mengetahui dampak

dan akibat dari pergaulan bebas tadi. Sehingga kita tidak akan terjerumus

dalam tindakan yang dilarangan oleh agama islam.

Pergaulan bebas dalam kehidupan bermasyarakat memang bukan hal yang

asing lagi karena setiap hari para remaja sudah melakukan hal tersebut. Untuk

mencegah hal itu maka haruslah ditanamkan pengetahuan tentang bahayanya

pergaulan bebas karena dampak dari pergaulan bebas ini akan dirasakan oleh

berbagai macam pihak seperti keluarga, masyarakat dan yang lebih menyesali

atas tindakannya tersebut adalah dirinya sendiri.

Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahayanya pergaulan bebas maka para

remaja haruslah diberikan pendidikan mengenai dampak pergaulan bebas dan

7
memberikan pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa yang saat

ini sedang terjadi.

3 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya penulis akan menyimpulkan beberapa

hal,yakni sebagai berikut :

1. Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas

diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan memelihara

kehormatan (tarj).

2. Islam tidak mengakui dan mengatur tata cara seperti yang ada pada saat ini.

3. Budaya pacaran adalah merupakan satu konsep yang sama dengan

pergaulan bebas dan dampak negatif (bahayanya) tidak jauh berbeda.

4 DAFTAR PUSTAKA
 Al-Makatti, Abdurahman, 2001; Pacaran Dalam Kacamata Islam.

Jakarta; Media Dakwah.

 Sultoni, Wahyu Bagja, 2007; Ilmu Sosial Dasar. Bogor; STKIP

Anda mungkin juga menyukai