Rangkuman Akmenlan 7

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Measuring the “Cost of Quality”: A Strategic Cost

Management Perspective

Kualitas telah menjadi variabel strategis yang penting sehingga akuntansi manajemen tidak dapat lagi
mengabaikannya. survei literatur otoritatif pada manajemen ekuitas total (TQM) untuk membedakan
dua paradigma untuk kualitas tampilan tradisional dan TQM.

Untuk memfasilitasi membuat pilihan yang tepat, hubungan kapal dari masing-masing pengemudi
dengan total biaya harus ditentukan. Sebagai contoh, manajemen berbasis aktivitas (ABM) adalah suatu
cara untuk menekankan dampak penghapusan pekerjaan yang tidak bernilai tambah pada biaya total

Menurut Juran (1985), kerangka cost analysis dapat diukur dan dimonitor
berdasarkan :
1) Prevention : Biaya untuk menghindari/ mencegah kualitas yang jelek (contoh : kualitas sumber daya
manusia)
2) Appraisal : Biaya untuk mengawasi tingkat kualitas yang jelek (contoh : sistem laporan barang yang
rusak)
3) Internal failure : Biaya untuk memperbaiki kualitas barang yang jelek (contoh : tenaga kerja yang
melakukan pekerjaan ulang)
4) External failure : Biaya untuk memperbaiki kualitas yang jelek setelah pengiriman (contoh: klaim
garansi).

metode mengklasifikasikan biaya kualitas masih banyak digunakan saat ini

Menurut W Edward Deming, Mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai
dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen merasa
puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk perusahaan baik berupa barang maupun jasa.

Menurut Philip B Crosby, Mutu ialah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang
disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar atau kriteria
mutu yang telah ditentukan, standar mutu
Stage 2: Stage 3: Stage 4: Stage 5:
Awakening Enlightenment Wisdom Certainty
Stage 1:
Uncertainty

Management No Recognising that While going Participating. Consider


understanding comprehension quality through quality Understand quality
and attitude of quality as a management improvement absolutes of management
management may be of value programme learn quality as an
tool. Tend to but not willing to more about management. essential part
blame quality provide money or quality Recognise their of company
department for time to make it all management; personal role in system.
"quality happen. becoming continuing
problems". supportive and emphasis.
helpful.

Quality Quality is hidden A stronger quality Quality Quality Quality


organisation in manufacturing leader is department manager is an manager on
status or engineering appointed but reports to top officer of board of
departments. main emphasis is management, all company; directors.
Inspection still on appraisal appraisal is effective status Prevention is
probably not part and moving the incorporated and reporting and main concern.
of organisation. product. Still part manager has preventive Quality is a
Emphasis on of manufacturing role in action. Involved thought
appraisal and or other. management of with customer leader.
sorting. company. affairs and
special
assignments.

Problem Problems are Teams are set up Corrective action Problems are Except in the
handling fought as they to attack major communication identified early most usual
occur; no problems. Long- established. in their cases,
resolution; range solutions Problems are development. problems are
inadequate are not solicited. faced openly and All functions are prevented.
definition; lots of resolved in an open to
yelling and orderly way. suggestion and
accusations. improvement.

Cost of quality Reported: Reported: 3% Reported: 8% Reported: 6.5% Reported:


as % of sales Unknown Actual: 18% Actual: 12% Actual: 8% 2.5%
Actual: 20% Actual: 2.5%

Quality No organised Trying obvious Implementation Continuing the Quality


improvement activities. No "motivational" of a multi-step multi-step improvement
actions understanding of short-range programme (e.g. programme and is a normal
such activities efforts. Crosby's 14- starting other and continued
step) with pro-active / activity.
thorough preventive
understanding product quality
and initiatives.
establishment of
each step.
Stage 2: Stage 3: Stage 4: Stage 5:
Awakening Enlightenment Wisdom Certainty
Stage 1:
Uncertainty

Summary of "We don't know "Is it absolutely "Through "Defect "We know
company why we have necessary to management prevention is a why we do not
quality posture problems with always have commitment and routine part of have
quality". problems with quality our operation." problems with
quality?" improvement we quality."
are identifying
and resolving our
problems."

Pandangan tradisional fase 1 memikirkan kualitas dan biaya, karakteristik TQM dapat dipahami dengan
sangat kontras dengan TQM dengan pandangan tradisional pada kualitas seperti yang dicontohkan oleh
mobil GM selama tahun 1970

Manfaat Total Quality Management bagi pelanggan adalah:

1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
3. Kepuasan pelanggan terjamin.
Perbandingan Pandangan Akan Kualitas
Deming Juran Crosby
1. Definisi Kualitas Suatu tingkat yang dapat Kemampuan untuk Sesuai dengan persyaratan.
diprediksi dari keseragaman digunakan (Fitness of use)
dan ketergantungan pada
2. Tingkat tanggung Bertanggung jawab untuk
biaya yang rendah dan
jawab manajemen Kurang dari 20% masalah kualitas
sesuai dengan pasar
senior kualitas karena kinerja
Bertanggung jawab 94%
atas masalah kualitas Kerusakan nol (zero
3. Standar Menghindari kampanye defects).
prestasi/motivasi untuk melakukan pekerjaan
Kualitas memiliki banyak
yang sempurna
�skala�, sehingga perlu Pencegahan, bukanlah
4. Pendekatan umum digunakan statistik untuk inspeksi.
mengukur prestasi pada Pendekatan manajemen
semua bidang; kerusakan umum terhadap kualitas,
5. Struktur 14 langkah perbaikan
nol sangat penting khususnya unsur manusia
kualitas
10 langkah perbaikan
6. Pengendalian proses kualitas
statistik (statistic Mengurangi Menolak tingkat kualitas
proses control) keanekaragaman dengan yang dapat diterima secara
berbaikan Merekomendasi SPC akan
7. Basis Perbaikan. statistik
berkesinambungan dan tetapi memperingatkan
8. Kerja sama tim
menghentikan inspeksi bahwa SPC dapat
9. Biaya Kualitas
massa mengakibatkan Total Driven Suatu proses, bukanlah
10. Pembelian dan barang
Approach suatu program, tujuan
yang diterima
perbaikan.
11. Penilaian pemasok 14 butir untuk manajemen
12. Hanya satu Sourcing Metode statistik untuk Pendekatan kelompok
of supply pengendalian khusus harus proyek-proyek; menetapkan Kelompok perbaikan
digunakan tujuan kualitas dan Dewan Kualitas
Cost of noncomformance,
Quality is free.
Secara terus-menerus Pendekatan tim dan gugus
mengurangi penyimpangan; kendali mutu
menghilangkan tujuan Quality is not free,terdapat Nyatakan persyaratan;
tanpa metode suatu optimum pemasok adalah perluasan.

Partisipasi karyawan dalam Msalah pembelian


pengambilan keputusan dan merupakan hal yang rumit
memecahkan kendala antar sehingga diperlukan survey
departemen formal

Tidak ada optimum Ya, akan tetapi membantu


perbaikan terus-menerus pemasok memperbaiki
Inspeksi terlalu terlambat; Tidak, dapat diabaikan
menggunakan tingkat untuk meningkatkan daya
kualitas yang dapat saing
diterima

Tidak, kritikal dari


kebanyakan sistem

ya
Biaya Mutu (Quality Cost) adalah biaya yang timbul karena produk yang dihasilkan mutunya sangat rendah
sehingga tidak disukai oleh konsumen. Terdapat dua jenis mutu yaitu: (1) mutu desain adalah perbedaan mutu yang
terdapat pada produk dengan fungsi serupa tetapi berbeda spesifikasi, (2) mutu kesesuaian merujuk pada kesesuaian
spesifikasi yang disyaratkan oleh produk. Hakikatnya biaya mutu timbul karena produk gagal memenuhi
kepentingan, pikiran, dan perasaan konsumen. Menurut Hansen dan Mowen (1997), biaya mutu terdiri dari:
1. Biaya Pencegahan (Prevention Cost) adalah biaya untuk mencegah dihasilkannya mutu yang rendah
2. Biaya Penilaian (Appraisal Cost) adalah biaya mendeteksi mutu yang rendah
3. Biaya Produk Gagal Internal (Internal Failure Costs) adalah biaya karena produk gagal memenuhi persyaratan
dan kegagalannya diketahui sebelum produk dijual.
4. Biaya Produk Gagal Eksternal (External Failure Costs) adalah biaya karena produk gagal memenuhi kepuasan
pelanggan setelah terjual.

Penurunan rasio biaya mutu terhadap penjualan akan meningkatkan profitabilitas. Misalnya di Amerika Serikat rata-
rata rasionya 20-30% dari penjualan, idealnya 2-4% dari penjualan.
Manajemen harus menyajikan laporan biaya mutu yang andal, sebagai informasi untuk membuat keputusan, dan
melakukan pengawasan dan pengendalian program kerja yang dijalankan. Perbaikan mutu merupakan masalah
kelangsungan hidup bagi bisnis dewasa ini. Meningkatkan profitabilitas dapat dilakukan dengan dua cara: (1)
melalui kenaikan permintaan pelanggan, (2) melalui pengurangan biaya.
Laporan biaya mutu adalah laporan yang terdiri dari unsur-unsur yang berupa biaya pencegahan, biaya penilaian,
biaya produk gagal internal, dan biaya produk gagal eksternal. Terdapat dua pandangan tentang biaya mutu yakni:
1. Pandangan tradisional: menyatakan bahwa terdapat trade-off antara biaya produk gagal dan biaya pencegahan
dan penilaian. Trade-off ini menghasilkan tingkat kinerja optimal yang disebut tingkat mutu yang dapat diterima
yaitu tingkat di mana jumlah produk cacat yang diijinkan meminimalisasi total biaya mutu.
2. Pandangan kontemporer: mengandalkan pada pengendalian mutu total, yaitu menegaskan bahwa konflik
diantara biaya kegagalan, penilaian, dan pencegahan adalah lebih bersifat dugaan daripada riil; tingkat cacat
optimal aktual adalah tingkat cacat nol; karena itu, perusahaan harus berusaha mencapai tingkat mutu ini.
Meskipun biaya mutu tidak hilang pada tingkat ini, namun biaya tersebut akan jauh lebih rendah dari biaya mutu
optimal menurut pandangan tradisional.

TQM
Total kualitas manajemen adalah suatu cara memperbaiki untuk meningkatkan proses bisnis secara terus-menerus,
atau cara memperbaiki dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dan memuaskan pelanggan.
Manajemen kualitas hakikatnya adalah tindakan mencapai tujuan memenuhi kebutuhan pelanggan dan memuaskan
pelanggan melalui kerja semua orang yang melibatkan diri dalam proses bisnis. Tindakan itu meliputi:
1. Perencanaan kualitas (Quality planning): tindakan penetapan dan pengembangan tujuan produk untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dan memuaskan pelanggan.
2. Pengendalian kualitas (Quality control): tindakan mengurangi penyimpangan dalam proses memenuhi
kebutuhan pelanggan dan dalam memberi kepuasan pelanggan.
3. Penjaminan kualitas (Quality assurance): tindakan yang menjamin bahwa produk akan dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan dan akan memuaskan pelanggan.
4. Perbaikan kualitas (Quality improvement): tindakan perbaikan terus-menerus dalam proses riset produk, desain
produk, pengembangan produk, produksi, promosi, distribusi, penetapan harga, dan pelayanan purna jual.
Sedangkan dalam hal biaya siklus hidup, perusahaan harus mampu mendaur ulang sampahnya agar dapat
mengurangi biaya lingkungan. Aktivitas perusahaan dalam menilai siklus hidup produk adalah: (1) agar perusahaan
dapat melestarikan usahanya, berarti harus memperhatikan dampak dari sampah industrinya, kemudian mendaur
ulang menjadi produk lain, (2) aktivitas tersebut adalah biaya yang diubah menjadi manfaat melalui daur ulang
limbah (sampah), (3) dengan cara itu lingkungan fisik dan lingkungan sosial terjaga, (4) Manajemen harus berpikir
perspektif lingkungan dan tanggap terhadap perusahaan lingkungan agar dapat meningkatkan mutu produk melalui
pengurangan biaya lingkungan dan dapat meningkatkan produktivitas.
Produktivitas adalah efisiensi penggunaan input dalam memproduksi output (barang dan jasa). Produktivitas
merupakan kombinasi dari efektivitas dan efisiensi. Efektivitas berhubungan dengan pelaksanaan tugas untuk
mencapai tujuan, sedangkan efisiensi adalah sumber daya yang dikorbankan untuk melaksanakan tugas tersebut.
Maka produktivitas dapat dirumuskan sebagai efektivitas dibagi efisiensi.
Sistem produktivitas dalam kegiatan industri dapat digambarkan sebagai hubungan:
input -> proses -> output -> produktivitas
 Input meliputi: bahan baku, tenaga kerja, peralatan produksi, pemasaran, administrasi, informasi, manajerial, dan
sebagainya
 Proses yaitu transformasi nilai tambah, yang berhubungan dengan kapasitas, efektivitas, efisiensi dan
fleksibilitas
 Output yaitu barang dan jasa yang dihasilkan
 Produktivitas yaitu output dibagi input, sebagai umpan balik untuk memperbaiki output, proses, dan input agar
dapat menaikkan produktivitas terus-menerus.
Semua kegiatan itu sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia, terutama buruh yang melaksanakan
kerja. Buruh sebagai lokomotif yang menarik beban manajemen untuk mencapai sasaran terakhir yaitu
memaksimumkan nilai perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai