PENDAHULUAN
Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus
baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Kanker
payudara , kanker prostat, dan kanker paru merupakan jenis kanker dengan
presentase tertinggi, yaitu sebesar 43,3 %, 21,3 % dan 30,7 %. Sementara itu,
kanker paru dan kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi akibat
tahun 2013, didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur
2013 yang menduduki prevalensi tertinggi yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa
Jawa Timur dalam kurun waktu lima tahun terakhir terus meningkat. Pada tahun
2005 terdapat 1.600 penderita, tahun 2008 meningkat menjadi 3.821 penderita,
dan tahun 2010 mencapai 4.736 penderita. Pada tahun 2013 kanker payudara
masih menempati urutan pertama dan kematian akibat kanker yaitu sebesar
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan
payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak , massa
lunak, batas tegas, bentuk bulat dan elips. Gejala carsinoma kadang tak nyeri,
1
2
kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,berat badan turun dapat sebagai
Sampai saat ini belum ditemukan data pasti yang menjadi faktor penyebab
penyakit kanker payudara. Penyebab kanker payudara sampai saat ini diduga
akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor. Beberapa faktor yang
jaringan payudara yang normal. Disisi lain paparan jangka panjang dengan
atau Total Fertility Rate (TFR) cenderung menurun. Data Badan Kependudukan
2013 ada 8.500.247 PUS (Pasangan Usia Subur) yang merupakan peserta KB
wanita (MOW) sebesar 128.793 (1,52%), metode operasi pria (MOP) sebesar
Dapat dilihat memalui data tersebut, yang menduduki angka tertinggi yaitu KB
3
pencegahan dan deteksi dini yang telah di lakukan oleh penyedia layanan
kesehatan. Kasus kanker yang ditemukan pada stadium dini serta mendapat
pengobatan yang cepat dan tepat akan memberikan kesembuhan dan harapan
hidup lebih lama. Oleh karena itu penting di lakukan pemeriksaan rutin secara
berkala sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini kanker (Data Kesehatan
Kementrian RI, 2015). Dalam penelitian (Anette,F et al. 2015), wanita dengan
kesehatan fisik yang normal menganggap diri mereka tidak berada pada resiko
kanker payudara dan menganggap deteksi dini sebagai hal yang kurang penting.
skrining tidak perlu karena mereka percaya bahwa dirinya sendiri tidak beresiko
mungkin dan pengobatan saat ukuran masih kecil sebelum kanker tersebut
diobati secara benar akan menambah harapan hidup penderita kanker payudara.
Angka harapan hidup selama 10 tahun untuk penemuan kanker pada stadium 1
sebesar 70-80%, stadium II 43%, stadium III kurang dari 11,2%, dan stadium IV
0% (Ophi,I. 2010).
hanya sebagian kecil saja yang melakukan SADARI secara teratur. Hal ini di
sadari tidaklah sama. Wanita yang ingin melakukan SADARI merasa bahwa
Pada tahun 2016 ada 2 orang meninggal terkena kanker payudara stadium III B.
payudara.