Anda di halaman 1dari 47

KEPERAWATAN KOMUNITAS:

TEORI & ETIKA

Made Rini Damayanti S


TEORI DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pengertian Komunitas

❖ Komunitas: sekelompok individu yang tinggal pada


wilayah tertentu, memiliki keyakinan dan minat yang
relatif sama, serta berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan.
❖ Komunitas: suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh
batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat
yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan
interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan
yang lainnya (WHO, 1987).
❖ Komunitas: tempat atau kumpulan orang-orang atau
sistem sosial (Sounders, 1991).
Pengertian Keperawatan Komunitas

“Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan


pada masyarakat dengan penekanan kelompok
resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi
dgn menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yg dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan kesehatan” (CHN,1997)
Lanjutan...
Sintesis dari praktek keperawatan dan praktek
kesehatan masyarakat, yang sebagian besar
tujuannya adalah menjaga/memelihara kesehatan
komunitas dan penduduk dengan fokus pada promosi
kesehatan dan pemeliharaan individu, keluarga, dan
kelompok dalam komunitas. Berorientasi pada
masalah kesehatan yang akan datang serta
mengidentifikasi kebutuhan kelompok terhadap situasi
dan kondisi tertentu.
Prinsip Keperawatan Komunitas

❖ Kemanfaatan—memberi manfaat yang sebesar-


besarnya bagi komunitas “seimbang antara
manfaat dan kerugian”

❖ Autonomi—masyarakat diberikan kebebasan


untuk melakukan atau memilih alternatif terbaik
yang disediakan.

❖ Keadilan—upaya/tindakan yang dilakukan sesuai


dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
Falsafah Keperawatan:
Paradigma Keperawatan Komunitas

 Falsafah keperawatan: pandangan mendasar tentang


hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi
kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

 Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas


mengacu pada falsafah atau paradigma keperawatan
secara umum—”manusia merupakan titik sentral dari
setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan”
Falsafah Keperawatan:
Paradigma Keperawatan Komunitas

MANUSIA
(individu, keluarga, kelompok,
komunitas)

KEPERAWATAN KESEHATAN
( 3 level prevensi) (Sehat-Sakit)

LINGKUNGAN
(Fisik, Biologis, Psikologis,
Sosial, Kultural, dan
Spiritual)
Manusia:
 Mahluk bio, psiko, sosial, kultural, spiritual

 Kebutuhan Dasar Manusia: Maslow—disusun dalam


suatu hierarki kepentingan (fisiologis, keamanan,
kecintaan, penghargaan, aktualisasi diri); manusia
tidak pernah berhenti mempunyai keinginan (tidak
pernah ada kebutuhan yang dapat dipenuhi secara
sempurna); kebutuhan saling bergantung dan
melengkapi.
Kesehatan:
 Sehat: kondisi terbebasnya seseorang dari

gangguan pemenuhan KDM atau komunitas;


keseimbangan yang dinamis sebagai dampak
keberhasilan mengatasi stresor.

 Sakit: suatu keadaan yang memperlihatkan adanya


keluhan dan gejala sakit secara subjektif dan
objektif sehingga penderita memerlukan
pengobatan untuk mengembalikan dirinya ke
keadaan sehat.
 Kesehatan: suatu keadaan sejahtera sempurna
yang lengkap, meliputi kesejahteraan fisik, mental,
dan sosial, bukan semata-mata bebas dari
penyakit atau kelemahan dan mampu produktif.

 Natural history of disease dapat digunakan


sebagai cara dalam upaya pencegahan atau
pengontrolan penyakit itu sendiri—stage of
susceptibility, stage of presymptomatic disease,
stage of clinical disease, stage of disability.
Lingkungan
 Hubungan sehat-sakit dan lingkungan

1. Model ekologi atau segitiga epidemiologi (agent-


host-environment)
2. Model paradigma hidup sehat (L.Blum)—empat faktor
utama yang mempengaruhi kesehatan individu dan
masyarakat: environment, lifestyles, medical care
services, herediter
3. Wheel model of man environment interaction –

menjelaskan hubungan antara sektor lingkungan yang


selalu berhubungan dengan sektor host dan agent.
 Rentang sehat-sakit bersifat dinamis dan selalu
berubah setiap saat, dipengaruhi oleh:
1. Politik: keamanan, penekanan, penindasan
2. Perilaku manusia: kebutuhan, kebiasaan, adat-

istiadat
3. Keturunan: genetik, kecacatan, etnik, faktor risiko,

ras
4. Pelayanan kesehatan: promotif, preventif, kuratif,

rehabilitatif
5. Lingkungan: tanah, udara, air

6. Sosial ekonomi: pendidikan dan pekerjaan.


Keperawatan:
 Suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan, berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-
spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu,
keluarga dan masyarakat, yang sehat ataupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Teori dan Model Konseptual dalam Keperawatan
Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan profesional


yang pada praktiknya memerlukan acuan/landasan teoritis
untuk menyelesaikan atau mengatasi fenomena--
penyimpangan dalam kebutuhan dasar komunitas. Beberapa
model konseptual yang terkait:
❖ Model konseptual oleh Florence Nightingale (1859)—

pengaruh lingkungan terhadap klien “Environmental


model”
❖ Model konseptual oleh H.E. Peplau (1952)—hubungan

perawat secara interpersonal “Interpersonal relation in


nursing”
❖ Model konseptual oleh Virginia Henderson
(1966)—Need based model atau ADL model
❖ Model konseptual oleh Martha Rogers (1970)—The
science of unitary human beings
❖ Model konseptual model olah Dorothea Orem
(1971)—Self-care theory of nursing
❖ Model konseptual oleh King’s (1971)—Model
sistem
❖ Model konseptual oleh Betty Neuman (1972)—
Health care system model
❖ Model konseptual oleh I.J. Orlando (1972)—The
dynamic nurse-patient relationship
❖ Model konseptual oleh Callista Roy (1976)—Adaptation
model of nursing
❖ Model konseptual oleh Johnson—pendekatan sistem
❖ Model konseptual oleh M. Leinenger (1978)—Cultural
care theory
❖ Model konseptual oleh Jean Watson (1979)—Theory of
nursing
❖ Model konseptual oleh N. Pender (1982)—Health
promotion model.
Model Keperawatan Komunitas

Health Care System Newman


 Aktivitas keperawatan ditujukan pada penekanan

penurunan stress dengan cara memperkuat garis


pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal,
maupun resistan.
 Model ini menganalisis interaksi antar variabel yang
menunjang keperawatan komunitas, yaitu aspek
fisik/fisiologis, psikologis, sosial dan kultural, spiritual—
manusia (sistem terbuka, kesatuan variabel yang utuh),
lingkungan (internal dan eksternal), sehat (dinamis),
keperawatan (level prevensi).
Garis pertahanan diri pada komunitas:
1. Buffer zone/flexible—tingkat kesehatan yang dinamis,
hasil respons sementara terhadap stressor (respon
komunitas terhadap lingkungan).
2. Garis pertahanan normal—tingkat kesehatan komunitas
yang dicapai saat itu, berupa pola koping dan
kemampuan dalam pemecahan masalah jangka panjang
yang diperlihatkan sebagai kegiatan kesehatan komunitas.
Meliputi ketersediaan pelayanan, perlindungan terhadap
status nutrisi, tingkat pendapatan, sikap/perilaku
masyarakat terhadap kesehatan dan kondisi rumah.
 Garis pertahanan diri pada komunitas:
3. Garis pertahanan resisten—mekanisme intenal untuk
menghadapi stressor penyebab ketidakseimbangan
sistem. Meliputi tingkat pendidikan, pelayanan
kesehatan, transportasi, tempat rekreasi, cakupan
imunisasi.

 Intervensi diarahkan pada ketiga garis pertahanan


tersebut yang terkait dengan tiga level prevensi dengan
tujuan keperawatan yakni stabilitas klien dan keluarga
dalam lingkungan yang dinamis.
Community as Partner Farlane
 Dikembangkan dari model Newman:

pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan


masalah klien.
 Komunitas sebagai mitra/partner untuk menekankan
PHC sebagai filosofi yang mendasari dimana komunitas
turut aktif untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
atau mengatasi masalah.
Komponen utama model:
 Berfokus pada komunitas

sebagai partner dan


penerapan proses
keperawatan.
 Inti dari proses

pengkajian menunjukkan
aspek manusia/people
selaku komponen dasar
komunitas—1 core dan 8
subsistem—framework
pengkajian
keperawatan.
 Core (inti) : demografi, nilai, keyakinan, dan
riwayat komunitas.
 Sebagai anggota komunitas akan dipengaruhi oleh
delapan subsistem komunitas: lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan
pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.
 Stressor merupakan tekanan yang menimbulkan stimuli
yang memiliki potensi untuk menyebabkan
ketidakseimbangan pada suatu sistem—bisa berasal
dari dalam atau luar komunitas.

 Stressor menembus garis pertahanan fleksibel dan


normal dan menghasilkan gangguan pada komunitas.

 Stressor bagi kesehatan komunitas →


ketidakadekuatan, sulitnya menjangkau dan
ketidakmampuan memperoleh pelayanan.
 Stressors dan garis pertahanan akan bersama-
sama menjadi bagian dari diagnosis keperawatan
komunitas dengan meningkatkan derajat reaksi.

 Derajat reaksi merupakan jumlah gangguan yang


diakibatkan oleh stressors yang menyerang garis
pertahanan komunitas.

 Derajat reaksi dapat dilihat pada tingkat


mortalitas dan morbiditas, pengangguran, angka
kejahatan, dll.
ETIKA DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
Etika Keperawatan Komunitas

❖ Etika: Ethos → kebiasaan, adat,


perilaku, karakter.
❖ Etika: mempelajari apa yang baik &
apa yang buruk secara moral.
Norma dan Nilai dalam Masyarakat
❖ Suatu nilai yang mengatur dan memberikan

pedoman atau patokan tertentu bagi setiap orang


atau masyarakat untuk bersikap, bertindak dan
berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah
disepakati bersama.
❖ Menurut isinya—norma berisi larangan dan perintah.

❖ Norma juga dibagi menjadi: norma agama,


kesusilaan, kesopanan dan hukum.
❖ Etika keperawatan: alat untuk mengukur perilaku moral
dalam keperawatan. Yang diukur dan dievaluasi perilaku
moral perawat→ sanksi moral.
❖ Etik profesi keperawatan: kesadaran dan pedoman yang
mengatur nilai-nilai moral di dalam melaksanakan
kegiatan profesi keperawatan sehingga mutu dan kualitas
profesi keperawatan tetap terjaga dengan cara yang
terhormat.
❖ Etika keperawatan mengandung unsur: pengorbanan,
dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara perawat-
klien-dokter-sejawat-diri sendiri.
Lanjutan...
Tujuan Etika Profesi Keperawatan:
❖ Menciptakan kepercayaan klien pada perawat
❖ Menciptakan kepercayaan pada sesama
perawat
❖ Menciptakan kepercayaan masyarakat pada
profesi keperawatan
Perilaku etik:
❖ Etik yang berorientasi pada kewajiban—pedoman

yang digunakan adalah apa yang seharusnya dan


wajib dilakukan oleh seseorang untuk mencapai
kebaikan dan kewajiban.
❖ Etik yang berorientasi pada larangan: pedoman
yang digunakan adalah apa yang dilarang dan
tidak boleh dilakukan untuk mencapai suatu
kebaikan dan kebajikan.
Prinsip etik:
❖ Autonomy

❖ Beneficience

❖ Non-maleficience

❖ Veracity

❖ Confidentiality

❖ Justice
Model penyelesaian dilemma etik:
❖ D = Define the problem(s)
Pengambilan keputusan etik
❖ E = Ethical review merupakan aspek kompetensi
dari perilaku moral sebagai
❖ C = Consider the options
seorang professional yang
❖ I = Investigate outcomes telah memperhitungkan
konsekuensinya, secara
❖ D = Decide on action
matang baik-buruknya akibat
❖ E = Evaluate results yang ditimbulkan dari
tindakannya secara objektif
dan sekaligus memiliki
tanggung jawab atau integritas
yang tinggi.
Pertimbangan Etika Keperawatan di Komunitas
Dasar pertimbangan:
1. Perawat yang datang ke klien bukan sebaliknya

2. Tempat pelayanan merupakan otonomi klien

3. Masyarakat atau keluarga mempunyai norma etik

yang berbeda
4. Keluarga/masyarakat mempunyai jadwal aktifitas

yang berbeda.
Kode Etik

❖ Kode etik: pedoman bagi perawat untuk bertindak,


berperilaku dan tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan keperawatan.

❖ Fungsi kode etik keperawatan:


• Untuk melindungi perawat dan klien

• Sebagai alat menyusun standar praktik

• Pedoman dalam melaksanakan tindakan

• Kerangka pikir perawat untuk mengambil keputusan &


tanggung jawab kepada masyarakat, tenaga
kesehatan yang lain dan profesi.
Standar Praktik Keperawatan
❖ Standar → baku, patokan
❖ Tolak ukur dalam penilaian penampilan kerja
seorang perawat komunitas
❖ Kegunaan:
• Melindungi perawat dan klien dari kesalahan

• Mengetahui tindakan keperawatan yang


dilakukan perawat apakah lalai atau salah
atau benar.
Standar Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas

1. Pengumpulan data status kesehatan klien secara


sistematik
2. Menegakkan diagnosa keperawatan dari data
status kesehatan
3. Perencanaan pelayanan: menentukan tujuan dari
diagnosa keperawatan
4. Perencanaan diprioritaskan: pemberian
keperawatan
5. Pemberian tindakan keperawatan
(promosi,preventif dan pemulihan)
Lanjutan...

6. Tindakan keperawatan dalam membantu klien


meningkatkan kesehatan
7. Kemajuan klien terhadap pencapaian tujuan
8. Kegiatan pengkajian kembali secara kontinyu
Nilai moral, etika, kode perilaku dan kode etik,
standar profesi bertujuan memberikan jalan,
pedoman, tolok ukur dan acuan untuk mengambil
keputusan tentang tindakan apa yang akan
dilakukan di berbagai situasi dan kondisi tertentu
dalam memberikan pelayanan profesi atau keahlian
masing-masing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai