BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Abdul Moeloek

Bandar Lampung tahun 2015 yaitu faktor-faktor yang berhubungan

dengan kejadian plasenta previa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Distribusi frekuensi plasenta previa di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Bandar Lampung sebanyak 23,0%.

2. Distribusi frekuensi usia ibu bersalin yang beresiko (<20 tahun atau

>35 tahun) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung

sebanyak 31,5%.

3. Distribusi frekuensi paritas ibu bersalin yang beresiko (paritas >3 kali)

di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung sebanyak 27,5%.

4. Distribusi frekuensi ibu bersalin dengan riwayat abortus di RSUD Dr.

H. Abdul Moeloek Bandar Lampung sebanyak 23,5%.

5. Ada hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian plasenta

previa pada ibu bersalin di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar

Lampung, hal ini terlihat dari uji statistik yaitu nilai p-value sebesar

0,000 lebih kecil dari nilai alpha yaitu 0,05. OR didapat 16.933 artinya

responden dengan kategori umur <20 tahun dan >35 tahun memiliki

resiko lebih besar untuk mengalami kejadian plasenta previa dibanding

ibu bersalin dengan umur 20 – 35 tahun.

6. Ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian plasenta

previa pada ibu bersalin di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar

61
 62

Lampung, hal ini terlihat dari uji statistik yaitu nilai p-value sebesar

0,000 lebih kecil daripada nilai alpha yaitu 0,05. OR didapat 8.398

artinya responden dengan kategori multipara memiliki resiko lebih

besar untuk mengalami kejadian plasenta previa dibanding ibu bersalin

dengan kategori primipara.

7. Ada hubungan yang bermakna antara riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa pada ibu bersalin di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Bandar Lampung, hal ini terlihat dari uji statistik yaitu nilai p-value

sebesar 0,000 lebih kecil daripada nilai alpha yaitu 0,05. OR didapat

6.213 artinya responden dengan riwayat abortus memiliki resiko lebih

besar untuk mengalami kejadian plasenta previa dibanding ibu bersalin

tanpa riwayat abortus.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, penulis mengajukan saran

sebagai berikut :

5.2.1 Bagi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung

Dari peneliti yaitu diharapkan rumah sakit lebih meningkatkan

SDM dengan diadakannya pelatihan ataupun seminar bagi pegawai

ruang kebidanan, memasang protab-protab plasenta previa di ruang

kebidanan sehingga dapat meningkatkan pengawasan baik proses

persalinan dengan plasenta previa atau faktor-faktor penyebab

terjadinya plasenta previa.

 63

5.2.2 Bagi Ibu

Setiap ibu diharapkan untuk berkonsultasi pada bidan tentang

reproduksi yang sehat serta menganjurkan ibu hamil untuk rutin

memeriksakan kehamilannya dan menganjurkan ibu untuk

melakukan pemeriksaan USG untuk mengantisipasi tanda bahaya

sehingga apabila terjadi plasenta previa dapat diketahui sejak dini

sebelum menimbulkan perdarahan.

5.2.3 Bagi Program Studi Kebidanan

Semoga penelitian ini dapat menambah bahan perpustakaan,

dijadikan informasi dan pengetahuan yang berguna bagi mahasiswa

di institusi Program Studi DIII Kebidanan Universitas Malahayati

Bandar Lampung, sekaligus untuk memenuhi persyaratan

menyelesaikan pendidikan pada Diploma III Kebidanan

Universitas Malahayati Bandar Lampung.

5.2.4 Bagi Tenaga Kesehatan

Agar lebih meningkatkan pelayanan pada ibu bersalin khususnya

pada ibu bersalin yang mengalami kejadian plasenta previa ,

sehingga dapat mengurangi Angka Kesakitan Ibu dan Angka

Kematian Ibu.

5.2.5 Bagi Peneliti

Semoga dapat menambah pengalaman dan pengetahuan bagi

peneliti tentang faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian

plasenta previa pada ibu bersalin dan sebagai aplikasi ilmu

metodologi penelitian.
 64

5.2.6 Bagi Peneliti Lain

Semoga penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para peneliti yang

akan melakukan penelitian tentang plasenta previa dengan variabel

penelitian yang lebih kompleks sehingga dapat dijadikan tolak

ukur, menambah pengetahuan, wawasan dan selanjutnya dapat

memberikan informasi untuk penelitian lebih lanjut.