ID Studi Eksperimen Kuat Tekan Dan Kuat Tar PDF
ID Studi Eksperimen Kuat Tekan Dan Kuat Tar PDF
Abstract:
This paper presents the results of the use of cement Portland Composite Cement (PCC)
Holcim brand, Red White and Three Wheels on the concrete normal. Specimens made
cylindrical with size Ø 15 cm height 30 cm. Aims to determine the comparative value of
the concrete compressive strength and split tensile strength of concrete produced by
concrete with Portland cement Composite Cement (PCC) Holcim brand, Red White and
Three Wheelers. Job mix formula using the ACI method. From the research value of the
average compressive strength of normal concrete using Portland cement Composite
Cement (PCC) Holcim brand, Red White and Three consecutive achieve Wheels (35,574
MPa; 33,215 MPa and 28,780 MPa), while the split tensile strength of normal concrete
using Portland cement Composite Cement (PCC) Holcim brand, Red White and Three
Wheelers successive reaches (3.7037 MPa; 3.6329 MPa and 2.9436 MPa).
3. METODE PENELITIAN
Semen Portland Komposit/Portland
Composite Cement (PCC) Penelitian ini berupa percobaan
Menurut SNI 17064-2004, yang dilakukan di Laboratorium Bahan
Semen Portland Campur adalah Bahan dan Kontruksi Fakultas Teknik
pengikat hidrolisis hasil penggilingan Universitas Tanjungpura, dengan jumlah
bersama sama terak (clinker) semen benda uji sebanyak 45 benda uji. Tiap-
portland dan gibs dengan satu atau lebih tiap variabel semen Portland Composite
bahan anorganik, atau hasil Cement (PCC) merek Holcim, Merah
pencampuran antara bubuk semen Putih dan Tiga Roda sebanyak 25 benda
portland dengan bubuk bahan bahan uji.
anorganik lain.
Pekerjaan penelitian meliputi:
Bahan anorganik tersebut antara Pemeriksaan material
lain terak tanur tinggi (blastfurnace Analisa bahan dilakukan
slag), pozzoland, senyawa silika, batu terhadap agregat halus (pasir) dan
kapur, dengan kadar total bahan agregat kasar (kerikil). Agregat halus
anorganik 6 – 35 % dari massa semen dilakukan Pemeriksaan Kadar Zat
portland composite. Organik, Pemeriksaan Kadar Lumpur,
Pemeriksaan Kadar air, Pemeriksaan
Gradasi, Berat Jenis dan Penyerapan Air
dan Pemeriksaan Berat Volume. Untuk
2
agregat kasar dilakukan Pemeriksaan lempengan besi untuk meletakan corong
Kadar Air, Analisis Gradasi, Berat Jenis baja agar rata. Corong baja diatas
dan Penyerapan Air dan Berat Volume lempeng besi dengan diameter besar
Agregat. dibawah, dan diameter kecil diatas.
Masukan adukan beton muda kedalam
Perencanaan komposisi campuran corong baja sebanyak 1/3 (sepertiga)
Setelah dilakukan analisa bahan, dari volume corong dan ditumbuk
maka dapat dilakukan perhitungan sebanyak 25 (dua puluh lima) kali
campuran beton berdasarkan metode dengan tongkat baja. Lakukan hal yang
ACI. sama sampai corong baja tersebut terisi
Adapun langkah-langkah yang lakukan di penuh dan ratakan dengan tongkat baja.
dalam perhitungan komposisi campuran Setelah itu diamkan selama kurang lebih
dengan metode ACI yaitu : 60 detik dan kemudian angkat corong
a) Merencanakan tinggi slump. keatas secara vertical. Hitunglah besar
b) Menentukan nilai tambah kuat penurunan dari beton tersebut setelah
tekan beton yang dibutuhkan. corong tersebut diangkat. Setelah slump
c) Menentukan ukuran maksimum tercapai, adukan beton yang telah
agregat kasar. merata dituang kedalam tempat cetakan
d) Menentukan rencana air yang telah disiapkan, sebelumnya
adukan/m3 beton dan cetakan telah diolesi dengan oli, dalam
menentukan persentase udara hal ini cetakan yang digunakan
yang terperangkap dan berbentuk silinder dengan ukuran Ø15
Menentukan W/C ratio. cm dan tinggi 30 cm.
3
P ukuran silinder beton yang ditest adalah
f' c Ø15 cm dan tinggi 30 cm.
A
n 4. ANALISIS HASIL PENELITIAN
f c
4.1. Bahan
f' c l
Hasil pemeriksaan agregat di
n laboratorium diperoleh bahwa agregat
n halus (pasir) mempunyai modulus
( f ' f c c
' i) 2 kehalusan butir 2,63, kadar lumpur
S l
sebesar 0,2492%, kadar air 2,665%,
d
n 1
fc’r = f’c - 1,64S d penyerapan (absorbsi) rata-rata
sebesar 0,44 % dan berat volume
Keterangan :
1492,5 kg/m3. Untuk hasil
pemerikasaan agregat kasar (kerikil),
fc’r = Kuat tekan Karekeristik (MPa)
modulus kehalusan butir sebesar
P = Beban uji maksimum (N)
2,710, kadar air 0,272%, penyerapan
A = Luas penampang (mm2)
(absorbsi) rata-rata sebesar 0,69 %
f’c = Kuat tekan Rata-rata (MPa)
dan berat volume 1607,5 kg/m3.
Sd = Standar Deviasi
4.2. Hasil uji sampel
n = Jumlah Sampel Benda Uji
Kuat tekan
Pengetesan silinder beton ini
Dari hasil pemeriksaan dan
dilakukan ketika beton berumur 3, 7, 14,
perhitungan nilai kuat tekan rata-rata
21, dan 28 hari, ukuran silinder beton
beton normal sampel dengan
yang ditest adalah Ø15 cm dan tinggi 30
menggunakan semen Holcim lebih
cm.
besar dibandingkan nilai sampel
dengan mempergunakan Merah Putih
Uji Kuat Tarik Belah
dan semen Tiga Roda, dimana Semen
Rumus untuk menetukan nilai kuat tarik
Holcim didapat f’c = 35,574 Mpa,
belah benda uji :
semen Merah Putih didapat f’c =
2P
f Ct 33,215 Mpa dan semen Tiga Roda
LD didapat f’c = 28,780 Mpa. Persentase
Keterangan : kenaikan kuat tekan antara semen
fct = Kuat Tarik Belah Rata- Holcim terhadap semen Tiga Roda
rata(MPa) sebesar 23, 61 %, persentase kenaikan
P = Beban uji maksimum (N) kuat tekan semen Merah Putih
L = Panjang benda uji (mm2) terhadap semen Tiga Roda sebesar 15,
D = Diameter benda uji (mm2) 41 % dan persentase kenaikan kuat
Pengetesan silinder beton ini tekan untuk semen Holcim terhadap
dilakukan ketika beton berumur 28 hari, semen Merah Putih sebesar 7, 10 %.
4
Table 1 Hasil uji Kuat Tekan Beton Normal menggunakan Semen Tiga Roda Umur 28 hari
Kuat Tekan P/A
Nomor Beban Maks Luas Korelasi
Umur Umur Beton (hari) (fc-fc'm) (fc-fc'm)2
30
KUAT TEKAN (MPa)
25
20
15
10
0
0 5 10 15 20 25 30
UMUR (Hari)
Gambar 1 Grafik hubungan kuat tekan rata-rata beton dengan umur beton pada
penggunaan semen Tiga Roda
5
Table 2 Hasil uji Kuat Tekan Beton Normal menggunakan Semen holcim Umur 28 hari
Kuat Tekan P/A
Nomor Beban Maks Luas Korelasi
Umur Umur Beton (hari) (fc-fc'm) (fc-fc'm)2
Sampel KN N Penampang 3 7 14 21 28 28 (hari)
1 3 380 380000 17662,5 21,515 46,771 0,472 0,223
2 3 395 395000 17662,5 22,364 48,617 1,321 1,745
3 3 340 340000 17662,5 19,250 41,847 -1,793 3,214
1 7 405 405000 17662,5 22,930 32,757 -0,849 0,721
2 7 470 470000 17662,5 26,610 38,014 2,831 8,014
3 7 385 385000 17662,5 21,798 31,139 -1,982 3,927
1 14 425 425000 17662,5 24,062 27,343 -1,132 1,282
2 14 450 450000 17662,5 25,478 28,952 0,080 0,080
3 14 460 460000 17662,5 26,044 29,595 0,849 0,721
1 21 610 610000 17662,5 34,536 35,975 1,982 3,927
2 21 540 540000 17662,5 30,573 31,847 -1,982 3,927
3 21 575 575000 17662,5 32,555 33,911 0,000 0,000
1 28 675 675000 17662,5 38,217 38,217 2,642 6,981
2 28 580 580000 17662,5 32,838 32,838 -2,736 7,488
3 28 630 630000 17662,5 35,669 31,706 0,094 0,009
Jumlah 63,128 71,338 75,584 97,665 106,723 529,531 -0,203 42,259
Kuat Tekan Rata-rata 21,043 23,779 25,195 32,555 35,574 35,302 -0,014 1,817
Standar Deviasi 1,737
Kuat Tekan Karakteristik 32,453
25
20
15
10
5
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
UMUR (Hari)
Gambar 2 Grafik hubungan kuat tekan rata-rata beton dengan umur beton pada
penggunaan semen Holcim
6
Table 3 Hasil uji Kuat Tekan Beton Normal menggunakan Semen Merah Putih Umur 28
hari
30
KUAT TEKAN (MPa)
25
20
15
10
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
UMUR (Hari)
Gambar 3 Grafik hubungan kuat tekan rata-rata beton dengan umur beton pada
penggunaan semen Merah Putih
7
PERBANDINGAN KUAT TEKAN RATA-RATA DENGAN SEMEN BERBEDA MERK
40
35
30
KUAT TEKAN (MPa)
25
20
15
Semen Tiga Roda
10
Semen Holcim
5
Semen Merah Putih
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
UMUR (HARI)
Gambar 4 Grafik hubungan kuat tekan rata-rata beton dengan umur beton
Table 4 Hasil uji Kuat Tarik Belah Beton Normal menggunakan Semen Tiga Roda
Luas Selimut Kuat Tarik Belah Kuat Tarik
Berat Kode Gaya
2.P/ Belah Rat-rata
(Gram) Nomor (kN) (m2) (MPa) (MPa)
8
Table 5 Hasil uji Kuat Tarik Belah Beton Normal menggunakan Semen Holcim
Luas Selimut Kuat Tarik Belah Kuat Tarik
Berat Kode Gaya
2.P/ Belah Rat-rata
(Gram) Nomor (kN) (m2) (MPa) (MPa)
12,70 HL-1 240 3,397
Table 6 Hasil uji Kuat Tarik Belah Beton Normal menggunakan Semen Merah Putih
Luas Selimut Kuat Tarik Belah Kuat Tarik
Berat Kode Gaya
2.P/ Belah Rat-rata
(Gram) Nomor (kN) (m2) (MPa) (MPa)
12,58 MP-1 280 3,963
9
kenaikan kuat tekan antara Pontianak: Fakultas Teknik
semen Holcim terhadap semen Untan.
Tiga Roda sebesar 23, 61 %,
http : //id.Wikipedia.org/Wiki/Semen”
persentase kenaikan kuat tekan
semen Merah Putih terhadap http://kimiaasyikkimiamenarik.blospot.c
semen Tiga Roda sebesar 15, 41 om/2010/03/Semen-Portland.html
% dan persentase kenaikan kuat
tekan untuk semen Holcim Kardiyono Tjokrodimulyo, 1996
terhadap semen Merah Putih “Teknologi Beton”, Nafiri : Yogyakarta
sebesar 7, 10 %.
2. Dari hasil pemeriksaan dan Mulyono, Tri. (2003). Teknologi Beton.
perhitungan nilai kuat tarik Surabaya: Penerbit Andi
belah rata-rata beton normal Yogyakarta Teknik Sipil
sampel dengan menggunakan Universitas Kristen Petra
semen Holcim lebih besar Surabaya.
dibandingkan nilai sampel
Neville A.M. & Brooks J.J., 1987,
dengan mempergunakan semen
Concrete Technology;
Merah Putih dan semen Tiga
Longman Scientific %
Roda, dimana semen Holcim
Technical, New York
didapat f’c = 3,7037 Mpa, semen
Merah Putih didapat f’c = 3,6329 SNI 03-2847-2002, “Tata Cara
MPa dan semen Tiga Roda PencampuranBeton”, 2002
didapat f’c = 2,9436 MPa.
Persentase kenaikan kuat tarik SNI 15-7064-2004, Semen Portland
belah antara semen Holcim Coposite, 2004
terhadap semen Tiga Roda ---------- 2002. Pedoman Pelaksanaan
sebesar 25, 82 %, persentase Pratikum Beton. Pontianak:
kenaikan kuat tarik belah semen Laboratorium Bahan dan
Merah Putih terhadap semen Kontruksi Fakultas Teknik
Tiga Roda sebesar 23, 42 % dan Sipil UNTAN Pontianak.
persentase kenaikan kuat tarik
belah untuk semen Holcim
terhadap semen Merah Putih
sebesar 1, 95 %.
DAFTAR PUSTAKA
ASTM C33.2004. “Standard Spesification
For Concrete Aggregates”,
Annual Books of ASTM
Standard, USA
Djaja Mungok, Chrisna, 2003. Buku Ajar
Struktur Beton Bertulang,
Pontianak: Fakultas Teknik
Untan.
Djaja Mungok, Chrisna, 2000. Buku Ajar
Struktur Beton Bertulang ,
10