Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode campuran. Metode

campuran yang dimaksud adalah perpaduan antara metode penelitian kualitatif dengan

metode penelitian kuantitatif. Metode ini dipilih oleh penulis sehubungan dengan

proses pemerolehan data penelitian yang dilakukan di Taman Wisata Candi Borobudur.

Pengkombinasian dari dua jenis metode ini akan mengarahkan penulis pada hasil data

maupun hasil penelitian yang lebih komprehensif, valid, reliable dan objektif.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan diteliti adalah Candi Borobudur dengan fokus

penelitian adalah Candi Borobudur dari segi historis, spiritual, dan kultural. Candi

Borobudur memiliki makna terselubung yang sangat unik dan tidak dimiliki oleh

kebanyakan candi di Indonesia lainnya. Pengangkatan oleh UNESCO menjadikan

Candi Borobudur memiliki sudut pandang tambahan akan kemegahan dan keajaiban

lainnya yang terdapat pada Candi Borobudur. Selain diakui oleh dunia, Candi

Borobudur dengan segala mitosnya masih memiliki banyak misteri yang belum

terungkap dan hingga saat ini belum ada dokumen tertulis resmi tentang asal usul Candi

Borobudur.

Dengan jumlah pengunjung wisatawan asing yang didominasi oleh wisatawan

Jepang, menjadikan Candi Borobudur sangat menarik perhatian untuk dikunjungi. Baik

51
52

untuk berwisata maupun untuk melakukan ritual peribadatan Buddha maupun agenda

berkunjung lainnya. Fenomena unik tersebut menjadikan fungsi asli dari Candi

Borobudur sebagai vihara masih dihormati dan dijaga kesakralannya, baik oleh

penganut Buddha Jepang maupun penganut Buddha negara lainnya.

3.3 Data Penelitian

Data dalam penelitian ini akan berwujud sebagai pengetahuan dan wawasan

baru berdasarkan pemerolehan hasil dari interaksi antara penulis dengan wisatawan

Jepang di Candi Borobudur. Data yang diperoleh dari kuisioner yang telah dibagikan

akan menghasilkan data statistik yang kemudian akan dipaparkan secara naratif.

Berdasarkan data statistik jumlah turis mancanegara yang tercatat paling banyak

berkunjung pada PT. Taman Wisata Candi Borobudur dengan jumlah 100 pengunjung

lebih setiap bulannya serta pengalaman para tourguide yang pernah bercerita pada

penulis adalah wisatawan Jepang. Banyaknya jumlah wisatawan Jepang akan sangat

menunjang keabsahan data survey di lapangan.

Penulis membagi jenis data dalam penelitian ini menjadi 2, yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah kumpulan responsi dari

wisatawan Jepang melalui kuisioner yang dibuat serta dibagikan oleh penulis.

Sedangkan data sekunder dan pendukung lain dalam penelitian ini adalah beberapa

informasi dari kumpulan video mengenai Candi Borobudur, kepustakaan pendukung

tentang Candi Borobudur.


53

3.4 Sumber Data yang Dibutuhkan

Pada penelitian ini penulis memilih beberapa sumber data agar teknik

pemerolehan data bisa lebih fokus dan terarah demi pemerolehan data yang valid.

Sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah tidak lain wisatawan Jepang

sendiri. Wisatawan Jepang yang berkenan melakukan pengisian kuisioner menjadi

kunci keberhasilan tujuan penelitian ini tercapai.

Adapun penulis juga akan melakukan interaksi dengan perwakilan dari Balai

Konservasi Manohara serta salah satu tourguide sebagai unsur validasi data lainnya

sekaligus pengembangan observasi dalam mengkaji Candi Borobudur dalam penelitian

ini. Hasil dari interaksi sosial akan menjadi data primer terhadap objek penelitian oleh

penulis dalam penelitian ini. Sedangkan kumpulan informasi-informasi dari

kepustakaan yang dihimpun, maupun sumber informasi dari media lain akan menjadi

data sekunder pendukung untuk data primer pada penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memenuhi pencapaian penelitian, penulis menggunakan beberapa teknik

pemerolehan data. Diantaranya berupa pembagian serta pengumpulan kuisioner,

wawancara tourguide, serta mengumpulkan berbagai kepustakaan sebagai penunjang

pencapaian tujuan penelitian. Sebagai teknik pengumpulan data utama, penulis

merencakan melakukan kerjasama dengan pihak Dewan Pimpinan Cabang Himpunan

Pramuwisata Indonesia Borobudur (DPC HPI Borobudur) khususnya dengan para

tourguide khusus wisatawan Jepang dalam membagikan kuisioner sesuai dengan


54

jumlah waktu yang disepakati. Kuisioner yang dibagikan berupa kuisioner sederhana

yang meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai pariwisata dan religi Buddha di Candi

Borobudur.

Teknik pengumpulan data yang lain adalah wawancara. Penulis mengajukan

pertemuan dengan salah satu tourguide khusus wisatawan Jepang dari DPC HPI

Borobudur untuk mengkaji wisatawan Jepang yang berkunjung ke Candi Borobudur

lebih rinci. Penulis juga menggunakan kepustakaan buku berjudul “Warisan Umat

Manusia Borobudur” sebagai penunjang inti lainnya untuk mengkaji tentang Candi

Borobudur. Kumpulan media kepustakaan dan media audio-visual berupa video

dokumenter tentang Candi Borobudur dan agama Buddha juga dijadikan penulis

sebagai rujukan lain dalam meningkatkan kualitas data.

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011: 244) teknik analisis data merupakan proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam analisis data, penulis menggunakan pendekatan deskriptif analisis, yaitu

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

sumber data sebagai subjek dalam memberi persepsi tentang historis, spiritual serta
55

kultural Candi Borobudur. Dalam tahap penyelesaian penelitian, penulis menggunakan

beberapa teknik analisis lainnya pada data yang dihasilkan. Penulis menggunakan

merging dan connecting serta tabulasi data.

Penulis memilah dan mengelompokkan data berdasarkan beberapa pilhan dan

sesuai dengan jawaban yang dihasilkan. Data yang sudah terkelompokkan dicatat

secara statistik untuk mendapatkan prosentase gambaran atas data yang terperoleh.

Tabulasi ini akan membantu seberapa besar pengaruh kuantitas jumlah data dengan

pemaparan data tersebut.

Proses merging akan menindak lanjuti hasil statistik data sebelumnya. Teknik

ini menggabungkan kesamaan data atau adanya data serupa dari persepsi yang telah

diberikan oleh wisatawan Jepang. Setelah jawaban sudah dikategorikan, penulis akan

menyortir kembali mana hasil kuisioner yang mendukung penelitian ini dengan yang

tidak. Hasil kuisioner akan dirangkum untuk mempermudah dalam menganalisa data.

Data yang terkumpul dan telah dipilah akan dirangkai menjadi sebuah narasi deskriptif

berdasarkan fakta kongkret daripada jumlah data yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai