Anda di halaman 1dari 9

KESENJANGAN EKONOMI DAN KEBUDAYAAN YANG AKAN

MENGAKIBATKAN TERJADINYA DISINTEGRASI BANGSA

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Naufal Mubarak Lubis
Kelas : XI-IPA 1

Madrasah Aliyah Negeri 1 Stabat


Tahun Pelajaran 2018/2019
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
meresensinovel“MarmuMerahJambu”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Stabat, 16 November
2015

Penulis
POKOK-POKOK ISI BUKU

Raditya Dika dalam karyanya “Marmut Merah Jambu” novel yang hanya memiliki
tebal buku 218 halaman. Kalo dilihat sepintas, buku ini memang buku yang paling tebel bila
dibandingkan dengan buku-buku sebelumnya yang telah terbit, yakni Kambing Jantan; Cinta
Brontosaurus, Radikus Makan Kakus, dan Babi Ngesot. Novel ini memang sangat cocok
untuk dibaca oleh anak-anak muda jaman sekarang apa lagi untuk anak-anak yang suka
menggunakan kata-kata yang lebay.

Pada awal saya membeli buku ini saya bingung, buku ini sejenis novel, apa sejenis
cerpen, kenapa…..? karena setelah saya membacanya dari judul satu kejudul yang lainnya
sangat berbeda tidak terdapat klimaks pada satu judul itu. Pada awal tulisan Radith
mengatakan bahwa bukunya kali ini memang sedikit berbeda bila dibandingkan dengan
buku-bukunya yang sebelumnya. Selain bertemakan soal Cinta, komedi yang ditampilkan
juga memang bener-bener beda. Tapi tetep, kekonyolan-kekonyolan si Radit masih tetap
dipertahankan. Judul “Marmut Merah Jambu” sendiri mengisahkan tentang bagaimana
manusia pacaran, tentang manusia jatuh cinta, tentang penulis yang sedang jatuh cinta. Dari
mulai bagaimana jatuh cinta dengan diam-diam, sampai suka dengan orang lewat dunia maya
atau lewat chatting. Dan dari mulai susahnya mutusin cewek, samapai ditaksir sama cewe
aneh.

Tokoh utama yang ada pada novel ini adalah Radith sendiri atau sering di sebut
dengan Mutun” muka kartun”. Radith sering mengambil atau menulis judul dibuku-bukunya
mengenai hewan kenapa…? karena ia berpikir kalo hewan itu sangat romantis terhadap
pasangannya dan setia sampai mati. Radith juga sering memberikan contoh hewan yang
romantis salah satu contohnya yaitu hewan “belalang sembah” walaupun belalang jantan tahu
setelah kawin kepalanya akan dimakan oleh belalang betina tapi dia tetap melanjutkan
pengorbanan cintanya itu, karena cinta itu perlu pengorbanan dan yang satu lagi
hewan”burung lovebirds” burung ini sangat setia pada pasangannya walaupun sijantan telah
mati dia tidak pernah mencari penggantinya lagi. Untuk judul novel ini sediri ia ambil dari
sekor marmut merah jambu karena marmut itu sering loncat-loncat tidak tahu ingin kemana,
apalagi kalo dia berada didalam roda dia pasti terus berlari tanpa ia tak tahu kapan ia harus
berhenti.

Sama halnya dengan kisah cinta yang dialami oleh penulis, entah berapa kali penulis
jatuh cinta, loncat dari satu hati kehati yang lainnya, mencoba berlari dan berlari di dalam
roda bernama cinta.Penulis ini sangat pandai dalam menggunakan kata-katanya atau gaya
bahasa dan penggunaan kata yang digunakan Radith juga sangat mengena, walapun kata-
katanya banyak slenge-an tetapi dia tahu bahwa kata-kata yang slenge-an itu kata-kata yang
mudah untuk dipahami oleh pembaca apa lagi anak-anak muda jaman sekarang.

Aspek Emotif itu sendiri adalah berusaha menemukan unsur-unsur yang mengajak
pada emosi atau perasaan pembaca. Dan hebatnya juga penulis bisa membuat pembacanya
seperti benar-banar diajak menyaksikan atau melihat secara langsung adegan-adegan yang
ada di buku ini. Dalam novel ini menceritakan tentang cinta, berbeda dengan buku-buku
sebelumnya yang selalu bertema komedi dan kekonyolannya si pengarang. Tapi bukan berarti
di buku ini terus menerus menceritakan kesedihan atau sampai mengeluarkan air mata.

Buku ini secara keseluruhan cukup menarik, dan pembahasan tentang cintanya
menurut saya sampai kepada pembaca, terutama orang yang jatuh cinta diam-diam yang
menggambarkan bagaimana seseorang yang mencintai seseorang tapi takut untuk
mengungkapkannya, karena hal tersebut pasti pernah dirasakan oleh hampir semua orang.
Alurnya juga mudah untuk diikuti. Saya bahkan ikut merasakan bagaimana rasanya cinta
kepada seseorang dengan diam-diam, sama halnya dengan radith yang cintanya bertepuk
sebelah tangan, radith yang memilih untuk merelakan orang yang dicintainya dan hanya bisa
berdoa semoga orang itu dapat yang terbaik dari pada dirinya.

Radit bukan hanya menceritakan tentang masalah percintaan tapi ada juga yang
mengenai masalah kekeluargaan. Seperti halnya dia bisa memperhatikan pada saat adik
kesayangannya akan disunat yaitu edgar, walaupun dia sering dihantui dengan kecemasan
mamahnya dengan sunatan edgar. Tapi dengan sabar mutunpun terus menasehati edgar agar
tetap semangat untuk disunat. Hikmah yang bisa saya ambil tentang kekompakan dan
curahan kasih sayang sebuah keluarga. Walau sang tokoh sangat slenge-an, cuek tak
memperdulikan sekelilingnya tapi dia juga sangat perhatian dengan adik-adiknya bahkan
sampe-sampe sang kucing di bikin tokoh utama di bagian terakhir, bahkan yang tidak masuk
diakal menyamakan sekor binatang yaitu kucing dengan manusia. Lagi-lagi semuanya
dikemas dengan komedi hiperbola.

SINOPSIS
Marmut Merah Jambu

Judul Buku : Marmut Merah Jambu

Pengarang : Raditya Dika

Genre : Komedi

Penerbit : Bukune

Halaman : 222

ISBN : 602-8066-64-8
Marmut merah jambu adalah buku kelima dari Raditya Dika yang akan resmi ada di
toko buku seluruh indonesia pada tanggal 1 juni. Gue udah baca bukunya karena ada fasilitas
pre-order dari penerbit. Untuk semua buku pre-order mendapat bonus tanda tangan dari
Radith yang bikin gue bacanya hati-hati banget (lebay mode: on).

Jika kalian berekspetasi untuk bisa tertawa ngakak dengan perut kaku sampai guling-
guling, hal itu tidak akan kalian dapatkan, karena 13 chapter dalam buku ini secara garis
besar membahas tentang cinta, walau ada beberapa chapter dengan tema lain. Semua tentang
cinta, mulai dari indahnya saat-saat PDKT , cinta yang diam-diam, saat cinta ditolak, bahkan
ada juga chapter tentang naksir seorang teman chatting dalam chapter Cinta diatas Sepotong
Chatting.

Buku ini secara keseluruhan cukup menarik, dan pembahasan tentang cintanya
menurut gue mengena banget, especially orang yang jatuh cinta diam-diam yang
menggambarkan gimana seseorang yang mencintai seseorang tapi takut untuk
mengungkapkannya. Yang mungkin hal tersebut pernah dirasakan oleh hampir semua orang.
Gaya bahasa dan penggunaan kata yang digunakan Radith juga sangat mengena, membuat
pembacanya seperti benar-banar menyaksikan langsung adegan-adegan yang ada di buku.
Alurnya mudah diikuti. Gue bahkan ikut merasakan gimana rasanya patah hati waktu gue
baca cerita tentang Radith yang cintanya bertepuk sebelah tangan, Radith yang memilih
untuk merelakan orang yang dicintainya dan cuma bisa berdoa semoga orang itu dapat yang
terbaik.( yang kedua pernah gue alami).Momennya lagi pas banget, pikir gue.

Seperti yang Ara tadi anjurkan lewat telepon, ini adalah saatnya gue bilang ke Ina
kalau guesangat menikmati malam ini.

‘Tau gak sih, Na,’ kata gue sambil menyetir, memberanikan diri untuk bicara.

‘Gue seneng banget hari ini.

‘Seneng kenapa?’ tanya Ina.


‘Seneng, soalnya,’ kata gue, berhenti bicara sebentar dan menengok ke kiri untuk
melihat muka Ina.

Gue masang muka sok ganteng. Gue natap mukanya dengan jelas, memasang mata
nanar, berkata dengan sungguh-sungguh,

‘Seneng… soalnya… hari ini akhirnya… gue bisa pergi sama-‘AWAS!!!!’ jerit Ina
memecahkan suasana.

BRAK!

Mobil gue naik ke atas trotoar. Mobil masih melaju kencang, dan di depan ada pohon
gede.

Ina ngejerit, ‘Itu pohon! ITU ADA POHON, GOBLOK!’

‘AAAAAAAAHHHH!’ jerit gue, kayak cewek disetrum.

Lalu gue ngerem dengan kencang. Ina teriak lepas. Suasana chaos.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

Kelebihan :

Berawal dari cover. Buku ini memiliki cover yang bagus dengan gambar yang
menarik dan jenis kertas yang tidak mudah rusak. Warna yang digunakan juga cukup menarik
perhatian pembeli. Pembahasan yang di sampaikan pengarang amat sangat menarik untuk di
baca serta gaya bahasa yang digunakan pun mudah di pahami. Cerita tersebut juga
merupakan pengalaman pribadi sang pengarang saat masa-masa SMP dan SMA sehingga
membuat pembaca merasa terbawa dalan jalan cerita tersebut (ikut merasakan pengalaman
sang pengarang). Novel ini juga dapat memberi motivasi kepada para pembaca untuk
menuangkan pengalaman-pengalaman pribadi mereka ke sebuah novel atau cerita. Karena
novel ini banyak bercerita tentang pengalaman percintaan sang pengarang jadi buku ini layak
di baca terutama pada kalangan remaja yang sedang mengalami masa-masa ‘percintaan’
karena kita dapat mengerti dan merasakan cinta, karena cinta membutuhkan konsekuensi.

Kelemahan :

Menurut penulis buku ini hampir tidak memiliki kelemahan. Namun, hanya ada
beberapa bagian yang menurut penulis kurang menarik dan ada beberapa kata yang penulis
kurang mengerti.

UNSUR INSTRINSIK

Dalam cerpen ini juga menggunakan latar tempat, lebih tepatnya daerah Jakarta
Selatan sering dituliskan di novel ini seperti Kemang, Pondok Indah Mall, McD, dan lain
sebagainya, dikarenakan tempat tinggal Radith yang berada di Jakarta Selatan tepatnya di
Cikatomas, Kebayoran. Walaupun tempat tinggal Radith memang tidak disebutkan dalam
cerpen ini.

UNSUR EKSTRINSIK

Penggunaan Bahasa Remaja.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulannya mendapatkan cinta itu bukan dengan pelet atau dengan datang ke
dukun terdekat, tetapi menggunakan hati dan persaan serta menyakinkan bahwa kita itu
benar-benar sayang kepandanya yaitu wanita yang kita sukai atau cintai, Allah sudah
mengatur jodoh para umatnya makanya kita tidak usah takut tidak kebagian pasangan karena
pasangan itu akan datang dengan sendirinya kalau kitanya yang mau berusaha dan berdo’a
untuk mendapatkannya. Allah membeci orang-orang yang menggunkan pelet dan pergi ke
dukun untuk mendapatkan pasangannya, seakan-akan kita tidak percaya kepada Allah tidak
memberikan jodoh. Yang harus di ingat untuk remaja zaman sekarang adalah mencari wanita
atau pacar yang idela itu tidak ada tetapi mengidealkan seorang wanita atau pacar itu baru
ada.

Kritik dan Saran

Demikian yang kami paparkan mengenai resensi novel ini yang menjadi pokok
bahasan dalam resensi ini, tentunya nasih banyak kekurangan dan kelemahanyaPenulis
banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan keritik dan saran yang
membangun kepada demi ke sempurnaanya resensi ini dan penulisan resensi di kesempatan
berikutnya . Semoga resensi ini berguana bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umunya.

Anda mungkin juga menyukai