Anda di halaman 1dari 5

 PDU untuk obat luar

 Untuk therapi / kosmetik / pelindung kulit.

Menurut karakteristik fisik-konsistensi dapat dibagi dalam tiga kelompok:


 Cair kental / encer : Linimentum.
 Setengah padat : Unguentum, Cream, Pasta.
 Lebih bersifat Padat : Sapo Medicatus, Emplastrum.

Minyak/ lemak Linimentum Bahan Padat Pulvis


Air

Krim Pasta

Dasar Salep
Unguentum

4.1 Linimentum = obat gosok

 Sediaan kental / cair yg dioleskan / digosokkan pada kulit.


Latin, linere; gosokkan yg banyak, kontor iritan Balsem dll.
 Linementum dapat berupa :
- Larutan zat berkhasiat dalam lemak.
- Emulsi dll ( minyak + Air ditambah bantuan yg lainnya).

Keuntungan Linimentum dibanding Unguentum.


 Lebih mudah dicuci dari kulit, sehingga merupakan bentuk sediaan yang baik bila
diberikan pada bagian kulit yang berambut dan juga kulit muka dan kulit bayi yang
halus.
 Penetrasi obat lebih baik dari sediaan Unguentum.

Contoh :
 Ganda pura isi multi salisilat.
 Zink – Olie = Pasta zinci oleosa
 BBE = Benzylin Benzoas Emulsion.
 Linimentum Sulfuris
( Belerang + Minyak kelapa )
20 % + Follium Coccus = dipanaskan.

4.2 Unguentum = Salep.

Definisi : BSO ½ padat


Mudah dioleskan tanpa kekerasan / pemanasan.

1
Bahan obat terdisporsi secara homogen
Ditinjau dari kegunaan dalam terapi, unguentum dapat dikelompokkan menjadi
3 :
1. Ungumentum Epedermis.
 Untuk epidermis / kulit bagian luar.
 Vetikulum ( pembawa obat ) vesilin atau campuran Hidrokarbon.
2. Unguentum Mukosa
 Vetikulum : vaselin + 10 % - 20 % adeps lanae ( lemak bulu domba )
 Untuk mukosa (basah) : rectum, hidung, mata, mulut.
 Agar > encer bisa ditambah paraffin liquidum atau minyak lain.
3. Unguentum Endodermik
 Bekerja > dalam dari permukaan kulit.
 Vehikulum = Adeps lanae, lanolin dll.
Adeps lanae Com hidrucum ( menyerap air ).

Klasifikasi Ointment menurut Jenkin.

A. Berdasarkan sifat penetrasi pada therapi.


1 Salep Epidermik.
 Bekerja pada permukaan kulit.
 Bersifat lokal, tak diabsorbsi
Contoh : Protektan, anti septik ,anti infeksi, parasitida
2. Salep Endodermik.
 Obat berpenetrasi kedalam kulit.
 Contoh : emollien (pelemas), stimulans ( perangsang pertumbuhan epitel),
proliferan (memperbanyak sel), Iritan lokal (Metil salisilat).
3. Salep Diadermik.
 Melepaskan obat melewati kulit.
 Bekerja sistemik.
 Kesulitan mengatur jumlah obat yg diabsorbsi, saat ini penggunaannya
belum luas. Misalnya = Velidin jelly sebagai analgetika, Nitrodize pd iskemia
kardia.

B. Berdasarkan Sifat Farma Sentik


1. Salep berbasis Minyak.
 Lemak hewan
 Minyak nabati
 Hidro karbon
 Silikon.
2. Salep berbasis Emulsi
 Emulsi O/W (banyak air ).
 Emulsi W/O (banyak minyak).
3. Salep berbasis Absorbsi
 Basis Anhidrosus / basis hidrofilik.
- adepslanae
- hydrophilik pentrolatum
 Basis W/O yang berisi sedikit air yang bisa menarik air
4. Salep berbasis larut air

Syarat Vehikulum salep :


 Indefferent
 Tak berbau
 pH netral
 Tidak merangsang

2
 Stabil pada penyimpanan
 Tidak meninggalkan bercak.

Macam Vehikulum salap:


1. Hidrokarbun
 Vaselinum album (Vaselinum putih), Vaselinum flavum (Vaselinum
kuning)
 Paraffinum liguidum (Paraffinum cair), Paraffinum solidum (Paraffinum
padat)

2. Minyak nabati
 Oleum : sesami (Minyak wijen), olivarum (Minyak zaitun), amygdalarum
(Minyak amandel), arachidis (Minyak kacang), cocos (Minyak kelapa)
3. Mingak hewan
 Adeps (minyak bulu) : lanae (domba), suilus (babi) ancenirus (angsa)
 Lanolinum
 Cera (lilin lebah), flava, alba.

4.3 Cream = Cremor = Krim

Definisi : Salep yang banyak mengandung air, sehingga memberikan perasaan sejuk bila
dioleskan pada kulit.
Sebagai vehikulum dapat dipakai emulsi kental berupa:
1. Emulsi W/O
2. Emulsi O/W
Emulgator merupakan bahan pengemulsi, yang paling baik adalah yang bersifat non tonik
karena tak bereaksi dengan bahan aktif.

Keuntungan Cream :
1. Aplikasi mudah
2. Mendinginkan kulit
3. Mudah dibersihkan.
Kerugian :
1. Tidak stabil terutama bila kena asam organik ( As salisilat, As Benzonat,
Asam tanat ) dan panas.
2. Mudah mengering karena cairan menguap.
Indikasi Cream :
1. Imflamasi akut
2. Dermatosis luas
3. Penetrasi (Emulgator tuwen, span)
4. Daerah berambut (O/W)
5. Kulit kering (W/O).

4.4 PASTA.

 Sediaan setengah padat yang mengandung bahan padat : 40 – 50 %

 Sifat:
-Tak memberikan rasa “berminyak”
-Sebagai bahan padat : zinci oxydum, calcii carbonas (kapur), amylum (pati),
talcum (silikat)

 Kelebihan Pasta:

3
-Mengikat cairan sekret
-Tidak iritasi lokal karena tidak penetrasi
-Lebih melekat pada kulit
-Mempunyai daya abrasif (daya menggosok) untuk pembersih gigi

 Kekurangan pasta
-Lebih keras dari pada unguentum sehingga sukar dioleskan dan kadang nyeri.
-Sukar dibersihkan
-Contoh : pasta lassari (anti septik), pasta dentrifrika (penyegar gigi)

Ad (+) s/d
Miss fact = campur & buat
S = Signa = tandailah(tulislah aturan pakai)
us. ext. = use exsternus =
2 dd = 2 X sehari
R/ neomycin
R/ Pasta lassari ad 20
m. f. pasta
Fue, 2 dd

4.5 Sapo = Sabun.

Definisi
Sediaan ½ padat / cair untuk obat luar yang penggunaannya digosok sampai
berbusa, dibiarkan sebentar lalu dicuci bersih.
Didapat dari proses penyabunan alkali dengan lemak atau asam lemak tinggi.
Tujuan
 Anti septik
 Anti ketombe
 Anti akne
 Anti jamur
Keuntungan:
Daerah pengobatannya luas, bersih tak berbekas.
Contoh :
1. Sapo kalimas, sabun Hijau
 Lemak, kuning kehijau-hijauan / kecoklatan
 Mengandung Glycerin
 Dibuat dari KOH + Minyak Nabati.
2. Sapo Medicating
 Keras kekuning-kuningan tidak mengandung Glicerin.
 Dibuat dari Na OH + Minyak / Lemak meningkat.

Sapo Superadiparatus.dibuat dari sapo medicatus + 16 % Sapo kalimas + 4 % adeps


lanal.
Sapo Superadipatus sering digunakan sebagai basis bagi bahan berkhasiat
 Balsanum peruvianum Sabun Purol
 Ichtyol Sabun Ichtyol
 Sulfur Precipitatum Sabun Deosulfur
 Phenol Sabun Anti septik
 Oxymercuri –O- Toluyl Natrium Sabun Afridol.

4.6 Collemplastrum (Plester)

4
Definisi :
Sediaan ½ padat yang penggunaannya sebagai obat luar, dioleskan pada kain yang
elastis , diaplikasikan pada kulit yang sakit.
Tujuan :
 Counter Irritant
 Keratolitik
 Anti septik
Contoh :
 Collemplastum ad clavos : mengandung Acidum Salicylicum konsentrasi
tinggi (10-20%)sebagai keratolitik untuk clavus (katimumul).
 Collemplastrum Zinci Oxydi : mengandung Zinci Oxydum sebagai
antiseptik. Contohnya (Leucoplast).
 Collemplastrum yang mengandung MethylSalicylas atau Oleoresin dari
Capsicum untuk ditempelkan pada kulit guna mengurangi berbagai penyakit
otot secara lokal (myalgia). Contohnya Salonpas.

Anda mungkin juga menyukai