Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

RUMAH BUDAYA
FESTIVAL BUDAYA NUSANTARA 2018
I. PROFIL ORGANDA
1. Nama Organda
Aneuk Nanggroe (Anak Negeri) PKN STAN

2. Logo Organda

3. Latar Belakang Pendirian Organda

Organisasi daerah Aneuk Nanggroe PKN STAN merupakan organda yang menaungi
mahasiswa dan alumni PKN STAN yang berasal dari Provinsi Aceh (yang dulunya bernama
NAD). Provinsi Aceh ini sendiri menaungi 18 Kabupaten dan 5 Kota. Aneuk Nanggroe telah
berdiri dan beroperasi penuh sejak tahun 2004 dan senantiasa menaungi mahasiswa dan
mahasiswi asal Aceh sejak tahun-tahun itu.
Persamaan Budaya antar kabupaten dan kota telah menjadi alasan utama penggabungan
seluruh wilayah dalam provinsi aceh sebagai naungan dibawah Aneuk Nanggroe. Wilayah
Provinsi Aceh memiliki budaya keislaman yang kuat secara keseluruhan dan masih
menggunakan hukum Syariah (hukum Islam) terkait beberapa konteks pemerintahannya.
Kabupaten dan Kota di Provinsi Aceh
4. Struktur Organisasi Organda

NAMA
Ketua Umum Muhammad Ihsan
Wakil Ketua 1 Arif Suhaimi
Wakil Ketua 2 Muhammad Furqani Syamsul
Sekretaris
Bendahara Salsadilla Jannati
Ketua Bidang Pendidikan Rizki Adelia
Ketua Bidang Seni Sarah Diena Faisal
Ketua Bidang Olahraga

5. Jumlah Anggota Aktif Organda


a. Angkatan 2016 : 8 orang
b. Angkatan 2017 : 17 Orang
c. Angkatan 2018 : 49 orang

II. LATAR BELAKANG KONSEP

Festival Budaya Nusantara (Fesbudnus) adalah salah satu program kerja yang diadakan
oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN (BEM PKN STAN)
dalam rentang waktu setahun sekali. Agenda ini berlatar belakang atas mahasiswa PKN
STAN yang berasal dari berbagai macam daerah, sehingga menimbulkan keanekargaman.
Inilah yang mendasari diadakannya Fesbudnus untuk mempersatukan dan menggabungkan
kebudayaan yang bermacam-macam ini dalam satu wadah bersama bagi mahasiswa daerah
dari Sabang sampai Merauke.
Selain menjadi agenda rutin BEM PKN STAN tiap tahunnya, Fesbudnus ini juga
memiliki fungsi-fungsi khusus. Salah satunya adalah untuk mempertemukan organda-
organda di PKN STAN agar bisa saling bersilaturahmi dan berbagi mengenai program kerja
ataupun saling mengenal hal-hal yang khas dari masing-masing daerah—yang juga
merupakan salah satu program kerja Kementerian Sosial BEM PKN STAN.
Bagi organda, ajang Fesbudnus menjadi wadah untuk berekspresi, melatih dan menguji
kemampuan diri, serta menunjukkan eksistensi. Sebuah hajatan besar para organda tiap
tahunnya yang tentunya sangat sayang untuk dilewatkan.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, salah satu kegiatan yang diselenggarakan dalam
serangkaian acara Fesbudnus 2018 adalah Rumah Budaya. Kegiatan ini adalah mendirikan
stand untuk menunjukkan ciri khas kebudayaan Aceh kepada seluruh Mahasiswa/I PKN
STAN. Tema yang akan diangkat oleh kami adalah “Pemulia Jamee Adat Geutanyoe” yang
memiliki makna memuliakan tamu merupakan adat kita bersama.
Dengan keikutsertaan kami, diharapkan akan memberikan banyak dampak positif bagi
Aneuk Nanggroe dan PKN STAN.

III. TUJUAN

Aneuk Nanggroe mengikuti ajang Rumah Budaya pada Festival Budaya Nusantara 2017
dengan tujuan:
1. Melaksanakan salah satu program kerja Aneuk Nanggroe yaitu ikut ambil bagian
dalam setiap acara/kegiatan kampus.
2. Mempererat tali persaudaraan antara Aneuk Nanggroe dengan organda lain yang
ada di PKN-STAN.
3. Memperkenalkan beragam budaya Aceh kepada seluruh mahasiswa PKN STAN.
4. Mengenal dan memahami kebudayaan-kebudayaan daerah lain yang ada di
Indonesia.
5. Mengajak seluruh mahasiswa PKN-STAN untuk lebih peduli dan merasa bangga
akan identitas daerah asalnya

IV. KONSEP DEKORASI STAND

Tema konsep yang diusung oleh Aneuk Nanggroe untuk konsep dekorasi stand adalalah
“Pemulia Jamee Adat Geutanyoe” yang berarti memuliakan tamu merupakan adat kita.
Pemulia Jamee merupakan kebiasaan yang diangkat menjadi budaya oleh masyarakat Aceh.
Oleh karena itu, di dalam stand, kami akan menunjukkan implementasi langsung dari konsep
tersebut dengan menyuguhkan suasana penyambutan tamu dan dilengkapi dengan lintoe dan
dara baroe sebagai penyambut tamu. Selain itu, kami juga akan menampilkan galeri foto
yang menampilkan dan memperkenalkan ciri khas dari Aceh seperti pemandangan alam,
bangunan, kesenian, dan acara-acara adat di Aceh. Untuk memeriahkan suasana, kami juga
akan memutar beberapa lagu terkenal dari daerah Aceh seperti Bungong Jeumpa, Seulanga,
dll.
Gambar 1 menampilkan salah satu budaya Aceh, yaitu “Tueng Dara Baroe”. Konsep
stand ini di Aceh sendiri biasanya digunakan sebagai dekorasi dalam resepsi pernikahan.
Dekorasi dindingnya di-design dengan memasang kain berwarna-warni yang menjadi ciri
khas utama dan menggambarkan kebudayaan Aceh.

Gambar 2 menampilkan kain dekorasi sebagai latar stand


Gambar 3 menampilkan tampak depan stand yang berupa “Pinto Atjeh” atau pintu Aceh
pada kedua sisi stand. Pinto Atjeh merupakan salah satu perhiasan yang mengadopsi ornamen
pada pintu Aceh di masa lampau yang berbentuk ramping dengan jeruji-jeruji yang dihiasi
motif kembang ditambah sebagai pelengkap dengan rumbai-rumbai sepanjang kedua sisi.
Gambar 4 menampilkan gambaran tata rias dan busana lintoe dan dara baroe yang betugas
sebagai penyambut tamu

Gambar 5 menampilkan contoh galeri foto yang akan ditampilkan di dalam stand dengan
maksud untuk memperlihatkan budaya Aceh melalui gambar, sehingga pengunjung dapat
merasakan euphoria seolah-olah sedang berada di Aceh.
V. KONSEP MASAKAN DAERAH

Konsep masakan daerah Aneuk Nanggroe adalah makanan berat, makan ringan dan
minuman segar. Makanan berat yang akan kami sediakan adalah Mie Aceh, untuk makanan
ringannya kami menyediakan cane aceh.

1. Mie Aceh
2. karah

3. Martabak Aceh

4. Kopi Hitam Aceh dan Sanger


5. Es Timun

Anda mungkin juga menyukai