Bab I1
Bab I1
PENDAHULUAN
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif merupakan bayi yang hanya menerima
ASI saja sehingga tidak ada cairan atau padatan lainnya diberikan, bahkan air
dengan pengecualian rehidrasi oral, atau tetes/sirup vitamin, mineral yang diberi ASI
memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit degeneratif seperti penyakit darah
tinggi, diabetes tipe 2, dan obesitas pada saat dewasa (WHO dan Unicef, 2003).
World Health Organization (WHO) telah mengkaji atas lebih dari 3000 penelitian
menunjukan bahwa pemberian Air Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan adalah jangka
waktu yang paling optimal untuk pemberian ASI Eksklusif. Hal ini di dasarkan pada
bukti ilmiah bahwa ASI Eksklusif mencukupi kebutuhan gizi bayi dan pertumbuhan
bayi lebih baik. ASI merupakan makanan utama bagi bayi sehingga sangat penting
Pemberian ASI eksklusif pada bayi bukan hanya tanggung jawab ibu saja.
Dukungan suami, keluarga dan masyarakat serta pihak terkait lainnya sangat
Keluarga, dalam hal ini suami juga memiliki tanggung jawab besar untuk
pemberian ASI eksklusif bisa berhasil sukses dengan adanya dorongan suami
kepada ibu menyusui memberikan ASI pada bayi. Seorang suami yang mengerti
dan memahami bagaimana manfaat ASI pasti akan selalu membantu ibu mengurus
pada bayi. Sementara ibu, berusaha fokus meningkatkan kualitas ASI-nya, dengan
adalah yaitu sebagai breastfeeding father. Breastfeeding father adalah peran suami
terhadap pemberian ASI eksklusif. Dukungan penuh seorang suami kepada istrinya
eksklusif. Peran breastfeeding father menjadi hal yang wajib dilakukan oleh ayah
eksklusif oleh ibu dapat berjalan dengan sukses (Ariani, 2010). Menurut Roesli
(2012), dukungan suami sangat diperlukan agar pemberian ASI eksklusif bisa
tercapai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dukungan
Dari survei yang dilaksanakan pada tahun 2002 oleh Nutrition & Health
Surveillance System (NSS) kerja sama dengan Balitbangkes dan Helen Keller
Makasar dan dilaksanakan juga pada 8 perdesaan yang berada di Sumatra Barat,
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Selatan menyatakan bahwa ibu yang menyusui ASI eksklusif pada bayi
dan suami (Simarmata, 2009). Keikutsertaan suami secara aktif dalam masa
kehamilan membantu keberhasilan istri dalam mencukupi ASI untuk bayi (Roesli,
2005 dalam Reni, 2014). Peran suami turut menentukan keberhasilan ibu dalam
memberikan ASI eksklusif. Hal ini dikarenakan kelancaran refleks pengeluaran ASI
(let down reflek) dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu (Roesli, 2009).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2013) di Rumah Sakit
tiga faktor yaitu sosiodemografik, prenatal dan postnatal dan psikososial. Faktor
psikososial digambarkan dengan keinginan dan keyakinan ibu yang kuat untuk
memberikan ASI eksklusif. Keinginan dan keyakinan ibu tersebut dipengaruhi juga
oleh social support sistem seperti dukungan suami dan dukungan orang tua. Faktor
psikologis ibu seperti stres, khawatir dan ketidakbahagiaan ibu pada periode
menyusui hal tersebut dapat diatasi bila ada dukungan yang diharapkan dapat
menstimulasi penguatan. Dukugan tersebut didapat dari orang terdekat yaitu suami
Bethesda Tomohon ?
Bethesda Tomohon?
Bethesda Tomohon.
Bethesda Tomohon.
1.4.1 Teoritis
Bethesda Tomohon.
1.4.2 Praktis
1. Bagi Institusi pendidikan , hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan
dan acuan untik penelitian dimasa yang akan dating yang berhubungan
PROPOSAL MINI
Oleh :
ROBERTUS ULAHAIJANAN
NIM : 16061021
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019