Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN VOLUME DAN KAPASITAS PARU PADA PARA PENYELAM

PROFESIONAL DI KOTA MANADO


Elisabeth I. Numbery*, Woodford B. S. Joseph*, Franckie R. R. Maramis*, Paul A.T. Kawatu*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT
Atmosphere pressure at sea differs within levels of sea depth. Pressure will increase when a diver below the
water surface. Pressure in a rising sea could cause the air cavity in the body of the diver to collapse, especially
the lungs and often causes serious damage.
This study aimed to evaluate the lung volume and capacity of the professional divers in Manado City and know
divers who suffered pulmonary disorders in the form of restriction, obstruction or a combination.
This research is descriptive with cross sectional study design. Research at Thalassa Dive Center, Lumba-Lumba
Diving, Tasik Divers, all located in Manado city. Sample of research included 28 professional divers (total
studied sample). Personal data obtained through interviews with divers using a questionnaire, the volume and
lung capacity was measured using a spirometer datospir -110/120, height was measured using microtoise, body
weight was measured by using scales. Analyzed data were univariate based on a percentage.
Based on the value of FEV1, all divers (100%) included in the category of normal. Based on the value of FVC in
divers, 15 divers (53.6%) were in the normal category, 11 divers (39.2%) mild restriction category, one diver
(3.6%) were in the moderate restriction category and one diver (3.6%) were in the weight restriction category.
This study showed that 13 (46.4%) divers had experienced restrictions. Expected to checks a lung condition at
the beginning of work as a diver and periodic check. Further tests to the doctor for divers who have impaired
lung function.

Keywords : Lung Volume, Lung Capacity, Professional Divers

ABSTRAK
Tekanan atmosfer di permukaan laut dengan di dalam laut berbeda pada saat melakukan penyelaman. Tekanan
akan meningkat bila seorang menyelam di bawah permukaan air. Tekanan di dalam laut yang meningkat dapat
menyebabkan rongga udara dalam tubuh penyelam menjadi kolaps, terutama paru dan sering menyebabkan
kerusakan yang serius.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai volume dan kapasitas paru penyelam professional di Kota Manado serta
mengetahui penyelam yang mengalami gangguan paru berupa restriksi, obstruksi atau kombinasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang. Tempat penelitian di Thalassa
Dive Center, Lumba- Lumba Diving, Tasik Divers yang semuanya berlokasi di Kota Manado. Jumlah sampel 28
orang (total studied sample). Data pribadi penyelam diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan
kuesioner. Volume dan kapasitas paru diukur menggunakan spirometer datospir -110/120, tinggi badan diukur
menggunakan microtoise merek seca, berat badan diukur dengan menggunakan timbangan pijak merek seca.
Data dianalisis secara univariat berdasarkan persentase.
Nilai FEV1 pada seluruh penyelam (100%) termasuk dalam kategori normal atau tidak mengalami gangguan
obstruksi. Berdasarkan nilai FVC pada penyelam, 15 penyelam (53,6%) berada pada kategori normal, 11
penyelam (39,2%) kategori restriksi ringan, 1 penyelam (3,6%) kategori restriksi sedang, 1 penyelam (3,6%)
kategori restriksi berat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa 13 (46,4%) penyelam telah mengalami restriksi paru. Perlu dilakukan
pemeriksaan kondisi paru pada awal bekerja sebagai penyelam dan pemeriksaan berkala. Perlu juga dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut ke dokter bagi penyelam yang telah mengalami gangguan fungsi paru.

Kata kunci : Volume Paru, Kapasitas Paru, Penyelam Professiona

33
PENDAHULUAN METODE
Kesehatan adalah faktor yang sangat penting Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dalam menunjang produktivitas tenaga kerja. dengan rancangan potong lintang. Penelitian
Tenaga kerja yang mengalami gangguan dilakukan pada bulan Mei-Juli 2011 bertempat
kesehatan akan menurun dalam kemampuan di Thalassa Dive Center, Lumba- Lumba
bekerja fisik, berfikir atau melaksanakan Diving dan Tasik Divers yang semuanya
pekerjaan sosial-kemasyarakatan sehingga berlokasi di Kota Manado. Subyek penelitian
hasil kerjanya berkurang (Suma’mur, 2009). sebanyak 28 orang (total studied sample).
Salah satu contoh tenaga kerja adalah Sebelum melakukan penelitian, responden
penyelam profesional. Penyelam profesional diminta untuk mengisi informed consent yang
bekerja pada kedalaman laut yang mana menyatakan bahwa responden bersedia untuk
tekanan di dalam laut berbeda dengan tekanan menjadi responden dalam penelitian. Data
di permukaan laut sehingga dapat pribadi penyelam diperoleh melalui wawancara
menimbulkan gangguan kesehatan bagi dengan menggunakan kuesioner.
penyelam. Volume dan kapasitas paru diukur
Penyelam profesional di Kota Manado menggunakan spirometer datospir -110/120
merupakan penduduk lokal Kota Manado. Para oleh petugas terlatih dan berpengalaman dari
penyelam ini bertugas memandu para Balai Hiperkes Manado. Parameter yang
wisatawan untuk melihat keindahan bawah laut digunakan untuk menentukan obstruksi adalah
di Kota manado dengan fokus taman laut FEV1 dan FVC. Kriteria yang digunakan untuk
Bunaken. Peluang kerja sebagai penyelam menentukan gangguan fungsi paru obstruksi
profesional semakin terbuka bagi penduduk yaitu kategori normal > 75%, obstruksi ringan
lokal karena Kota Manado saat ini menerapkan 60 – 75%, obstruksi sedang 40 – 59%,
konsep ekowisata yaitu pariwisata bertanggung obstruksi berat < 40%.
jawab yang dilakukan pada tempat-tempat Parameter untuk menentukan restriksi adalah
alami, serta memberi kontribusi terhadap FVC. Kriteria yang digunakan untuk
kelestarian alam dan peningkatan menentukan gangguan fungsi paru restriksi
kesejahteraan masyarakat setempat (Zalukhu, yaitu Kategori normal > 80%, restriksi ringan
2011). Salah satu bentuk dari ekowisata yaitu 60 – 80%, restriksi sedang 50 – 59%, restriksi
selam Scuba dan snorkeling yang merupakan berat < 49%.
atraksi terbesar karena banyak sekali di jumpai Tinggi badan diukur menggunakan microtoise
tempat-tempat usaha di Kota Manado yang merek seca. Berat badan diukur dengan
memberikan pelayanan untuk kegiatan selam menggunakan timbangan pijak merek seca.
Scuba dan snorkeling. Hal ini dapat membuat Data dianalisis secara univariat berdasarkan
profesi sebagai penyelam profesional di Kota persentase.
Manado diperkirakan akan semakin
meningkat. HASIL DAN PEMBAHASAN
Thalassa Dive Centre, Lumba-Lumba Diving Hasil pengukuran spirometer pada penyelam di
dan Tasik Divers merupakan tempat usaha di kota manado menunjukkan bahwa seluruh
Kota Manado yang memberikan perjalanan penyelam tidak mengalami gangguan fungsi
wisata dengan sumber daya seperti paru obstruksi (FEV1 >75%). Penelitian
transportasi, akomodasi dan jasa pemandu Crosbie dkk (1977) pada 404 penyelam
penyelaman. Ketiga unit usaha ini berada di komersil di laut utara menunjukkan bahwa
pesisir pantai Kota Manado dengan tujuan 16% dari penyelam mengalami obstruksi,
wisata penyelaman yaitu taman laut Bunaken. namun temuan ini berkaitan dengan usia dan
Penyelaman sebagian besar dilakukan pada tidak ada pengaruh dari faktor lingkungan
kedalaman 10 meter atau lebih. Menurut bawah laut. Rata-rata umur penyelam yang
Guyton & Hall (2007), keadaan ini akan diteliti adalah 31,5 tahun.
beresiko menyebabkan kerusakan serius pada Tabel 1 menunjukkan bahwa 13 penyelam
paru akibat meningkatnya tekanan dalam laut. mengalami restriksi paru yang terdiri dari 11
orang penyelam dengan derajat restriksi paru
ringan dan masing-masing 1 orang penyelam
derajat restriksi paru sedang dan berat.

34
Tabel 1. Distribusi Penyelam Berdasarkan Derajat Restriksi Paru
Derajat Restriksi Paru N %
Normal 15 53,6
Ringan 11 39,2
Sedang 1 3,6
Berat 1 3,6
Jumlah 28 100
Pada paru restriktif terdapat penurunan maksimum normal, walaupun dengan upaya
kapasitas paru total (TLC) dan penurunan ekspirasi terbesar yang mungkin, aliran
volume residu (RV). Selanjutnya, karena paru ekspirasi tidak dapat meningkat (Guyton &
tidak dapat mengembang mencapai volume Hall,2007)

Tabel 2. Distribusi Restriksi Paru Berdasarkan Umur Penyelam


Derajat Restriksi Paru
Umur
Normal Ringan Sedang Berat Jumlah
(Tahun)
n % n % n % n % n %
18-22 5 83,3 1 16,7 0 0 0 0 6 100
23-27 1 50,0 1 50,0 0 0 0 0 2 100
28-32 4 50,0 2 25,0 1 12,5 1 12,5 8 100
33-37 2 66,7 1 33,3 0 0 0 0 3 100
38-42 2 28,6 5 71,4 0 0 0 0 7 100
43-47 1 50,0 1 50,0 0 0 0 0 2 100
Hasil tabel silang pada Tabel 2 antara kategori banyak berada pada kategori 38 – 42 tahun.
restriksi dan umur pada penyelam profesional Hal ini sesuai dengan teori yang menjelaskan
(Tabel 2) menunjukkan adanya kecenderungan bahwa daya tahan kardiorespirasi akan
bahwa semakin meningkat usia semakin mencapai puncaknya pada usia 20-32 tahun
menurunnya FVC atau restriksi meningkat. dan setelah usia ini fungsi paru akan
Penyelam yang mengalami restriksi paling mengalami penurunan.

Tabel 3. Distribusi Restriksi Paru Berdasarkan Masa Kerja Pada Penyelam


Derajat Restriksi Paru
Masa Kerja
Normal Ringan Sedang Berat Jumlah
(Tahun)
n % n % n % n % n %
1-4 6 54,5 4 36,4 1 9,1 0 0 11 100
5-8 3 100 0 0 0 0 0 0 3 100
9-12 2 33,3 3 50,0 0 0 1 16,7 6 100
13-16 3 50,0 3 50,0 0 0 0 0 6 100
17-20 1 50,0 1 50,0 0 0 0 0 2 100
Hasil tabel silang pada Tabel 3 antara kategori capacity (FVC), forced expired volume in 1
restriksi dengan masa kerja menunjukkan ada second (FEV1) antara 69 orang yang memiliki
kecenderungan bahwa semakin lama bekerja pengalaman menyelam sebelum kursus dan 18
tidak menyebabkan adanya penurunan orang yang tidak pernah memiliki pengalaman
kapasitas vital paru. Hal ini dapat dilihat pada menyelam sebelum kursus. Pada tindak lanjut
tabel 3 yang menunjukkan bahwa penyelam pada 3 tahun, ada penurunan yang signifikan
yang paling banyak mengalami restriksi atau dalam FEV1. Tidak ada perubahan FVC.
penurunan kapasitas vital paru berada pada Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan
masa kerja 1 – 4 tahun. Hasil ini berbeda bahwa Paparan menyelam dapat menyebabkan
dengan penelitian Skogstad dkk (2000) perubahan fungsi paru, kebanyakan
menunjukkan bahwa pada awal kursus mempengaruhi saluran udara.
penyelaman tidak ada perbedaan forced vital

35
Menurut Yunus (1997) dalam Madina (2007), dengan jumlah 468 penyelam SCUBA militer
orang yang dilatih selam beberapa bulan terjadi menyimpulkan bahwa penurunan FEV1 yang
perbaikan pengaturan pernapasan. Perbaikan cepat tidaklah berhubungan dengan peralatan
ini terjadi karena menurunnya kadar asam selam namun paparan menyelam dan merokok
laktat darah, yang seimbang dengan berperan dalam penurunan FEV1. Oleh karena
pengurangan penggunaan oksigen oleh itu, berhenti merokok sangat dianjurkan untuk
jaringan tubuh. Latihan fisik akan penyelam. Berdasarkan hasil pengukuran
mempengaruhi organ sedemikian rupa spirometer pada penyelam profesional di Kota
sehingga kerja organ lebih efisien dan Manado untuk nilai FEV1 penyelam 100%
kapasitas kerja maksimum yang dicapai lebih termasuk dalam kategori normal atau dengan
besar. Hasil penelitian pada penyelam di Kota kata lain tidak mengalami gangguan obstruksi
Manado menunjukkan perbedaan dengan baik penyelam yang merokok maupun
penelitian sebelumnya dapat diakibatkan penyelam yang tidak merokok. Hal ini
karena distribusi penyelam paling banyak menunjukkan bahwa hasil yang didapat
berada pada masa kerja 1 – 4 tahun. berbeda dengan hasil penelitian yang
Penelitian Tetzlaff, dkk (2006) mengenai dilakukan pada penyelam SCUBA militer.
Decline of FEV1 in scuba divers di Jerman

Tabel 4. Distribusi Restriksi Paru Berdasarkan Kebiasaan Merokok Pada Penyelam


Derajat Restriksi Paru
Kebiasaan
Normal Ringan Sedang Berat Jumlah
Merokok
n % n % n % n % n %
Merokok 6 46,1 5 38,5 1 7,7 1 7,7 13 100
Tidak Merokok 9 60,0 6 40,0 0 0 0 0 15 100
Hasil tabel silang pada Tabel 4 antara nilai dan 3,6% lainnya kategori restriksi
FVC atau kategori restriksi dengan kebiasaan berat.
merokok menunjukkan ada kecenderungan 2. Hasil pemeriksaan spirometer pada
bahwa penyelam yang merokok lebih banyak penyelam profesional di Kota Manado
mengalami gangguan restriksi baik restriksi menunjukkan bahwa 46,4% mengalami
ringan, sedang maupun berat sedangkan restriksi paru.
penyelam yang tidak merokok ada juga yang
mengalami restriksi ringan namun lebih SARAN
banyak penyelam memiliki fungsi paru normal. 1. Perlu dilakukan pemeriksaan kondisi dan
Penelitian Watt (1985) mengenai Effect of kemampuan paru-paru pada awal bekerja
commercial diving on ventilatory function sebagai penyelam dan pemeriksaan secara
menunjukkan bahwa ada penurunan FEV1 dan berkala minimal 1 tahun sekali untuk
FVC pada penyelam yang merokok dan tidak menilai pengaruh pekerjaan pada pekerja
merokok. Namun demikian penyelam yang dan sekaligus mendeteksi kemungkinan
merokok memiliki FEV1, FEV1/FVC rendah timbulnya penyakit akibat kerja
dibandingkan dengan penyelam yang tidak 2. Bagi penyelam yang mengalami gangguan
merokok. fungsi paru agar segera memeriksakan diri
lebih lanjut ke dokter untuk mendapatkan
SIMPULAN penanganan lanjut
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
disimpulkan : dengan sampel yang lebih besar sehingga
1. Gambaran nilai volume dan kapasitas vital dapat diketahui faktor-faktor risiko yang
paru pada penyelam profesional di Kota berpengaruh terhadap volume dan
Manado adalah : kapasitas paru pada penyelam profesional.
- Nilai FEV1 (Forced Expiratory
Volume in 1 second) seluruh penyelam DAFTAR PUSTAKA
termasuk dalam kategori normal. Crosbie WA, Clarke MB, Evan HA. 1977.
- Nilai FVC (Forced Vital Capacity) Physical Characteristics and
sebagian besar (53,6%) dalam kategori Ventilatory Function of 404
normal, 39,2% kategori restriksi
Commercial Divers Working in The
ringan, 3,6% kategori restriksi sedang

36
North Sea. (Online) term=Lung%20function%20over%20t
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic he%20first%203%20years%20of%20a
les/PMC1008167/pdf/brjindmed00077 %20professional%20diving%20career.
-0023.pdf. Diakses tanggal 18 Juli Diakses tanggal 28 Maret 2011.
2011. Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan
Guyton A, Hall J. 2007.Ventilasi Paru. Dalam Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta
Rachman L, Hartanto H, Novrianti A, : CV Sagung Seto
Wulandari N (editor). Buku Ajar Tetzlaff K, Theysohn J, Stahl C, Schlegel S,
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta Koch A, Muth CM . 2006. Decline of
: EGC FEV1 in Scuba Divers. (Online)
Madina DS. 2007. Nilai Kapasitas Vital Paru http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?
dan Hubungannya dengan term=Decline%20of%20FEV1%20in
Karakteristik Fisik pada Atlet %20scuba%20divers. Diakses tanggal
Berbagai Cabang Olahraga. Skripsi. 28 Maret 2011.
Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas Watt, SJ. 1985. Effect of Commercial Diving
Padjadjaran. (Online) on Ventilatory Function. (Online)
http://resources.unpad.ac.id/unpadcont http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic
ent/uploads/publikasi_dosen/NILAI%2 les/PMC1007418/pdf/brjindmed00177
0KAPASITAS%20VITAL%20PARU. -0067. Diakses tanggal 18 Juli 2011
PDF. Diakses tanggal 28 Maret 2011. Zalukhu, S. 2011. Panduan Dasar
Skogstad M, Thorsen E, Haldorsen T. 2000. Pelaksanaan Ekowisata. (Online)
Lung Function Over The First 3 Years http://unesdoc.unesco.org/images/0018
/001855/185506ind.pdf. Diakses
of a Professional
tanggal 15 Juli 2011.
DivingCareer.(Online)
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?

37

Anda mungkin juga menyukai