Watak Tokoh
Watak Tokoh
Ibu mertua : o pak, kita inikan sudah tua, ingin rasanya ibu menimang cucu, anak kita sudah 2
tahun menikah tapi belum juga memberikan kita cucu.
Bapak mertua : iya ya buk ya, jangan-jangan menantu kita ini mandul ya buk
Bapak mertua : yowes buk, kalau emang siska nggak bisa memberikan kita cucu, kita minta saja
aprin untuk meninggalkan dia
PRANGGGGGGGGGG........... siska yang tak sengaja lewat dan mendengar pembicaran mereka
pun terkejut hingga menjatuhkan gucci, dan dia pun berlari menjauh.
Ibu mertu : ( pergi melihat keasal suara gucci yang jatuh ) loh pak gucci ibu kok bisa jatuh ya? (
sambil membersihkan serpihan pecahan)
Bapak mertua : mungkin kucing buk, yoweslah ndang dibersihkan sudah malam waktunya tidur.
Siska : mas, apa kah aku istri yang buruk mas? Apakah kamu membenciku karna aku belum bisa
memberikan kamu anak? ( terisak isak)
Aprin : kamu ini ngomong apasih? Apakah ada seseorang yang menjugde kamu seperti itu?
Siska : tidak mas, hanya saja aku tadi nggak sengaja mendengar pembicaraan bapak dan ibu,
kalau mereka ingin sekali menimang cucu, sepertinya mereka membenciku mas ( menangis
terseduh-seduh ) maafkan aku mas
Aprin : kamu nggak perlu minta maaf, mungkin ini belum waktunya kamu sabar aja, nanti kita
akan mencari solusinya ya (menenangkan sang istri ) yasudah lebih baik kita tidur saja ya
Keesokan paginya dimeja makan, dan semua keluarga berkumpul untuk makan.......
Sesy : (menunjukan video bayi ke endang yang berada disebelahnya ) wah imutnya dedek bayi
ini, lihat deh kak gemesin banget kan kak, seandainya dirumah ini ada debay aku pasti bakal
betah dirumah heheheee...
Endang : wahhh iyaa, udah ah kita lagi makan, jangan main hp terus nanti makanan kamu
dimakan lalat
Sesy : uh apaan sih kakak nih, ibu ibu lihat deh cute kan hehehe ( menunjukan pada ibu )
Ibu : iyaa yahh, imut sekali, ibu jadi pengen punya cucu (menatap siska dan aprin ) kapan kalian
akan memberikan kami cucu? Iyakan pak
Siska : maaf bu, pak, nanti saya dan mas aprin akan mencari solusinya
Ibu : halaahhhh, omong kosong kamu, dari stahun yang lalu kamu juga ngomongnya begitu, tapi
mana buktinya? Kalau kamu emang nggak mampu untuk melahirkan seorang anak, kamu harus
ikhlaskan aprin menikah lagi dengan wanita lain!
Aprin : Hentikan !!!! ( membanting sendok kepiring ) apa maksud ibu bicara seperti itu ? aku
tidak akan pernah menikahi wanita lain, ini bukan kesalahan istriku, mungkin belum waktunya
saja, Jangan memojokan istriku seperti ibu.
Endang : sudah sudah, ibu, abang jangan ribut didepan makanan dong, ibu sudah jangan terus
memojokan kak siska bu, itu akan membuatnya tertekan.
Ibu : hmm......
Endang : eh ada tamu sepertinya, biar aku yang membukakan (pergi membuka pintu dan
terkejud ternyata tamu ituadalah jamiati mantan dari abangnya ) eh kak jaamiiiii, ada prlu apa ?
Jami : haii endang apa kabar, sudah lama ya tidak bertemu, kak kesini cuman mau ketemu
kangen aja sama kalian, dimana yang lainnya?
Endang : oh, lagi pada makan, mari masuk ( menjawab dengan cuek )
Jami : hallo ibu apa kabar (memeluk dan mencium pipi )ini aku jami bu, masak ibu lupa, ini aku
bawak oleh oleh dari jakarta.
Ibu : eh sicantik ya ampun ibu pangling, kapan kamu pulang kesini sudah lama loh ibu tak
melihat kamu, tambah cantiknya kamu, kamu sudah makan? Sini kamu duduk makan baring
sama kita.
Jami : aawww terimahkasih ibu masih perhatian sekali dengan saya, uda lama juga tak makan
masakn ibu pasti enak.
Sesy : ini masakan kak siska bukan ibu, lebih enak ini loh cobain deh
Jami : kak siska ? oh istri abg kamu ya ( mengulurkan tangan ke siska ) aku jami mantan
kekasihnya aprin salam kenal ya
Jami : iya terimah kaish , mas aprin kamu kok nggak nyambut kedatangan aku sih, aku jauh-jauh
loh datang kesini, oh ya btw, kalian pasti uda punya anak dong, mana anak kalian, kok aku nggak
ada lihat dari tadi
Semua terdiam.....
Jami : oh maaf, hehehe belum om sepertinya saya masih belum move on dari anak oom
*uuppssssss
Aprin : (berdiri ) sepertinya sudah waktunya aku berangkat kerja ( pergi meinggalkan meja
makan )
Jami : gpp om, mungkin lagi ada pekerjaan, yaudah kalau gitu jami pulang ya om bu
Siska : ( mengantarkan suaminya kedepan pintu ) hati hati ya mas berangkat kerjanya ( mencium
tangan )
Aprin : iya ma, kalau ada apa” kasih tau mas yaa
Jami : (datang menghampiri mereka berdua ) eh mas aprin mau berangkat ya, boleh nebeng
nggak sampai depan gang rumahku aja gpp kok
Aprin : maaf jami, arah tujuan kita berbeda, kamu naik gojek saja atau taxi, aku pergi dulu
assalammualaikum
Siska : waalaikumsallam mas, mbak jami mau saya panggilkan gojeek atau taxi?
Siska : ( menggerutu dalam hati ) sabar sabar siska nggak boleh emosi (menuju dapur )
Ibu : itu piringya dicuci, jadi menantu itu yang rajin, uda nggak bisa ngasih momongan malas
malasan lagi, dasar nggak berguna kamu ! cepet bersihkan!
Endang : sini kak biar endang bantuin, maafkan sikap bapak sama ibu ya kak, kenapa mereka
sekarang jadi ketus dengan kak siska, padahal dulu mereka sangat baik
Siska : iya gpp kok ndang, nggak perlu minta maaf mungkin ini emang salah kakak, kakak belum
bisa memberikan yang mereka mau, sebenarnya keinginan kakak untuk punya anak itu juga
besar ndang, tapi kak hanya bisa bersabar dan berdoa, pasti ada jalannya
Endang : iya kak, bedoa dan berusaha ya kak, endang akan bantu dan medoakan yang tebaik
buat keluarga kita.
Dimalam hari diruang keluarga dan terdengar suara bel Ding dong..........
Jami : ( melihat ibu datang ) aduh yaampun siska maaf ya aku nggak sengaja, kamu jangan
marahin aku ya siska, aku beneran nggak sengaja nyenggol kamu (memelas)
jami : ibuuuu, ( menggandeng tangan ibu) siska memarahiku karna aku menyenggolnya padahal
aku nggak sengaja bu (tersenyum licik ke siska)
ibu : apa apan kamu ini siska, sudahlah kamu ini tidak bisa punya anak, kelakuan kamu pun
buruk sekali, minta maaf kamu sama jami!
Ibu: HEEEIIII....!!! siska..!!! berani sekali kamu mengabaikan ibu sekarang ya!!
Jami : sudah sudah, ibu jangan marah” nggak baik buat kesehatan ibu, gpp kok aku baik baik saja
bu
Siska : kenapa mertuaku jadi kejam padaku ya allah aku tidak kuat lagi berada disini
Beberapa menit kemudian aprin yang baru pulang kerja masuk ke kamar dan melihat istrinya
yang menangis.
Aprin : ( mendatangi siska ) sayang kamu kenapa ? adakah yang menjahatimu ? apa bapak dan
ibu menyakiti kamu ?
Siska : tidak mas, tadi aku hanya terjatuh dan sakit sekali kakiku mas
Aprin : bagaimana kamu bisa jatuh? Yasudah kamu istirahta saja ya, oiya tadi mas melihat jami
diruang keluarga, ada perlu apa dia kemari ?
Aprin : ah kamu ini apa apan sih. Yaudahlah mas mandi dulu yaa gerah ini, kamu istirahat saja.
Jami : pak, bu maaf saya lancang kenapa siska belum memberi kalian cucu? Apakah dia mandul?
Ibu : gpp sayang, nggga perlu minta maaf, ya emang dia itu menantu yang nggak berguna, lebih
baik kamu saja yg jadi menantu ibu hahahaa
Jami : ah ibu ada ada saja mana mugnkin saya jad menantu ibu hahaha, bagaimana dengan
siska? Mas aprin juga nggak akan mau menikahi jami bu
Bapak : kamu itu wanita yang baik, mana mungkin aprin tidak mau menikah dengan kamu,
tenang saja bapak akan mengatur, agar kamu bisa mejadi menantu kami, dan jangan peduikan
siska ia itu nggak berguna.
Tiba tiba, siska yang ingin ambil minum kedapur pun tak sengaja mendengarnya.
Siska : APAA.....!!!!! apa maksud kalian ? kalian ingin menikahkan mas aprin dengan jami? (
berlari kekamar )
Endang : eh kak siska ( keluar dari kamar dan melihat siska berlari )ada apa ini ? kenapa kak siska
berlari bu ?
Sesy : ibu dan bapak ingin menikahkan bang aprin dengan kak jami loh
Endang : apaa? Bagaimana bisa bapa dan ibu sekejam itu (pergi menyusul siska)
Siska : mas, aku nggak kuat lagi disini , mas ayok kita pindah umah saja, aku nggak mau kalau
mas harus menikah lagi ( menangis )
Aprin : ada apa ini ? kamu kenapa ? darimana saja kamu ? dan siapa yang mau menikah ?
Endang : maaf bg, tadi bapak dan ibu merencanakan akan menikahkan abg sama kak jami, dan
kak siska mendengar pembicaraan mereka
Aprin : apa !!!! bagaimana bisa mereka sekejam ini, aiklah ayo kita pindah, kemasin barang kita,
kita akan pindah dari rumah ini malam ini juga.
Dan dibalik pintu yang ternyata bapak dengan ibu menguping pembicaran mereka, lalu mereka
pegi dengan perlahan keruang keluarga setelah mendengarkan pembicaraan anak dan
menantunya
Bapak : apakah kita terlalu keras pada menanu kita ? sepertinya kita terlalu menekan dia, bapak
nggak mau juga kalau aprin meninggkalkan rumah kita buk, lebih baik kita minta maaf saja yok
buk.
Ibu : iya ya, pak. Ibu jadi merasa bersalah, ya tapi ibu itu pengen sekali punya cucu pak.
Bapak : sudahlah buk, kita ini terlalu egois. Perlakuan kita ii sudah menyakiti hati anak kita juga
buk.
Tak lama merek berdua duduk diruang keluarga, aprin dan siska pun keluar dari kamar
membawa koper besar, ibu yang melihatnya punlangsung mencegah mereka.
Ibu : Hentikaaaaannn!! Kalian tidak boleh pergi dari rumah ini, jangan tinggalkan kami nak, ibu
minta maaf sudah menyakiti hati kalian, ibu terlalu egois
Bapak : iya nak tolonglah jangan tiggalkan rumah ini, kami nggak mau jauh dari kalian, nak siska
bapak mohon tetaplah disini, maafkan bapak yang sudah keterlaluan sama kamu,
Aprin : sudah hentikan, pak bu, kalian sudah terlambat kenapa baru sekarang kalian sadar
betapa keterlaluannya kalian kepada istriku. Aku nggak mau lagi ada orang yang menyakiti hati
istriku pak, buk, biarkan kami pergi.
Bapak : tidak, tidak akan, kalian nggak akan boleh pergi. Nak siska bapak mohon maafkan sikap
kami, bapak gak akan meminta aprin untuk menikah lagi, bapak berjanji, bapak sama bu juga
nggak akan menuntun kamu lagi nak.
Ibu : iya benar nak, maka itu tetaplah disini (merangkul siska )
Siska : baiklah bu, siska dan mas aprin akan tetap disini menjaga ibu dan bapak
Bapak dan ibu : terimah kasih nak, kamu memang menantu yang baik.
Jami yang masih disitu dan menyaksikan semuanya pun kesal lalu pergi begitu saja dan tak ada
satupun yang memperdulikan dia.
Beberapa minggu kemudian, akhirnya yang mereka tunggu tunggu pun tiba, siska hamil dan
mereka pun berbahagia. Sekian.