a. Kurangnya kecakapan karyawan untuk melaksanakan ISO di perusahaan tempat mereka bekerja.
b. Kurang tersedianya peralatan produksi yang sesuai dengan standar. Terlalu banyak alat produksi yang
tidak memenuhi standar sehingga sertifikasi ISO tidak bisa berfungsi dengan baik.
d. Jadwal audit yang dilakukan konsultan ISO 9001:2008 yang terkesan mendadak.
e. Skala penilaian ISO yang terkesan sama akan menyebabkan ketimpangan di dalam penilaian ISO
9001:2008
Secara tidak langsung, melalui Sistem Manajemen Lingkungan (SML) perusahaan dituntut untuk
mengidentifikasi aspek lingkungan, misalnya saja limbah, diharapkan dapat melakukan pengurangan
terhadap limbah. Secara otomatis dengan limbah yang berkurang dapat menurunkan biaya untuk proses
pengolahan limbah perusahaan, di mana penerapan Sistem Manajemen Lingkungan tidak hanya
melindungi lingkungan untuk anak cucu kita (safe) tetapi juga memberikan efisiensi bagi perusahaan
Prosedur yang terkait pada SML dapat membantu perusahaan bekerja lebih efektif dan teratur baik dalam
pengendalian pencemaran, mengevaluasi pengelolaan lingkungan, efisiensi pemakaian sumber daya,
Dengan mematuhi kewajiban persyaratan lingkungan dikarenakan perusahaan sudah menerapkan dan
mendapatkan sertifikat ISO 14001 dapat menjadikan perusahaan lebih menarik bagi calon
pelanggan ataupun stakeholder lainnya. Sehingga potensi mendapatkan pelanggan akan lebih terbuka
karena terdapat jaminan bahwa organisasi mampu menanggulangi potensi operasi yang berhenti
diakibatkan oleh insiden lingkungan. Yang tak kalah penting, mampu terhindar dari komplain masyarakat.
persyaratan lain serta mengambil tindakan perbaikan / pemenuhan. Sehingga dapat memastikan bahwa
perusahaan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku. Dan juga terjamin terhindar dari sanksi ataupun
a. Manual Mutu, Dokumen level-1 menggambarkan kegiatan bisnis Perusahaan secara umum dalam
penerapannya harus memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu, termasuk kebijakan mutu
b. Prosedur, Dokumen level-2 menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam
suatu proses tertentu yang terkait dengan penerapan SMM. Prosedur SMM merupakan penjabaran
yang lebih jelas terhadap pemenuhan persyaratan SMM yang terkait dengan fungsi-fungsi kegiatan
bisnis Perusahaan.
c. Instruksi Kerja / Standar Operasional, Dokumen level-3 sifatnya untuk memberikan petunjuk pada
pengoperasian suatu proses kerja yang harus dilakukan oleh satu orang atau satu unit yang terlibat
atau yang fungsi tugasnya dapat mempengaruhi kegiatan SMM di Perusahaan. Instruksi Kerja
dibuat untuk menghindari atau mengurangi potensi kesalahan terhadap suatu pekerjaan.
d. Rekaman, Bukti kerja yang merupakan bagian dari dokumen Mutu, dikatakan sebagai dokumen
level-4. Rekaman ini berupa formulir-formulir isian, check sheet, dan lain sebagainya, yang harus