Anda di halaman 1dari 3

1. Penerapan ISO 14001 juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.

Beberapa manfaat yang


penting yaitu meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses/pangsa
pasar.
2. a. Dalam kegiatan sistem manajemen lingkungan, ISO seri 14001-14009 . Dari seluruh seri ISO 14000,
ISO 14001 tentang sistem manajemen lingkungan adalah seri yang paling banyak dikenal karena
sertifikasi ISO 14000 sebenarnya adalah sertifikasi untuk ISO 14001 ini. Ada 3 komponen besar dalam
ISO 14001 yaitu program lingkungan tertulis; pendidikan dan pelatihan; dan pengetahuan mengenai
peraturan perundang-undangan lokal dan nasional.
b. Dalam kegiatan eco-audit, ISO seri 14010-14019. merupakan suatu alat (tools) dalam penerapan
sistem manajemen lingkungan, jadi tidak memerlukan sertifikasi. Audit lingkungan mirip dengan
medical check up yaitu evaluasi secara rutin mengenai kondisi suatu perusahaan. Audit lingkungan
dapat dilakukan oleh intern perusahaan (internal audit) maupun oleh pihak luar (eksternal audit). Untuk
audit sistem manajemen lingkungan seorang auditor harus memenuhi kriteria auditor seperti yang
ditetapkan dalam ISO 14012.
c. Dalam kegiatan eco-labeling, ISO seri 14020-14029. ISO seri ini juga dimaksudkan untuk
sertifikasi, tetapi yang disertifikasi adalah produknya sedangkan EMS yang disertifikasi
adalah sistemya. Jadi suatu perusahaan yang sudah mendapat sertifikat ISO 14001, bila
diperlukan maka dapat juga mengusulkan untukk memperoleh ekolabeling. Yang mana yang
akan didahulukan untuk perolehannya tergantung dari permintaan pasar.
d. Dalam kegiatan analisis siklus hidup, ISO seri 14040-14049. juga merupakan suatu alat,
jadi standar ini tidak dimaksudkan untuk sertifikasi. Setiap produk mempunyai siklus hidup
yaitu : lahir (fabrikasi), hidup (dioperasikan) dan mati (dibuang).

3. Kendala penerapan iso 14000 dalam dunia industri:

a. Kurangnya kecakapan karyawan untuk melaksanakan ISO di perusahaan tempat mereka bekerja.
b. Kurang tersedianya peralatan produksi yang sesuai dengan standar. Terlalu banyak alat produksi yang
tidak memenuhi standar sehingga sertifikasi ISO tidak bisa berfungsi dengan baik.

c. Skala produksi perusahaan yang terbilang masih menengah ke bawah.

d. Jadwal audit yang dilakukan konsultan ISO 9001:2008 yang terkesan mendadak.
e. Skala penilaian ISO yang terkesan sama akan menyebabkan ketimpangan di dalam penilaian ISO
9001:2008

4. Keuntungan Sistem Manajemen Lingkungan:

a.. Menekan biaya operasional (direct or indirect cost)

Secara tidak langsung, melalui Sistem Manajemen Lingkungan (SML) perusahaan dituntut untuk

mengidentifikasi aspek lingkungan, misalnya saja limbah, diharapkan dapat melakukan pengurangan

terhadap limbah. Secara otomatis dengan limbah yang berkurang dapat menurunkan biaya untuk proses

pengolahan limbah perusahaan, di mana penerapan Sistem Manajemen Lingkungan tidak hanya

melindungi lingkungan untuk anak cucu kita (safe) tetapi juga memberikan efisiensi bagi perusahaan

dengan program penghematan biaya (save).

b. Operasional menjadi lebih efektif

Prosedur yang terkait pada SML dapat membantu perusahaan bekerja lebih efektif dan teratur baik dalam
pengendalian pencemaran, mengevaluasi pengelolaan lingkungan, efisiensi pemakaian sumber daya,

meningkatkan komunikasi di internal maupun eksternal perusahaan.

c. Meningkatkan citra perusahaan

Dengan mematuhi kewajiban persyaratan lingkungan dikarenakan perusahaan sudah menerapkan dan

mendapatkan sertifikat ISO 14001 dapat menjadikan perusahaan lebih menarik bagi calon

pelanggan ataupun stakeholder lainnya. Sehingga potensi mendapatkan pelanggan akan lebih terbuka

karena terdapat jaminan bahwa organisasi mampu menanggulangi potensi operasi yang berhenti

diakibatkan oleh insiden lingkungan. Yang tak kalah penting, mampu terhindar dari komplain masyarakat.

d. Sesuai dengan peraturan (comply with regulation)

Dalam ISO 14001:2015 dipersyaratkan untuk mengidentifikasi peraturan perundang-undangan dan

persyaratan lain serta mengambil tindakan perbaikan / pemenuhan. Sehingga dapat memastikan bahwa

perusahaan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku. Dan juga terjamin terhindar dari sanksi ataupun

tindakan melanggar hukum.

5. Perbedaan Dampak dan aspek Lingkungan:


Aspek lingkungan diartikan sebagai bagian dari kegiatan yang berinteraksi dengan lingkungan
sedangkan dampak adalah akibat dari suatu aspek.
Dengan kata lain, ada hubungan sebab akibat antara aspek dan dampak lingkungan.
Sebagai contoh, pengoperasian kiln di dalam industri semen merupakan salah satu kegiatan
utama pada pabrik semen yang terdiri dari sub-sub kegiatan yang berinteraksi dengan
lingkungan atau menimbulkan dampak seperti emisi gas pembakaran dan emisi debu. Emisi
gas-gas hasil kalsinasi di kiln seperti gas SO2, NO2, dan terutama debu/partikulat merupakan
aspek lingkungan, yang menimbulkan dampak berupa pencemaran udara.
Aspek lain dari kegiatan ini adalah pemakaian sumber daya alam, berupa batu bara dan IDO
(Industrial Diesel Oil), dengan dampak pengurangan sumber daya alam batu bara dan minyak.
Contoh lain, kegiatan suatu perusahaan berupa pengoperasian IPAL memiliki sub kegiatan
atau aspek lingkungan seperti penambahan bahan kimia, ceceran bahan kimia, pembuangan
limbah cair terolah ke sungai, dll. yang bila dikaji proses terjadinya dampak maka aktivitas-
aktivitas tersebut digolongkan sebagai aspek lingkungan yang menimbulkan dampak
pencemaran air.
Terlihat juga di sini bahwa beberapa aspek dapat menyebabkan satu atau beberapa jenis
dampak lingkungan, baik pencemaran udara atau pencemaran air.

6. Sebutkan jenis dokumen SML:

a. Manual Mutu, Dokumen level-1 menggambarkan kegiatan bisnis Perusahaan secara umum dalam

penerapannya harus memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu, termasuk kebijakan mutu

dan sasaran mutu yang telah ditetapkan oleh manajemen.

b. Prosedur, Dokumen level-2 menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam

suatu proses tertentu yang terkait dengan penerapan SMM. Prosedur SMM merupakan penjabaran
yang lebih jelas terhadap pemenuhan persyaratan SMM yang terkait dengan fungsi-fungsi kegiatan

bisnis Perusahaan.

c. Instruksi Kerja / Standar Operasional, Dokumen level-3 sifatnya untuk memberikan petunjuk pada

pengoperasian suatu proses kerja yang harus dilakukan oleh satu orang atau satu unit yang terlibat

atau yang fungsi tugasnya dapat mempengaruhi kegiatan SMM di Perusahaan. Instruksi Kerja

dibuat untuk menghindari atau mengurangi potensi kesalahan terhadap suatu pekerjaan.

d. Rekaman, Bukti kerja yang merupakan bagian dari dokumen Mutu, dikatakan sebagai dokumen

level-4. Rekaman ini berupa formulir-formulir isian, check sheet, dan lain sebagainya, yang harus

diatur dan dikendalikan secara tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai