Laporan 2 Esm
Laporan 2 Esm
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Butiran-Butiran NKRI
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan negara yang dilewati oleh garis katulistiwa yang
memiliki kekayaan alam sangat melimpah, beragam kebudayaan, adat istiadat,suku, ras,bahasa dan
lain-;ain.
Indonesia merdeka pada tahun 1945 setelah melalui begitu banyak halangan dan rintangan. Setelah
merdeka, ada beberapa daerah yang ingin memisahkan diri dari negara indonesia. Namun indonesia
tidak begitu saja melepaskan daerah-daerah itu dengan mudah untuk mendirikan negara baru.
Keutuhan bangsa dan negara indonesia harus tetap dijaga secara utuh. Dengan adanya Pancasila, seluruh
rakyat indonesia yang berasal dari beragam latar belakang kebudayaan, adat istiadat, suku, ras, dan
bahasa dapat dipersatukan.
Dalam makalah ini kami membahas tentang NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) secara luas
untuk menambah wawasan dalam proses pembelajaran mata kuliah Pendidikan Pancasila. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita, walaupun masih terdapat banyak kekurangan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut
Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan
sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat Pasal 18 UUD 45 menyebutkan :
Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah
yang diatur dengan undang-undang
Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang anggotanya dipilih
melalui pemilihan umum.
Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten
dan kota dipilih secara demokrasi.
Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Hakikat Negara
Pengertian Negara. Manusia dalam merealiasisikan dan meningkatkan harkat dan martabatnya tidaklah
mungkin untuk dipenuhinya sendiri, oleh karena itu manusia sebagai makhluk sosial senantiasa
membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Dalam pengertian inilah manusia membentuk suatu
persekutuan hidup yang disebut negara. Menurut Harold J. Laski, bahwa negara adalah suatu masyarakat
yang intregasikan karena memiliki wewenang yang bersifat Mamasa yang secara sah lebih tinggi dari
pada individu atau kelompok-kelompok yang ada dalam negara, jikalau cara hidup yang harus ditaati baik
oleh i