Anda di halaman 1dari 2

1.

Menurut Anda, apakah teori belajar kognitif menuntut siswa lebih aktif dalam belajar
dibandingkan dengan teori belajar behavioristik, jelaskan !
Jawab : Teori belajar kognitif adalah salah satu teori belajar yang sangat berpengaruh
dalam dunia pendidikan dalam mendidik dan mengajar. Teori ini berbeda dan menentang
teori behavioristik yang memandang belajar sebagai kegiatan makanistik antara stimulus
dan respon. Aliran kognitif memandang belajar lebih dari sekedar melibatkan stimulus
dan respon, tetapi juga melibatkan kegiatan mental di dalam individu yang sedang
belajar. Menurut aliran teori belajar kognitif, belajar adalah proses mental yang aktif
untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh individu.
Sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa
melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan dan lain sebagainya.
Aliran kognitif lebih mengutamakan aspek berpikir (thinking) dan mental yang berkaitan
dengannya, misalnya ingatan (memory).

Walaupun teori kognitif menentang pandangan teori belajar behavioristik, tetapi dia tidak
dapat menafikkan pandangan kaum behavioristik tentang Reinforcement yang juga
terdapat di dalam teori kognitif. Tetapi, teori kognitif memandangnya berbeda dengan
teori behavioristik. Teori behavioristik memandang Reinforcement sebagai bagian yang
penting untuk menguatkan atau menjaga perilaku, sedangkan teori kognitif
memandangnya sebagai sebuah sumber feedback untuk mengetahui kemungkinan apa
yang terjadi jika sebuah perilaku diulang kembali.
2. Contoh kasus : Seorang guru Sekolah Dasar kelas 2, melatih muridnya perkalian
bilangan 1 sampai dengan 5 dengan cara menghafal. Selang beberapa waktu, guru
menyuruh muridnya untuk mengucapkan hasil menghafalnya tersebut. Hasilnya, banyak
murid yang hafal hasil perkalian bilangan 1 sampai dengan 5. Guru tersebut merasa
puas. Bagaimana pendapat Anda tentang kasus tersebut berkaitan dengan teori belajar
kognitif
Jawab : Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar
itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih
dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah
perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu
berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati.
Teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus memahami bahwa siswa bukan
sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan
awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat
dipentingkan, guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari
sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatian
perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa. Dari penjelasan tersebut
jelas bahwa implikasinya dalam pembelajaran adalah seorang pendidik harus dapat
memahami bagaimana cara belajar siswa yang baik, sebab siswa tidak akan dapat
menghafal bila mereka tidak mampu mencerna dari apa yang mereka dengar ataupun
mereka tangkap. Secara umum teori kognitif lebih mengarah pada bagaimana memahami
struktur kognitif siswa, dan ini tidaklah mudah, Dengan memahami struktur kognitif
siswa, maka dengan tepat pelajaran menghafal disesuaikan sejauh mana kemampuan
siswanya.

Anda mungkin juga menyukai