Anda di halaman 1dari 6

Ekologia, Vol. 11 No.

1 , Oktober 2011 : 30-35

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper cf. fragile Benth.)


TERHADAP BAKTERI PENYEBAB SAKIT GIGI

Moerfiah, Fira Diah Setiawaty Supomo


FMIPA-UNPAK

ABSTRAK

Sakit gigi merupakan efek yang dibawa oleh gigi busuk yang disebabkan oleh bakteri
yang memproduksi asam dalam mulut. Bakteri ini bertanggungjawab dalam pemecahan
fermentasi gula. Bakteri penghasil asam menyerang email yang melindungi gigi, nyeri
disebabkan oleh korosif email gigi dan terpaparnya ujung syaraf gigi. Berdasarkan hasil
kromatogram kandungan daun sirih merah sama dengan sirih biasa seperti alkaloid,
flavonoid, tanin dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa inilah yang diduga berpotensi sebagai
antibakteri. Oleh karena itu, dilakukan pengujian antibakteri dengan mengukur LDH
ekstrak daun sirih merah. Simplisia daun sirih merah memiliki kadar air sebesar 1,0239%
dan rendemen sebesar 14,4818%. Pengujian dilakukan dengan konsentrasi 2,5%; 5%;
7,5% dan 10%. Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan program software SAS (Statistic Analyze System). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak etanol daun sirih merah memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan
bakteri penyebab sakit gigi dan konsentrasi yang paling baik adalah 10% dengan rata-rata
LDH adalah 16,4166 mm. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih
merah mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin.

Keyword : Ekstrak daun, Piper cf ftagile Benth., sakit gigi

PENDAHULUAN penyakit dan telah terbukti baik secara


Glukosa merupakan bagian utama menu empiris dan praklinis.
diit penduduk Indonesia. Diantara kerugian Secara umum daun sirih mengandung
yang paling banyak disorot dari pemakaian minyak atsiri 1-4,2%, hidroksikavikol,
gula dalam makanan adalah kerusakan dan kavikol 7,2–16,7%, kavibetol 2,7–6,2%,
pengeroposan gigi, terutama pada anak- allilfikatekol 0–9,6%, karvakrol 2,2–5,6%,
anak. Hasil Survei Kesehatan Nasional eugenol 26,8-42,5%, eugenol metileter 4,2-
2002 menunjukkan, prevalensi gigi 15,8%, p-simen 1,2-2,5%, sineol 2,4-
berlubang di Indonesia berkisar 60%. 15,8%, karyofilen 3-9,8%, kadinen 2,4-
Melihat kondisi ini, maka dicarilah 15,8%, estragol, terpen, seskuiterpen, fenil
alternatif pengobatan dengan menggunakan propana, tanin, diastase 0,8-1,8%, gula,
obat bahan alam karena diyakini tidak pati (Winarto, 2007).
memiliki efek samping yang Tujuan penelitian ini adalah untuk
membahayakan serta harganya lebih mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih
ekonomis. Salah satu tanaman obat yang merah (Piper cf. fragile Benth.) terhadap
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah bakteri penyebab sakit gigi.
kesehatan gigi dan mulut adalah tanaman
sirih. BAHAN DAN METODE
Umumnya masyarakat mengenal Alat dan Bahan
tanaman sirih berdaun hijau. Tetapi Alat yang digunakan pada penelitian
belakangan, jenis sirih lain yaitu sirih ini meliputi : cawan petri, jarum ose, oven,
merah (Piper cf. fragile Benth.) selain tabung reaksi, rak tabung reaksi, bunsen,
sebagai tanaman hias ternyata sirih merah timbangan, kertas cakram, pinset, otoklaf,
juga mampu mengobati berbagai jenis inkubator, kain batis, grinder, batang
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah …...…….………….......…………..………….(Moerfiah, dkk)

30
Ekologia, Vol. 11 No.1 , Oktober 2011 : 30-35

pengaduk, penjepit kayu, kulkas, penangas keringkan dalam oven pada suhu 1050C
air, spidol, penggaris, ayakan mesh 16, selama 3 jam lalu didinginkan dalam
laminar air flow, tabung jar dan alat-alat desikator lalu ditimbang. Pengeringan
gelas kimia lainnya. dilanjutkan dan ditimbang pada jarak 1 jam
Bahan yang digunakan meliputi : sampai perbedaan antara dua penimbangan
daun sirih merah (Piper cf. fragile Benth.), berturut-turut tidak lebih dari 0,25%
biakan murni bakteri penyebab sakit gigi, (DepKes, 2000).
media Brain Heart Infusion, media agar
Mueller Hinton, sheep blood, amoksisilin Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Merah
25 g sebagai kontrol positif, akuabides, Sediaan ekstrak etanol dibuat dengan
etanol 96%, NaCl fisiologis 0,9%, HCl cara maserasi, yaitu dengan merendam
2N, HCl Pekat, Pereaksi Mayer, Pereaksi simplisia sebanyak 30 g dalam 300 ml
Bouchardat, serbuk magnesium, FeCl3, pelarut etanol 96% selama 24 jam sambil
minyak kelapa. sekali-sekali diaduk. Setelah 24 jam,
ekstrak disaring melalui kain batis dan
Metode Penelitian ampasnya diperas. Ampas ditambah cairan
Penelitian dilaksanakan di pelarut secukupnya, diaduk kemudian
Laboratorium Fakultas Matematika dan disaring sehingga diperoleh ekstrak
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas sebanyak 300 ml. Setelah itu cairan ekstrak
Pakuan dan Laboraturium Bakteriologi diuapkan dengan alat penguap (Rotary
Balai Besar Veteriner di Bogor. evaporator) sampai berbentuk cairan
kental, kemudian dilanjutkan dengan
Pembuatan Simplisia menggunakan penangas air dengan suhu
Daun sirih merah dikumpulkan dari antara 400C-500C sampai diperoleh ekstrak
perkebunan di daerah Ciapus di Bogor. kental dan hasilnya ditimbang (DepKes,
Daun sirih dibersihkan dari kotoran- 2000). Rendeman ekstrak total dihitung
kotoran yang menempel, dicuci dengan air dengan membandingkan berat awal
mengalir sampai bersih. Daun yang telah simplisia dan berat ekstrak yang dihasilkan.
bersih dan bebas dari sisa air cucian
dikeringkan dalam oven dengan suhu 50oC Pengujian Fitokimia
selama 24 jam, setelah itu simplisia kering a. Pemeriksaan Kandungan Flavonoid
dibersihkan kembali dari kotoran yang Sejumlah 0,5 g ekstrak etanol daun
mungkin tidak hilang pada saat pencucian. sirih merah ditambah 100 ml air panas,
Tahap selanjutnya simplisia kering kemudian didihkan selama 5 menit,
digrinder sehingga menjadi simplisia disaring sehingga diperoleh filtrat yang
serbuk, setelah itu serbuk simplisia diayak digunakan sebagai larutan percobaan. Ke
dengan menggunakan mesh 16, kemudian dalam 5 ml larutan percobaan ditambahkan
disimpan dalam wadah bersih dan tertutup serbuk magnesium dan 1 ml HCl pekat.
rapat. Selanjutnya ditambahkan amil alkohol
dikocok dengan kuat dan dibiarkan
Penetapan Kadar Air Simplisia memisah. Terbentuknya warna merah,
Penetapan kadar air dilakukan kuning, atau jingga dalam larutan amil
dengan menggunakan metoda gravimetri alkohol menunjukkan adanya senyawa
dilakukan dengan cara : sebanyak ± 2 gram golongan flavonoid (Depkes, 1995).
serbuk simplisia ditimbang dan b. Pemeriksaan Kandungan Tanin
dimasukkan ke dalam krus tertutup yang Ekstrak etanol daun sirih merah
sebelumnya dipanaskan pada suhu 1050C sebanyak 0,5 g ditambahkan 3 tetes FeCl3,
selama 30 menit dan telah ditara lebih hasil positif ditunjukkan dengan
dahulu. Kemudian serbuk simplisia di terbentuknya warna biru kehitaman untuk
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah …...…….………….......…………..………….(Moerfiah, dkk)

31
Ekologia, Vol. 11 No.1 , Oktober 2011 : 30-35

tanin galat dan warna hijau kehitaman fisiologis 0,9% steril dan dikocok
untuk tanin katekol (Depkes, 1977). homogen, maka akan diperoleh dengan
c. Pemeriksaan Kandungan Saponin konsentrasi 10-2 dan seterusnya sampai
Ekstrak etanol daun sirih merah diperoleh larutan dengan konsentrasi
sebanyak 0,5 g dimasukkan ke dalam 10-6 (Simmons & Craver, 1990).
tabung reaksi, di tambahkan 10 ml air 2. Pembuatan ekstrak uji dengan
panas dan didinginkan, kemudian dikocok konsentrasi 2,5% ; 5% ; 7,5% dan 10%.
kuat-kuat selama 10 menit, hasilnya positif 3. Pengujian Lebar Daerah Hambat
bila pada pada penambahan satu tetes asam (LDH)
klorida 2 N buih tidak hilang (DepKes, Pada pengujian ini digunakan metode
1977). difusi kertas cakram, kertas cakram
dicelupkan ke dalam ekstrak daun sirih
Isolasi Bakteri Uji merah steril selama 15 menit kemudian
Bakteri penyebab sakit gigi diambil dikeringkan selama 5 menit lalu diletakkan
dari biakan murni yang berasal dari sampel di atas lempeng agar darah dengan
orang yang memiliki karies pada gigi dan menggunakan pinset steril, cawan petri
abses pada gusi. Isolasi dilakukan dengan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam
cara memasukkan kapas yang telah steril dalam tabung jar di dalam inkubator, lalu
ke dalam karies gigi selama 1 menit setelah diamati dan diukur dengan menggunakan
itu kapas dipindahkan ke dalam tabung penggaris lebar daerah hambat (LDH)
reaksi yang berisi media BHI setelah itu di masing-masing kertas cakram terhadap
masukkan ke dalam tabung jar lalu pertumbuhan bakteri. LDH diukur dari
diinkubasi dengan suhu 37 oC selama 24 diameter zona bening yang terbentuk.
jam. Untuk kontrol positif menggunakan
Inokulasi dan Pengujian untuk Bakteri amoksisilin yang telah jadi yaitu 25 g
Penyebab Sakit Gigi sedangkan kontrol negatif adalah minyak
Inokulasi dan pengujian untuk kelapa.
bakteri dilakukan dengan cara:
1. Pembuatan stok dan inokulum bakteri Parameter Penelitian
 Biakan murni diinokulasikan pada Parameter utama yang diamati
media cair dalam tabung reaksi yang dalam penelitian ini adalah lebar daerah
berisi 10 ml larutan BHI untuk hambat yang terbentuk di sekeliling kertas
pengujian digunakan biakan berumur 1 cakram pada pengujian antibakteri dengan
hari. menggunakan metode difusi kertas cakram.
 Dibuat pengenceran serial 1:10, 1:100, Pengukuran menggunakan penggaris.
1:1000 dan seterusnya dengan cara Parameter tambahan penelitian ini adalah
menyiapkan beberapa tabung reaksi menguji kandungan senyawa flavonoid,
yang berisi 9 ml larutan NaCl saponin dan tanin dalam ekstrak etanol
fisiologis. Bakteri yang disuspensikan daun sirih merah secara kualitatif melalui
diambil sebanyak 1 ml kemudian analisis fitokimia.
dimasukkan ke dalam tabung reaksi
pertama dan dikocok homogen maka Analisis Data
akan diperoleh larutan dengan Data hasil pengukuran lebar daerah
-1
konsentrasi 10 . hambat ekstrak etanol daun sirih merah
 Larutan pada tabung reaksi pertama dianalisis menggunakan Rancangan Acak
diambil sebanyak 1 ml kemudian Lengkap dengan program software SAS
dimasukkan ke dalam tabung reaksi (Statistic Analyze System).
kedua yang berisi 9 ml larutan NaCl

Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah …...…….………….......…………..………….(Moerfiah, dkk)

32
Ekologia, Vol. 11 No.1 , Oktober 2011 : 30-35

HASIL DAN PEMBAHASAN berdifusi ke medium agar (Gambar 1 dan


Serbuk Simplisia Daun Sirih Merah 2). Perbedaan lebar daerah hambat ini juga
dipengaruhi oleh kesensitifan dari
Tabel 1. Hasil penetapan kadar air dan organisme uji, medium kultur dan kondisi
rendemen ekstrak inkubasi, kecepatan difusi antibakteri, dan
Kadar air simplisia Rendemen (%) konsentrasi senyawa antibakteri (Prescott,
1,0239% 14,4818 2005)

Tabel 2. Hasil analisis kualitatif ekstrak Tabel 3. Rata-rata LDH (mm) ekstrak
etanol daun sirih merah etanol daun sirih merah
Konsentrasi 2,5% 5% 7,5% 10%
Senyawa Hasil Kesimpulan
ekstrak
Flavonoid Warna + Rata-rata 3,667d 4,75c 6,6833b 16,416
kuning 6a
Saponin Buih lama  Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang
hilang berbeda menunjukkan pengaruh
(Stabil) sangat beda nyata
Tanin Warna hijau +++
kehitaman Dari table 3 diatas hasil rata-rata
Keterangan: ± = Stabil + = Sedikit pekat LDH menunjukkan bahwa konsentrasi 10%
+++ = Sangat pekat mempunyai perbedaan sangat nyata
efektifitas antibakterinya terhadap bakteri
Pengujian Aktivitas Antibakteri penyebab sakit gigi dibandingkan semua
Pengujian aktivitas antibakteri dalam deret konsentrasi yang dibuat. Lebar daerah
penelitian ini menggunakan metode difusi hambat ini berupa lebar daerah hambat
kertas cakram (Paper disc), dengan yang absolut, artinya bersifat bakterisidal.
konsentrasi larutan ekstrak 10%; 7,5%; Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang
5%; 2,5%. Sebagai kontrol positif digunakan maka semakin besar lebar
digunakan amoksisilin 25 g, sedangkan daerah hambat yang dihasilkan (Gambar
kontrol negatif adalah minyak kelapa. 3).
Penggunaan minyak kelapa bertujuan
untuk melarutkan ekstrak daun sirih merah
dan ternyata minyak kelapa sebagai pelarut
tidak memiliki aktivitas antibakteri.

A B B
A

D C

Gambar 3. Histogram Lebar Daerah Hambat


Gambar 1 Gambar 2
pertumbuhan bakteri penyebab sakit
Keterangan gambar: gigi pada ekstrak etanol yang
1. A. LDH ekstrak daun sirih merah konsentrasi 2,5% dihasilkan pada masing-masing
B. LDH ekstrak daun sirih merah konsentrasi 5% perlakuan.
C. LDH ekstrak daun sirih merah konsentrasi 7,5%
D. LDH ekstrak daun sirih merah konsentrasi 10% Hasil pengukuran lebar daerah
2. A. LDH kontrol negatif
Berdasarkan tahapan pengujian hambat dianalisis menggunakan
B. LDH kontrol positif
yang telah dilakukan terlihat adanya Rancangan Acak Lengkap dengan program
perbedaan diameter hambatan dari masing- software SAS (Statistic Analyze System)
masing konsentrasi yang disebabkan oleh analisis data (Lampiran 5) diketahui bahwa
kecepatan konsentrasi ekstrak yang konsentrasi ekstrak etanol daun sirih merah
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah …...…….………….......…………..………….(Moerfiah, dkk)

33
Ekologia, Vol. 11 No.1 , Oktober 2011 : 30-35

berpengaruh sangat beda nyata terhadap lainnya. Heyne (1987) menyatakan bahwa
daya hambat pertumbuhan bakteri daun sirih mengandung kavikol yang
penyebab sakit gigi (P  0,01). Setelah mempunyai daya bakterisida lima kali
dilanjutkan dengan uji Duncan diketahui lebih kuat dibanding fenol. Kemampuan
bahwa semua perlakuan sangat beda nyata. daun sirih sebagai antibakteri plak gigi
Konsentrasi 10% sangat beda nyata dengan yang diteliti oleh Sundari dkk., (1992)
konsentrasi 7,5%; 5% dan 2,5%. menunjukkan bahwa minyak atsiri daun
Penghambatan disekitar pertumbuhan sirih dengan konsentrasi 0,25%
ditunjukkan oleh luasnya wilayah jernih menunjukkan daya antibakteri dan dalam
zona hambat kertas cakram (Brander et al., pasta gigi menunjukkan daya antiseptik
1991). dimulai pada konsentrasi 0,5%. Menurut
Adanya zona hambat di sekitar kertas Suwondo dkk., (1992) perasan, infus,
cakram karena ekstrak mengandung ekstrak air-alkohol, ekstrak heksan,
flavonoid, saponin dan tanin berdasarkan kloroform maupun etanol daun sirih
analisis fitokimia (Gambar 1) dan juga mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
senyawa-senyawa lainnya yang terdapat bakteri gingivitis dan bakteri pembentuk
dalam daun sirih merah. Senyawa plak (Streptococcus mutans). Minyak atsiri
flavonoid dan tanin merupakan turunan dan ekstrak daun sirih mempunyai aktivitas
fenol yang dapat mengakibatkan terjadinya antibakteri terhadap beberapa bakteri gram
denaturasi dan koagulasi protein sel positif dan negatif serta menunjukkan
bakteri. Menurut Siswandono dan aktivitas antifungi terhadap beberapa
Bambang (1995) turunan fenol berinteraksi macam kapang. Daya antibakteri minyak
dengan sel bakteri melalui proses adsorpsi atsiri disebabkan karena kandungan
yang melibatkan ikatan hidrogen. Pada senyawa fenol dan turunannya yang dapat
konsentrasi tertentu terbentuk kompleks mendenaturasi protein sel bakteri.
protein fenol dengan ikatan lemah dan Kontrol positif menggunakan
segera menyebabkan penguraian diikuti antibiotik Amoksisilin 25 g diperoleh
penetrasi fenol ke dalam sel bakteri dan hasil LDH 17,55 mm, tanpa dilakukan
menyebabkan koagulasi protein membran pengulangan. Antibiotik Amoksisilin
sehingga membran sel bakteri menjadi menghasilkan lebar daerah hambat yang
lisis, selain itu dapat juga menyebabkan absolut terhadap bakteri penyebab sakit
timbulnya kebocoran konstituen sel yang gigi karena amoksisilin merupakan jenis
essensial sehingga sel bakteri mengalami antibiotik yang memiliki spektrum luas,
kematian. yaitu dapat menghambat pertumbuhan
Menurut Robinson (1995), senyawa bakteri Gram positif dan Gram negatif
saponin bersifat sebagai surfactant agent (Siswandono & Bambang, 1995).
yang kuat seperti sabun, karena dapat Pengukuran adanya kekuatan
menurunkan tegangan permukaan antar sel. antibiotik dan antibakteri menurut
Saponin yang diadsorpsi pada permukaan Suryawiria (1978) dipergunakan metode
sel akan menyebabkan kerusakan dengan Davis Stout dengan ketentuan :
meningkatnya permeabilitas membran, 1. Sangat kuat (daerah hambat 20 mm
sehingga bahan-bahan esensial tersebut atau lebih).
yang dibutuhkan oleh bakteri untuk hidup 2. Kuat (daerah hambat 10-20 mm).
menjadi hilang dan dapat menyebabkan 3. Sedang (daerah hambat 5-10 mm).
terjadinya kematian terhadap sel. 4. Lemah (daerah hambat  5 mm).
Lebar daerah hambat absolut yang Dari ketentuan diatas dapat dikatakan
terbentuk selain karena kandungan amoksisilin mempunyai kekuatan kuat
senyawa flavonoid, saponin dan tanin juga karena lebar daerah hambat yang
karena khasiat kandungan senyawa dihasilkan sebesar 17,55 mm dan ekstrak
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah …...…….………….......…………..………….(Moerfiah, dkk)

34
Ekologia, Vol. 11 No.1 , Oktober 2011 : 30-35

etanol daun sirih merah mempunyai


kekuatan yang sama karena lebar daerah .2000. Parameter Standar Umum
hambatnya sebesar 16,4166 mm. Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat Dan
Makanan. Jakarta.
KESIMPULAN
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Obat dan
Kesimpulan Khasiatnya. Jilid 1. Badan Litbang
1. Ekstrak etanol daun sirih merah (Piper Departemen Kehutanan. Jakarta.
cf. fragile Benth.) memiliki aktivitas Prescott LM. 2005. Microbiology 2nd Edition.
antibakteri terhadap bakteri penyebab New York : Mc. Grow-Hill.
sakit gigi. Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
Tumbuhan Tingkat Tinggi Edisi ke-IV
2. Ekstrak etanol daun sirih merah pada
(Diterjemahkan oleh Padmawina, K).
konsentrasi 10%; 7,5%; 5% dan 2,5% Institut Teknologi Bandung. Bandung.
memberikan pengaruh sangat nyata Simmons, G. S and J, Craver. 1990. Antibiotic
dalam menghambat pertumbuhan Sencitivity Tests Using The Disc
bakteri penyebab sakit gigi. Method. Austrchian Bureau Of Animal
3. Konsentrasi ekstrak daun sirih merah Health. P. Appendix A.
yang paling efektif menghambat Siswandono & Bambang S. 1995. Kimia
pertumbuhan bakteri penyebab sakit Medisinal. UNAIR Press. Surabaya.
gigi yaitu konsentrasi 10%. Sundari, S., Koensoemardijah dan Nusratini.
4. Berdasarkan hasil pengujian fitokimia 1992. Minyak Atsiri Dalam Pasta
secara kualitatif ekstrak etanol daun Gigi; Stabilitas Fisis dan Daya
Antibakteri. Warta Tumbuhan
sirih merah mengandung flavonoid,
Indonesia Jakarta.
saponin dan tanin. Suryawiria, U. 1978. Mikroba lingkungan
Edisi kedua. ITB. Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Suwondo, S., Sidik., Somadilaga R.S, dan
Soelarko R.M. 1992. Aktivitas
Brander, G. C., Pough, D. M, Bywater, R. J & Antibakteri Daun Sirih Terhadap
Jenkins, W. L. 1991. Veterinary Bakteri Gigivitis dan Baktrei
Applied Pharmacology and Pembentuk Plak/karies Gigi
Therapeutics. 5 th Editions. Brailler (Streptococcus mutans). Warta
Tindal, London. 418-419 p. Tumbuhan Obat Indonesia 1(1) 1-4.
DepKes RI. 1977. Materia Medika Indonesia, Jakarta.
Jilid 1. Departemen Kesehatan Winarto, W. P. 2007. Tanaman Obat Indonesia
Republik Indonesia. Jakarta. untuk Pengobat Herbal Jilid 2. PT.
.1995. Materia Medika Karyasari Herba Media. Jakarta.
Indonesia, Jilid VI. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah …...…….………….......…………..………….(Moerfiah, dkk)

35

Anda mungkin juga menyukai