Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

E DENGAN GANGGUAN
JIWA SKIZOFRENIA PARANOID

Ruang rawat :-
Tanggal dirawat : 16 Desember 2013
I. Identitas Klien
Nama : Tn. E
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur :46 tahun
No. RM :-
Informan : Tn. H
II. Alasan Masuk:
Menurut keterangan medis kurang lebih empat hari sebelum
masuk rumah sakit klien gelisah, teriak-teriak, merusak rumah, bicara
dan tertawa sendiri, keluyuran dan mudah tersinggung. Pada saat dikaji
tanggal 31 Desember 2013 klien mengatakan mendengar suara-suara
yang tidak dikenalnya, suara ini mengajaknya untuk baca do’a-do’a.
suara itu muncul pada malam hari 1-2 kali pada saat klien menyendiri
dan menjelang tidur. Klien merasa tidak senang dengan datangnya
suara itu karena klien merasa terganggu dengan suara tersebut.
Masalah Keperawatan :
Halusinasi
III. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu?
Menurut keterangan rekam medis klien sudah mengalami
gangguan jiwa sejak tahun 2003 klien dirawat di RSJ Provinsi Jawa
Barat sudah tiga kali dan perawatan yang sekarang adalah ke empat
kalinya klien dirawat di RSJ Provinsi Jawa Barat. Klien suka
berobat jalan ke graha atma dan klien tidak rutin konrtol sehingga di
rumah klien tidak rutin dan terkontrol minum obatnya.
2. Pengobatan sebelumnya
Klien suka berobat jalan ke graha atma dan klien tidak rutin konrtol
sehingga di rumah klien tidak rutin dan terkontrol minum obatnya
3.Pada saat klien dikaji klien mengatakan belum pernah melakukan dan
mengalami maupun menyaksikan (pelaku, korban atau saksi) penganiayaan
baik fisik dan seksual dan klien juga mengatakan tidak ada kekerasan dalam
keluarga.

Jelaskan
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebanyak tiga kali, dan
sekarang merupakan kali keempat klien dirawat di RSJ Provinsi Jawa
Barat. Pengobatan kurang berhasil karena klien tidak rutin kontrol dan
tidak terkontrol minum obatnya. Menurut keterangan rekam medis
klien sudah mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2003 klien dirawat
di RSJ Provinsi Jawa Barat sudah tiga kali dan perawatan yang
sekarang adalah ke empat kalinya klien dirawat di RSJ Provinsi Jawa
Barat. Klien suka berobat jalan ke graha atma dan klien tidak rutin
konrtol sehingga di rumah klien tidak rutin dan terkontrol minum
obatnya.Pada saat klien dikaji klien mengatakan belum pernah
melakukan dan mengalami maupun menyaksikan (pelaku, korban atau
saksi) penganiayaan baik fisik dan seksual dan klien juga mengatakan
tidak ada kekerasan dalam keluarga.
Masalah Keperawatan :
Penatlaksanaan regimen inefektif

3. Anggota keluarga yang gangguan jiwa?


Tidak ada

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :


Tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
6. Pemeriksaan fisik
a. Tanda vital : TD 110/70 mmHg N : 80 x/min S : 36,5o c P: 20
x/min
b. Ukur : BB: 48 kg TB: 152 cm
c. Keluhan fisik
Pada saat dilakukan wawancara klien tidak mengalami keluhan
fisik.

7. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
Laki-Laki Perempuan Meninggal
Klien Cerai Serumah

Klien adalah anak pertama dari lima bersaudara, klien


mempunyai saudara kandung perempuan empat. Sejak menikah
klien memiliki lima orang anak yang terdiri dari tiga orang anak
perempuan dan dua orang anak laki-laki. Klien tinggal bersama
anaknya yang nomor satu dan dua karena sudah bercerai dengan
istrinya dan kakek nenek klien sudah meninggal dunia. Klien
mengatakan dari kecil hingga sebelum menikah tinggal bersama
orangtuanya beserta empat saudara perempuannya waktu masih
usia sekolah klien diasuh oleh kedua orangtuanya dan tidak
merasa dibeda-bedakan dengan anggota keluarga yang lain.
Pengambilan keputusan didalam keluarga klien sebelum sakit
oleh klien , sesudah sakit pada anak pertamanya. Hubungan
klien dengan keluarganya kurang baik dan kesal setelah klien
setelah harta warisannya direbut oleh keluarganya.

b. Konsep diri
1. Gambaran diri :
Pada saat dikaji klien mengatakan menyukai seluruh
bagian tubuhnya.
2. Identitas
Klien menuturkan bahwa dirinya adalah seorang laki-
laki. Sebelum sakit klien adalah seorang ayah dari anak-
anaknya, yang meberikan nafkah untuk kebutuhan anak-
anaknya
3. Peran
Klien menuturkan bahwa dirinya adalah seorang laki-
laki, ayah bagi anak-anaknya, yang memberikan nafkah
untuk kebutuhan anak-anaknya.
4. Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dan berkeinginan untuk
menjadi kepala keluarga bagi anak-anaknya, yang selama
ini peran tersebut dia tinggalkan dan tidak bisa dilakukan
kembali semenjak klien sakit. Klien tidak merasa minder
dengan keadaan sekarang ini dan berusaha ingin segera
sembuh.
Klien juga berharap ketika pulang kelak keluarga dan
lingkungan tempat tinggalnya bisa menerima keadaan klien
kembali dan menghiraukan statusnya sebagai pasien yang
pernah dirawat di rumah sakit jiwa.
5. Harga diri
Klien tidak merasa minder dengan keadaan sekarang ini
dan berusaha ingin segera sembuh.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

c. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti :
Orang yang sangat berarti dalam kehidupan klien adalah
orangtuanya terutama ibunya yang sudah melahirkan klien.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Dirumah klien jarang terlibat dalam kegiatan kelompokata
sosial. Di RSJ klien terlihat dapat berinteraksi dengan
teman-teman satu ruangan perawatan dengan klien, klien
juga mau ikut serta dalam kegiatan kelompok yang
dijadwalkan di ruangan perawatan. Klien terlihat mengobrol
dengan teman-teman satu ruangan, tidak terlihat selalu diam,
tidak tampak ada hambatan dalam berinteraksi dengan orang
lain.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien terlihat mengobrol dengan teman-teman satu ruangan,
tidak terlihat selalu diam, tidak tampak ada hambatan dalam
berinteraksi dengan orang lain.

Masalah Keperawatan :
Tidak ada
d. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan agamanya Islam,
klien mengatakan Allah adalah Tuhannya dan sakitnya
adalah cobaan dari Allah.
2. Kegiatan ibadah : Menurut klien dia selalu berusah
melaksanakan solat lima waktu

8. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan klien bersih , keadaan hygene klien bagus, klien
melakukan hygen sesuai dengan apa yang dilakukanya ketika
dia belum sakit. Dari cara berpakaian klien memakai pakaian
sesuai dengan yang seharusnya berpakaian. Cara berpakaian
klien sesuai dengan seharusnya orang sehat lakukan, mengganti
pakaian dengan sendirinya dan memilih pakaian yang sesuai
dengan apa yang di inginkan dirinya, sehingga klien tak tampak
berantakan akan tetapi terlihat bersih.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada Masalah

b. Pembicaraan
Pada saat dikaji pembicaraan klien koheren, tidak cepat
dan tidak lamat, tidak keras dan tidak berbelit-belit dari kalimat
satu ke kalimat lainnya serta sesuai dengan topic pembicaraan.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada Masalah

c. Aktivitas motorik
Klien tidak menunjukan adanya agitasi atau gerakan
motorik pada kaki yang menunjukan kegelisahan, ADL
dilakukan secara mandiri.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

d. Alam perasaan
Klien dapat merasakan sedih, gembira sesuai dengan
stimulus, klien mengatakan kesal dan marah ketika dirinya
disebut orang gila oleh lingkungan sekitarnya.
Masalah Keperawatan :
Resiko perilaku Kekerasan
e. Afek
Pada saat dikaji afek klien sesuai, emosi klien nampak
sesuai dengan stimulus yang ada, seperti saat diajak bercanda
klien memperlihatkan roman yang gembira, tertawa maupun
sedih.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada Masalah

f. Interaksi selama wawancara


Selama wawancara klien kooperatif dalam memberikan
data yang diperlukan perawat, walau kadang tersinggung ketika
klien di katakan orang gila dalam penuturannya saat berada
dilingkunganya, kontak mata klien bagus selalu menatap lawan
bicara ketika sedang dilakukan wawancara oleh perawat.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada Masalah

g. Persepsi
Pada saat dikaji klien mengatakan suka mendengar suara –
suara aneh seperti suara angin kencang, suara hujan, dan suara
dari leluhurnya. Suara itu muncul pada malam hari 1 – 2 kali
pada saat klien menyendiri atau menjelang tidur. Klien merasa
tidak senang, ketakutan dan terganggu dengan suara – suara itu.
Masalah Keperawatan :
Halusinasi pendengaran
h. Proses berfikir
Pada saat dikaji pembicaraan klien tidak berputar – putar,
tidak meloncat – loncat dan tidak berbelit – belit, pembicaraan
klien sesuai dan sampai tujuan.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada Masalah

i. Isi pikir
Pada saat dikaji klien tidak ada waham, klien tidak
mengungkapkan atau menunjukan sikap obsesi maupun
ketakutan terhadap orang lain.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada

j. Tingkat kesadaran
Kondisi klien saat dilakukan pengkajian kondisi klien
biasa tidak dalam keadaan bingung, hanya merasakan seperti
melayang-layang ketika halusinasinya datang, hanya saja
perasaan melayang tersebut dirasakan klien di waktu tertentu
saja. Orientasi klien terhadap waktu, tempat dan orang bagus
klien masih bisa menyebutkan waktu saat ini , tempat dimana
sekarang dia di rawat dan bisa mengingat nama perawat yang
sudah berkenalan dengan dirinya.
Masalah Keperawatan :
Halusinasi Pendengaran

k. Memori
Klien mampu menceritakan pengalaman masa sekolah di
SD. Klien dapat menyebutkan nama-nama perawat. Klien dapat
bercerita mengenai kegiatan yang baru saja dilakukan dari pagi
hingga siang hari. Misalnya bangun tidur, merapihkan tempat
tidur, solat, mandi, bersih-bersih ruangan, makan dan minum
obat.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Pada saat dikaji klien mampu berkonsentrasi dengan baik,
klien dapat menghitung mundur dari 10 sampai 1 dan mampu
menjawab pertanyaan sesuai yang diajukan, misalnya : 5+5=10,
2x4=8, 8-2=6, 10:2=5.

Masalah Keperawatan :
Tidak ada

m. Kemampuan penilaian
Klien bisa memberikan penilaian ketika diajukan
pertanyaan mau makan dahulu atau mau sholat dahulu, klien
menjawab lebih baik sholat dulu karena sholat merupakan
kewajiban yang tidak bisa ditunda, kalau makan bisa nanti habis
sholat.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada

n. Daya tilik diri


Pada saat wawancara klien menyadari bahwa dirinya
berada di RSJ karena klien sakit jiwa, oleh karena itu dia
dimasukan ke RSJ supaya cepat sembuh serta klien tidak
menyalahkan siapapun atas penyakitnya sekarang.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
9. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
Klien sudah bisa menyiapkan makanan sendiri tanpa
bantuan siapapun, frekwensi makan klien ketika dirumah sakit
3x sehari dengan 1 porsi habis dengan menu makanan nasi,
sayur , lauk pauk dan buah-buahan , dan juga klien mampu dan
bisa menempatkan peralatan makan pada tempatnya dengan
membersihkannya terlebih dahulu.
b. BAB/BAK
Pemenuhan kebutuhan eliminasi klien normal tanpa
bantuan siapapun dan bisa dilakukan klien secara
mandiri, dan sesekali mau ketika klien di haruskan
membersihakan WC alasan klien, kalau bersih enak dan
tidak akan jadi bau kamarnya.
c. Mandi
kebutuhan mandi klien dilakukan klien dengan mandiri
dimulai dari menyiapkan alat mandi , pergi ke kamar mandi,
menggosok gigi, kerasmas, dan gunting bisa dilakukan klien
sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
d. Berpakaian / berhias
Cara berpakaian klien sesuai dengan seharusnya orang sehat
lakukan, mengganti pakaian dengan sendirinya dan memilih
pakaian yang sesuai dengan apa yang di inginkan dirinya,
sehingga klien tak tampak berantakan akan tetapi terlihat bersih.
Jelaskan
Klien sudah bisa menyiapkan makanan sendiri tanpa
bantuan siapapun, frekwensi makan klien ketika dirumah sakit
3x sehari dengan 1 porsi habis dengan menu makanan nasi,
sayur , lauk pauk dan buah-buahan , dan juga klien mampu dan
bisa menempatkan peralatan makan pada tempatnya dengan
membersihkannya terlebih dahulu. Pemenuhan kebutuhan
eliminasi klien normal tanpa bantuan siapapun dan bisa
dilakukan klien secara mandiri, dan sesekali mau ketika klien di
haruskan membersihakan WC alasan klien, kalau bersih enak
dan tidak akan jadi bau kamarnya.
Cara berpakaian klien sesuai dengan seharusnya orang sehat
lakukan, mengganti pakaian dengan sendirinya dan memilih
pakaian yang sesuai dengan apa yang di inginkan dirinya,
sehingga klien tak tampak berantakan akan tetapi terlihat bersih.
Pemenuhan kebutuhan mandi klien dilakukan klien dengan
mandiri dimulai dari menyiapkan alat mandi , pergi ke kamar
mandi, menggosok gigi, kerasmas, dan gunting bisa dilakukan
klien sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

e. Istirahat dan tidur


Kebutuhan istirahat dan tidur klien normal, klien bisa tidur
disiang hari ketika tidak ada aktivitas yang harus dijalaninya,
biasanya klien tidur siang hari. Aktivitas klien sebelum tidur
biasanya klien berdoa meminta kesembuhan atas dirinya, dan
ketika bangun tidur klien selalu merapihkan tempat tidurnya
dengan rapih.

f. Penggunaan obat
Menurut klien minum obat 3 kali dengan obat yang
berbeda yaitu pagi, dan pada malam hari, biasanya setelah
minum obat menurut klien klien merasa tenang dan rileks, dan
biasanya tak lama klien pergi untuk istirahat setelah klien
meminum obat.

g. Pemeliharaan kesehatan
Menurut penuturan klien jika dirinya sudah sembuh klien
ingin kembali keluarganya dan mencoba untuk kembali
kerutinitas seperti yang dilakukannya sebelum sakit yaitu klien
ingin berdagang agar bisa membantu dan tidak merepotkan
anaknya lagi. Menurut penuturan klien ketika sembuh dan
pulang kembali ke keluarganya kelak klien akan selalu minum
obat secara teratur dengan pengontrolan dari anaknya, dan
berjanji tidak akan telat untuk memeriksakan diri secara rutin ke
rumah sakit terdekat agar tidak putus obat, karena klien tidak
mau harus dibawah lagi ke rumah sakit jiwa.

i. Kegiatan di luar rumah

Klien akan mencoba berinteraksi dengan lingkungan


sekitarnya , dan akan mencoba untuk berdagang lagi untuk
mencukupi kebutuhan keluarganya kelak ketika klien sembuh.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada

10. Mekanisme Kopin


Dilihat dari kondisi saat di wawancara interaksi klien dengan
sesama klien yang lain dalam ruangan tersebut baik, klien sudah
bisa diajak berkomunikasi dua arah baik dengan pasien lain maupun
dengan perawat, kontak mata bagus hanya mungkin dalam
pembicaraan klien baik ketika menjawab pertanyaan yang diajukan
maupun bertanya kepada perawat selalu butuh waktu beberapa detik
untuk menjawabnya, nada suara klien pelan dan lambat.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada

11. Masalah Psikososial dan Lingkungan


seperti yang dilakukannya sebelum sakit yaitu klien ingin
berdagang agar bisa membantu dan tidak merepotkan anaknya
lagi.
12. Pengetahuan Kurang Tentang

Pengetahuan klien akan penyakit yang dialaminya kurang begitu


memahami yang tau hanya sekedar pengetahuan dasar saja, tidak mengetahui
dengan detail tentang penyakit yang dialaminya , sehingga perlu kesabaran
dalam memberikan pemahaman tentang halusinasi yang dialaminya agar klien
dapat mencegah halusinasi yang timbul pada dirinya di waktu tertentu.
Masalah keperawatan :
Kurang pengetahuan
13. Aspek Medik
Diagnosis medik : Skizopren Paranoid
Terapi medik : Halloperidol 5 Mg 2x1 tablet
Merlopam 2 Mg 1x1 Tablet

14. Daftar Masalah Keperawatan


Halusinasi Pendengaran
Resiko perilaku kekerasan
Penatalaksanaan regimen inefektif

Analisa Data
Data Masalah
Subjektif
 Klien mengatakan suka mendengar Halusinasi Pendengaran
suara – suara aneh seperti suara
angin kencang, suara hujan, dan
suara dari leluhurnya.
 Klien mengatakan mendengar
suara-suara yang tidak dikenalnya,
suara ini mengajaknya untuk baca
do’a-do’a. suara itu muncul pada
malam hari 1-2 kali pada saat klien
menyendiri dan menjelang tidur.
Klien merasa tidak senang dengan
dtangnya suara itu karena klien
terganggu dengan suara tersebut.
Objektif
 Menurut keterangan medis
kurangnya 4 hari sebelum
masuk rumah sakit klien
gelisah, teriak-teriak, merusak
rumah, bicara dan tertawa
sendiri, keluyuran dan mudah
tersinggung.

15. Daftar Diagnosis Keperawatan


1. Halusinasi Pendengaran
2. Resiko perilaku Kekerasan

Anda mungkin juga menyukai