Menurut G. R Terry :
Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur untuk menyediakan jumlah dan
waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan
yangseragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa Manajemen juga adalah
suatu ilmu pengetahuan maupun seni.manajemen adalah seni dalam mengatur sistem
baik orang dan perangkat lain agar dapat berjalan dan bekerja sesuai dengan ketentuan
dan tujuan entitas yang terdiri dari berbagai aktivitas sebagaimana disebutkan oleh
George Terry.Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang
diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen
2. Fungsi Manajemen
George R. Terry 1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:10)
membagi empat fungsi dasar manajemen yaitu Planing (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Pengawasan).
Manfaat Perencanaan
T. Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan
bahwa perencanaan:
1) Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan;
2) Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-
masalah utama;
3) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran;
4) Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;
5) Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;
6) Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai
bagian organisasi;
7) Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah
dipahami;
8) Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan
9) Menghemat waktu, usaha dan dana.
Langkah-langkah Perencanaan
Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono (1996) mengemukakan
langkah-langkah pokok dalam perencanaan, yaitu:
1) Penentuan tujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai
berikut : (a) menggunakan kata-kata yang sederhana, (b)
mempunyai sifat fleksibel, (c) mempunyai sifat stabilitas, (d)
ada dalam perimbangan sumber daya, dan (e) meliputi semua
tindakan yang diperlukan.
2) Pendefinisian gabungan situasi secara baik, yang meliputi unsur
sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya
modal.
3) Merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara jelas dan
tegas
Tahap Perencanaan
Hal senada dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko (1995) bahwa
terdapat empat tahap dalam perencanaan, yaitu:
1) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan;
2) Merumuskan keadaan saat ini;
3) Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan;
4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan
yang lain dan tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing
unit. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna,
2011: 38) mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu
“Organizing is the determining, grouping and arranging of the various
activities needed necessary forthe attainment of the objectives, the assigning
of the people to thesen activities, the providing of suitable physical factors of
enviroment and the indicating of the relative authority delegated to each
respectives activity.
Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada
bergerak atau tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari
tingkat atas, menengah sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada
sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak terarah kepada sasarannya
hanyalah merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu dan
materi atau dengan kata lain merupakan pemborosan terhadap tools of
management. Hal ini sudah barang tentu merupakan mis-management.
1. Leadership (Kepemimpinan)
2. Attitude and morale (Sikap dan moril)
3. Communication (Tatahubungan)
4. Incentive (Perangsang)
5. Supervision (Supervisi)
6. Discipline (Disiplin).
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah
bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
d. Controlling (Pengawasan)
Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam
manajemen, mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan
kerja teratur tertib, terarah atau tidak. Walaupun planning, organizing,
actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja tidak teratur, tertib dan
terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Dengan
demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara
tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George R. Terry (Sukarna,
2011: 110) mengemukakan bahwa Controlling, yaitu:
Baik pengawasan, evaluasi maupun supervisi memeiliki arti yang sama, yaitu
menilai hasil kerja. Pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh pihak-pihak yang
kedudukannya lebih senior dari yang melaksanakan pekerjaan atau tugas.
Dan satu tahap akhir yang juga perlu dilakukan tidak lain adalah evaluasi
sebagai fungsi akhir dari suatu manajemen.
Suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata.