1. Principle of Management yaitu "Suatu proses yang membedakan atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya". Berdasarkan penjelasan diatas George F Terry memaparkan proyektifitas sebuah ilmu secara sistematis dan efektif terhadap 4 tahapan yang harus dilakukan untuk menciptakan manajemen yang kondusif. Yang mana kita ketahui secara umum Manajemen adalah sebuah proses/ seni/ llmu untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Ataupun dalam versi sempit nisa dikatan bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan melalui kerjasama dan orang lain. Sehingga karena manajemen sifat nya mengikat dan mengatur maka George F Terry menciptakan elemen elemen penting sebagai dasar-dasar yang dilakukan agar manajemen itu dapat mencapai tujuan secara efisien dan tepat sasaran.memberi pengertian manajemen yaitu suatu prosesatau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pebgarahan suatukelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yangharus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya, memahamibagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dariusaha-usaha yang telah dilakukan. Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkanbahwa manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-samauntuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi denganpelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).Manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebutmanajing dan orang yang melakukannya disebut manajer.Manajemen dibutuhkan setidaknya untuk mencapai tujuan,menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan,dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Manajemen terdiri dari 7berbagai unsur, yakni man, money, method, machine, market, material daninformation. 1) Man : Sumber daya manusia; 2) Money : Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan; 3) Method : Cara atau sistem untuk mencapai tujuan; 4) Machine : Mesin atau alat untuk berproduksi; 5) Material : Bahan-bahan yang diperlukan dalam kegiatan; 6) Market : Pasaran atau tempat untuk melemparkan hasil produksi; 7) Information : Hal-hal yang dapat membantu untuk mencapai tujuan. menjawab pertanyaanyang tercakup dalam unsur-unsur perencanaan yaitu: (1) tindakan apa yang harus dikerjakan, yaitu mengidentifikasi segala sesuatu yang akan dilakukan; (2) apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan, yaitu merumuskan faktor-faktor penyebab dalam melakukan tindakan; (3) tindakan tersebut dilakukan, yaitu menentukan tempat atauPerencanaan
2. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan
penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan. - Proses perencanaan berisi langkah-langkah: (1) Menentukan tujuan perencanaan; (2) Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan; (3) Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang; (4) Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan; dan (5) Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya. - Elemen Perencanaan Perencanaan terdiri atas dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana (plan). a) Sasaran yaitu hal yang ingin dicapai oleh individu,kelompok, atau seluruh organisasi. Sasaran sering puladisebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuatkeputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatupekerjaan. b) Rencana adalah dokumen yang digunakan sebagai skemauntuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakupalokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan pentinglainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangkawaktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaanya. c) Unsur-unsur PerencanaanSuatu perencanaan yang baik harus 1. kapan tindakan tersebut dilakukan, yaitu menentukan waktupelaksanaan tindakan; 2. siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, yaitumenentukan pelaku yang akan melakukan tindakan; dan 3. bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut, yaitumenentukan metode pelaksanaan tindakan. Klasifikasi perencanaan Rencana-rencana dapat diklasifikasikan menjadi: 1. rencana pengembangan. Rencana-rencana tersebutmenunjukkan arah (secara grafis) tujuan dari lembaga atauperusahaan; 2. rencana laba. Jenis rencana ini biasanya difokuskan kepadalaba per produk atau sekelompok produk yang diarahkan oleh manajer. Maka seluruh rencana berusaha menekanpengeluaran supaya dapat mencapai laba secara maksimal; 3. rencana pemakai. Rencana tersebut dapat menjawabpertanyaan sekitar cara memasarkan suatu produk tertentuatau memasuki pasaran dengan cara yang lebih baik; dan 4. rencana anggota-anggota manajemen. Rencana yangdirumuskan untuk menarik, mengembangkan, danmempertahankan anggota- anggota manajemen menjadilebih unggul (Terry, 1993: 60). Tipe-tipe Perencanaan Tipe-tipe perencanaan terinci sebagai berikut: - perencanaan jangka panjang (Short Range Plans), jangkawaktu 5 tahun atau lebih; - perencanaan jangka pendek (Long Range Plans), jangkawaktu 1 s/d 2 tahun; - perencanaan strategi, yaitu kebutuhan jangka panjang danmenentukan komprehensif yang telah diarahkan; - perencanaan operasional, kebutuhan apa saja yang harusdilakukan untuk mengimplementasikan perencanaanstrategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut; - perencanaan tetap, digunakan untuk kegiatan yang terjadiberulang kali (terus- menerus); dan perencanaan sekali pakai, digunakan hanya sekali untuksituasi yang unik. Dasar-dasar Perencanaan yang Baik Dasar-dasar perencanaan yang baik meliputi: 1. forecasting, proses pembuatan asumsi-asumsi tentang apayang akan terjadi pada masa yang akan datang; 2. penggunaan skenario, meliputi penentuan beberapaalternatif skenario masa yang akan datang atau peristiwayang mungkin terjadi; 3. benchmarking, perbandingan eksternal untuk mengevaluasisecara lebih baik suatu arus kinerja dan menentukankemungkinan tindakan yang dilakukan untuk masa yangakan datang; 4. partisipan dan keterlibatan, perencanaan semua orang yangmungkin akan mempengaruhi hasil dari perencanaan danatau akan membantu mengimplementasikan perencanaanperencanaan tersebut; dan 5. penggunaan staf perencana, bertanggung jawab dalammengarahkan dan mengkoordinasi sistem perencanaanuntuk organisasi secara keseluruhan atau untuk salah satukomponen perencanaan yang utama. Tujuan Perencanaan 1. untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupunkaryawan non-manajerial; 2. untuk mengurangi ketidakpastian; 3. untuk meminimalisasi pemborosan; dan 4. untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakandalam fungsi selanjutnya. Sifat Rencana yang Baik Rencana dikatakan baik jika memiliki sifat sifat-sifat sebagaiberikut: - pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas; - fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengankeadaan yang sebenarnya; - stabilitas, setiap rencana tidak setiap kali mengalamiperubahan, sehingga harus dijaga stabilitasnya; - ada dalam pertimbangan; danmeliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
3. Pengorganisasian(organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-
orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber- sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil. Ciri-ciri Organisasi Ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut: 1. mempunyai tujuan dan sasaran; 2. mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati; 3. adanya kerjasama dari sekelompok orang; dan 4. mempunyai koordinasi tugas dan wewenang. Komponen-komponen Organisasi Ada empat komponen dari organisasi yang dapat diingat dengan kata “WERE” (Work, Employees, Relationship dan Environment). - Work (pekerjaan) adalah fungsi yang harus dilaksanakan berasal dari sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. - Employees (pegawai-pegawai) adalah setiap orang yang ditugaskan untuk melaksanakan bagian tertentu dari seluruh pekerjaan. - Relationship (hubungan) merupakan hal penting di dalam organisasi. Hubungan antara pegawai dengan pekerjaannya, 14 interaksi antara satu pegawai dengan pegawai lainnya dan unit kerja lainnya dan unit kerja pegawai dengan unit kerja lainnya merupakan hal-hal yang peka. - Environment (lingkungan) adalah komponen terakhir yang mencakup sarana fisik dan sasaran umum di dalam lingkungan dimana para pegawai melaksanakan tugas-tugas mereka, lokasi, mesin, alat tulis kantor, dan sikap mental yang merupakan faktor-faktor yang membentuk lingkungan. Tujuan organisasi Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang, tetapi dimaksudkan untuk dicapai pada waktu yang akan dating melalui kegiatan-kegiatan organisasi (Handoko, 1995: 109). Prinsip-prinsip organisasi Williams (1965: 85) mengemukakan pendapat bahwa prinsipprinsip organisasi meliputi : 1. prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas ; 2. prinsip skala hirarki; 3. prinsip kesatuan perintah; 4. prinsip pendelegasian wewenang; 5. prinsip pertanggungjawaban; 6. prinsip pembagian pekerjaan; 7. prinsip rentang pengendalian; 8. prinsip fungsional; 9. prinsip pemisahan; 10. prinsip keseimbangan; 11. prinsip fleksibilitas; dan 12. prinsip kepemimpinan. Manfaat pengorganisasian Pengorganisasian bermanfaat sebagai berikut: dapat lebih mempertegas hubungan antara anggota satu dengan yang lain; setiap anggota dapat mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab; setiap anggota organisasi dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan posisinya dalam struktur organisasi; dapat dilaksanakan pendelegasian wewenang dalam organisasi secara tegas, sehingga setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang; dan akan tercipta pola hubungan yang baik antar anggota organisasi
4. Pelaksanaan/Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar
berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan. Actuating merupakan suatu kegiatan untuk menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi agar dapat bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang sudah menjadi goal organisasi tersebut. Actuating merupakan salah satu fungsi manajemen yang dicetuskan oleh George R. Terry. Pada dasarnya banyak pendapat mengenai fungsi manajemen akan tetapi dapat dipahami bahwa fungsi Terry adalah yang paling sering digunakan dalam memahami fungsi manajemen. Pada dasarnya penggerakan sangat erat kaitannya dengan unsur manusia yang ada dalam organisasi. Kegiatan organisasi akan sangat ditentukan oleh sejauh mana unsur manusia dapat mendayagunakan seluruh unsur-unsur lainnya (non manusiawi) serta mampu melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan. Unsur-unsur lain dalam organisasi seperti dana, sarana prasarana, alat, metode, waktu, dan informasi tidak akan berarti bagi organisasi ketika unsur manusiawi tidak memiliki semangat untuk memanfaatkannya secara efektif dan efisien. Dengan demikian, keberhasilan suatu organisasi akan sangat ditentukan oleh unsur manusiawi yang terlibat dalam organisasi itu sendiri. Penggerakan merupakan aktualisasi dari perencanaan dan pengorganisasian secara kongkrit. Perencanaan dan pengorganisasian tidak akan mencapai tujuan yang ditetapkan tanpa adanya aktualisasi dalam bentuk kegiatan. Singkatnya actuating mencakup kegiatan yang dilakukan seorang yang ditetapkan manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah di tetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai (Terry, 1993: 17). Menggerakkan (Actuating) berhubungan erat dengan sumber daya manusia yang pada akhirnya merupakan pusat aktivitas-aktivitas manajemen. Arti penting sumber daya manusia bagi suatu perusahaan terletak pada kemampuan untuk bereaksi secara sukarela dan secara positif melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan (Terry, 1979: 311). Aktifitas penggerakan senantiasa berhubungan dengan masalah kepemimpinan dan menggerakkan sumber daya untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun halhal dalam melaksanakan fungsi penggerakan dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Menjelaskan dan mengkomunikasikan tujuan yang hendak di capai. b. Menyelenggarakan pertemuan yang dapat menstimulus kerja bawahan. c. Mengajak untuk bekerja semaksimal mungkin guna mencapai standar operasional. d. Mengembangkan potensi guna merealisasikan kemungkinan hasil yang maksimal. Tujuan Actuating /penggerakan dalam organisasi adalah usaha atau tindakan dari pemimpin dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan tahu pekerjaannya, sehingga secara sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Tindakan penggerakan ini oleh para ahli ada kalanya diperinci lebih lanjut kedalam tiga tindakan sebagai berikut: a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. b. Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan, yang meliputi beberapa tindakan seperti: pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi agar ada bahsa yang sama antara pemimpin dan bawahan, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok, dan memperbaiki sikap, pengetahuan, dan ketrampilan bawahan. c. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan petunjukpetunjuk yang benar, jelas, dan tegas. Segala saran-saran dan perintah atau instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan 22 tugas harus diberikan dengan jelas dan tegas agar terlaksana dengan baik dan terarah pada tujuan yang telah ditetapkan Fungsi Actuating Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka (Terry, 1993: 17). Fungsi penggerakan (actuating) merupakan bagian dari proses pengarahan dari pimpinan kepada karyawan agar dapat mempunyai prestasi kerja menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Pemimpin mengarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi pokok penggerakan (actuating) di dalam manajemen adalah: a. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut b. Menaklukkan daya tolak seseorang c. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik. d. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi tempat mereka bekerja. e. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seorang Fungsi pokok, penggerakan dalam manajemen memiliki indikator-indikator pelaksanaan fungsi actuating, seperti: a. Directing Merupakan suatu usaha melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan. Pelaksanaan kegiatan ini salah satu caranya adalah dengan orientasi yang merupakan pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik b. Commanding Menggerakkan kegiatan yang dilaksanakan disebut juga commanding. Menggerakkan orang untuk mencapai tujuan dengan arahan sesuai potensinya butuh upaya pembangkitan motivasi. Pemberian motivasi ini merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan. Setelah pemberian motivasi dilakukan kemudian langkah selanjutnya adalah pemberian perintah. Perintah disini merupakan permintaan dari pemimpin kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.. Jadi perintah itu berasal dari atasan dan ditunjukkan kepada para bawahan. c. Leading Leading merupakan suatu memberikan contoh yang dilakukan pimpinan kepada bawahan dalam kegiatan yang dilaksanakan. Pemberian contoh berupa tindakan ini dilakukan lewat pembimbingan. Pembimbingan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap pelaksana dilakukan dengan jalan usaha- usaha yang bersifat mempengaruhi dan menetapkan arah tindakan mereka d. d. Coordinating Coordinating merupakan suatu usaha menyelenggarakan pertemuan yang dapat mentimulasi pekerjaan. Usaha ini dilakukan pimpinan dalam rangka penjalinan hubungan dan penyelenggaraan komunikasi. Penjalinan hubungan atau koordinasi adalah menggerakkan suatu organisasi atau kelompok, dengan menjalin hubungan pimpinan dan bawahan akan saling dihubungkan agar mencegah terjadinya kekacauan. Selanjutnya penyelenggaraan komunikasi yang merupakan suatu proses yang mempengaruhi seluruh proses kegiatan yang termasuk dalam kesamaan arti agar organisasi dapat berinteraksi dengan baik untuk mencapai sasaran yang efektif.
5. Pengawasan (controlling)yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi
ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana. Tahap-tahap Pengawasan Tahap-tahap pengawasan terdiri atas: 1. penentuan standar; 2. penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan; 3. pengukuran pelaksanaan kegiatan; 4. pembanding pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan; 5. pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan. Tipe-tipe Pengawasan: 1. Feedforward Control dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah dan penyimpangan dari standar tujuan dan memungkinkan koreksi sebelum suatu kegiatan tertentu diselesaikan. 2. Oncurrent Control merupakan proses dalam aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu sebelum suatu kegiatan dilanjutkan atau untuk menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan. 3. Feedback Control mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.