Anda di halaman 1dari 11

Disusun oleh :

YEPI ANDRA

DOSEN PEMBIMBING : Ir. Magit Fitroni, M.Kom

PRODI MANAJEMEN STIMA IMMI


Teori Manajemen menurut George F Terry :

1. Principle of Management yaitu "Suatu proses yang membedakan atas


perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya".
Berdasarkan penjelasan diatas George F Terry memaparkan proyektifitas
sebuah ilmu secara sistematis dan efektif terhadap 4 tahapan yang harus
dilakukan untuk menciptakan manajemen yang kondusif. Yang mana kita ketahui
secara umum Manajemen adalah sebuah proses/ seni/ llmu untuk mengatur
sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki. Ataupun dalam versi sempit nisa dikatan bahwa manajemen adalah
suatu proses yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan melalui kerjasama dan
orang lain.
Sehingga karena manajemen sifat nya mengikat dan mengatur maka
George F Terry menciptakan elemen elemen penting sebagai dasar-dasar yang
dilakukan agar manajemen itu dapat mencapai tujuan secara efisien dan tepat
sasaran.memberi pengertian manajemen yaitu suatu prosesatau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pebgarahan suatukelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata. Hal tersebut
meliputi pengetahuan tentang apa yangharus dilakukan, menetapkan cara
bagaimana melakukannya, memahamibagaimana mereka harus melakukannya
dan mengukur efektivitas dariusaha-usaha yang telah dilakukan. Dari beberapa
definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkanbahwa manajemen merupakan
usaha yang dilakukan secara bersama-samauntuk menentukan dan mencapai
tujuan-tujuan organisasi denganpelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan
(planning), pengorganisasian(organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling).Manajemen merupakan sebuah kegiatan;
pelaksanaannya disebutmanajing dan orang yang melakukannya disebut
manajer.Manajemen dibutuhkan setidaknya untuk mencapai tujuan,menjaga
keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan,dan untuk
mencapai efisiensi dan efektivitas. Manajemen terdiri dari 7berbagai unsur, yakni
man, money, method, machine, market, material daninformation.
1) Man : Sumber daya manusia;
2) Money : Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan;
3) Method : Cara atau sistem untuk mencapai tujuan;
4) Machine : Mesin atau alat untuk berproduksi;
5) Material : Bahan-bahan yang diperlukan dalam kegiatan;
6) Market : Pasaran atau tempat untuk melemparkan hasil
produksi;
7) Information : Hal-hal yang dapat membantu untuk mencapai
tujuan.
menjawab pertanyaanyang tercakup dalam unsur-unsur perencanaan yaitu:
(1) tindakan apa yang harus dikerjakan, yaitu mengidentifikasi
segala sesuatu yang akan dilakukan;
(2) apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan, yaitu
merumuskan faktor-faktor penyebab dalam melakukan
tindakan;
(3) tindakan tersebut dilakukan, yaitu menentukan tempat atauPerencanaan

2. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan


penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan
matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk
pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
- Proses perencanaan berisi langkah-langkah:
(1) Menentukan tujuan perencanaan;
(2) Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan;
(3) Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang;
(4) Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan; dan
(5) Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi
hasilnya.
- Elemen Perencanaan
Perencanaan terdiri atas dua elemen penting, yaitu sasaran
(goals) dan rencana (plan).
a) Sasaran yaitu hal yang ingin dicapai oleh individu,kelompok, atau
seluruh organisasi. Sasaran sering puladisebut tujuan. Sasaran memandu
manajemen membuatkeputusan dan membuat kriteria untuk mengukur
suatupekerjaan.
b) Rencana adalah dokumen yang digunakan sebagai skemauntuk mencapai
tujuan. Rencana biasanya mencakupalokasi sumber daya, jadwal, dan
tindakan-tindakan pentinglainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan,
jangkawaktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaanya.
c) Unsur-unsur PerencanaanSuatu perencanaan yang baik harus
1. kapan tindakan tersebut dilakukan, yaitu menentukan
waktupelaksanaan tindakan;
2. siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, yaitumenentukan
pelaku yang akan melakukan tindakan; dan
3. bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut,
yaitumenentukan metode pelaksanaan tindakan.
Klasifikasi perencanaan
Rencana-rencana dapat diklasifikasikan menjadi:
1. rencana pengembangan. Rencana-rencana tersebutmenunjukkan
arah (secara grafis) tujuan dari lembaga atauperusahaan;
2. rencana laba. Jenis rencana ini biasanya difokuskan kepadalaba
per produk atau sekelompok produk yang diarahkan oleh
manajer. Maka seluruh rencana berusaha menekanpengeluaran
supaya dapat mencapai laba secara maksimal;
3. rencana pemakai. Rencana tersebut dapat menjawabpertanyaan
sekitar cara memasarkan suatu produk tertentuatau memasuki
pasaran dengan cara yang lebih baik; dan
4. rencana anggota-anggota manajemen. Rencana yangdirumuskan
untuk menarik, mengembangkan, danmempertahankan anggota-
anggota manajemen menjadilebih unggul (Terry, 1993: 60).
Tipe-tipe Perencanaan
Tipe-tipe perencanaan terinci sebagai berikut:
- perencanaan jangka panjang (Short Range Plans), jangkawaktu 5 tahun atau
lebih;
- perencanaan jangka pendek (Long Range Plans), jangkawaktu 1 s/d 2 tahun;
- perencanaan strategi, yaitu kebutuhan jangka panjang danmenentukan
komprehensif yang telah diarahkan;
- perencanaan operasional, kebutuhan apa saja yang harusdilakukan untuk
mengimplementasikan perencanaanstrategi untuk mencapai tujuan strategi
tersebut;
- perencanaan tetap, digunakan untuk kegiatan yang terjadiberulang kali (terus-
menerus); dan perencanaan sekali pakai, digunakan hanya sekali untuksituasi
yang unik.
Dasar-dasar Perencanaan yang Baik
Dasar-dasar perencanaan yang baik meliputi:
1. forecasting, proses pembuatan asumsi-asumsi tentang apayang
akan terjadi pada masa yang akan datang;
2. penggunaan skenario, meliputi penentuan beberapaalternatif
skenario masa yang akan datang atau peristiwayang mungkin
terjadi;
3. benchmarking, perbandingan eksternal untuk
mengevaluasisecara lebih baik suatu arus kinerja dan
menentukankemungkinan tindakan yang dilakukan untuk masa
yangakan datang;
4. partisipan dan keterlibatan, perencanaan semua orang
yangmungkin akan mempengaruhi hasil dari perencanaan
danatau akan membantu mengimplementasikan
perencanaanperencanaan tersebut; dan
5. penggunaan staf perencana, bertanggung jawab
dalammengarahkan dan mengkoordinasi sistem
perencanaanuntuk organisasi secara keseluruhan atau untuk salah
satukomponen perencanaan yang utama.
Tujuan Perencanaan
1. untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer
maupunkaryawan non-manajerial;
2. untuk mengurangi ketidakpastian;
3. untuk meminimalisasi pemborosan; dan
4. untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakandalam
fungsi selanjutnya.
Sifat Rencana yang Baik
Rencana dikatakan baik jika memiliki sifat sifat-sifat sebagaiberikut:
- pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas;
- fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengankeadaan yang
sebenarnya;
- stabilitas, setiap rencana tidak setiap kali mengalamiperubahan, sehingga
harus dijaga stabilitasnya;
- ada dalam pertimbangan; danmeliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan,
meliputi
fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.

3. Pengorganisasian(organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-


orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam
pekerjaan yang sudah direncanakan.
Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-
sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang
dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil.
Ciri-ciri Organisasi Ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut:
1. mempunyai tujuan dan sasaran;
2. mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati;
3. adanya kerjasama dari sekelompok orang; dan
4. mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.
Komponen-komponen Organisasi Ada empat komponen dari organisasi yang
dapat diingat dengan kata “WERE” (Work, Employees, Relationship dan
Environment).
- Work (pekerjaan) adalah fungsi yang harus dilaksanakan berasal dari
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
- Employees (pegawai-pegawai) adalah setiap orang yang ditugaskan
untuk melaksanakan bagian tertentu dari seluruh pekerjaan.
- Relationship (hubungan) merupakan hal penting di dalam organisasi.
Hubungan antara pegawai dengan pekerjaannya, 14 interaksi antara
satu pegawai dengan pegawai lainnya dan unit kerja lainnya dan unit
kerja pegawai dengan unit kerja lainnya merupakan hal-hal yang
peka.
- Environment (lingkungan) adalah komponen terakhir yang mencakup
sarana fisik dan sasaran umum di dalam lingkungan dimana para
pegawai melaksanakan tugas-tugas mereka, lokasi, mesin, alat tulis
kantor, dan sikap mental yang merupakan faktor-faktor yang
membentuk lingkungan.
Tujuan organisasi Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi
yang tidak terdapat sekarang, tetapi dimaksudkan untuk dicapai pada waktu yang akan
dating melalui kegiatan-kegiatan organisasi (Handoko, 1995: 109).
Prinsip-prinsip organisasi Williams (1965: 85) mengemukakan pendapat bahwa
prinsipprinsip organisasi meliputi :
1. prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas ;
2. prinsip skala hirarki;
3. prinsip kesatuan perintah;
4. prinsip pendelegasian wewenang;
5. prinsip pertanggungjawaban;
6. prinsip pembagian pekerjaan;
7. prinsip rentang pengendalian;
8. prinsip fungsional;
9. prinsip pemisahan;
10. prinsip keseimbangan;
11. prinsip fleksibilitas; dan
12. prinsip kepemimpinan.
Manfaat pengorganisasian Pengorganisasian bermanfaat sebagai berikut:
 dapat lebih mempertegas hubungan antara anggota satu dengan yang lain;
 setiap anggota dapat mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab;
 setiap anggota organisasi dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung
jawab masing-masing sesuai dengan posisinya dalam struktur organisasi;
 dapat dilaksanakan pendelegasian wewenang dalam organisasi secara tegas,
sehingga setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang;
dan
 akan tercipta pola hubungan yang baik antar anggota organisasi

4. Pelaksanaan/Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar


berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan
seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.
Actuating merupakan suatu kegiatan untuk menggerakkan orang-orang
dalam suatu organisasi agar dapat bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang
sudah menjadi goal organisasi tersebut. Actuating merupakan salah satu fungsi
manajemen yang dicetuskan oleh George R. Terry. Pada dasarnya banyak
pendapat mengenai fungsi manajemen akan tetapi dapat dipahami bahwa fungsi
Terry adalah yang paling sering digunakan dalam memahami fungsi manajemen.
Pada dasarnya penggerakan sangat erat kaitannya dengan unsur manusia yang
ada dalam organisasi. Kegiatan organisasi akan sangat ditentukan oleh sejauh
mana unsur manusia dapat mendayagunakan seluruh unsur-unsur lainnya (non
manusiawi) serta mampu melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan.
Unsur-unsur lain dalam organisasi seperti dana, sarana prasarana, alat, metode,
waktu, dan informasi tidak akan berarti bagi organisasi ketika unsur manusiawi
tidak memiliki semangat untuk memanfaatkannya secara efektif dan efisien.
Dengan demikian, keberhasilan suatu organisasi akan sangat ditentukan oleh
unsur manusiawi yang terlibat dalam organisasi itu sendiri.
Penggerakan merupakan aktualisasi dari perencanaan dan
pengorganisasian secara kongkrit. Perencanaan dan pengorganisasian tidak akan
mencapai tujuan yang ditetapkan tanpa adanya aktualisasi dalam bentuk kegiatan.
Singkatnya actuating mencakup kegiatan yang dilakukan seorang yang ditetapkan
manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah di tetapkan oleh
unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai (Terry,
1993: 17).
Menggerakkan (Actuating) berhubungan erat dengan sumber daya
manusia yang pada akhirnya merupakan pusat aktivitas-aktivitas manajemen. Arti
penting sumber daya manusia bagi suatu perusahaan terletak pada kemampuan
untuk bereaksi secara sukarela dan secara positif melaksanakan pekerjaan untuk
mencapai tujuan (Terry, 1979: 311). Aktifitas penggerakan senantiasa
berhubungan dengan masalah kepemimpinan dan menggerakkan sumber daya
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun halhal dalam melaksanakan fungsi penggerakan dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
a. Menjelaskan dan mengkomunikasikan tujuan yang hendak di capai.
b. Menyelenggarakan pertemuan yang dapat menstimulus kerja bawahan.
c. Mengajak untuk bekerja semaksimal mungkin guna mencapai standar
operasional.
d. Mengembangkan potensi guna merealisasikan kemungkinan hasil yang
maksimal.
Tujuan Actuating /penggerakan dalam organisasi adalah usaha atau
tindakan dari pemimpin dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat
bawahan tahu pekerjaannya, sehingga secara sadar menjalankan tugasnya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tindakan penggerakan ini oleh para ahli ada kalanya diperinci lebih
lanjut kedalam tiga tindakan sebagai berikut:
a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau
dorongan sehingga timbul kesadaran dan kemauan para
petugas untuk bekerja dengan baik.
b. Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau
teladan, yang meliputi beberapa tindakan seperti:
pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi agar
ada bahsa yang sama antara pemimpin dan bawahan,
memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok,
dan memperbaiki sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
bawahan.
c. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan
petunjukpetunjuk yang benar, jelas, dan tegas. Segala
saran-saran dan perintah atau instruksi kepada bawahan
dalam pelaksanaan 22 tugas harus diberikan dengan jelas
dan tegas agar terlaksana dengan baik dan terarah pada
tujuan yang telah ditetapkan
Fungsi Actuating Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan
manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin,
mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka (Terry, 1993: 17).
Fungsi penggerakan (actuating) merupakan bagian dari proses pengarahan dari
pimpinan kepada karyawan agar dapat mempunyai prestasi kerja menggunakan potensi
yang ada pada dirinya. Pemimpin mengarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Fungsi pokok penggerakan (actuating) di dalam manajemen adalah:
a. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut
b. Menaklukkan daya tolak seseorang
c. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik.
d. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan
organisasi tempat mereka bekerja.
e. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seorang
Fungsi pokok, penggerakan dalam manajemen memiliki indikator-indikator
pelaksanaan fungsi actuating, seperti:
a. Directing Merupakan suatu usaha melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan. Pelaksanaan kegiatan ini salah satu caranya
adalah dengan orientasi yang merupakan pengarahan dengan
memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat
dilakukan dengan baik
b. Commanding Menggerakkan kegiatan yang dilaksanakan disebut
juga commanding. Menggerakkan orang untuk mencapai tujuan
dengan arahan sesuai potensinya butuh upaya pembangkitan
motivasi. Pemberian motivasi ini merupakan salah satu aktivitas
yang harus dilakukan. Setelah pemberian motivasi dilakukan
kemudian langkah selanjutnya adalah pemberian perintah.
Perintah disini merupakan permintaan dari pemimpin kepada
orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau
mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.. Jadi
perintah itu berasal dari atasan dan ditunjukkan kepada para
bawahan.
c. Leading Leading merupakan suatu memberikan contoh yang
dilakukan pimpinan kepada bawahan dalam kegiatan yang
dilaksanakan. Pemberian contoh berupa tindakan ini dilakukan
lewat pembimbingan. Pembimbingan yang dilakukan oleh
pimpinan terhadap pelaksana dilakukan dengan jalan usaha-
usaha yang bersifat mempengaruhi dan menetapkan arah
tindakan mereka
d. d. Coordinating Coordinating merupakan suatu usaha
menyelenggarakan pertemuan yang dapat mentimulasi pekerjaan.
Usaha ini dilakukan pimpinan dalam rangka penjalinan
hubungan dan penyelenggaraan komunikasi. Penjalinan
hubungan atau koordinasi adalah menggerakkan suatu organisasi
atau kelompok, dengan menjalin hubungan pimpinan dan
bawahan akan saling dihubungkan agar mencegah terjadinya
kekacauan. Selanjutnya penyelenggaraan komunikasi yang
merupakan suatu proses yang mempengaruhi seluruh proses
kegiatan yang termasuk dalam kesamaan arti agar organisasi
dapat berinteraksi dengan baik untuk mencapai sasaran yang
efektif.

5. Pengawasan (controlling)yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi


ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan
sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa
ada yang melenceng dari rencana.
Tahap-tahap Pengawasan Tahap-tahap pengawasan terdiri atas:
1. penentuan standar;
2. penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;
3. pengukuran pelaksanaan kegiatan;
4. pembanding pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan;
5. pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.
Tipe-tipe Pengawasan:
1. Feedforward Control dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah dan
penyimpangan dari standar tujuan dan memungkinkan koreksi sebelum suatu
kegiatan tertentu diselesaikan.
2. Oncurrent Control merupakan proses dalam aspek tertentu dari suatu
prosedur harus disetujui dulu sebelum suatu kegiatan dilanjutkan atau untuk
menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
3. Feedback Control mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah
dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai