Anda di halaman 1dari 6

Dasar-Dasar Routing

November 24, 2013 by cogierb201

Router adalah perangkat network yang digunakan untuk


menghubungkan beberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi
teknologinya seperti menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star dan
Ring. Router minimal memiliki 2 network interface. Dalam postingan sebelumnya tentang
mengenal teknik subneting telah disinggung bahwa koneksi antar network (jaringan dengan
subnet IP yang berbeda) hanya bisa terjadi dengan bantuan Router.

PENGERTIAN ROUTER

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol
tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data
dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router
merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki
alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai
macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan
router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router,
dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah
jaringan yang memiliki banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan
yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan
besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain
ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung
penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya
dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi
seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang
digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3,
sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan
paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router
tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-
filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat
kinerja jaringan.

CARA KERJA ROUTER

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network
ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke
network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka
router akan menghalangi paket-paket keluar.

Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:

Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network,
baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan
network yang menggunakan topologi Bus, Star dan Ring. Router minimal memiliki 2
network interface. Dalam postingan sebelumnya tentang mengenal teknik subneting telah
disinggung bahwa koneksi antar network (jaringan dengan subnet IP yang berbeda) hanya
bisa terjadi dengan bantuan Router.
Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network
sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan
network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0

 Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data
tersebut ke network lain.
 Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan
paket data ke network lain.
 Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan
menruskan paket data tersebut ke komputer B.

ROUTING

Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang
baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola
trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest
path).

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:

 Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain
secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu
melalui mesin lain atau gateway.
 Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang
lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati
satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

Tabel Routing

Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket


berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel Routing.

Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui
perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secara
dynamic routing menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan
akan saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara
tabel routing.

Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:

 Alamat Network Tujuan


 Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
 Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan.
Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).
Contoh tabel routing pada MikroTik

JENIS-JENIS ROUTING

 Routing statis
 Routing default
 Routing dinamis

Routing Statis
Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table
dari setiap router.
Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:

 Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah
dibandingkan dengan routeng dinamis)
 Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
 Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk
mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:

 Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap


router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
 Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan
sebuah route kesemua router—secara manual.
 Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya
akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

Routing Default
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan
router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop
berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.

Routing Dinamis
Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan
melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan
routing statis dan default, tapi ia akan membedakan Anda dalam hal proses-proses di CPU
router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan
A. PRAKTIKUM

1. Tujuan

 Memahami dasar cara kerja router


 Membuat simulasi routing statis dengan paket tracer

2. Simulasi

 Buat simulasi rangkaian jaringan berikut dengan software cisco paket tracer

 Konfigurasi static IP disetiap interface fastethernet sesuai table berikut

 Konfigurasi static routing setiap router sesuai table berikut

3. Pengamatan

 Lakukan ping PC A to PC B dan sebaliknya


 Lakukan penelusuran ruter (tracert) dari PC A to PC B dan sebaliknya
4. Tugas

Buat rangkaian seperti gambar dibawah, kemudian konfigurasi IP dan table routing semua
device sehingga PC A, PC B dan PC C bisa saling tersambung. Tunjukkan dengan hasil
perintah ping dan tracert.

B. LAPORAN

 Tujuan
 Dasar Teori
 Hasil dan Pembahasan (included tugas)
 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai