PENDAHULUAN
Jika perusahaan memberikan kepuasan bagi konsumen maka kinerja perusahaan akan
dinilai bagus dari masyarakat yang disebut goodwill. PT Nippon Indosari Corp indo tbk
berdiri sebagai Perseroan Penanaman Modal Asing pada tahun 1995 yang memproduksi
makanan praktis dalam kemasan yang memiliki kualitas tinggi dan harga yang terjangkau
bagi masyarakat dengan merek dagang Sari Roti.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan menganalisis laporan
keuangan PT Nippon Indosari Corp indo tbk dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
KERANGKA TEORITIS
Laporan keuangan adalah catatan informasi sebuah perusahaan dalam satu periode
akuntansi yang bias dipakai untuk menggambarkan / menunjukkan kinerja perusahaan tersebut.
Sebuah laporan keuangan biasanya memuat beberapa elemen penting seperti neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan laporan catatan keuangan lainnya.
Laporan keuangan merupakan salah satu perangkat yang digunakan dalam aktivitas
pelaporan keuangan pada para pihak yang terkait dengan perusahaan. Selain menggunakan
laporan keuangan, aktivitas pelaporan keuangandapat dilakukan melalui diskusi secara khusus
atau pun melalui presentasi posisi keuangan perusahaan.
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk
melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendeknya). Perusahaan
yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan
yang likuid sedang bila tidak disebut ilikuid. Rasiolikuiditas yang umum dipergunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan antara lain:
Quick rasio mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva lancer untuk menutupi
utang lancarnya.
Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-
aktiva tersebut pada kegiatan tententu. Rasio yang menunjukkan keefektifan sebuah perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio inidigunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan
dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan. Empat rasio aktivitas yang
akan dibicarakan adalah; (1) Rata-rata umur piutang, (2) Perputaran persediaan, (3) Perputaran aktiva
tetap, dan (4) Perputaran total aktiva.
PerputaranPiutang = Penjualan
Piutang
Rata-rata umur piutang 365/Perputaran Piutang
Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah
piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam
pada piutang.
Rata-rata umur
Persediaan = 365/Perputaran Piutang
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam
satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen persediaan. Sebaliknya, perputaran
persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-manajemen seperti kurangnya
pengendalian persediaan yang efektif.
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva, rasio yang tinggi biasanya menunjukan
manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi
strategi, pemasarannya dan pengeluaran modalnya (investasi).
Rasio ini menghitung sejauh mana dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti
perusahaan menggunakan laverage keuangan (financial laverage) yang tinggi. Penggunaan
financial laverage yang tinggi akan meningkatkan Rentabilitas Modal Saham ( Return On Equity
atau ROE) dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun, rentabilitas modal saham
(ROE) akan menurun cepat pula. Risikoperusahaan dengan financial laverage yang tinggi akan
semakin tinggi pula.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang dengan laba sebelum bunga dan
pajak yang tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio yang tinggi menunjukan situasi
yang “aman”, meskipun barang kali juga menunjukan terlalu rendahnya penggunaan utang
(penggunaan financial laverage) perusahaan. Sebaliknya, rasio yang rendah memerlukan
perhatian dari pihak manajemen.
Rasio di atas memperhitungkan sewa, karena meskipun sewa bukan utang tetapi sewa
merupakan beban tetap dan mengurangi kemampuan utang (debt capacity) perusahaan. Beban
tetap tersebut mempunyai efek yang sama dengan beban bunga.
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada
tingkat penjualan tertentu.
ROA = LabaBersih
Total Aset
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset
tertentu.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham
tertentu.
Rasio yang mengukur harga pasar relative terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini
lebih banyak berdasarkan pada sudut investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen
juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Ada beberaparasio yang bias dihitung: PER (Price
Earnig Ratio), deviden yield, dan pembayaran deviden (devidenpayout).
Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai prospek baik) mempunyai PER
yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah akan
mempunyai PER yang rendah.
Rasio ini melihat earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai deviden kepada investor. Bagian
lain yang tidak di bagikan akan di investasikan kembali ke perusahaan.
BAB III
Pembahasan
Rasio Lancar
Rasio Lancar
4
3.5
2.5
Axis Title
2
Rasio Lancar
1.5
0.5
0
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Quick
Rasio Quick
2.5
1.5
Rasio Quick
1
0.5
0
2014 2015 2016 2017 2018
Perputaran Piutang
Perputaran Piutang
16
14
12
10
8
Perputaran Piutang
6
0
2014 2015 2016 2017 2018
50
40
30
Rata-rata Piutang
20
10
0
2014 2015 2016 2017 2018
Perputaran Persediaan
30
25
20
Perputaran Persediaan
15
10
0
2014 2015 2016 2017 2018
Tahun Total Utang Total Aset Rasio Total Utang terhadap Total %
Aset
2014 Rp.1.182.771.921.472 Rp.2.142.894.276.2.16 0,55 55%
2015 Rp.1.517.788.685.162 Rp.2.706.323.637.034 0,56 56%
2016 Rp.1.476.889.086.692 Rp.2.919.640.858.718 0,50 50%
2017 Rp.1.739.467.992.982 Rp.4.559.573.709.422 0,38 38%
2018 Rp.1.476.909.260.772 Rp.4.393.810.380.883 0,33 33%
Sumber :
Rasio total Utang Terhadap Total Aset
0.6
0.5
0.4
0.1
0
2014 2015 2016 2017 2018
TIE
Series 1
3
0
2014 2015 2016 2017 2018
Profit Margin
0.12
0.1
0.08
Profit Margin
0.06
0.04
0.02
0
2014 2015 2016 2017 2018
ROA
ROE
0.3
0.25
0.2
ROE
0.15
0.1
0.05
0
2014 2015 2016 2017 2018
12
10
0
2014 2015 2016 2017 2018
Devident Yield
0.2
0.15
Devident Yield
0.1
0.05
0
2014 2015 2016 2017 2018
0.8
0.6
Rasio Pembayaran Deviden
0.4
0.2
0
2014 2015 2016 2017 2018
BAB IV
PENUTUP