Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jika perusahaan memberikan kepuasan bagi konsumen maka kinerja perusahaan akan
dinilai bagus dari masyarakat yang disebut goodwill. PT Nippon Indosari Corp indo tbk
berdiri sebagai Perseroan Penanaman Modal Asing pada tahun 1995 yang memproduksi
makanan praktis dalam kemasan yang memiliki kualitas tinggi dan harga yang terjangkau
bagi masyarakat dengan merek dagang Sari Roti.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan menganalisis laporan
keuangan PT Nippon Indosari Corp indo tbk dengan menggunakan analisis rasio keuangan.

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka untuk menganalisis laporan keuangan
PT Nippon Indosari Corp indo Tbk dibatasi pada tahun 2014 – 2018.
BAB II

KERANGKA TEORITIS

2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi sebuah perusahaan dalam satu periode
akuntansi yang bias dipakai untuk menggambarkan / menunjukkan kinerja perusahaan tersebut.
Sebuah laporan keuangan biasanya memuat beberapa elemen penting seperti neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan laporan catatan keuangan lainnya.

Laporan keuangan merupakan salah satu perangkat yang digunakan dalam aktivitas
pelaporan keuangan pada para pihak yang terkait dengan perusahaan. Selain menggunakan
laporan keuangan, aktivitas pelaporan keuangandapat dilakukan melalui diskusi secara khusus
atau pun melalui presentasi posisi keuangan perusahaan.

2.2. Analisa Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan suatu kegiatan menguraikan laporan keuangan


yang telah disajikan manajemen sebagai laporan pertanggungjawaban atas manajemen
perusahaan untuk mengetahui kinerja dan prestasi yang telah dilakukan manajemen perusahaan.

2.3. Macam-macam Rasio

2.3.1 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk
melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendeknya). Perusahaan
yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan
yang likuid sedang bila tidak disebut ilikuid. Rasiolikuiditas yang umum dipergunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan antara lain:

Rasio lancar= Aktiva lancar


Utang lancar
Rasio lancer mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kemampuan jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam
waktu satu tahun atau siklus bisnisnya).

Rasio Quick= Aktiva lancar - Persediaan


Utang lancar

Quick rasio mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva lancer untuk menutupi
utang lancarnya.

2.3.2 Rasio Aktivitas

Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-
aktiva tersebut pada kegiatan tententu. Rasio yang menunjukkan keefektifan sebuah perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio inidigunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan
dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan. Empat rasio aktivitas yang
akan dibicarakan adalah; (1) Rata-rata umur piutang, (2) Perputaran persediaan, (3) Perputaran aktiva
tetap, dan (4) Perputaran total aktiva.

PerputaranPiutang = Penjualan
Piutang
Rata-rata umur piutang 365/Perputaran Piutang

Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah
piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam
pada piutang.

PerputaranPersediaan = Harga pokok penjualan


Persediaan

Rata-rata umur
Persediaan = 365/Perputaran Piutang
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam
satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen persediaan. Sebaliknya, perputaran
persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-manajemen seperti kurangnya
pengendalian persediaan yang efektif.

Perputaran aktiva tetap = Penjualan


Aktiva Tetap

Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Perputaran Total Aktiva = Penjualan


Total Aktiva

Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva, rasio yang tinggi biasanya menunjukan
manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi
strategi, pemasarannya dan pengeluaran modalnya (investasi).

2.3.3 Rasio Solvabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka


panjangnya. Perusahaan yang tidak sovabel adalah perusahaan yang total utangnya lebih besar
dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka Panjang perusahaan dan
dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Ada beberapa macam rasio yang bias
dihitung: Rasio total utang terhadap total asset, rasio utang modal saham, rasio Times Interest
Earned, rasio fixed charges coverage.

Rasio Total Utang = Total Utang


Terhadap Total Aset Total Aset

Rasio ini menghitung sejauh mana dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti
perusahaan menggunakan laverage keuangan (financial laverage) yang tinggi. Penggunaan
financial laverage yang tinggi akan meningkatkan Rentabilitas Modal Saham ( Return On Equity
atau ROE) dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun, rentabilitas modal saham
(ROE) akan menurun cepat pula. Risikoperusahaan dengan financial laverage yang tinggi akan
semakin tinggi pula.

TIE = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)


Bunga

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang dengan laba sebelum bunga dan
pajak yang tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio yang tinggi menunjukan situasi
yang “aman”, meskipun barang kali juga menunjukan terlalu rendahnya penggunaan utang
(penggunaan financial laverage) perusahaan. Sebaliknya, rasio yang rendah memerlukan
perhatian dari pihak manajemen.

Fixed Charge Coverage = EBIT + Biaya Sewa


Bunga + Biaya Sewa

Rasio di atas memperhitungkan sewa, karena meskipun sewa bukan utang tetapi sewa
merupakan beban tetap dan mengurangi kemampuan utang (debt capacity) perusahaan. Beban
tetap tersebut mempunyai efek yang sama dengan beban bunga.

2.3.4 Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas)


pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering
dibicarakan, yaitu; profit margin, return on total asset ( ROA ) dan return on equity (ROE).

Profit Margin = LabaBersih


Penjualan

Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada
tingkat penjualan tertentu.
ROA = LabaBersih
Total Aset

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset
tertentu.

ROE = Laba Bersih


Modal Saham

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham
tertentu.

2.3.5 Rasio Pasar

Rasio yang mengukur harga pasar relative terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini
lebih banyak berdasarkan pada sudut investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen
juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Ada beberaparasio yang bias dihitung: PER (Price
Earnig Ratio), deviden yield, dan pembayaran deviden (devidenpayout).

PER = Harga Pasar per Lembar


Earning per Lembar

Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai prospek baik) mempunyai PER
yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah akan
mempunyai PER yang rendah.

Deviden yield= Deviden per Lembar


Harga pasar saham per Lembar
Dividend yield ini menunjukkan berapa banyak penghasilan yang dapat dihasilkan oleh setiap
Rupiah yang diinvestasikan kedalam saham suatu perusahaan. Pada umumnya, investor akan
menggunakan rasio Dividend Yield ini terlebih dahulu sebelum membuat keputusan investasinya.

Rasio Pembayaran Deviden Deviden per Lembar


Earning per Lembar

Rasio ini melihat earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai deviden kepada investor. Bagian
lain yang tidak di bagikan akan di investasikan kembali ke perusahaan.
BAB III

Pembahasan

3.1. Analisis Rasio


3.1.1. Rasio Likuiditas

Rasio Lancar

Tahun Aktiva lancar Utang lancar Rasio Lancar %


2014 Rp.420.316.388.535 Rp.307.608.669.233 1,36
2015 Rp.812.990.646.097 Rp.395.920.006.814 2,05
2016 Rp.949.414.338.057 Rp.320.501.824.392 2,96
2017 Rp.2.319.937.439.019 Rp.1.027.176.513.240 2,2
2018 Rp.1.876.409.299.238 Rp.525.422.150.049 3,5
Sumber :

Rasio Lancar
4

3.5

2.5
Axis Title

2
Rasio Lancar
1.5

0.5

0
2014 2015 2016 2017 2018
Rasio Quick

Tahun Aktiva lancar Persediaan Utang lancar Rasio Quick %


2014 Rp.420.316.388.535 Rp.40.795.755.774 Rp.307.608.669.233 1,23
2015 Rp.812.990.646.097 Rp.43.169.425.832 Rp.395.920.006.814 1,9
2016 Rp.2.319.937.439.019 Rp.50.264.253.248 Rp.1.027.176.531.240 2,2
2017 Rp.2.319.937.439.019 Rp.50.264.253.248 Rp.1.027.176.531.240 2,3
2018 Rp.1.876.409.299.238 Rp.65.127.753.601 Rp.525.422.150.049 1,8
Sumber :

Rasio Quick
2.5

1.5

Rasio Quick
1

0.5

0
2014 2015 2016 2017 2018

3.2. Rasio Aktivitas

Perputaran Piutang

Tahun Penjualan Piutang Perputaran Piutang %


2014 Rp.1.880.262.901.697 Rp.213.406.935.097 8,8
2015 Rp.2.174.501.712.899 Rp.250.544.417.433 8,6
2016 Rp.2.521.920.968.213 Rp.283.953.532.213 8,8
2017 Rp.2.291.100.179.560 Rp.337.950.521.397 7,3
2018 Rp.2.766.545.886.684 Rp.203.406.935.093 13,6
Sumber :

Perputaran Piutang
16

14

12

10

8
Perputaran Piutang
6

0
2014 2015 2016 2017 2018

Rata- rata umur Piutang

Tahun Hari (365) Piutang Perputaran Piutang %


2014 365 8,8 41
2015 365 8,6 42
2016 365 8,8 41
2017 365 7,3 50
2018 365 13,6 27
Sumber :
Rata-rata Piutang
60

50

40

30
Rata-rata Piutang

20

10

0
2014 2015 2016 2017 2018

Perputaran Persediaan

Tahun HPP Persediaan Perputaran Persediaan %


2014 Rp.978.850.415.303 Rp.40.795.755.774 23,9
2015 Rp.1.019.511.433.830 Rp.43.169.425.832 23,6
2016 Rp.1.220.832.597.005 Rp.50.746.886.585 24
2017 Rp.1.183.169.352.508 Rp.50.264.253.248 23,5
2018 Rp.1.274.213.107.219 Rp.65.127.735.601 29,5
Sumber :
Perputaran Persediaan
35

30

25

20

Perputaran Persediaan
15

10

0
2014 2015 2016 2017 2018

Rata-rata Umur Persediaan

Tahun Hari (365) Perputaran Persediaan Rata-rata Umur Persediaan %


2014 365 23,9 15
2015 365 23,6 15
2016 365 24 15
2017 365 23,5 15
2018 365 29,5 18
Sumber :
Rata-rata Umur Persediaan
18.5
18
17.5
17
16.5
16
Rata-rata Umur Persediaan
15.5
15
14.5
14
13.5
2014 2015 2016 2017 2018

Perputaran Aktiva Tetap

Tahun Penjualan Aktiva tetap Perputaran Aktiva Tetap %


2014 Rp.1.880.262.901.697 Rp.1.772.577.887.681 1,09
2015 Rp.2.174.501.712.899 Rp.1.893.332.990.937 1,1
2016 Rp.2.521.920.968.213 Rp.1.970.226.520.661 1,2
2017 Rp.2.491.100.179.560 Rp.2.239.636.270.392 1,1
2018 Rp.2.766.545.866.684 Rp.2.517.401.018.645 1,1
Sumber :
Perputaran Aktiva Tetap
1.22
1.2
1.18
1.16
1.14
1.12
Perputaran Aktiva Tetap
1.1
1.08
1.06
1.04
1.02
2014 2015 2016 2017 2018

Perputaran Total Aktiva

Tahun Penjualan Total Aktiva Tetap Perputaran Total Aktiva %


2014 Rp.1.880.262.901.697 Rp.2.142.894.276.216 0.87
2015 Rp.2.174.501.712.899 Rp.2.706.323.637.034 0.80
2016 Rp.2.521.920.968.213 Rp.2.919.640.858.718 0.86
2017 Rp.2.491.100.179.560 Rp.4.559.573.709.411 0,54
2018 Rp.2.766.545.866.684 Rp.4.393.810.380.883 0,62
Sumber :
Perputaran Total Aktiva
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Perputaran Total Aktiva
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2014 2015 2016 2017 2018

3.3. Rasio Solvabilitas

Rasio Total Utang terhadap Total Aset

Tahun Total Utang Total Aset Rasio Total Utang terhadap Total %
Aset
2014 Rp.1.182.771.921.472 Rp.2.142.894.276.2.16 0,55 55%
2015 Rp.1.517.788.685.162 Rp.2.706.323.637.034 0,56 56%
2016 Rp.1.476.889.086.692 Rp.2.919.640.858.718 0,50 50%
2017 Rp.1.739.467.992.982 Rp.4.559.573.709.422 0,38 38%
2018 Rp.1.476.909.260.772 Rp.4.393.810.380.883 0,33 33%
Sumber :
Rasio total Utang Terhadap Total Aset
0.6

0.5

0.4

0.3 Rasio total Utang Terhadap


Total Aset
0.2

0.1

0
2014 2015 2016 2017 2018

TIE

Tahun EBIT Bunga TIE %


2014 Rp.698.628.692.557 Rp.70.379.244.005 4,2
2015 Rp.453.658.490.001 Rp.340.000.000.000 1,3
2016 Rp.443.044.977.388 Rp.91.584.597.497 4,8
2017 Rp.257.164.701.194 Rp.28.107.278.470 9,1
2018 Rp.194.414.713.941 Rp.73.883.003.706 2,6
Sumber :
TIE
10
9
8
7
6
5
TIE
4
3
2
1
0
2014 2015 2016 2017 2018

Fixed Charge Covverange

Tahun EBIT Biaya sewa Bunga Fixed Charge %


Covverange
2014 Rp.698.628.692.557 Rp. Rp.70.379.244.005 3,7
2015 Rp.453.658.490.001 Rp. Rp.340.000.000.000 1,3
2016 Rp.443.044.977.388 Rp. Rp.91.584.597.497 4,1
2017 Rp.257.164.701.194 Rp. Rp.28.107.278.470 5,8
2018 Rp.194.414.713.941 Rp. Rp.73.883.003.706 2,3
Sumber :
Fixed Charge Covverange
7

Series 1
3

0
2014 2015 2016 2017 2018

3.4. Rasio Profitabilitas

Profit Margin

Tahun Laba Bersih Penjualan Profit Margin %


2014 Rp.188.557.521.074 Rp.1.880.262.901.697 0,10 10%
2015 Rp.270.538.700.440 Rp.2.174.501.712.899 0,12 12%
2016 Rp.297.777.368.831 Rp.2.521.920.968.213 0,11 11%
2017 Rp.135.364.021.139 Rp.2.491.100.179.560 0,05 5%
2018 Rp.127.171.436.363 Rp.2.776.545.866.684 0,04 4%
Sumber :
Profit Margin
0.14

0.12

0.1

0.08

Profit Margin
0.06

0.04

0.02

0
2014 2015 2016 2017 2018

ROA

Tahun Laba Bersih Total Aset ROA %


2014 Rp.188.557.521.074 Rp.2.142.894.276.2.16 0.08 8%
2015 Rp.270.538.700.440 Rp.2.706.323.637.034 0,09 9%
2016 Rp.297.777.368.831 Rp.2.919.640.858.718 0,09 9%
2017 Rp.135.364.021.139 Rp.4.559.573.709.422 0,03 3%
2018 Rp.127.171.436.363 Rp.4.393.810.380.883 0,02 2%
Sumber :
ROA
0.1
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
ROA
0.04
0.03
0.02
0.01
0
2014 2015 2016 2017 2018

ROE

Tahun Laba Bersih Modal Saham ROE %


2014 Rp.188.557.521.074 Rp.960.112.354.744 0,31 31%
2015 Rp.270.538.700.440 Rp.1.188.534.951.872 0,22 22%
2016 Rp.297.777.368.831 Rp.1.442.751.772.026 0,19 19%
2017 Rp.135.364.021.139 Rp.2.820.105.715.429 0,04 4%
2018 Rp.127.171.436.363 Rp.2.916.901.120.111 0,04 4%
Sumber :
ROE
0.35

0.3

0.25

0.2

ROE
0.15

0.1

0.05

0
2014 2015 2016 2017 2018

3.5. Rasio Pasar

Price Earning Rasio

Tahun Harga saham per Earning Per Lembar PER %


Lembar
2014 20 1,72 11,6
2015 20 14,1 1,4
2016 20 13,14 1,5
2017 20 3,8 5,2
2018 20 5,3 3,7
Sumber :
Price Earning Rasio
14

12

10

Price Earning Rasio


6

0
2014 2015 2016 2017 2018

Devident Yield

Tahun Devident per Harga Saham Per Devident Yield %


Lembar Lembar
2014 0,91 20 0,045 4,5
2015 1,62 20 0,081 8,1%
2016 3,1 20 0,15 15%
2017 4,04 20 0,20 20%
2018 2,1 20 0,10 10%
Sumber :
Devident Yield
0.25

0.2

0.15

Devident Yield
0.1

0.05

0
2014 2015 2016 2017 2018

Rasio Pembayaran Deviden

Tahun Devident per Earning Per Lembar Rasio Pembayaran Deviden %


Lembar
2014 0,91 1,7 0,53 53%
2015 1,62 14,1 0,11 11%
2016 3,1 14,14 0,23 23%
2017 4,0 3,8 1.0 100%
2018 2,1 5,3 0,4 40%
Sumber :
Rasio Pembayaran Deviden
1.2

0.8

0.6
Rasio Pembayaran Deviden

0.4

0.2

0
2014 2015 2016 2017 2018
BAB IV

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai