Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas resume materi dengan judul ” Mengembangkan Strategi dan Rencana
Pemasaran”.
Dalam penyusunannya. Dengan keseriusan penulis dalam mengerjakan tugas ini, serta sumber
referensi yang jelas dan teruji, yaitu buku manajemen pemasaran yang di tulis oleh Drs. Danang
Sunyoto, S.H., S.E., M.M. di harapkan materi yang ada dalam tugas ini dapat berguna untuk
menambah pemahaman kita semua tentang strategi dan rencana pemasaran yang baik dan tepat
bagi sebuah perusahaan sehingga perusahaan bisa memaksimalkan penjualanya, dan memuaskan
para pelanggan dengan pelayanan yang baik.
Meskipun penulis berharap isi dari tugas ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata penulis berharap agar materi yang ada dalam tugas ini bermanfaat bagi semua pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANAPEMASARAN
2.1 Pemasaran dan Nilai Pelanggan
2.1.1 Proses Penghantaran Nilai
2.1.2 Rantai Nilai
2.1.3 Kompetensi Inti
2.1.4 Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan
2.1.5 Peran Sentral Perencanaan Strategis
2.2 Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi
2.2.1 Organisasi dan budaya Organisasi
2.3 Perencanaan Strategis Unit Bisnis
2.3.1 Misi Bisnis
2.3.2 Analisis SWOT
2.3.3 Formulasi Tujuan
2.3.4 Formulasi Strategis
2.3.5 Formulasi dan Implemetasi Program
2.3.6 Umpan Balik dan Kendali
2.4 Perencanaan Produk: Sifat dan Isi Rencana Pemasaran
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
3.3 Daftar Pusaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran adalah suatu proses social yang mana individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan
nilai dengan individudan kelompok lainnya. Pemasaran juga dikatakan merupakan ujung
tombak dari suatu kegiatan bisnis dalam rangka menjual produk kepada konsumen industry
maupun konsumen akhir. Berapapun produk yang dihasilkan, kualitas produk yang dipakai,
strategi harga yang ditetapkan, dan seefisien pembiayaan proses produksi, tanpa kegiatan
pemasaran yang baik dan tepat, hanya akan menumpuk produk di gudang. Dimana
penyimpanan produk di gudang juga membutuhkan biaya pemeliharaanyang tidak sedikit.
Banyak aspek yang harus benar-benar dipehitungkan dalam hal ini.

Jadi, pemasaran yang baik dan berhasil harus melalui konsep pemasaran yang bak pula, yaitu
adanya perencanaan, pelaksanaan, pengarahan, dan pengendalian. Semua kegiatan pemasaran
disusun secara sistematik dan secara jelas apa yang menjadi tujuan utama dari kegiatan
pemasaran tersebut, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah ini:
1. Bagaimana pemasaran mempengaruhi nilai pelanggan?
2. Bagaimana perencanaan strategis dilaksanakan pada tingkat organisasi
yang bebada?
3. Apa cakupan rencana pemasaran?

BAB II
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN
RENCANAPEMASARAN
Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang
mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Pengembangan strategi yang
benar sepanjang waktu memerlukan disiplin dan fleksibilitas.

2.1 Pemasaran dan Nilai Pelanggan


Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti dari pemasaran. Sasaran dari
setiap bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba.

2.1.1 Proses Penghantaran Nilai


Pemasaran tradisional memandang bahwa perusahaan membuat sesuatu dan kemudian
menjualnya. Pandangan proses bisnis baru menempatkan pemasaran pada awal
perencanaan. Sekarang perusahaan melihat diri mereka sebagai bagian dari proses
penghantaran nilai.
Urutan penciptaan dan penghantaran nilai di bagi dalam tiga fase:
 Memilih nilai
 Menyediakan nilai
 Mengomunikasikan nilai

2.1.2 Rantai Nilai

Rantai nilai di gunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak
nilai pelanggan. Setiap perusahaan merupakan sintetis dari beberapa kegiatan yang
dilaksanakan untukmerancang, memproduksi, memasarkan, menghantarkan dan mendukung
produknya.
Rantai nilai memiliki lima kegiatan primer, yaitu:
1. Memasukan bahan dalam bisnis
2. Mengubah bahan menjadi produk akhir
3. Mengirim produk akhir
4.Memasarkan produk
5. Memberikan layanan produk

2.1.3 Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah keunggulan suatu produk yang tidak di miliki oleh produk lainya.
Kompetensi inti memiliki tiga karakteristik:
1. Kompetensi inti merupakan sumber keunggulan kompetitif, karena
memberikan sumbangan besar pada manfaat anggapan pelanggan
2.Kompetensi inti dapat di terapkan dalam berbagai pasar
3. Kompetensi inti sulit di tiru pesaing

2.1.4 Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan

Orientasi pemasaran holistik mencakup tiga hal pokok dalam menciptakan kepuasan
pelanggan:
1. Eksplorasi Nilai
Menemukan peluang nilai baru adalah masalah memahami hubungan antara tiga ruang:
 Ruang kognitif pelanggan
 Ruang kompetensi perusahaan, dan
 Ruang sumberdaya Kalobator
2. Penciptaan Nilai
Keahlian menciptakan nilai bagi pemasar meliputi pengidentifikasian manfaat pelanggan baru
dari pandangan pelanggan.
3. Penghantaran Nilai
Penghantaran nilai berarti melakukan investasi penting dalam infrastruktur dan kemampuan.

2.1.5 Peran Sentral Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis berperan aktif dalam menunjang kelancaram usaha suatu perusahaan.
Tiga bidang utama yang menjadi prioritas dalam perencanaan strategis:
1. Mengelola bisnis perusahaan sebagai portofolio investasi
2. Menilai kekuatan setiap bisnis dengan mempertimbangkan tingkat
pertumbuhan pasar dan posisi perusahaan, serta menyesuaikan diri
dengan perusahaan tersebut dan
3. Menentukan strategi
Kebanyakan perusahaan terdiri dari empat tingkat organisasi:
1. Tingkat Korporat
2. Tingkat Divisi
3. Tingkat Unit Bisnis, dan
4. Tingkat Produk

2.2 Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi


Beberapa korporasi memberi banyak kebebasan pada unit bisnis mereka untuk menetapkan
tujuan dan strategi penjualan serta laba mereka sendiri.
Semua kantor korporat melaksanakan empat kegiatan perencanaan:

1. Mendefinisikan Misi Korporat


Sebuah organisasi didirikan untuk mencapai sesuatu: membuat mobil, meminjamkan uang,
menyediakan penginapan dan seterusnya.
Untuk mendefinisikan misinya perusahaan harus menjawab pertanyaan klasik peter drucker:
1. Apa bisnis kita?
2. Siapa pelangganya?
3. Apa nilainya bagi pelanggan?
4. Akan menjadi apa bisnis kita?
5. Bagaimana seharusnya keadaan bisnis kita nanti?

Lima karakteristik utama pernyataan misi yang baik:


1. Memfokuskan diri pada jumlah tujuan yang terbatas
2. Pernyataan misi menekankan kebijakan dan nilai utama
perusahaan.
3. Pernyataan misi mendefinisikan bidang kompetetif utama tempat
perusahaan akan beroprasi
4. Pernyataan misi mengambil pandangan jangka panjang
5. Pernyataan misi pendek, mudah di ingat dan mempunyai arti

2. Menentukan Unit Bisnis Strategis


Perusahaan sering mendefinisikan bisnis mereka berdasarkan produk. Tetapi profesor
pemasaran terkenal harvard, Ted Leviit, berpendapat bahwa definisi pasar dari sebuah bisnis
lebih unggul dari definisi produk. Dengan kata lain, perusahaan harus melihat bisnis mereka
sebagai proses memuaskan pelanggan, dan bukan proses menghasilkan barang.
Sebuah perusahaan bisnis dapat mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi:
1. Kelompok pelanggan
2. Kebutuhan pelanggan, dan
3.Teknologi
Tujuan mengidentifikasi unit bisnis strategis perusahaan adalah mengembangkan strategi
terpisah dan menentukan pendanaan yang tepat.

3. Menentukan Sumber Daya Bagi Setiap SBU


Setelah mendefinisikan SBU, manajemen harus memutuskan bagaimana cara
mengalokasiakan sumber daya korporat pada setiap SBU. Matriks GE/McKinsey
mengklasifikasikan setiap SBU menurut perluasan keunggulan kompetitifnya dan daya tarik
industrinya. Model lain, Matriks pangsa pertumbuhan BCG, menggunakan pangsa pasar relatif
dan tingkat pertumbuhan pasar tahunan sebagai kriteria mengambil keputusan investasi.

4. Menilai Peluang Pertumbuhan


Menilai peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru, penyusutan, dan
menghilangkan bisnis lama. Jika ada kesenjangan antara penjualan yang diinginkan di masa
depan dengan penjualan yang diproyeksikan, manajemen korporat harus mengembangkan atau
mengakuisisi bisnis baru untuk mengisinya.
Cara perusahaan mengisi kesenjangan perencanaan strategis:

 Pertumbuhan Intensif
Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat adalah meninjau peluang
meningkatkan bisnis yang ada. Pertama-tama perusahaan harus mempertimbangkan apakah
perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak pangsa pasar dengan produk lama mereka yang ada
di pasar saat ini, menggunakan strategi penetrasi pasar. Perusahaan membahas apakah mereka
dapat mengembangkan pasar baru bagi produk lamanya, dalam strategi pengembangan pasar.
Lalu perusahaan meninjau apakah perusahaan dapat mengembangkan produk baru yang
disukai oleh pasarnya dengan strategi pengembangan produk. Lalu perusahaan
mengembangkan produk baru di pasar dalam strategi diversifikasi.

 Pertumbuhan Integratif
Sebuah bisnis dapat meningkatkan penjualan dan laba melalui integrasi ke belakang, ke depan,
dan horisontal di dalam industrinya. Sebagai contoh, raksasa obat-obatan, Merck, tidak sekedar
mengembangkan dan menjual obat-obatan yang etis dan memerlukan resep dokter. Merck
membeli Medco, distributor farmasi lewat pesana surat, membentuk joint venture dengan Du
Pont untuk mengadakan lebih banyak riset dasar, dan memulai joint venture lain dengan
Johnson & johnson untuk memasukan produk mereka ke pasar bebas. Perusahaan media
meraup manfaat yang besar dari pertumbuhan integratif.

 Pertumbuhan Diversifikasi
Pertumbuhan ini masuk akal ketika ada peluang baik di luar bisnis yang ada. Ada beberapa tipe
diversifikasi yang mungkin bagi Musicale. Pertama, perusahaan dapat memilih strategi
konsentris dan mencari produk baru yang memiliki sinergi teknologi atau pemasaran dengan
lini produk yang ada. Kedua, perusahaan dapat menggunakan strategi horisontal untuk mencari
produk-produk yang dapat menarik minat pelanggan yang ada, bahkan jika produk-produk itu
tidak berhubungan secara teknologi dengan lini produk yang ada.

 Menyusutkan dan Mendivestasikan Bisnis Lama


Bisnis yang lemah memerlukan jumlah perhatian manajerial dalam porsi besar. Perusahaan
harus secara seksama mengurangi, memanen, atau mendivestasikan bisnis lama yang sudah
lamban untuk melepaskan sumberdaya yang diperlukan agar dapat digunakan dan mengurangi
biaya.

2.2.1 Organisasi dan budaya Organisasi

Organisasi perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya korporatnya, yang semuanya
dapat tidak berfungsi dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat. Budaya adalah
DNA perusahaan, dari atas ke bawah. Kadang- kadang buadaya korporat berkembang secara
organik dan disalurkan secara langsung dari kepribadian dan kebiasaab CEO kepada karyawan
perusahaan.

 Inovasi Pemasaran
Inovasi dalam pemasaran adalah hal yang sangat penting. Pandangan tradisonal menyatakan
bahwa manajemen senior harus memberikan strategi dan menyerahkannya ke bawahannya.
Manajemen senior harus mengidentifikasi dan mendorong ide-ide segar dari tiga kelompok
yang cenderung tidak ditampilkan dalam pembentukan strategi. Jump Associates, sebuah
perusahaan strategi inovatif, menawarkan lima strategi kunci untuk mengelola perubahan
dalam perusahaan
 Menghindari judul inovasi
Memilih satu nama untuk tim inovasi yang tidak akan mengesampikan rekan kerja.
 Menggunakan sistem pertemanan
Menemukan kolaborator dengan pemikiran yang sama di dalam organisasi
 Segera menentukan ukuran
Menentukan sejumlah kriteria pendanaan, pengujian, dan kinerja yang berbeda untuk inovasi
tambahan, eksperimental, dan yang berpotensi mengganggu.
 Membidik sasaran mudah terlebih dahulu
Dimulai dengan ide-ide yang mudah diimplementasikan. Hal ini akan berhasil
mendemostrasikan apa saja yang dapat dilakukan sebelum dengan cepat beralih ke inisiatif
yang lebih besar.
 Mendapatkan data untuk mendukung insting anda
Gunakan pengujian untuk mendapatkan masukan dan memperbaiki ide.

2.3 Perencanaan Strategis Unit Bisnis


2.3.1 Misi Bisnis

Setiap unit bisnis harus mendefinisikan misi spesifiknya di dalam misi perusahaan yang lebih
luas.

2.3.2 Analisis SWOT

Keseluruhan evalusai tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan anacaman perusahaan


disebut analisis SWOT.

 Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)


Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan
mikro yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba.
Peluang pemasaran adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, dimana perusahaan
mempunyai probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan.
Ancaman lingkungan adalah tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang
tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba akibat tidak adanya
tindakan pemasaran defensif.

 Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)


Kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang
tersebut adalah dua hal yang berbeda. Bisnis dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
mereka sendiri dengan menggunakan formulir seperti yang diperlihatkan dalam catatan
pemasran. Kadang-kadang bisnis berjalan buruk bukan karena orang-orang tidak mempunyai
kekuatan yang diperlukan, tetapi karena mereka tidak bekerja sama sebagai satu tim.

2.3.3 Formulasi Tujuan


Setelah perusahaan melakukan analisi SWOT, perusahaan dapat terus mengembangkan tujuan
khusus untuk periode perencanaan. Sebagian unit bisnis mengejar bauran sasaran, termasuk
profitabilitas, pertumbuhan penjualan, peningkatan pasngsa pasar, kandungan risiko, inovasi,
dan reputasi.
Agar sistem MBO berhasil, tujuan unit harus memnuhi empat kriteria
1. Tujuan harus diatur berurutan, mulai dari yang paling penting
sampai paling tidak penting.
2. Sebisa mungkin, tujuan harus bersifat kuantitatif
3. Tujuan harus realistis
4. Tujuan harus konsisten
Trade off penting lainnya meliputi laba jangka pendek versus pertumbuhan jangka panjang,
penetrasi mendalam dari pasar yang sudah ada versus pengembangan pasar baru, tujuan laba
versus tujuan nirlaba, dan pertumbuhan tinggi versus risiko rendah.

2.3.4 Formulasi Strategis

Strategi adalah rencana permainan untuk sampai kesana. Setiap bisnis harus merancang sebuah
strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran serat strategi teknologi
dan strategi pengadaan yang kompatibel.
 Strategi Generik Porter
 Kepemimpinan biaya secara keseluruhan
Perusahaan yang mengejar strategi ini bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan
distribusi terendah sehingga mereka dapat menetapkan harga yang lebih murah dibandingkan
pesaing mereka dan memenangkan pangsa pasar yang besar.
 Diferensiasi
Bisnis yang berkonsentrasi pada kinerja unggul yang dicapai dengan cara unik dalam wilayah
manfaat pelanggan penting yang dihargai oleh sebagian besar pasar.
 Fokus
Bisnis berfokus pada satu atau lebih segmen pasar yang lebih sempit.
Menurut Porter, perusahaan yang mengejar strategi yang sama dan diarahkan ke pasar sasaran
yang sama membentuk kelompok strategis.

 Aliansi Strategis
Banyak aliansi strategis yang bernetuk aliansi pemasaran. Aliansi strategis ini dibagi menjadi
empat kategori utama,
 Aliansi produk atau jasa
Sebuah perusahaan melisensikan perusahaan lainnya untuk memproduksi produknya, atau dua
perusahaan bekerjasama memasarkan produk pendamping atau produk baru.
 Aliansi Promosial
Sebuah perusahaan sepakat untuk menjalankan promosi bagi produk atau jasa perusahaan lain.
 Aliansi Logistik
Sebuah perusahaan menawarkan layanan logistik untuk produk perusahaan lain.
 Kolaborasi penetapan harga
Satu atau lebih perusahaan bergabung dalam kolaborasi penetapan harga khusus.
Perusahaan harus memberikan pemikiran kreatif untuk menemukan mitra yang dapat
melengkapi kekuatan mereka dan menutup kelemahan mereka.

2.3.5 Formulasi dan Implemetasi Program

Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk mempertahankan kepemimpinan tekhnologinya,


perusahaan itu harus merencanakan program untuk memperkuat departemen R&D-nya,
mengumpulkan intelejen tekhnologi, mengembangkan produk canggi, melatih wiraniaga
tekhnik dan mengembangkan iklan untuk mengkomunikasikan kepemimpinan tekhnolginya.
Setelah perusahaan memformulasikan program pemasaran, orang-orang pemasaran harus
memperkirakan biayanya. Apakah keikutsertaan di pameran dagang tertentu layak dilakukan?
Apakah kontes penjualan tertentu akan mendapatkan imbalan yang pantas dan lain-lain.

2.3.6 Umpan Balik dan Kendali

Setelah Organisasi gagal merepons perubahan lingkungan, organisasi akan semakin sulit
menangkap kembali posisi nya yang hilang. Organisasi terutama organisasi besar dapat
mengalami inersia. Sulit merubah satu bagian tanpa merubah bagian lain. Tapi organisasi dapat
di ubah melalui kepemimpinan yang kuat, dan sebaiknya hal itu di lakukan sebelum krisis.
Kuci kesehatan suatu organisasi adalah kemauan utuk mempelajari perubahan lingkungan dan
menerapkan tujuan dan prilaku baru.

2.4 Perencanaan Produk: Sifat dan Isi Rencana Pemasaran


Rencana Pemasaran adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah di pelajari
pemasaran tentang pasar dan mengindikasi bagaimana perusahaan berencana menjangkau
tujuan pemasarannya. Kini rencana pemasaran semakin berorientasi pada pelanggan dan
pesaing, mempunyai alasan yang lebih baik, dan lebih realistis dari masa lalu.
Sebagian besar rencana pemasaran yang memiliki durasi satu tahun tertuang dalam 5 sampai
50 halaman. Kegagalan rencana pemasaran saat ini yang paling sering dinyatakan menurut
eksklusif pemasaran, disebabkan oleh kurangnya realism, tidak adanya analisis yang cukup
kompetitif, dan fokusnya yang hanya jangka pendek.
Isi rencana pemasaran:
 Rangukuman eksekutif dan daftar isi
Rencana pemasaran harus di buka dengan rangkuman singkat tujuan utama dan rekomendasi
menejemen senior. Daftar isi mengarisbawahi sisa rencana tersebut serta semua perisip
pendukung dan rincian operasional.

 Analisis situasi
Menampilkan data latar brlakang yang relevan tentang penjualan, biaya, pasar, pesaing, dan
berbagai kekuatan dalam lingkungan makro. Analisis meliputi analisis kapabilitas perusahaan,
analisis Customer meliputi market forecast, segmentasi, informasi tentang perilaku pelanggan
dan analisa kebutuhan pasar. Sedangkan analisis persaingan menyangkut kegiatan pesaing.

 Strategi pemasaran
Di sini manager produk mendefinisikan misi, tujuan pemasaran dan keuangan, serta kelompok
dan kebutuhan yang ingin di puaskan oleh penawaran pasar. dilakukan dengan memuat tujuan
berupa angka-angka seperti target yang ingin dicapai, pertumbuhan, market share dan lain-lain.
Strategi ini sering dimuat dalam istilah STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning).
Strategi pemasaran sering juga diwujudkan dengan taktik pemasaran yang meliputi 4P yaitu
(Product, Price, Place dan Promotion).

 Proyeksi keuangan
Meliputi peramalan penjualan, pengeluaran, dan analisis titik impas (BEP).

 Kendali implementasi
Bagian ini mengarisbawahi kendali untuk mengamati dan menyesuaikan implementasi
rencana. Umumnya , bagian inni menyebutkan tujuan dan anggaran setiap bulan atau kuartal,
jadi managemen dapat meninjau hasil setiap periode dan mengambil tindakan korektif yang di
perlukan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa agar perusahaan
bisa memaksinalkan penjualan atau pemasaran dan sekaligus dapat memenangkan
sebuah persaingan dalam suatu bisni, terlebih dahulu manajemen pemasaran harus
mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa
yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut. Selain itu perusahaan juga di
anjurkan untuk membuat sebuah rencana pemasaran dalam mendistribusikan produknya
kepada konsumen, hal ini bertujuan agar produk yang di hasilkan bisa terjual sebanyak-
banyaknya, dan konsumen bisa terlayani dengan baik dan memuaskan, karena itulah tujuan
dari strategi pemasaran.

3.2 Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran dan rencana
pemasaran sangat penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang
professional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran
anda sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas
yang tinggi.

3.3 Daftar Pusaka


Buku dasar-dasar manajemen pemasaran Drs. Danang sunyoto, S.H., S.E., M.M

Anda mungkin juga menyukai