Anda di halaman 1dari 20

Praktikum

Karakteristik Laboratorium
Teknik
Transistor Dan Elektronika &
Elektronika
Penguatan Bipolar Instrumentasi
EB-4021

MODUL IV
KARAKTERISTIK TRANSISTOR DAN PENGUATAN BIPOLAR

PERCOBAAN 1
Pengukuran Input Transistor
PERCOBAAN 2
Pengukuran Output Transistor
PERCOBAAN 3
Pengukuran Faktor Penguatan (b & c)
PERCOBAAN 4
Penguatan Dan Garis Beban Pada Transistor Bipolar

Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi
Manado – 2019
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Lembar Penilaian dan Pengesahan

Nama Asisten : Nikko Najoan


NRI Asisten : 15021103043
NamaPraktikan : Maulana Fajar
NRIPraktikan : 17021103003
Modul IV : Karakteristik Transistor Dan Penguatan Bipolar
Hari / Tanggal : Kamis / 11 April 2019
Jam : 15.30 - selesai

Penilaian Nilai Keterangan


1. Pre-Test
2. Praktikum
3. Laporan
4. Quiz
5. Rata-Rata Nilai
6. Sikap
Nilai Akhir

Manado, 2019
Asisten

________________________
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab I
Tujuan
Tujuan
1. Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan
ohmmeter.
2. Mengetahui dan mampu menggambarkan karakteristik transistor
bipolar.
3. Dapat menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.
4. Mempelajari karakteristik input dan output suatu transistor bipolar.
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab II
Dasar Teori
Dasar Teori
Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif. Transistor dapat
berfungsi sebagai penguat arus maupun tegangan. Di bawah ini adalah symbol
transistor NPN dan PNP.
C C

B B

E E

NPN PNP

G a m b a r 1 .1 . S im b o l T r a n s is to r N P N d a n P N P

 Alpha DC

Perbandingan arus kolektro dengan arus emitter hamper sama, alpha DC


sebagai definisi perbandingan kedua arus tersebut.

αDC=IC / IE ≈ 1

 Beta DC

Arus kolektro telah dihubungkan dengan arus emitter dengan menggunakan


α DC. Juga menghubungkan arus kolektor dengan arus basis dengan
mendefeinisikan beta DC transistor.

βDC = IC / IB

 Hubungan antara αDC dan βDC


Hukum kirchoff menyatakan
IE = IC + IB
Dengan aljabar maka dapat disusun menjadi :
βDC = αDC / (1-αDC)
Transistor memiliki tiga buah kaki, yaitu base, kolektor dan emitter. Ketiga
kaki tersebut dapat ditentukan menggunakan ohmmeter.
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Mencari Kaki Base


1. Atur multimeter pada pengukuran ohmmeter x100.
2. Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini.

- +

3
1 2

G a m b a r 1 .2 . C a ra m e n e n tu k a n k a k i b a s is tra n s is to r

3. Perhatikan penunjukan pergerakan jarum. Apabila jarum bergerak ke kanan


dengan posisi probe yang satu tetap pada kaki 3 dan probe lainnya pada kaki
1 atau kaki 2 berarti kaki 3 adalah base transistor. Jika probe positif yang
berada pada kaki 3 berarti transistor tersbut berjenis PNP, sebaliknya jika
probe negative berada pada kaki 3 berarti transistor tersebut berjenis NPN.

Mencari kaki kolektor dan emitter


1. Misal: Transistor berjenis NPN.
2. Lakukan pengukuran seperti gambar.
3. Perhatikan penunjukan jarum, apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki
1 (pada probe positif) adalah emitter dan kaki 2 (pada posisi probe negatif)
adalah kolektor. Atau jika dipasang kebalikannya (probe positif pada kaki
2).
Kurva Kolektor
 Sekarang sudah diketahui konsep arus base dan arus kolektor.
 Satu hal lain yang menarik adalah bagaimana hubungan antara arus base IB,
arus kolektor IC dan tegangan kolektor-emiter VCE.
 Dengan mengunakan rangkaian tegangan VBB dan VCCdapat diatur untuk
memperoleh plot garis-garis kurvakolektor.
 Pada gambar berikut telah diplot beberapa kurva kolektor arus IC terhadap
VCE dimana arus IB dibuat konstan.
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Dari kurva ini terlihat ada beberapa region yangmenunjukkan daerah kerja
transistor. Pertama adalah daerah saturasi, lalu daerah cut-off, kemudian daerah
aktif dan seterusnya daerah breakdown
>> Daerah Aktif
 Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, dimana arus
IC konstans terhadap berapapun nilai VCE.
 Dari kurva ini diperlihatkan bahwa arus IC hanya tergantung dari besar
arus IB.
 Daerah kerja ini biasa juga disebut daerah linear (linear region)
 Jika hukum Kirchhoff mengenai tegangan dan arus diterapkan pada loop
kolektor (rangkaian CE), maka dapat diperoleh hubungan: VCE = VCC –
ICRC
 Dapat dihitung dissipasi daya transistor adalah : PD = VCE.IC
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab III
Alat-alat Percobaan
Alat-alat Pecobaan

1. Multimeter
2. Kabel Penghubung
3. Resistor (100Ω ; 1kΩ ; 10kΩ ; 47kΩ)
4. Kapasitor ( 47uF)
5. Trimpot dan Potensiometer (Trimpot 1kΩ)
6. Saklar
7. Transistor (BC 550 ; BD 137)
8. Leptop
9. Breadboard
10. Sumber Tegangan AC (Function Generator)
11. Sound Card Osciloscope
12. Penghubung Sound Card Oscilloscope
13. Power Supply Tegangan DC
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab IV
Rangkaian Percobaan
Rangkaian Percobaan
1. Rangkaian Pengukuran Input Transistor

2. Rangkaian Pengukuran Output Transistor

3. Rangkaian Pengukuran Faktor Penguatan (b & c)


Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

4. Rangkaian Penguatan Dan Garis Beban Pada Transistor Bipolar


Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab V
Prosedur Percobaan
Prosedur Percobaan
A. Karakteristik Input Transistor
1. Rakitlah rangkaian seperti gambar
2. Pada 𝑅1 = 100 Ω dan pada 𝑅2 = 1kΩ serta sumber tegangan 7 volt.
3. Atur tegangan pada basis dan emiter sebesar 0,2 hinga 2 volt pada
potensiometer sehingga mendapatkan 10 data pengamatan.
4. Ukur 𝑉𝐵𝑒 dan 𝐼𝐵 dengan mengguakan multimeter pada setiap
perubahan tegangan.
5. Cantumkan dalam table hasil data pengamatan.
B. Karakteristik Output Transistor
1. Rakitlah rangkaian seperti pada gambar sumber tegangan 7 volt.
2. Atur tegangan pada kolektor dan emiter sebesar 0,2 hinga 2 volt pada
potensiometer sehingga mendapatkan 10 data pengamatan.
3. Ukur 𝑉𝐶𝑒 dan 𝐼𝐶 dengan menggunakan multimeter pada setiap
perubahan tegangan.
4. Cantumkan dalam table hasil data pengamatan.
C. Pengukuran Faktor Penguatan Transistor (b & c)
1. Rakitlah rangkaian seperti pada gambar dengan sumber tegangan 7
volt.
2. Atur tegangan pada potensiometer sebesar 0,2 hinga 2 volt sehingga
mendapatkan 10 data pengamatan.
3. Ukur 𝐼𝐵 dan 𝐼𝐶 dengan menggunakan multimeter pada setiap
perubahan tegangan.
4. Cantumkan dalam table hasil data pengamatan.
D. Penguatan Dan Garis Beban Pada Transistor Bipolar.
1. Rakitlah rangkaian seperti pada gambar dan pada Kapasitor 𝑉𝐼𝑛
diganti dengan Resistor 10kΩ.
2. Pada 𝑅1 = 10kΩ dan 𝑅2 = 10kΩ serta pada 𝑅𝑐 dengan trimpot 1kΩ.
3. Atur tegangan sesuai dengan kebutuhan dengan sumber dari Fanction
Generator.
4. Kemudian hubungkan dengan osilloscope.
5. Atur frekuensi dan amplitudo sesuai dengan yang dibutuhkan
6. Ukur tegangan pada titik 𝑉1, 𝑉2, 𝑉3, serta catat nilai 𝑅𝑐 dan 𝑅3 pada
rangkaian
7. Cantumkan dalam table hasil data pengamatan.
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab VI
Laporan Sementara
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab VI
Data Pengamatan
Data Pengamatan

1. Karakteristik Input Transistor


VS IB VBE
213,715 pA 203,636 mV
44,32 nA 502,723 mV
7 VOLT 2,518 mA 1,001 V
21,738 mA 1,508 V
49,279 mA 1,884 V

2. Karakteristik Output Transistor


VS VBE IB IC
203,636 mV 11,102 pA 88,818pA
7 VOLT 509,087 mV 53,18 nA 6,934mA
910,441 mV 59,985 mA 14,087mA

3. Faktor Penguatan Transistor

VS VB IB IC
200,248 mV 32,615 mA 188,635 mA
518,091 mV 30,466 mA 180,588 mA
7 VOLT 1,001 V 27,106 mA 209,862 mA
1,595 V 22,962 mA 299,953 mA
2,046 V 19,083 mA 371,014 mA

4. Penguatan Dan Garis Beban Pada Transistor Bipolar


V1 (Vp – p) V2 (Vp – p ) V3 (Vp – p) Ф( ̊ ) V’(Vp – p) RL’(KΩ)
19.7 V 17.1 V 28.2 V - - -
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab VII
Analisa Data
Analisa Data
 Pengukuran Input Transistor

Rumus :
R = 𝑉𝐵𝐸 / 𝐼𝐵

1. R = 0,23636 V / 2,1375 x 10−10 A = 1,10 x 10−11Ω

2. R = 0,502723 V / 4,432 x 10−8 A = 1,34302 x 10−9Ω

3. R = 1,001 V / 0,002518 A = 397,537Ω

4. R = 1,508 V / 0,021738 A = 69,371Ω

5. R = 1,884 V / 0,049279 A = 38,231Ω

 Pengukuran Output Transistor

Rumus :
R = 𝑉𝐵𝐸 / 𝐼𝐶

1. R = 0,203636 V / 8,8818 x 10−11 A = 2,2927 x 10−13Ω

2. R = 0,509087 V / 0,006934 A = 73,323Ω

3. R = 0,910441 V / 0,014087 A = 64,629Ω

 Pengukuran Faktor Penguat ( B & C)

Rumus :
𝐵𝐷𝐶 = 𝐼𝐵 / 𝐼𝐶

1. 𝐵𝐷𝐶 = 32,615 x 10−3 A / 188,635 x 10−3 A = 0,172900A

2. 𝐵𝐷𝐶 = 0,030466 A / 0,180588 A = 0,252645A


Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

3. 𝐵𝐷𝐶 = 0,027106 A / 0,209862A = 0,129161 A

4. 𝐵𝐷𝐶 = 0,022962 A / 0,299953 A = 0,076551A

5. 𝐵𝐷𝐶 = 0,019083 A / 0,371014 A = 0,051434 A

 Penguatan Dan Garis Beban Pada Transistor Bipolar

Rumus:
𝐴𝑉 = 𝑉2/ 𝑉1

1. 𝐴𝑉 = 17.1 V/ 19.7 V = 0,868 V


Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Bab VIII
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan dan Saran
VIII.1 Kesimpulan
Transistor alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat ,sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching),stabilisasi tegangan ,modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran
listrik,dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya ,memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
VIII.2 Saran

Saran Untuk Lab : Melengkapi alat dan komponen agar lancer selama
melaksanakan praktikum

Saran Untuk Asisten : Lebih fokus lagi dalam memberi materi praktikum
kepada praktikan

Saran Untuk Teman :


1. Sakti : Rajin – rajin dalam Praktikum
2. Sri Reuni : Lebih semangat dalam melaksanakan
praktikum
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Daftar Pustaka
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Lampiran

1. Penguat Input Transistor 3

5
1

6
2 4

3 4
2. Penguat Output Transistor

5
1

4
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

3. Penguatan Transistor (B & C )

5
2 4

3
6

4. Penguatan Dan GAris Beban Pada Transistor Bipolar

8 3 3 9

4 3
2 9
5
Praktikum Teknik Elektronika | EB-4021

Keterangan
1. DC Power
2. Ground
3. Resistor
4. Potensiometer
5. Transistor
6. Multimeter
7. AC Power
8. Osiloskop
9. Kapasitor

Anda mungkin juga menyukai