Stratigrafi Sumatera Selatan
Stratigrafi Sumatera Selatan
Cekungan Sumatera Selatan merupakan salah satu bagian dari Cekungan Sumatera
Timur. Cekungan ini pola pengembangan tektoniknya sangat dipengaruhi oleh sesar-sesar
mendatar mengkanan Sumatera (Sesar Semangko) yang terjadi akibat konvergen antara lempeng
samudra Hindia-Australia dan lempeng Mikrosunda yang serong (Davies P.R., 1984; Sukendar
Asikin, 1988) dengan sudut pertemuannya antara 15 – 30 derajat dibandingkan dengan kekuatan
penunjaman. Pola tektonik tersebut menghasilkan cekungan-cekungan Pull Apart Basin
(Rodgers, 1980 Vide Davies P.R., 1984 vide Sukendar Asikin, 1988) yang dicirikan oleh :
Stratigrafi daerah Cekungan Sumatera Selatan telah banyak dibahas oleh para ahli
geologi terdahulu, khususnya yang bekerja dilingkungan perminyakan. Pada awalnya
pembahasan dititik beratkan pada sedimen Tersier, umumnya tidak pernah diterbitkan dan hanya
berlaku di lingkungan sendiri.
1. Batuan Pra-Tersier
Batuan Pra-Tersier Cekungan Sumatera Selatan merupakan dasar cekungan
sedimen Tersier. Batuan ini diketemukan sebagai batuan beku, batuan metamorf dan
batuan sedimen (De Coster, 1974) Westerveld (1941), membagi batuan berumur
Paleozoikum (Permokarbon) berupa slate dan yang berumur Mesozoikum
(Yurakapur) berupa seri fasies vulkanik dan seri fasies laut dalam. Batuan Pra-Tersier
ini diperkirakan telah mengalami perlipatan dan patahan yang intensif pada zaman
Kapur Tengah sampai zaman Kapur Akhir dan diintrusi oleh batuan beku sejak
orogenesa Mesozoikum Tengah (De Coster, 1974).
2. Batuan Tersier
Berdasarkan penelitian terdahulu urutan sedimentasi Tersier di Cekungan
Sumatera Selatan dibagi menjadi dua tahap pengendapan, yaitu tahap genang laut dan
tahap susut laut. Sedimen-sedimen yang terbentuk pada tahap genang laut disebut
Kelompok Telisa (De Coster, 1974, Spruyt, 1956), dari umur Eosen Awal hingga
Miosen Tengah terdiri atas Formasi Lahat (LAF), Formasi Talang Akar (TAF),
Formasi Baturaja (BRF), dan Formasi Gumai (GUF). Sedangkan yang terbentuk pada
tahap susut laut disebut Kelompok Palembang (Spruyt, 1956) dari umur Miosen
Tengah – Pliosen terdiri atas Formasi Air Benakat (ABF), Formasi Muara Enim
(MEF), dan Formsi Kasai (KAF).