Laporan Pratikum Biokimia
Laporan Pratikum Biokimia
Disusun oleh
Nama : Yudha Oktavyalie
NPM : E1G017077
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 3 (Tiga)
Hari / tanggal : Selasa / 10 April 2018
Dosen : 1. Dra. Devi Silsia. M.Si
2. Drs. Syafnil. M.Si
KoAs : 1. Elfredi Syahputra Sembiring
2. Hayyuning Pratiwi
Objek Pratikum : IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
B. Uji Iodium
Bahan Hasil Uji Molisch Karbohidrat (+/-)
Amilum 1 %
Sukrosa 1 %
Maltosa 1 %
Fruktosa 1 %
Glukosa 1 %
Laktosa 1%
Arabinosa 1%
C. Uji Benedict
Bahan Hasil Uji Benedict Karbohidrat (+/-)
Amilum 1 %
Sukrosa 1 % -
Maltosa 1 %
Fruktosa 1 %
Glukosa 1 %
Laktosa 1%
Arabinosa 1%
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Cara identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan cara uji Molisch, uji
Iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff.
2. perbedaan antara monosakarida dan disakarida dilihat dari daya pereduksi,
pengaruh asam dan pengaruh alkali.
3. uji Iodium uji untuk membuktikan adanya polisakarida , ditandai dengan
terbentuk warna biru tua pada karbohidrat.
4. Uji Benedict uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi, ditandai dengan
warna merah bata pada karbohidrat.
5.2 Saran
1. praktikan diharapkan lebih berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan
yang akan di praktikumkan.
2. praktikan diharapkan lebih menguasai materi yang akan di praktikumkan.
3. praktikan diharapkan dapat memahami apa yang telah di praktikumkan.
PERTANYAAN
1. Mengapa uji molisch disebut uji yang bukan spesifik untuk karbohidrat?
2. Pada percobaan uji benedict manakah yang menunjukkan hasil negatif?
Mengapa?
3. Jelaskan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk membuktikan adanya gula
pereduksi!
JAWABAN
1. Karena pada uji molisch biasanya digunakan sebagai uji kuantitatif adanya
karbohidrat dalam suatu bahan
2. Pada uji Benedict yang menunjukan hasil negatif adalah amilum. Karena pada
amilum atau polisakarida bukan merupakan gula pereduksi.
3. Uji lain yang dapat digunakan untuk membuktikan adanya gula pereduksi
adalah dengan menggunakan Uji Barfoed yaitu uji untuk membedakan
monosakarida dan disakarida dengan mengontrol kondisi pH serta waktu
pemanasan. Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Reagen
Barfoed mengandung senyawa tembaga asetat dan Prinsipnya berdasarkan
konversi fruktosa menjadi asam levulinat dan hidroksimetil furfural oleh asam
hidroklorida panas dan terjadi kondensasi hidroksimetilfurfural dengan
resorsinol yang menghasilkan senyawa berwarna merah, reaksi ini spesifik
untuk ketosa. Sukrosa yang mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa
akan memberikan reaksi positif dengan uji seliwanoff yang akan memberikan
warna jingga pada larutan.