Anda di halaman 1dari 19

Kebudayaan

Nama: Rizky Fajar Firmansyah

NBI: 1111800139

Kelas: C Teori Sosial

Universitas 17 Agustus 1945

Surabaya

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

2018
UAS

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat allah SWT yang mana telah memberikan rahmat dan hidayah kepada

tuhan yang maha esa atas selesainya makalah berjudul “ Masalah Kebudayaan” dengan sholawat

serta salam kita panjatkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW dan keluarganya,

sahabatnya.

Karena anugerah dan bimbingannya dengan menyelesaikan makalah ini yang merupakan

salah satu tugas dari mata kuliah ANTROPOLOGI. Kami menyadari bahwa dalam penugasan

makalah ini banyak sekali terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas makalah ini.

Dengan ini saya menyampaikan banyak terimah kasih kepada pihak yang telah membantu

dalam tugas makalah ini.

Surabaya, 06 januari 2019

Penyusun

Rizky Fajar Firmansyah

2
UAS

Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................. 2


Daftar Isi ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 4
A.Pengertian kebudayaan ............................................................................................................ 4
B. Wujud Dari Kebudayaan ........................................................................................................ 5
C. Unsur Dari Kebudayaan ........................................................................................................ 7
D. Unsur-unsur Kebudayaan ..................................................................................................... 13

3
UAS

PEMBAHASAN

A.Pengertian kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta yaitu buddayah, bentuk jamak

dari buddhi (budi/akal). Diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, berasal dari kata latin colere, yaitu mengolah

tanah atau bertani. Culture juga diterjemahkan sebagai “ kultur ” dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya adalah suatu pola hidup yang

berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke

generasi. budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga sering dianggap

warisan genetis. Namun ketika seseorang berusaha untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang

berbeda budaya dan berusaha menyesuaikan perbedaan tersebut, ini membuktikan bahwa

kebudayaan itu dipelajari. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari yang normatif.

Artinya mencakup segala cara atau pola berpikir, merasakan dan bertindak.

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakah bahwa segala sesuatu

yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu

sendiri.

Edward Burnnett Taylor mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks,

yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,

dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapat seseorang sebagai anggota

masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi kebudayaan adalah sarana hasil karya

rasa dan cipta masyarakat.

4
UAS

Dari definisi beberapa ahli antropolog tersebut dapat dikatakan bahwa kebudayaan

adalah sesuatu yang memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang

terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat

abstrak sedang perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai

makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Misal pola

perilaku, bahasa, peralatan hidup, dan lain-lain. Kesemuanya itu ditujukan untuk membantu

manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan telah diperluas dan didinamisasi, meskipun orang sering membedakan

antara kebudayaan dan peradaban. Tetapi pada dasarnya keduanya menyatu dalam pengertian

kebudayaan secara luas dan dinamis. Sebab kebudayaan sebagai wilayah akal budi manusia tidak

hanya mengandung salah satu aspek dari kegiatan manusia. Kebudayaan dan peradaban

merupakan dua sisi mata uang sama dalam pengertian kebudayaan secara luas. Jika kebudayaan

adalah aspirasi, peradaban adalah bentuk kongkrit yang mewujud demi realisasi aspirasi itu.

B. Wujud Dari Kebudayaan

Wujud Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat Menurut koentjaraningrat kebudayaan itu

dibagi menjadi dalam 3 wujud, yaitu :

a. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan

sebagainya.

b. Wujud kebudayaan sebagai aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

5
UAS

Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba dan tak

dapat difoto. Letaknya di alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan

di arsip kartu komputer, pita komputer dan sebagainya.

Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial atau social system , yaitu mengenai tindakan

berpola manusia itu sendiri.

Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya karya

manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat kongkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto

dan dilihat.

Wujud kebudayaan Menurut J.J Heonigman, dibedakan menjadi tiga, gagasan, aktivitas,

dan artifak.

1. Gagasan ( Wujud ideal) adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,

gagasan, nilai-nilai norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak (tidak dapat

diraba dan disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala atau di alam pemikiran

warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka dalam bentuk

tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku karya

penulis masyarakat tersebut.

2. Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering disebut sistem sosial ( aktivitasnya saling

berinteraksi, bergaul dengan manusia lain menurut pola dan adat tata kelakuan). Sifatnya

konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3. Artefak (karya)adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,

perbuatan, dan karya manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang

6
UAS

dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud

kebudayaan.

Dalam kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu dengan yang

lainnya tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur ddan memberi

arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artifak) manusia

C. Unsur Dari Kebudayaan

1. Sistem Bahasa Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi

mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan

manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial

yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat

bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa

kebudayaan manusia.

2. Sistem Pengetahuan Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem

peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam

ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia

tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya

3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan

organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk

masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok

masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam

kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial

7
UAS

yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang

lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis

untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya.

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan

hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian

awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang

dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan

bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan

yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.

5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu

masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata

pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem

perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat

tradisional, antara lain:

a. berburu dan meramu;

b. beternak;

c. bercocok tanam di ladang;

d. menangkap ikan;

e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.

6. Sistem Religi

7. Kesenian Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai

aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian

tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran,

8
UAS

dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah

pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal

tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.

unsur-unsur kebudayaan ke dalam dua unsur, yakni unsur besar dan unsur kecil

kebudayaan.

Unsur-Unsur Besar Kebudayaan

1. unsur besar kebudayaan

1. Malville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

 Alat-alat teknologi

 Sistem ekonomi

 Keluarga

 Kekuasaan polotik

2. Bronislaw Malinnowski mengatakan ada 4 unsur pokok, yaitu:

 Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antar para anggota masyarakat untuk

menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.

 Organisasi ekonomi.

 Alat-alat atau lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan ( keluarga adalah

lembaga pendidikan utama).

 Organisasi kekuatan politik.

2. Unsur-Unsur Kecil Kebudayaan

9
UAS

Unsur-unsur kecil kebudayaan merupakan penjabaran dari unsur-unsur besar kebudayaan.

Ralph Linton menjabarkan unsur-unsur kecil kebudayaan yang dinamakan dengan kegiatan-

kegiatan kebudayaan atau cultural activity, yaitu:

 Alam pikiran

 Religi.

 Bahasa.

 Hubungan sosial.

 Perekonomian.

 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

 Kesenian.

 Politik dan Pemerintahan.

 Pendidikan.

Selain unsur besar dan unsur kecil kebudayaan ada juga unsur normatif dalam kebudayaan,

artinya kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perilaku yang menetapkan peraturan-

peraturan mengenai apa yang harus dilakukan, apa yang seharusnya dilakukan, apa yang dilarang

dan lain sebagainya. Unsur-unsur normatif dari kebudayaan adalah:

 Unsur-unsur yang menyangkut penilaian, misal baik dan buruk.

 Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang seharusnya, misal bagaimana orang harus

berperilaku

 Unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan, misal upacara adat kelahiran. Soekamto

(1990:1998) membatasi kaidah dalam empat hal, yaitu:

 Kaidah-kaidah yang dipergunakan secara luas dalam suatu kelompok manusia tertentu.

10
UAS

 Kekuasaan yang memperlakukan kaidah-kaidah tersebut.

 Unsur-unsur formal kaidah tersebut.

 Hubungannya dengan ketentuan-ketentuan hidup lainnya.

Unsur Kebudayaan Universal

tujuh unsur kebudayaan Universal menurut koentjaraningrat Kebudayaan umat manusia

mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap

universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.

Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

a. Sistem religi yang meliputi:

o sistem kepercayaan

o sistem nilai dan pandangan hidup

o komunikasi keagamaan

o upacara keagamaan

b. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:

o kekerabatan

o asosiasi dan perkumpulan

o sistem kenegaraan

o sistem kesatuan hidup

o perkumpulan

c. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:

o flora dan fauna

11
UAS

o waktu, ruang dan bilangan

o tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia

d. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:

o lisan

o tulisan

e. Kesenian yang meliputi:

o seni patung/pahat

o relief

o lukis dan gambar

o rias

o vokal

o musik

o bangunan

o kesusastraan

o drama

f. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:

o berburu dan mengumpulkan makanan

o bercocok tanam

o peternakan

o perikanan

12
UAS

o perdagangan

g. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:

o produksi, distribusi, transportasi

o peralatan komunikasi

o peralatan konsumsi dalam bentuk wadah

o pakaian dan perhiasan

o tempat berlindung dan perumahan

o senjata

D. Unsur-unsur Kebudayaan

1. Proses Internalisasi

Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hamper

meniggal. Individu belajar menanmkan dalm kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, dan

emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya, yang digunakan untuk mengembangkan kepribadian

individu. Tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai macam stimulasi yang berbeda dalam

sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya. Setiap hari dalam hidup berlalu,

bertambahlah berbagai macam pengalaman mengenai bermacam-macam perasaan baru, dan

belajarlah ia merasakan kegembiraan, kebahagiaan, simpati, cinta, benci, keamanan, harga diri,

kebenaran, perasaan bersalah, dosa, malu, dan sebagianya. Selain perasan-perasaan tersebut, juga

berbagai macam hasrat, seperti hasrat untuk mempertahankan hidup, bergaul, meniru, tahu,

berbakti, keindahan, dipelajarinya melalui proses internalisasi ynag menjadikan bagian dari

kepribadian individu.

13
UAS

2. Proses Sosialisasi

Peroses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaandalam hubungan dengan system

sosial. Dalam proses itu seseorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-

pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu yang ada disekelilingnya

yangmenduduki beraneka macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh dari pengalaman seorang bayi dalam suatu keluarga golongn pegawai tinggi

dikota. Dari permulaan hidupnya bayi sudah harus menghadapi beberapa individu dalam

lingkungan masyarakat kecil adalah ibu dan ayahnya. Dalam kontak dengan orang tersebut ia akan

mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. Kemudian juga ia akan

belajar kebiasaan yang pertama yaitu makan dan minum disaat yang tepat. Hubungan dengan

lingkungan sosialnya menjadi lebih intensif ia mengembangkan bahasanya sehingga ia dapat

menguraikan maksudnya dan dapat lebih mudah individu lain menerima maksudnya.

Proses sosialisai dalam golongn sosial lainnya dalam lingkungan sosial dari berbagai suku bangsa

didunia dapat menunjukkan proses sosialisasi yang berbeda, karena proses sosialisasi ditentukan

oleh susunan kebudayaan dan lingkung sosial yang bersangkutan.

3. Proses Enkulturasi

Enkulturasi adalah pembudayaan, proses enkulturasi adalah proses seorang individu mempelajari

dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, system norma, dan peraturan yang

hidup dalam kebudayaannya. Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil dalam alam pikiran

warga suatu masyrakat , berawal dari orang dalam lingkungan keluarga, kemudian teman bermain.

Seringkali meniru berbagai macam tindakan meniru itu dan diinternalisasi dalam kepribadiannya.

Dengan berkali-kali meniru maka tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang

mengatur tindakannya dibudayakan.

14
UAS

Dalam suatu masyarakat ada pula individu yang mengalami berbagi hambatan dalam proses

internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi, yang menyebabkan bahwa hasilnya kurang baik. Individu

itu tidak dapat menyesuaikan kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya, sehingga condong

menghindari norma-norma dan aturan-aturan masyarakat yang berlaku dilingkunagnnya. Yang

menjadikan hidupnya penuh konflik dengan otang lain.

4. Proses Evolusi Sosial

a. proses microscopic dan macroscopic dalam evolusi social Proses evolusi dari suatu masyarakat

dan kebudayaan dapat dianalisis dari dekat secara detail (microscopic), atau dapat juga dipandang

seolah-olah dari jauh dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan yang tampak besar

(macroscopic). Proses analisis yang dilakukan secra detail dapat mengerti berbagai macam proses

perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan masyarakat. Proses perubahan ini berlangsung

lama sehingga menyebabkan perubahan yang besar.

b. proses berulang dalam evolusi social adat istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat ynag

menjadi objek penelitian ilmu antropologi muncul terhadap factor individu dalam masyarakat.

Sikap, perasaan, dan tingkah laku khusus individu dalam masyarakat yang mungkin bertentangan

dengan adat istiadat yang lazim, diabaikan saja atau tidak mendapat perhatian secara layak.

Dengan demikian, kalau seorang ahli antropologi misalnya harus menulis tentang adat istiadat

perkawinan orang bali, ia hanya akan mengumpulkan keterangan tentang hal yang lazim dilakukan

dalam perkawinan orang bali. Upacara, aktivitas, dan tindakan yang menyimpang dari adat bali

pada umumnya terjadi karena berbagai situasi, biasanya diabaikan atau kutang diperhatikan.

Tindakan masyarakat yang menyimpang dari adat istiadat umum seperti yang terurai sebelumnya,

pada suatu ketika dapat banyak terjadi dan dapat sering berulang (recurrent) dalam kehidupan

sehari-hari. Tidak ada suatu masyarakat yang semua warganya taat pada aturan adat untuk

15
UAS

selamanya, dapat kita mengerti bahwa keadaan yang menyimpang merupakan pangkal dari proses

perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.

Sudah tentu masyarakat tidak akan membiarkan penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat,

dan itulah sebabnya dalam tipa masyarakat ada alat pengendali masyarakat. Yang bertuajuan untuk

tetap mempertahankan adat istiadat.

c. proses mengarah dalam evolusi social kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan kita pandang

dari suatu jarak yang jauh, dengan mengambil interval waktu yang panjang, maka akan tampak

perubahan besar yang seolah bersifat menentukan arah dari sejarah perkembangan masyarakat dan

kebudayaan.

5. Difusi

Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia dibumi, turut pula

tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur kebudayaan keseluruh

penjuru dunia yang disebut difusi. Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur kebudayaan

dari satu tempat ketempat yang lainoleh kelompok manusia yang bermigrasi.

Penyebaran unsur kebudayaan juaga dapat terjadi tanpa ada perpindahan kelompok manusia atau

bangasa dari satu temapt ke temapt lain, tetapi karena individu tertentu yang membawa unsur

kebudayaan itu hingga jauh. Bentuk difusi yang lain adalah penyebaran unsur kebudayaan yang

berdasarkan pertemuan antara individu dalam suatu kelompok denagn individu kelompok lain.

Pertemuan antara kelompok semacam itu dapat berlansung dengan berbagi cara. Seperti hubungan

symbolistic, penetration, peperangan.

6. Akulturasi

Istilah akulturasi, atau acculturation, atau culture contac, mempunyai berbagai arti dianatara para

antropologi, tetapi semua sepaham bahwa konsep itu mengenai proses sosial yang timbul bila suatu

16
UAS

kelompok manusia denagn suatu kebudayaan asing yang sedemiakian rupa, sehungga unsur-unsur

kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa

menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi sudah ada sejak

dahulu dalam sejarah kebudayaan manusia, tetapi proses akulturasi yang mempunyai sifat khusus,

baru timbul ketika kebudayaan-kebudayaan bangsa di eropa barat mulai menyebar keseluruh

daerah lain dimuka bumi, dan mulai mempengaruhi masyarakat suku bangsa lain pada permulaan

abad ke-15. Dalam masa itu dapat diketahui cara dan dalam keadaan apa kebudayaan dapat

dimasuki pengaruh kebudayaan lain, unsur-unsur yang diambil atau diolah oleh kebudayaan suku

bangsa masyarakat tadi, melalui saluran apa dan pada lapisan apa dalam masyarakat suku bangsa

tadi, unsur-unsur kebudayaan yang masuk, reaksi sikap dan perasaan para individu dalam

masyarakat suku bangsa tadi terhadap unsur-unsur kebudayaan tersebut. Perhatian terhadap

saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing untuk masuk kedalam kebudayaan

penerima, akan memberi suatu gambaran yang konkret tentang jalannya suatu proses

akulturasi.Salah astu wujud penolakan terhadap pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing dan

pergeseran sosial-budaya yang merupakan akibat dari peristiwa itu terjadi dalam banyak

masyarakat didunia.

7. Asimilasi

Asimilasi (assimilation) adalah proses sosial yang timbul bila ada: a. golongan manusia dengn

latar belakang kebudayaan yang berbeda, b. saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu

yang lama, c. kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya

yang khas, dan juga unsur masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur kebudayaan

campuran. Biasanya, golongan yang tersangkut dalamproses asimilasi adalah suatu golongna

mayoritas dan minoritas. Dalam hal ini golongan minoritas merubah sifat khas dari unsur

17
UAS

kebudayaan dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas. Sedemikian rupa

sehingga lambat laun kehilanagn kepribadian kebudayaannya dan masuk kedalam kebudayaan

mayoritas.

Adapun factor-factor yang menghambat proses asimilasi pada umumnya adalah: a. kurangnya

pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi, b. sifat takut terhadap kekuatan dan

kebudayaan lain, c. perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap

yang lain.

8.Inovasi

Inovasi adalah proses pemabaruhan dan penggunaan sumber-sumber alam, energy, dan modal,

pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan

adanya system peroduksi menghasilkan produk-produk baru.. Dengan demikian inovasi itu

mengenai pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.

Proses inovasi sudah tentu sangat erat kaitannya dengan penemuan baru dalam teknologi. Suatu

penemuan biasanya merupakan suatu proses sosial yang panjang yang melalui dua tahap khusus,

yaitu discovery dan invention. Suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur

kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu

atau kelompok masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention bila masyarakat

sudah mengakui , menerima, dan menerapkan penemuan baru itu. Factor yang menjadi pendorong

individu dalam suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru

adalah:

a. kesadaran pada tiap individu akan kekurangan dalam kebudayaannya,

b. mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan,

c. system perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat.

18
UAS

Dalam kamus Besar Indonesia dinamika merupakan bagian dari ilmu yang membicarakan

seluk beluk benda yang bergerak dan tenaga yang menggerakkan.

Masyarakat merupakan istilah yang diambil dari bahasa Arab “ Syaraka” yang berarti ikut

serta, berpartisipasi. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau

berinteraksi.

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat

tertentu yang bersifat continu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Untuk menganalisa tentang gejala-gejala dan kejadian sosial budaya di masyarakat sebagai

proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser diperlukan beberapa konsep. Konsep-konsep

tersebut diperlukan untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan dalam

penelitian antropologi dan sosiologi disebut dinamik sosial (social dynamic).

Menurut Koentjaraningrat (1996: 142) semua konsep yang kita perlukan untuk

menganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan disebut dinamika sosial.

Konsep-konsep tersebut antara lain:

1. Proses belajar kebudayaan sendiri yang terdiri dari internalisasi, sosialisasi, dan

enkulturasi.

2. Evolusi kebudayaan dan difusi.

3. Proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing meliputi akulturasi dan asimilasi.

4. proses pembaruan atau inovasi atau penemuan baru.

19

Anda mungkin juga menyukai