Refka Hipertensi
Refka Hipertensi
HIPERTENSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Hipertensi sekunder, kurang dari 10% penderita hipertensi merupakan
sekunder dari penyakitkomorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan
tekanan darah. Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal
kronis ataupenyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering.
Obat-obattertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan
hipertensi ataumemperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah.[2]
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan kasus ini meliputi:
3
BAB II
PERMASALAHAN
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. O
Umur : 59 tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
2. Anamnesis
Keluhan utama: Nyeri kepala
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh nyeri pada kepala tiba-tiba, Keluhan kadang muncul
sesaat setelah pasien sehabis bekerja. Keluhan tersebut dirasakan sangat
menganggu terutama dalam aktivitasnya sehari-hari, keluhan kadang disertai
dengan adanya pusing, sesak napas terkadang, tangan dan kaki yang kram, serta
rasa tidak nyaman saat tidur malam hari ketika nyeri itu timbul. Pasien juga biasa
mengeluhkan nyeri pada sendi kaki, namun hal ini tidak begitu mengganggu.
Tidak ada demam yang dirasakan, pola makan suka makan makanan yang asin
dan bersantan serta goreng-gorengan. Pasien mengaku mereka memoliki
kebiasaan memasak nasi yang dicampurkan dengan garam karena rasanya lebih
enak. BAB dan BAK lancar. Pasien mengeluh sudah sering merasakan keluhan
tersebut.
4
Riwayat Penyakit Keluarga :
Saudara pasien yang sempat dijumpai dirumah pasien juga memiliki
riwayat hipertensi.
kakak Pasien
Meninggal
Hipertensi
Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku sudah pernah berobat sebelumnya dari 2 tahun yang lalu,
namun saat keluhan hilang pasien tidak kontrol kembali.
5
6. Pasien tinggal di rumah permanen, berdinding tembok berukuran 10x15
meter, atap seng, lantai terbuat dari semen kasar pada bagian kamar dan ruang
keluarga dan pada ruang makan terbuat dari semen halus, serta lantai dapur
terbuat dari bambu, mempunyai 2 kamar tidur, 2 pintu masuk dan keluar dan
2 jendela serta ventilasi di setiap jendela dan pintu dengan ukuran yang
memadai, MCK berada diluar rumah dan dinilai lumayan layak digunakan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
GDS: 130 AU: 5,5
Diagnosis Kerja
Hipertensi Grade II
Penatalaksanaan
Amlodipin tablet 10 mg 0-0-1
Vit b compleks 1x1
Prognosis
Dubia ad bonam
6
Analisis
7
BAB III
PEMBAHASAN
2. Faktor perilaku
Pengetahuan
Pada pasien tingkat pendidikan terakhir adalah SD. Hal ini dapat
mempengaruhi terjadinya kasus hipertensi karena dengan tingkat
8
pendidikan yang lebih tinggi seharusnya pengetahuan atau informasi yang
dimiliki tentang hipertensi dan faktor resiko yang dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi menjadi lebih baik. Masalah hipertensi pada
umumnya sering timbul karena ketidaktahuan atau kurangnya informasi
yang memadai tentang penyakit ini. Pasien tidak mengetahui banyak
tentang penyakitnya, hanya berobat jika merasakan keluhan saja sehingga
hipertensinya tidak terkontrol.
Sikap
Dari hasil anamnesis didapatkan salah satu faktor perilaku yang
mempengaruhi pada kasus ini yang mendukung terjadinya hipertensi
adalah kebiasaan diet tinggi garam, makanan tinggi lemak, dan jarang
berolahraga. Mengurangi diet lemak dapat menurunkan tekanan darah dan
bila dikombinasikan dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran
dapat menurunkan tekanan darah sebesar 11/6 mmHg. Pola makan pada
pasien dan keluarga yang sering makan makanan yang digoreng dan
bersantan merupakan salah satu faktor terjadinya hipertensi. Makanan
yang digoreng dan bersantan yang mengandung kadar lemak yang tinggi
yang dapat menyebabkan tingginya kadar lemak dalam darah dan
memudahkan terbentuknya plak dalam pembuluh darah yang
menyebabkan gangguan aliran darah. Selain itu, pasien dan keluarganya
juga memiliki kebiasaan makan nasi yang dimasak dengan campuran
garam.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan fisik
Dalam kasus ini, lingkungan tempat tinggal pasien yang mendukung
terjadinya penyakit hipertensi yang dialaminya adalah:
Stress
Pasien ini memiliki faktor stres karena selalu sedih memikirkan nasib
anak pertamanya yang ditinggal pergi oleh suaminya dan merasa
kasihan terhadap cucunya.
9
Lingkungan ekonomi
Pasien merupakan seorang petani yang tinggal bersama anak dan
cucunya. Keluarga pasien berada pada status ekonomi menengah kebawah
dengan penghasilan yang tidak menentu. Rendahnya status ekonomi akan
menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dan
mendapatkan pengobatan.
Lingkungan sosial-budaya
Pada pasien ini faktor sosial budaya yang mempengaruhi adalah
kebiasaan warga sekitar yang sering memasak masakan yang asin dan
bersantan saat membuat acara dan kebiasaan budaya yang sering memasak
masakan yang tinggi natrium seperti ikan asin dan dua juga makanan
bersantan lainnya. Pasien memiliki kebiasaan memasak nasi yang
dicampurkan dengan garam.
Selain itu stigma di masyarakat yang menganggap bahwa ketika
keluhan yang dirasakan sudah terasa membaik, obat-obatan yang
dikonsumsi sudah dapat dihentikan. Banyak anggapan seperti itu pada
beberapa anggota keluarga pasien yang diwawancarai.
10
diberikan resep yang kemudian diambil di apotek. Di Puskesmas Talise
banyak hal yang telah dilakukan dalam menunjang UKP seperti:
- Pasien dengan diagnosis hipertensi diberikan konseling gizi untuk
mengatur asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari
- Puskesmas Talise memiliki 3 dokter umum yang terbagi dalam 3
poli yaitu poli anak, poli umum dan poli lansia.
12
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu
(general and specific protection)
Merupakan suatu tindakan pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat
terhadap ancaman agen penyakit atau pembawa penyakit tertentu. Tujuan
dari specific protection ini adalah sebagai perlindungan khusus terhadap
ancaman seperti penyakit. Tindakan yang dapat dilakukan adalah:
Memberikan informasi pada masyarakat tentang makanan apa saja
yang dapat memicu naiknya tekanan darah seperti makanan yang
mengandung kadar garam tinggi sebaiknya dihindari, kopi, dan
kebiasaan merokok yang harus dihentikan.
Memberikan informasi pada masyarakat bahwa salah satu pemicu
naiknya tekanan darah adalah stres, sehingga pasien dapat
menghindari hal-hal yang dapat membuat stres baik di rumah, di
tempat kerja ataupun dilingkungan masyarakat lain.
Olahraga ringan teratur dapat merupakan salah satu solusi untuk
mencegah ataupun mengontrol tekan darah.
Untuk masyarakat dengan obesitas, mengurangi berat badan adalah
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah ataupun
mengontrol hipertensi.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment) Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan
melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat. Hal yang
dapat dilakukan adalah:
13
4. Membatasi kecacatan (disability limitation)
14
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan atas pengamatan dan pemantauan dari kasus tersebut,
dapat ditarik kesimpulan, antara lain:
4.2 Saran
Berdasarkan atas pengamatan dan pemantauan dari kasus tersebut, dapat
diberikan saran berdasarkan Five Level Prevention
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18
Gambar 3. Tampak ruang makan sekaligus ruangan nonton
19