ARTIKEL
Oleh :
Astria Pangesti Rahayu
123020239
ABSTRACT
The purpose of this research is to study the characteristics of the edible film of starch
hanjeli. The first step of the research is to make starch hanjeli and choice of plasticizers (sorbitol,
glycerol, and beeswax) with a tensile strength test and the percent extension (elongation). The
results of tensile strength test and the percent extension showed the best results in the plasticizer
sorbitol. The second step is to make edible film of starch hanjeli with the addition of plasticizers
and stabilizers sorbitol CMC.
This study uses a randomized block design (RAK) with a 3x3 factorial design with three
replications. The first factor is the concentration of plasticizer sorbitol (P) consisting of p1 (1%),
p2 (2%), and p3 (3%). The second factor is the concentration of CMC (S) consisting of s1 (1%), s2
(2%), and s3 (3%). Data were analyzed with ANOVA and DUNCAN test with a further 5%
confidence interval.
The results showed that the concentration of sorbitol as a plasticizer and concentration of
CMC as stabilizing effect on the characteristics of edible starch films hanjeli and interactions
occurred on the water content and speed of edible film soluble starch hanjeli. The results of the
analysis have the best characteristics of edible film that is p1s1 has a value of 10.651 MPa tensile
strength, percent elongation of 54% and a water vapor transmission rate of 121.4676 (g / m2 /
24h), p2s3 has a value of 4.152 MPa tensile strength, percent elongation by 40.7% and the water
vapor transmission rate of 110.9091 (g / m2 / 24h).
1
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
oksigen dan zat terlarut) dan harganya murah akan mengakibatkan penyusutan sebagai
(Vasconez et al., 2009 dalam Marpongahtun, akibat dari lepasnya air, sehingga gel akan
2013) membentuk film yang stabil (Careda et al.,
Komponen utama penyusun edible 2000 dalam Wahyu, 2009).
film ada tiga kelompok yaitu hidrokoloid, Namun penggunaan bahan tunggal
lemak, dan komposit (Rodriguez, 2006). pada edible film seperti pati masih
Salah satu bahan utama yang digunakan menyisakan beberapa kekurangan
dalam pembuatan edible film ini yaitu pati diantaranya adalah sifat rapuh dan kaku. Oleh
yang termasuk kelompok hidrokoloid, yang karena itu perlu ditambahkan bahan
merupakan bahan yang mudah didapat, tambahan yaitu pemlastis.
harganya murah, serta jenisnya beragam di (Huri dan Nisa, 2014).
Indonesia (Setiani et al., 2013). Pemlastis merupakan bahan yang
Pati merupakan homopolimer glukosa ditambahkan ke dalam suatu bahan
dengan ikatan α-glikosidik. Pati terdiri dari pembentuk film untuk meningkatkan
dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air fleksibilitasnya, karena dapat menurunkan
panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan gaya intermolekuler sepanjang rantai
fraksi tidak larut disebut amilopektin polimernya, sehingga film akan lentur ketika
(Winarno, 2002). dibengkokkan Garcia et al. dalam Rodriguez
Edible film yang dibuat dari et al. (2006). Menurut Damat (2008),
hidrokoloid seperti pati memiliki beberapa karakteristik fisik edible film dipengaruhi
kelebihan, diantaranya baik untuk melindungi oleh jenis bahan serta jenis dan konsentrasi
produk terhadap oksigen, karbondioksida dan pemplastis.
lipid, serta memiliki sifat mekanis sesuai Jenis pemlastis yang dapat digunakan
dengan yang diinginkan. Sedangkan dalam pembuatan edible film adalah gliserol,
kekurangannya yaitu film dari pati kurang lilin lebah, dan sorbitol (Julianti dan
baik dalam hal barrier terhadap migrasi uap Nurminah, 2007).
air (Doonhowe dan Fennema, 1994). Penambahan bahan penstabil
Hanjeli merupakan salah satu bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik
tumbuhan biji-bijian yang memiliki dari edible film yang akan dihasilkan.
kandungan karbohidrat (pati) yang cukup Penstabil yang banyak digunakan salah
tinggi yaitu sebesar 58,3-77,2% yang satunya adalah Carboxy Methyl Cellulose
berpotensi sangat baik untuk menjadi bahan (CMC). CMC merupakan bahan penstabil
baku dalam pembuatan edible film. (Wua et yang memiliki daya ikat yang kuat dan
al., 2007 dalam Asaf et al., 2013). berperan untuk meningkatkan kekentalan dan
Menurut (Nurmala, 2013), apabila memperbaiki tekstur pembentuk film.
hanjeli ini bisa memasyarakat dengan harga Karakteristik fisik yang menentukan
mendekati harga beras yang cukup untuk kualitas dan penggunaan edible film antara
konsumen, petani tidak keberatan. Mereka lain ketebalan, pemanjangan (elongation),
sudah mendapat untung apabila dilihat dari dan kekuatan tarik (tensile strength).
biaya usaha tani, apalagi budi daya hanjeli Ketebalan menentukan ketahanan film
tidak seintensif padi. Sehingga, apabila terhadap laju perpindahan uap air, gas, dan
hanjeli ini sudah tersosialisasikan dengan senyawa volatil lainnya. Pemanjangan
baik di masyarakat, hanjeli ini kedepannya menunjukkan kemampuan rentang edible film
akan menjadi salah satu solusi dalam yang dihasilkan. Kekuatan peregangan
meningkatkan ketahanan pangan dan (tensile strength) merupakan tarikan
diversifikasi pangan menuju ketahanan maksimum yang dapat dicapai sampai film
pangan mandiri. tetap bertahan sebelum putus/sobek, yang
Edible film berbasis pati menggambarkan kekuatan edible film
pembuatannya menggunakan prinsip (Krochta, 1992, dalam Prihatiningsih, 2000).
gelatinisasi. Dengan adanya penambahan Pada dasarnya penggunaan edible film
sejumlah air dan dipanaskan pada suhu yang tergantung dari karakteristik produk yang
tinggi, maka akan terjadi gelatinisasi. akan dikemas,. Dari kajian karakteristik
Gelatinisasi mengakibatkan ikatan amilosa edible film pati hanjeli ini dapat ditentukan
akan cenderung saling berdekatan karena sifat fisik edible film yang dijadikan acuan
adanya ikatan hidrogen. Proses pengeringan
2
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
disesuaikan dengan produk yang akan makanan (film) yang berfungsi sebagai
dikemas. penghalang atau (barrier) terhadap massa
(misalnya, kelembaban, oksigen, cahaya,
1.2. Identifikasi Masalah lipida, zat terlarut) dan sebagai penghambat
Berdasarkan uraikan latar belakang di bakteri untuk meningkatkan penanganan
atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi suatu makanan (Krochta, 1992 dalam Alam et
adalah : al., 2013).
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi Komponen utama penyusun edible
pemlastis sorbitol terhadap film dikelompokkan menjadi tiga kelompok
karakteristik edible film pati hanjeli yaitu hidrokoloid, lipid dan komposit
? (campuran). Kelompok hidrokoloid yang
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi banyak digunakan adalah protein (gelatin,
penstabil CMC terhadap kasein, protein kedele, protein jagung dan
karakteristik edible film pati hanjeli gluten gandum) dan karbohidrat (pati, alginat,
? pektin, gum arab dan modifikasi karbohidrat
3. Bagaimana pengaruh interaksi lainnya), lipid yang digunakan misalnya
antara konsentrasi pemlastis sorbitol lilin/wax, asilgliserol dan asam lemak.
dan konsentrasi penstabil CMC Sedangkan komposit adalah bahan yang
terhadap karakteristik edible film didasarkan pada campuran hidrokolid dan
pati hanjeli ? lipid (Donhowe and Fennema, 1994).
Edible film hidrokoloid (pati)
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian umumnya bersifat getas dan kurang elastis,
Maksud dari penelitian adalah untuk sehingga perlu ditambahkan pemlastis untuk
menjadikan pati hanjeli sebagai bahan baku meningkatkan keplastisan, mengurangi resiko
dalam pembuatan edible film serta pecah, sobek, hancurnya edible film yang
menetapkan konsentrasi pemlastis sorbitol terbentuk dan meningkatkan fleksibilitas film
dan konsentrasi penstabil CMC terhadap (Krochta, 1997).
karakteristik edible film pati hanjeli. Menurut Murni et al., (2013),
Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan jumlah sorbitol menaikkan
mengetahui pengaruh konsentrasi pemlastis kelarutan edible film, hal ini disebabkan
sorbitol dan konsentrasi penstabil CMC serta sorbitol bersifat hidrofilik yang akan
interaksi antara keduanya terhadap menaikkan kelarutan. Kenaikan jumlah
karakteristik edible film pati hanjeli. sorbitol menurunkan tensile strength,
dikarenakan penambahan pemlastis
1.4. Manfaat Penelitian menurunkan gaya intermolekuler dari bahan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusun polimer, sehingga polimer menjadi
penelitian adalah dapat menemukan bahan lentur, tidak kaku.
baku lain dalam pembuatan edible film Menurut hasil penelitian Wijayanti,
khususnya dari pati hanjeli, diharapkan dapat (2015), menunjukkan bahwa penambahan
memberikan alternatif penggunaan bahan konsentrasi sorbitol memberikan pengaruh
kemasan yang dapat memudahkan nyata (α=0.05) terhadap edible film tepung
penanganan makanan dan berfungsi garut dari semua parameter yaitu kadar air,
melindungi makanan dari kerusakan fisik, ketebalan, tensile strength, elongasi, transmisi
kimia, dan mikrobiologi, serta aman bagi uap air, dan warna. Perlakuan terbaik
lingkungan karena dapat terdegradasi secara menggunakan metode multliple atribut
biologis dan didapatkan formulasi dengan menekankan sifat kimia, fisik dan
konsentrasi pemlastis sorbitol dan konsentrasi mekanik diperoleh pada perlakuan
penstabil CMC terbaik pada pembuatan penambahan sorbitol 1%.
edible film pati hanjeli. Menurut Sari et al., (2013),
konsentrasi pati ganyong 2% w/v, konsentrasi
1.5. Kerangka Pemikiran sorbitol 2% w/w memiliki nilai kuat tarik
Edible film merupakan suatu lapisan 2,03 kgf/cm , persen pemanjangan 20,62%,
tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dan ketebalan 0,04 mm.
dimakan, dibentuk untuk melapisi makanan Menurut Tasha, (2015), perlakuan
(coating) atau diletakkan diantara komponen terpilih dari penelitian utama adalah edible
3
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
4
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
5
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
6
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
7
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
nyata terhadap kadar air Edible film pati air dan meningkatkan jumlah air total
hanjeli, seperti yang dapat dilihat pada Tabel sehingga kadar air pada edible film yang
6. terbentuk memiliki nilai kadar air yang
Tabel 6. Pengaruh Interaksi Konsentrasi tinggi.
Pemlastis Sorbitol dan Konsentrasi
CMC Terhadap Kadar Air Edible 20
Film Pati Hanjeli 18 p3s3
p2s3 p1s3
8
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
Sorbitol…
Sorbitol…
Sorbitol…
Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui
bahwa konsentrasi pemlastis sorbitol 1%
berpengaruh terhadap konsentrasi penstabil
CMC 1%
CMC 3%, konsentrasi pemlastis sorbitol 2% 1
Waktu Larut
berpengaruh terhadap konsentrasi penstabil CMC 2%
51
CMC 2% dan 3%, konsentrasi pemlastis 3% p2c3
(detik)
101 p2c2
p3c3
p3c2 CMC 3%
berpengaruh terhadap konsentrasi penstabil p3c1
p2c1
CMC 2% dan 3%. 151 p1c3
p1c2
p1c1
Hasil analisis kecepatan larut, pada
perlakuan p2c3 memberikan hasil terbaik
Gambar 2.. Kurva Pengaruh Peningkatan
dengan rata-rata kecepatan larut paling cepat
Konsentrasi Sorbitol dan CMC terhadap
yaitu sebesar 73,33 detik, sedangkan
Waktu Kecepatan Larut Edible Film dalam
kecepatan larut paling lama yaitu perlakuan
Air ( suhu air = 80°C, kecepatan
p1c1 dengan nilai rata-rata kecepatan larut
pengadukan 4 rpm )
181,33 detik.
Semakin banyak penggunaan
3.2.3 Penelitian Sampel Terpilih
pemlastis maka akan meningkatkan
3.2.3.1 Penentuan Sampel Terpilih
kecepatan larut. Namun dengan penambahan
Hasil respon kimia yaitu kadar air,
sorbitol mampu menurunkan gaya
intermolekuler pada edible film sehingga respon fisik yaitu pengujian kecepatan larut
nilai kelarutannya rendah. Sorbitol edible film pati hanjeli pada penelitian utama
merupakan senyawa yang dapat larut maka diperoleh perlakuan terbaik yang
sempurna dalam air sehingga semakin tinggi mengacu pada karakteristik yang diinginkan
konsentrasi sorbitol maka semakin rendah pada produk edible film.
nilai kelarutannya (Hidayati, 2015).
Carboxy Methyl Celulosa (CMC) Tabel 3. Pengaruh Konsentrasi Pemlastis
merupakan salah satu penstabil yang dapat
Sorbitol dan Penstabil CMC Terhadap Kadar
membentuk koloid dalam air. Jenis penstabil
tersebut mempunyai struktur molekul yang Air Edible Film Pati Hanjeli
berasal dari karbohidrat yang termasuk ke Rata-Rata Taraf
dalam hidrokoloid. Sifat koloid dari zat ini Nyata
berfungsi sebagai stabilizer atau dapat (%)
menstabilkan suspensi. Semakin banyak Perlakuan
konsentrasi CMC yang ditambahkan (5%)
menyebabkan air yang terserap dan terikat
lebih banyak, yang diakibatkan karena CMC p1c1 ( 1% dan a
bersifat higrokopis. Pengaruh kecepatan 11,05
1%)
larutan edible film dapat disebabkan hal p1c2 (1% dan a
tersebut, semakin banyak CMC yang 11,13
2%)
ditambahkan maka kadar air akan meningkat p1c3 (1% dan b
dan edible film yang terbentuk akan lebih 11,31
3%)
mudah larut di dalam air (Nasution et al.,
p2c1 (2% dan c
2014). 14,32
1%)
Panjang rantai hidrokarbon dari suatu
p2c2 (2% dan d
senyawa sangat berpengaruh pada 14,54
2%)
kelarutannya dalam air. Hal ini disebabkan
p2c3 (2% dan e
oleh rantai hidrokarbon yang bersifat 14,96
3%)
hidrofobik. Makin panjang rantai
hidrokarbon, kelarutan dalam air akan p3c1 (3% dan f
17,04
semakin rendah. Makin panjang rantai 1%)
hidrokarbon maka gugus hidroksil yang p3c2 (3% dan g
17,37
teradsorpsi dalam suatu luas permukaan 2%)
membran akan menjadi lebih sedikit p3c3 (3% dan h
17,56
(Rosmawati, 2007). 3%)
9
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
10
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
kemampuan film untuk meregang (Alyanak, permeabilitas uap air rendah, sehingga
2004 dalam Purwanti, 2010), yaitu menjadi penahan air yang baik (Amna, 2012).
didefinisikan sebagai fraksi perubahan Film dari pati dengan penambahan sorbitol
panjang bahan sebagai efek dari deformasi. sebagai pemlastis memiliki permeabilitas
Menurut (Suyitno, 1998 dalam Yulianti, yang rendah terhadap uap air dibandingkan
2012), semakin tinggi nilai peregangan edible dengan glikol, gliserol, polietilen glikol,
film, semakin baik kekuatannya dalam maupun sukrosa pada konsentrasi yang sama
menahan tekanan/tarikan sehingga tidak (McHugh et. al., 1994 dikutip Bourtoom,
mudah sobek. 2007).
Penambahan CMC akan membentuk Garcia et al. (2000) melaporkan
ikatan hidrogen dan gaya elektrostatik yang bahwa faktor utama penyebab tingginya nilai
terbentuk antara CMC dengan pati hanjeli laju transmisi uap air edible film adalah
sehingga jaringan matriks pembentuk edible komponen hidrofilik lebih tinggi dibanding
film makin kuat dan kompak sehingga komponen hidrofobik, namun peningkatan
memperbesar nilai kuat tarik dan persen komponen hidrofobik dalam matrik edible
elongasinya, begitu pula sebaliknya film yang film dapat menyebabkan penurunan
dihasilkan tanpa penambahan CMC akan elastisitas.
bersifat rapuh, tidak kompak dan mudah Selain komponen hidrofilik dan
sobek (Riyo, 2011). hidrofobik, nilai laju transmisi uap air juga
Sorbitol sebagai pemlastis akan dipengaruhi oleh pori-pori matrik edible film.
membuat edible film lebih fleksibel, elastis, Pori - pori edible film dipengaruhi oleh
dan lentur ketika dibengkokan serta keseimbangan antara jumlah amilosa dan
menghasilkan nilai persen elongasi yang amilopektin dalam molekul pati yang
cukup tinggi, tetapi mengurangi nilai digunakan (Harris, 2001).
kekuatan tarik edible film. CMC dan komponen polar lainnya
termasuk protein, dalam mekanisme
3.2.3.3 Pengujian Laju Transmisi Uap Air pembentukan film akan membentuk ikatan
Sampel Terpilih hidrogen dalam jumlah yang tinggi sehingga
Laju transmisi uap air atau water menghasilkan film dengan laju transmisi uap
vapor transmision rate (WVTR) merupakan airnya tinggi (Krochta, 1992).
salah satu sifat yang sangat penting pada Edible film yang baik yaitu yang
edible film. Laju transmisi uap air dapat memiliki nilai laju transmisi uap air rendah,
digunakan untuk mengetahui nilai karena berdasarkan fungsi dari edible film
permeabilitas suatu bahan terhadap uap air. sebagai penghambat perpindahan uap air,
Permeabilitas uap air adalah ukuran suatu menghambat pertukaran gas, mencegah
bahan karena dapat dilalui (ditembus atau kehilangan aroma, mencegah perpindahan
diserapi) oleh uap air (Krochta et al., 1994). lemak, meningkatkan karakteristik fisik.
Hasil pengujian laju transmisi uap air
pada sampel terpiliih (p1c1) sebesar Tabel 5. Perbandingan karakteristik film
121,4676 (g/m2/24h) sedangkan pada sampel pelapis pangan dengan Japanese Industrial
terpilih (p2c3) sebesar 110,9091 (g/m2/24h). Standard (JIS, 1975)
Nilai laju transmisi uap air yang terendah
adalah yang terbaik yaitu pada sampel p2c3 Karakteri Edible Edible Japan
dengan konsentrasi pemlastis sorbitol 2% dan stik Film Film Film ese
konsentrasi CMC 3%. Pati Pati Indust
Nilai permeabilitas dipengaruhi antara Hanjeli Hanjeli rial
lain oleh sifat kimia polimer dan struktur (Sorbito (Sorbit Standa
dasar polimer. Polimer dengan polaritas l 1% + ol 2% rd
tinggi (polisakarida dan protein) mampu CMC + CMC (1975)
menghasilkan nilai permeabilitas uap air yang 1%) 3%)
tinggi. Hal ini disebabkan polimer Ketebala 0.0938 0,0970 Maks
mempunyai ikatan hidrogen yang besar. n (mm) 0,25
Sebaliknya, polimer kimia yang bersifat non Kuat 108.609 42.342 Min
polar (lipida) yang banyak mengandung tarik 974 696 40
gugus hidroksil mempunyai nilai (kgf/cm)
11
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
12
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, V. (1995). Teknik Analisis Dalam
Alam, N. Z., Rahayu, P. E., Priatmoko, S. Penelitian Percobaan. Tarsito,
(2013). Karakterisasi Edible Film Bandung.
Dari Tepung Biji Nangka Dan Gontard, N., Guilbert, S., Cuq, J. (1993).
Agar-Agar Sebagai Pembungkus Water and Glycerol as Plasticizers
Jenang. Indo. J. Chem. Sci, 2(2252), Affect Mechanical and Water
3–7. Vapor Barrier Properties of An
Asaf, S. K., Muljana, H. (2013). Pengujian Edible Wheat Gluten Film. Journal
dan Peningkatan Produk Mie Food Science. 58, 206 – 211.
Instan Berbasis Hanjeli. Hibah Haris, H. (2001). Kemungkinan
Monodisiplin UNPAR, (Iii). Penggunaan Edible Film dari Pati
ASTM. (1995). ASTM D638-94, Standard Tapioka untuk Pengemas Lempuk..
Test Method for Tensile Properties of Fakultas Pertanian Universitas
Plastics, Annual Book of ASTM Bengkulu. Artikel.
Standard. Philadelphia, American Herawan, C, D., Fransiska, D, M. (2015).
Society For Testing and Materials. Sintesis Edible Film Dari Pati Kuilt
Basuki, K. E., Jariyah, Hartati, D. D. (2014). Pisang Dengan Penambahan Lilin
Karakteristik Edible Film Dari Pati Lebah (Beeswax). Info Artikel. Indo.
Ubi Jalar Dan Gliserol. Jurnal Reka J. Chem. Sci, 4(2). Retrieved from
Pangan, 8. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph
Bourtoom, T. (2007). Effect of Some p/ijcs
Process Parameters on The Hidayati, S. (2015). Aplikasi Sorbitol Pada
Properties of Edible Film Prepared Produksi Biodegradable Film Dari
From Starch. Department of Material Nata De Cassava. Jurnal Reaktor,
Product Technology, Songkhala Vol. 15 No. 3, April 2015, Hal. 196-
Cristsania. (2008). Pengaruh Pelapisan 204
Dengan Edible Coating Berbahan Huri, D., Nisa, F. C. (2014). Pengaruh
Baku Karagenan Terhadap Konsentrasi Gliserol dan Ekstrak
Karakteristik Buah Stroberi Ampas Kulit Apel terhadap
(Fragaria nilgerrensis) Selama Karakteristik Fisik dan Kimia
Penyimpanan Pada Suhu 5°C + Edible Film. Jurnal Pangan Dan
2°C. Skripsi. Teknologi Industri Agroindustri, 2(4), 29–40.
Pertanian, Universitas Padjadjaran, Julianti, E., Nurminah, M. (2006). Teknologi
Jatinangor. Pengemasan. Departemen Teknologi
Damat. (2008). Efek Jenis Dan Konsentrasi Pertanian Fakultas
Plasticizer Terhadap Karakteristik Pertanian.Universitas Sumatera Utara.
Edible Film Dari Pati Garut Kristanoko, H. (1996). Pengaruh
Butirat. Agritek 16(3): 333-339 Penambahan
Donhowe, I, G. O, Fennema. (1994). Edible Carboxymethylcelullose Dan
Films and Coatings Characteristics, Sorbitol Terhadap Karakteristik
Formation, Definitions, and Testing Flsik Edible Film Darl Ekstrak
Methods. Academic Press Inc. Protein Bungkil Kedelai. Artikel.
London French. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Garcia, M, A. Martino, M, N. Zaritzky, N. E. Pertanian Bogor.
(2000). Lipid Addition to Improve Krochta, J. M., E. A. Baldwin, M. O.
Barrier Properties of Edible Starch- Nisperos-Carriedo. (1994). Edible
Based Film and Coating. Journal Coating and Film to Improve Food
Food Science 65(6): 941-947. Quality. New York: Technomic
Garnida, Y. (2005). Pembuatan Bahan Publishing Company.
Edible Coating dari Sumber Marpongahtun, Z, C, F. (2013). Physical-
Karbohidrat, Protein dan Lipid Mechanical Properties And
Untuk Aplikasi Pada Buah Terolah Microstructure Of Breadfruit
Minimal. Jurnal Infomatek Vol 8 Starch Edible Films With Various
No.4. Plasticizer. EKSAKTA, 13.
13
Astria Pangesti Rahayu (123020239)
KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM PATI HANJELI (Coix lacyma–jobi L.) DENGAN
PENGARUH KONSENTRASI PEMLASTIS SORBITOL DAN KONSENTRASI PENSTABIL
CMC.
14