Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN KEBISINGAN PADA PEMUKIMAN DEKAT BANDARA UDARA

INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN


Jusriadi1, Nurlaela Rauf2, Dahlang Tahir3.
Program Studi Fisika Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Hasanuddin (UNHAS)
E-mail : jusriadiphysics@yahoo.co.id

STUDY OF NOISE ON SETTLEMENT NEAR SULTAN


HASANUDDIN INTERNATIONAL AIRPORT
Jusriadi1, Nurlaela Rauf2, Dahlang Tahir3.
Physics Study Program Department Physics, FMIPA, Hasanuddin University
E-mail : jusriadiphysics@yahoo.co.id

SARI BACAAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kebisingan di daerah pemukiman dekat Bandara
Udara Internasional Sultan Hasanuddin di setiap stasiun. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan
selama 24 jam di 6 stasiun dalam waktu yang bersamaan menggunakan Sound Level Meter (SLM).
Data yang diperoleh dimasukkan dalam perhitungan tingkat bising sinambung setara, tingkat polusi
bising dan ambang batas kebisingan bandara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di stasiun-stasiun
pengukuran masih terdapat nilai tingkat bising yang melampaui dari batas yang ditoleransi pada
standar nilai baku tingkat kebisingan dan ambang batas kebisingan bandara sesuai Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup Bandara Udara.
Kata Kunci : Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Sound Level Meter, Tingkat Bising
Sinambung Setara, Tingkat Polusi Bising, Ambang Batas Kebisingan Bandara.
ABSTRACT
This aims of study are to measure the noise levels in the residential area near Sultan Hasanuddin
International Airport. Noise level measurement is carried out for 24 hours at 6 stations using
a Sound Level Meter (SLM). The Data obtained are included in the calculation of the level
of noise pollution, the equivalent continuous noise and threshold noise of airport. The results
measurement showed that there is still value the level of background noise that
exceeds the limits of tolerable on the standard value of raw noise levels and airport noise thresholds
according to government regulations of the Republic of Indonesia No. 40 in 2012 for development and
preservation of the environment of the airport.
Keywords: Sultan Hasanuddin International Airport, Sound Level Meters, Noise Pollution, Equivalent
Continuous Noise Levels, Threshold Noise of Airport.
I PENDAHULUAN dan lebih jauh lagi akan mempengaruhi hasil
pekerjaan dan keselamatan kerja, serta
Bandara Udara Internasional Sultan
mengakibatkan penurunan kemampuan
Hasanuddin merupakan salah satu bandara
pendengaran dan rasa sakit pada tingkat yang
internasional terbesar di Indonesia Timur, yang
sangat tinggi.
memiliki jadwal penerbangan yang cukup
padat. Sejak terminal baru mulai dioperasikan Dalam menentukan langkah-langkah untuk
pada tahun 2008, berdasarkan data statistik mengurangi kebisingan atau dampak dari
dinas perhubungan, pesawat yang beroprasi di kebisingan, sebelumnya dibutuhkan data yang
Bandara Sultan Hasanuddin terus mengalami akurat tentang tingkat kebisingan yang diterima
peningkatan. Pada bulan Januari tahun 2009 masyarakat di sekitar Bandara Udara
jumlah pesawat yang take off dan landing Internasional Sultan Hasanuddin. Dari data-
sebanyak 30.980 pesawat dan tahun 2012 bulan data yang diperoleh ini, dapat dipakai sebagai
Januari sebanyak 78.690 pesawat(1). bahan analisis yang berkaitan dengan upaya
mengurangi kebisingan dari pesawat terbang
Ketergantungan masyarakat yang semakin hari
secara teknis.
semakin besar pada jasa transportasi udara ini
karena besarnya manfaat yang diberikan, I.2. Ruang Lingkup Penelitiaan ini mengukur
membuat manusia mengabaikan akibat yang tingkat kebisingan yang diterima masyarakat
ditimbulkan dari Pesawat, utamanya suara yang tinggal di sekitar lintasan Bandara Sultan
bising yang dihasilkan mesin pesawat ketika Hasanuddin akibat aktifitas bandara utamanya
akan landing ataupun take off, yang sangat ketika Pesawat akan lepas landas (take off) dan
mengganggu para karyawan dan warga pada saat pesawat mendarat (landing).
masyarakat yang bermukim di sekitar Bandara I.3. Tujuan
Sultan Hasanuddin. Penelitian ini bertujuan untuk :

Kebisingan adalah produk samping yang tidak 1. Mengukur tingkat kebisingan di daerah
diinginkan di suatu lingkungan Bandar udara pemukiman sekitar Bandara Udara
yang disebabkan oleh kegiatan operasional Internasional Sultan Hasanuddin.
bandar udara, yaitu bunyi suara mesin pesawat 2. Menganalisa fluktuasi tingkat bising
udara. Suara ini menimbulkan kebisingan yang sinambung setara selama 24 jam dan
mempengaruhi aktivitas karyawan bandar tingkat polusi bising terhadap lingkungan
udara (ground handling) dan penduduk yang di sekitarnya.
tinggal di sekitar Bandar udara. Efek psikologis 3. Mengukur tingkat kebisingan di daerah
kebisingan pada manusia adalah dapat pemukiman akibat aktifitas pesawat
membuat kaget dan mengacaukan konsentrasi, Bandara Udara Internasional Sultan
mempengaruhi komunikasi dalam percakapan Hasanuddin.
3. Sound Level Meter (LSM) tipe Extech
III. METODE PENELITIAN 407730 digunakan untuk mengukur tingkat
III.1 Lokasi Penelitian kebisingan bersatuan dB.
Penelitian ini dilakukan di sekitar wilayah III.4 Prosedur Kerja
Bandara Sultan Hasanuddin meliputi wilayah III.4.1 Uji tingkat bising sinambung setara
Maros dan Makassar dengan rincian seperti Pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam
pada Tabel 3.1. (Lsm) dengan cara pada siang hari tingkat
aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (Ls)
Tabel 3.1 Stasiun pengukuran tingkat
kebisingan pesawat terbang. pada selang waktu 06.00 – 22.00 dan aktifitas

Jarak Jarak malam hari selama 8 jam (Lm) pada selang

Terdekat Dari Terdekat Dari 22.00 – 06.00. Pengambilan data setiap stasiun
No Stasiun Landasan Landasan dilakukan selama 10 menit dengan pembacaan
Pacu Utara Pacu Selatan dilakukan tiap 5 detik.
(M) (M)
III.4.2 Uji tingkat polusi bising
1 M1 3898 693
Menghitung tingkat polusi bising dengan
2 M2 4708 1387
menggunaan rumus (2.8), dan membandingkan
3 M3 4944 1677
dengan ketentuan standar penelitian LNP.
4 M4 248 1149
5 M5 655 760 III.4.1 Ambang Batas Kebisingan Bandara
6 M6 250 427 Udara

Menghitung ambang batas kebisingan bandara


III.2 Waktu Penelitian dengan menggunakan rumus (2.10) dan
Pengukuran tingkat kebisingan dilaksanakan membandingkan dengan indeks kebisingan
pada hari Sabtu, 29 Maret 2014 – Minggu 30 WECPNL (Weighted Equivalent Continuous
Maret 2014. Pada saat pengukuran tingkat Perceived Noise Level).
kebisingan, kondisi cuaca di lokasi pengukuran
dalam keadaan normal. Keadaan normal ini V. KESIMPULAN DAN SARAN
didefenisikan kondisi cuaca cerah (tidak hujan).
V.1 Kesimpulan
III.3 Alat Yang Digunakan
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik
Adapun alat-alat yang digunakan dalam
kesimpulan sebagai berikut :
penelitian ini, adalah :
1. Alat tulis menulis digunakan untuk 1. Hasil pengolahan data rata-rata tingkat
mencatat data yang diperoleh kebisingan pada saat pesawat landing di
2. Stop Watch (jam tangan atau alat penunjuk stasiun M1 (76,6 dB), stasiun M2 (64,2)
waktu lain) bersatuan detik. dB dan stasiun M3 (63,3) lebih besar
dibandingkan pada saat pesawat take off dB) di bawah batas yang masih dapat
(stasiun M1 (73,1 dB), stasiun M2 (60,3 diterima (74 dB).
dB) dan stasiun M3 (58,3 dB)). Berbeda 3. Hasil perhitungan kebisingan bandara
dengan stasiun pengukuran di sebelah udara menunjukkan Stasiun M1 (80,79 dB)
Utara landasan pacu baru (Stasiun M4, M5 merupakan kawasan kebisingan tingkat III,
dan M6) menunjukkan rata-rata tingkat merupakan kawasan yang tidak dapat
kebisingan pada saat pesawat landing (51,7 didirikan rumah tinggal.
dB, 56,6 dB dan 52,3 dB) lebih kecil
V.II Saran
dibandingkan pada saat pesawat landing
take off (56,3 dB, 66,1 dB dan 64,4 dB) 1. Perlunya penanganan lebih lanjut untuk
2. Hasil analisa fluktuasi tingkat bising meminimalkan tingkat kebisingan di
sinambung setara selama 24 jam pemukiman dekat Bandara Udara
menunjukkan stasiun M1 (71,8 dB), Internasional Sultan Hasanuddin
stasiun M2 (61,8 dB), stasiun M3 (63,3 khususnya untuk daerah Kecamatan
dB) dan stasiun M6 (60,6 dB) di atas Biringkanaya (Sudiang). Salah satu yaitu
ambang batas baku mutu (55+3 dB). penanaman pohon di sekitar pemukiman
Sedangkan stasiun M4 (55,6 dB) dan sebagai pengendali bising pada media
stasiun M5 (58,0 dB) di bawah ambang rambatan akibat aktifitas pesawat terbang.
batas baku mutu (55+3 dB). Untuk hasil 2. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya
perhitungan tingkat polusi bising melibatkan koresponden dari masyarakat
didapatkan stasiun M1 ( 76,2 dB) di atas yang tinggal di sekitar Bandara Udara
standar US Departemen of Housing and Internasional Sultan Hasanuddin.
Urban Development (74 dB – 88 dB).
REFERENSI
Sedangkan untuk stasiun M2 (67 dB),
[1]. Anonimus, Kementrian Perhubungan
stasiun M3 (71,2 dB), stasiun M4 (62 dB),,
Republik Indonesia, 2013, Statistik
stasiun M5 (67,5 dB) dan stasiun M6 (66,3
Angkutan Udara,
[2]. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2000, Kebisingan Lingkungan, Badan
Jakarta. Penerbit Universitas Diponegoro,
http://hubud.dephub.go.id/?id/produksi/i Semarang.
ndex/filter:category,1;tahun,0;bulan,0;ai [5]. Serway, Raymond A and Jewett, John
rport,0, (8 Januari 2014). W, 2008, Physics for Scientists and
[3]. Rahmad, Resmiyanto, 2008, Kajian Engineers with Modern Physics,
Konsep Fisika 3, PT Tiga Serangkai Thomson Higher Education, USA
Pustaka Mandiri, Surakarta. [6]. Anonimus, 1996, Keputusan Menteri
[4]. Sasongko D.P, Hadiyarto A, Sudharto P Negara Lingkungan Hidup No. KEP-
Hadi, Asmorohadi Nasio, Subagyo A, 48/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan, Menteri Negara [12]. Chaeran, Mochammad, (Tesis), 2008,
Lingkungan Hidup, Jakarta. Kajian Kebisingan Akibat Aktifitas
[7]. Anonimus, Keputusan Menteri Tenaga Bandara, UNDIP, Semarang.
Kerja No. KEP-51/Men/1999 tentang [13]. Ediologita, W, 1995, Neraca Kwailtas
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Lingkungan Hidup Kotamadya Dati
Tempat Kerja, Menteri Tenaga Kerja, Ujung Pandang, Laporan Penelitian
1999. PEMDA KMUP, Makassar.
[8]. Doelle, Leslie L, 1986, Akustik [14]. Anonimus, 2012, Peraturan Pemerintah
Lingkungan, Erlangga, Jakarta. Republik Indonesia No. 40 Tahun 2012
[9]. Soedarjana dan Achmad, Amir, 1982, tentang Pembangunan dan Pelestarian
Fisika Untuk Universitas 1, Binacipta, Lingkungan Hidup Bandara Udara.
Bandung. [15]. Anonimus, PT. Angkasa Pura I Cabang
[10]. Suma’mur P. K. Higene, 1996, Bandara Udara Internasional Sultan
Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Hasanuddin, 2013-2014, Laporan RPL
PT.Toko Gunung Agung, Jakarta. dan RKL.

[11]. Basuki, Heru, 1985, Merancang


Merencana Lapangan Terbang,
ALUMNI, Bandung

Anda mungkin juga menyukai