Anda di halaman 1dari 7

Definisi

Infeksi pelvis meruakan suatu istilah umum yang biasanya digunakan untukmenggambarkan
keadaan atau kondisi dimana organ-organ pelvis (uters, tuba fallopi atauovarium)
diserang oleh mikroorganisme pathogen. Organisme-organisme ini biasanya bakteri,mereka
melakukan multiplikasi dan menghasilkan suatu reaksi peradangan.

Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah suatu kumpulan radang pada salurangenital bagian
atas oleh berbagai organisme, yang dapat menyerang endometrium, tubafallopi, ovarium maupun
miometrium secara perkontinuitatum maupun secara hematogen ataupun sebagai akibat
hubungan seksual.

Populasi

Penyakit Inflamasi pelvis atau Pelvic Inflammatory Disease (PID) salah satu penyakit yang
terjadi pada alat reproduksi wanita seperti rahim, tuba fallopi (salpingitis)dan ovarium
(ooforitis). Dan tertinggi pada wanita muda yang aktif secara
seksual, biasanya disebabkan oleh bakteri tetapi disebabkan oleh virus, jamur, atau parasit.
Organisme klamidia dan gonorea adalah penyebab yang paling mungkin dan kondisi inidapat
menyebabkan kehamilan ektopik, infertilitas, nyeri pelvis kambuhan.Kurang lebih 150 wanita
meninggal per tahun sehingga cukup beralasan untukmemperhatikan gangguan medis ini secara
lebih serius. Namun, ada pula kekhawatiranlainnya: Serangan infeksi ini diketahui sangat
meningkatkan resiko seorang wanita untukmenjadi mandul.Pembuluh yang tertutup juga
menyebabkan sukarnya sperma yang sedang bergerakmelakukan kontak dengan sel telur yang
turun. Akibatnya adalah perkiraan yangmengkhawatirkan berikut ini: Setelah satu episode
infeksi ini, resiko seorang wanitauntuk menjadi mandul adalah 10%. Setelah infeksi kedua
resikonya menjadi dua kalilipat yaitu 20%. Jika wanita ini mendapatkan infeksi untuk ketiga
kalinya, resikonyaakan melambung menjadi 55%. Secara keseluruhan, demikian Dr.
Benrubimemperkirakan, penyakit radang pelvis menyebabkan kurang lebih antara 125.000
hingga 500.000 kasus baru setiap tahun. Oleh karena itu untuk mengurangi angkakejadian infeksi
pelvis setiap tahunnya maka perlu di informasikan kepada masyarakattentang pentingnya
mengetahui penyakit infeksi pelvis tersebut.

Konsep asuhan keperawatan keluarga dengan pelvic inflammatory disease (PID)

1. Pengkajian
a. Identifikasi data
1. Komposisi keluarga
Mengidentifikasi penyakit pelvic inflammatory disease (PID) dimulai dari
lingkungan keluarga, pengetahuan tentang personal hygine, dan bagaimana cara
merawat vagina.
a. Umur penderita yang beresiko terkena pelvic inflammatory disease (PID)
mulai dari umur (15-24) yang aktif secara seksual.
b. Jenis kelamin, insiden tertinggi pada wanita.
2. Type keluarga
Dilakukan pengidentifikasian untuk melihat garis keturunan atau silsilah keluarga
dari empat generasi apakah ada yang menderita penyakit pelvic inflammatory
disease (PID).
3. Latar belakang budaya
Dikaji dari status kesehatan yang buruk (personal hygine), penggunaan cairan
pembersih vagina beberapa kali dalam sebulan, pemeliharaan area kewanitaan
yang lembab, pemakaian IUD dan berganti-ganti pasangan.
4. Pola persepsi
Pengetahuan keluarga dan klien terhadap penyakit, penyebab tanda dan gejala
serta pengobatan penyakit pelvic inflammatory disease (PID).
5. Status kelas sosial
a) Penghasilan keluarga
Keluarga yang berpenghasilan kurang mencukupi atau kepala keluarga yang
tidak mampu bekerja lagi, pendapatan menurun dan akan mempengaruhi
dalam pemenuhan gizi keluarga.
b) Pendidikan
Keadaan ekonomi rendah sangat berkaitan dengan masalah pendidikan,
ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi dan
kurangnya pengetahuan tentang masalah penyakit membuat keluarga tidak
mampu merawat kesehatan diri.
6. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas yang dilakukan bersama-sama dengan keluarga, frekuensi aktivitas
anggota keluarga dan penggunaan waktu senggang secara bersama-sama.
b. Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan setiap angggota keluarga dari usia bayi sampai usia lanjut.
2. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan dalam keluarga adakah keluarga yang pernah menderita
penyakit kronis, penyakit menular atau penyakit yang sifatnya herediter misalnya
diabetes, hipertensi, hepatitis serta bagaimana perawatan dari keluarga dan
pengobatan medis yang telah diberikan.
c. Data Lingkungan
1. Karakteristik hubungan dengan tetangga
Hungungan sosial dengan tentangga baik.
2. Mobilitas geografis keluarga
Status rumah yang dihuni keluarga apakah rumah sendiri atau menyewa, sudah
berapa lama tinggal didaerah tersebut dan pindah dari daerah mana.
3. Interaksi keluarga dengan masyarakat
Hubungan interaksi keluarga dengan masyarakat terjalin dengan baik.
d. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi
Pola komunikasi yang terjalin efektif
2. Struktur peran
Seorang penderita akan mengalami keterbatasan aktifitas akibat adanya nyeri.
3. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga belum mampu mengambil keputusan dengan tepat dalam mengatasi
masalah pelvic inflammatory disease (PID) yang ada di keluarga.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi perawatan kesehatan
a. Keluarga belum mengenal masalah kesehatan pelvic inflammatory disease
(PID) karena kurangnya pengetahuan
b. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan yang ada.
2) Koping keluarga
a. Keluarga belum mampu menangani masalah pelvic inflammatory disease
(PID)
b. Keluarga belum mampu menangani koping terhadap masalah pelvic
inflammatory disease (PID)

2. Analisa masalah
No. Data Etiologi Masalah
keperawatan
1. DS : Agen cidera biologis, Nyeri akut
Keluarga mengatakan klien sering proses infeksi
mengeluh sakit nyeri pinggang
bagian tengah dan biasanya nyeri,
dirasakan seperti tertekan, terus-
menerus dan nyeri tidak
menghilang meskipun klien
istirahat.

DO :
TD : 120/90 mmHg
S : 39 ◦C
RR : 20 x/menit
N : 100 x/menit
P : nyeri saat istirahat dan
beraktifitas
Q : seperti tertekan
R : pinggang belakang
S:7
T : nyeri terus menerus
2. DS : Kurangnya pengetahuan Difisiensi
Keluarga mengatakan tidak tentang penyakit pengetahuan
mengetahui penyakit apa yang
diderita.
DO :
Keluarga dan klien tampak belum
mengetahui tentang penyakitnya,
karena klien sudah lama
mengalami keputihan yang
berbau, dan klien tidak
mengetahui penyebab dan cara
mengobatinya.

3. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi
b. Defisiensi pegetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit.

4. Intervensi
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi
.
1. Nyeri Akut b/d proses infeksi - Pain Level Pain Management
Definisi : pengalaman - Pain Contol - Melakukan pengkajian
sensori dan emosional yang - Comfort Level nyeri secara komprehensif
tidak menyenangkan yang Kriteria Hasil - Mengkaji kultur yang
muncul akibat - Mampu mempengaruhi respon
kerusakan jaringan yang mengontrol nyeri nyeri
actual atau potensial.Batasa - Mampu mengenali - Mengevaluasi pengalama
n Karakteristik : nyeri n nyeri masa lampau
- Perubahan seleramakan - Mengatakan rasa - Mengevaluasi
- Laporan isyarat nyaman keefektifancontrol nyeri
- Sikap melindungi - Tingkatkan istirahat
- Gangguan tidur Analgesic Administration
- Menentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum pemberian obat
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesic yang
diperlukan
- Memonitor vital sign
sebelum dan
sesudah pemberian analge
sic pertama kali
- Evaluasi efektivitas
analgesic, tanda dan
gejala.

2. Defisiensi pengetahuan - Knowledge : Teaching : disease proses


berhubungan dengan disease proses - Berikan penilaian
kurangnya pengetahuan - Knowledge : tentang tingkat
tentang penyakit. health pengetahuan klien dan
Definisi : ketiadaan atau behavior keluarga tentang proses
defisiensi informasi Kriteria hasil : penyakit spesifik
kognitif yang berkaitan - Klien dan - Gambarkan tanda dan
dengan topik tertentu. keluarga gejala yang biasanya
Batasan karakteristik : mengatakan muncul pada penyakit.
- Perilaku hiperbola pemahaman - Identifikasi
- Perilaku tidak tepat tentang kemungkinan penyebab
- Pengungkapan masalah penyakit, dengan cara yang tepat.
kondisi, - Diskusikan perubahan
prognosis, dan gaya hidup untuk
program mencegah komplikasi.
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai