Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Ergonomi Menurut Para Ahli

Tarwaka (2004)

Menurut Tarwaka, Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan antara
segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun dalam istirahat atas dasar kemampuan
dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi
lebih baik.

Eko Nurmianto (2004:1)

Menurut Eko Nurmianto, Ergonomi adalah studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerja yang
ditinjau dari anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan.

The Internasional Ergonomics Association (2000)

Menurut The Internasional Ergonomics Association, Ergonomi adalah suatu disiplin ilmiah yang urgen
untuk diperhatikan interaksi antara manusia dan bagian lain dalam elemen sebuah sistem dan juga
profesi yang mengplikasikan teori, prinsip-prinsip, data, dan juga metode yang dirancang untuk
mengoptimasikan kesejahteraan manusia dan juga keseluruhan kinerja dari sistem.

Sritomo

Menurut Sritomo, Ergonomi adalah displin ilmu yang mempelajari manusia yang berkaitan dengan
pekerjaannya.

Ginting Rosnani (2010)

Menurut Ginting Rosnani, Ergonomi adalah suatu cabang keilmuan yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang
suatu sistem kerja, sehingga orang dapat hidup dan juga bekerja pada suatu sistem yang baik yaitu
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan melalui pekerjaan yang efektif, efisiesn, aman dan
nyaman.

Wignjosoebroto S (2003)

Menurut Wignjosoebroto S, Ergonomi adalah ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi
mengenai kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga orang
dapat hidup dan bekerja pada sistem tersebut yang lebih baik yaitu dengan mencapai tujuan yang
diinginkan melalui suatu pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan nyaman.

Tujuan Ergonomi

Menurut Tarwaka dkk (2004), tujuan ergonomi secara umum yaitu:

Untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan cara pencegahan cidera dan penyakit
akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, serta mengupayakan promosi dan kepuasaan
kerja.
Untuk Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan
mengkoordinir secara tepat dan meningkatkan jaminan sosial selama kurun waktu usia produktif
maupun setelah produktif.

Untuk menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai macam aspek seperti aspek ekonomi,
aspek teknis, antropologis dan budaya setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja
dan kualitas hidup yang tinggi.

http://www.pelajaran.co.id/2017/30/pengertian-ergonomi-ruang-lingkup-tujuan-fungsi-manfaat-dan-
prinsip-ergonomi.html

Sritomo Wignjosoebroto, 1995,


Ergonomi Studi Gerak Dan Waktu, Teknik Analisis untuk Penimgkatan
Produktivitas Kerja
, Guna Widya, Jakarta

Hubungan ergonomi dengan teknik industri

Topik pertama akan banyak dihadapkan pada implementasi pendekatan ergonomi di lini produksi
sebuah industri dan secara historis tercatat telah memunculkan disiplin baru yang kemudian dikenal
sebagai ergonomi Industri. Aplikasi ergonomi industri --- the science of people at industrial works ---
terkait dengan studi yang fokus pada kinerja manusia (physiology dan psychology) untuk memperbaiki
sistem kerja yang melibatkan manusia, material, mesin/peralatan, tata cara kerja (methods), enersi,
informasi dan lingkungan kerja. Dalam hal ini ada tiga area aplikasi ergonomi industri yang sering
dilakukan yaitu (a) employee safety and health concern, (b) cost-or-productivity related fields, and (c)
the comfort of people. Moroney (1995) melihatnya dari tingkatan mikro, ergonomi industri akan terkait
dengan persoalan-persoalan faktor manusia sebagai individu dalam perancangan area/stasiun kerja
(workplace design) dan ranah kognitif; sedangkan untuk tingkatan makro, ergonomi industri akan
berhadapan dengan berbagai ragam variasi budaya (cultural variables) yang memerlukan pendekatan-
pendekatan sistemik dan holistik didalam menyelesaikan persoalan industri yang semakin kompleks.

Topik kedua berkaitan dengan dinamika aliran informasi. Persoalan pokok yang ditelaah dalam hal ini
menyangkut aliran informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan manajemen
khususnya dalam skala operasional. Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan produksi agregat,
pengendalian kualitas, dan berbagai macam problem manajemen produksi/operasional akan merupakan
kajian pokoknya. Selanjutnya topik ketiga cenderung membawa disiplin Teknik Industri ini untuk
bergerak kearah persoalan-persoalan yang bersifat makro-strategis. Persoalan yang dihadapi sudah
tidak lagi bersangkut-paut dengan persoalan-persoalan yang timbul di lini aktivitas produksi ataupun
manajemen produksi melainkan terus melebar ke persoalan sistem produksi/industri dan sistem
lingkungan yang berpengaruh signifikan terhadap industri itu sendiri. Topik ketiga ini cenderung
membawa disiplin teknik industri untuk menjauhi persoalan-persoalan teknis (deterministik-fisik-
kuantitatif) yang umum dijumpai di lini produksi (topik pertama) dan lebih banyak bergelut dengan
persoalan non-teknis (stokastik-abstraktif-kualitatif). Berhadapan dengan problematika yang kompleks,
multi-variable dan/atau multi-dimensi; maka disiplin Teknik Industri akan memerlukan dasar kuat
(dalam bidang keilmuan matematika, fisika, maupun sosial-ekonomi) untuk bisa memodelkan,
mensimulasikan dan mengoptimasikan persoalan-persoalan yang harus dicarikan solusinya.

Sumber :

“Aplikasi Ergonomi dalam Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Kerja di Industri” oleh Sritomo
W.Soebroto Ketua Perhimpunan Ergonomi Indonesia Kepala Laboratorium Ergonomi & Perancangan
Sistem Kerja Jurusan Teknik Industri – Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya.

http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/03/hubungan-teknik-industri-dan-ergonomi.html

Ergonomi dan teknik produksi

Teknik produksi adalah suatu teknik yang menganalisis suatu gabungan dari komponen-komponen yang
saling berhubungan dan saling mendukung untuk melaksanakan proses produksi di lini produksi mulai
dari bahan mentah diperoleh sampai barang jadi dikirim. Hubungan ergonomi dengan teknik produksi
cukup banyak. Pada ranah atau lingkup teknik produksi, ergonomi memandang manusia sebagai sesuatu
yang membuat lini atau aliran produksi berjalan. Hubungan kedua bidang tersebut diantaranya:

Studi gerakan dan waktu kerja berhubungan dengan cycle time produksi.

Material handling ikut mempengaruhi desain fasilitas / tata letak pabrik.

Incentive pekerja, cost akibat kecelakaan kerja dsb berpengaruh terhadap biaya produksi.

Otomasi sistem produksi berpengaruh terhadap produktivitas pekerja.

Aliran informasi diantara pekerja ikut menentukan keberlangsungan produksi (midal pada manajemen
inventori dsb).

http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/04/hubungan-ergonomi-dengan-bidang-bidang.html

Anda mungkin juga menyukai