Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

ETNO BOTANI

‘TANAMAN OBAT SEBAGAI JAMU’

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 2
AULIA MAWADDAH RAHMAN H411 16 015
WIWIK PRATIWI R. H411 16 013
DEWI SARTIKA H411 16 003
SAIFULLAH ABDUL RASYID H041171319

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
berkat rahmat dan karunia-Nyalah, penulisan makalah dapat terselesaikan dengan
baik, tepat pada waktunya. Adapun penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas etno botani dengan judul “Tanaman Obat sebagai Jamu”.
Sudah sejak ribuan tahun yang lalu pengobatan tradisional dengan penggunaan
tanaman obat atau herbal telah ada di Indonesia. Hal ini didukung dengan kondisi
bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan tersedianya tanaman yang
demikian banyak. Kembali ke alam atau “ back to nature” merupakan salah satu
upaya manusia untuk penyelarasan diri dengan kehidupan di alam.
Berdasarkan pemikiran tersebut penulis menghadirkan makalah manfaat
tanaman obat untuk pengobatan penyakit. Penulis berharap agar pengobatan
dengan menggunakan tanaman obat dapat membantu masyarakat, khususnya bagi
masyarakat yang kurang mampu. Semoga makalah ini bermanfaat untuk
meningkatkan kesehatan.
Akhirnya, penulis menulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini di
masa akan dating sangat penulis harapkan. Terima kasih.

Makassar, 25 Februari 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jamu…………………………………………………………………………..
2.2 Tanaman Obat……………………………………………………………….
2.3 Obat Yang Diambil Dari Akar, Atau Bagian Lain Di Dalam Tanah……
2.4 Drugs Obtained From Barks (Obat Yang Diperoleh Dari Kulit Kayu)..
2.5 Drugs Obtained From Stems And Woods (Obat Yang Di Dapatkan Dari
Batang Dan Kayu………………………………………………………….
2.6 Drugs Obtained From Leaves(Obat Yang Di Dapatkan Dari Daun)…
2.7 Drugs Obtained From Flowers, Fruits, Seeds (Obat Yang Di Dapatkan
Dari Bunga, Buah dan Biji)………………………………………………..
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………

3.2 Saran…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemakaian herbal sebagai obat-obatan tradisional telah diterima luas di


negara-negara maju maupun berkembang sejak dahulu kala, bahkan dalam 20
tahun terakhir perhatian dunia terhadap obat-obatan tradisional meningkat, baik di
negara yang sedang berkembang maupun negara-negara maju. World Health
Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa hingga
65% dari penduduk negara maju menggunakan pengobatan tradisional dan obat-
obat dari bahan alami.
Indonesia merupakan negara besar yang terkenal karena
keanekaragamannya, salah satunya adalah keanekaragaman hayati
(megabiodiversity) khususnya tumbuhan. Selain itu Indonesia juga memiliki
keanekaragaman etnis yang memiliki berbagai macam pengetahuan tentang obat
tradisional yang menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan. Banyak dari jenis
tumbuhan itu telah ribuan tahun digunakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia
dan dokter sebagai bahan obat atau jamu tradisional untuk berbagai macam
penyakit dan memberikan hasil yang baik bagi pemeliharaan kesehatan serta
pengobatan.
Di bumi ini diperkirakan terdapat 40.000 spesies tumbuhan. Dari jumlah
tersebut sekitar 30.000 spesies hidup di kepulauan Indonesia dan sekurang-
kurangnya 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat, tetapi baru 300 spesies yang
telah dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional dan industri obat
tradisional Keragaman zat kimia penyusun tumbuh-tumbuhan atau zat yang
dihasilkan tumbuhan merupakan kelebihan tanaman, sehingga sebagai tanaman
obat dapat menghasilkan aktivitas yang luas dan memiliki sisi positif pada tubuh
karena tidak memiliki efek samping seperti halnya obat-obat kimiawi. Hal inilah
yang mendasari terciptanya makalah tentang tanaman obat sebagai jamu.
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari jamu?
2. Apa pengertian dari tanaman obat?
3. Apa saja jenis tanaman obat yang berasal dari akar atau bagian lain tanaman
didalam tanah?
4. Apa saja jenis tanaman obat yang berasal dari kulit kayu?
5. Apa saja jenis tanaman obat yang berasal dari batang dan kayu?
6. Apa saja jenis tanaman obat yang berasal dari daun?
7. Apa saja jenis tanaman obat yang berasal dari bunga,buah da biji?

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari jamu.
2. Mengetahui pengertian dari tanaman obat.
3. Mengetahui jenis tanaman obat yang berasal dari akar atau bagian lain
tanaman didalam tanah.
4. Mengetahui jenis tanaman obat yang berasal dari kulit kayu
5. Mengetahui jenis tanaman obat yang berasal dari batang dan kayu.
6. Mengetahui jenis tanaman obat yang berasal dari daun.
7. Mengetahui jenis tanaman obat yang berasal dari bunga,buah da biji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jamu
Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan.
Pengertian jamu dalam Permenkes No.003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat. Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi jamu
karena dipercaya memberikan andil yang cukup besar terhadap kesehatan baik
untuk pencegahan dan pengobatan terhadap suatu penyakit maupun dalam hal
menjaga kebugaran, kecantikan dan meningkatkan stamina tubuh. Menurut WHO,
sekitar 80 % dari penduduk dibeberapa negara Asia dan Afrika menggunakan obat
tradisional untuk mengatasi masalah kesehatannya, sedangkan beberapa Negara
maju, 70%-80% dari masyarakatnya telah menggunakan beberapa bentuk
pengobatan komplementer atau alternatif serta obat herbal.

2.2 Tanaman Obat


Banyak tanaman, baik yang telah diketahui maupun yang tidak diketahui
namanya dapat digunakan sebagai obat. Tanaman-tanaman ini digolongkan
sebagai tanaman obat. Penggunaan tanaman sebagai obat telah digunakan sejak
4000-5000 tahun sebelum masehi. Sifat medikal tanaman tergantung adanya
kandungan kimia spesifik di dalamnya. Beberapa senyawa penting termasuk
alkaloid, glukosida, resin, tanin, dll. Senyawa ini dapat diambil dari akar, kulit
batang, batang, daun, bunga, buah, biji, ataupun dari seluruh bagian tanaman
tersebut.
2.3 Obat Yang Diambil Dari Akar, Atau Bagian Lain Di Dalam Tanah
1. Aconite Aconitum napellus L. (Familia Ranunculaceae).
Aconite adalah tanaman endemik dari pegunungan eropa (Gunung alpen,
Pyrenees) dan asia barat dan umumnya dikenal sebagai monk’s hood atau
wolfbane. Merupaka herba perenial yang umumnya dibudidayakan sebagai
tanaman hias. Senyawa yang terdapat di akarnya yaitu senyawa alkaloid seperti
heteratisine, dihidroatisine, hetisine, dan aconitine. Senyawa aconitine merupakan
senyawa yang penting pada tumbuhan ini karena sifat medisnya. Aconite sendiri
cukup beracun. Tumbuhan ini digunakan untuk pengobatan eksternal (rematik dan
penyakit neuralgik) dan dapat diencerkan untuk pengobatan internal (demam,
diare, dyspepsia, dan batuk).

Gambar. Aconite Aconitum napellus L.


2. Gingseng india Withania somnifera L. (Familia Solanaceae)
Tanaman ini umumnya ditemukan di India, Baluchistan, Punjab, dan
Pakistan. Merupakan tanaman tegak, bercabang-cabang dengan tinggi 1-5 kaki,
ditutupi rambut-rambut halus. Senyawa kimia gingseng india banyak terdapat di
akarnya. Akarnya diambil, dipotong, dan dikeringkan. Senyawa alkaloid penting
yang terdapat pada gingseng india yaitu somniferine dan banyak digunakan untuk
obat. Gingseng india dapat digunakan untuk pengobatan rematik.
3. Asafoetida Ferula asafoetida L. (Familia Apiaceae)
Asafoetida merupakan tanaman herba perenial yang dapat ditemukan di
Punjab, Kashmir, dan bagian barat India. Tanaman ini memiliki tinggi 5-8 kaki
dan mengeluarkan bau tak sedap. Zat yang dapat diambil dari akarnya yaitu getah
oleo-resin yang digunalan sebagai obat. Getahnya berbau tidak enak, oleh karena
itu harus dikeringkan sebelum digunakan. Umunya digunakan untuk mengurangi
kadar gas perut, asma, kolera, bronkitis, batuk, dan angina pectoris. Getah yang
telah diolah dapat digunakan dalam dengan dilarutkan, dibuat emulsi, atau dalam
bentuk pil.

Gambar. Asafoetida Ferula asafoetida L.


4. Seledri Apium graviolens L. Familia Apiaceae)
Seledri merunakan herba tegak bienial yang tumbuh di kaki bukit barat laut
himalaya dan punjab. Akarnya memiliki sifat diuretik yang digunakan saat terjadi
kondisi dropsy dan colitis.
5. Daun encok Plumbago zeylanica L. (Familia Plumbagiaceae)
Daun encok merupakan herba perenial yang tumbuh di daerah India Selatan
dan Bengal Barat. Akarnta mengandung plumbagin yang beracun. Daun encok
ketika dikonsumsi dapat menyebabkan iritasi dan kontraksi otot polos dan dinding
uterus. Oleh karena itu digunakan untuk membantu proses aborsi.
6. Colocynth Citrullus colocynthis (L.) Kuntze (Familia Cucurbitaceae)
merupakan tanaman herba merayap, aslinya berasal dari kawasan asia dan
afrika namun dapat ditemukan juga di Madya Pradesh, Gujarat, India utara, dan
India Selatan. Akarnya memiliki rasa pahit dan pedas. Memiliki sifat
mendinginkan dan antipiretik. Digunakan untuk menangani dropsy, tumir, asma,
jaundice, leukoderma, bronkitis, pembesaran hati dan limpa. Selain itu juga
diberikan untuk mengobati masalah urin, konstipasi, anemia, rematik, dan
elephantiatis.
7. Costus Saussurea lappa C.B Clarke (Familia Asteraceae)
Merupakan tanaman herba pegunungan gimalaya, dapat ditemukan di
ketinggian 2000-13000 kaki, tumbuh di daerah Kashmir, Garrwhal, Himachal
Pradesh dan utara bukit Uttar Pradesh. Akarnya digunakan untuk mengobati
demam, penyakit kulit, batuk, dan asma.
8. Gentian Gentiana kuroo Royle (Familia Gentianaceae)
Merupakan herba perenial yang tumbuh di bukit India Utara. Akarnya
menganduk glukosida. Akarnya digunakan sebagai tonic dan mengobati infeksi
perut dan saluran kencing.

Gambar. Gentian Gentiana kuroo Royle


9. Bawang Putih Allium sativum L. (Familia Liliaceae)
Merupakan tanaman perenial yang banyak digunakan sebagai obat. Umbinya
pendek, pipih dan terdiri dari 10-12 umbi kecil yang diselubungi lapisan tipis
seperti kertas. Baunya yang kuat berasal dari minyak volatil yang memiliki sifat
pengobatan, dapat digunkan untuk demam, batuk, penyakit sistem saraf dan
penyakit bronkus. Carian dari bawang putih yang telah dihancurkan baik untuk
penyakit paru-paru dan dada. Beberapa penyakit ringan seperti Sciatia dan
flatulence dapat diobati dengan rebusan bawang putih dengan susu atau air.
Bawang putih yang direbus dengan minyak dapat digunakan untuk penyakit saraf,
rematik dll.
10. Jahe Zingiber officinale Rosc (Familia Zingiberaceae)
Merupakan herba perenial yang berasa dari Asai Tenggara, namun telah
banyak dibudidayakan di Uttar Prades, Bengal Barat, Kerala, Maharasthra,
Himachal Pradesh dan Andhra Pradesh. Rhizomanya bersifat aromatik dan
memiliki nilai ekonomis. Baunya berasal dari senyawa sequiterpena zingiber dan
rasa pedasnya berasal dari senyawa oleoresin yaitu zingerone. Jahe memiliki sifat
sebagai simulant dan carminative dan digunakan untuk mengobati dyspepsia,
rematik, neuralgia., penyakit paru-paru dan masalah pencernaan. Perasan jahe
dicampur dengan madu dapat digunakan untuk meredakan batuk dan asma. Jahe
juga dapat digunakan untuk peyedap rasa.

Gambar. Jahe Zingiber officinale Rosc


11. Lengkuas Alpinia galanga (L.) Sw- (familia Zingiberaceae)
Merupakan tanaman herba dengan tinggi 6-7 kaki dapat ditemukan di daerah
himalaya timur dan barat daya India. Rhizomanya digunakan sebagai tonik,
mengobati rematik sebagai obat perangsang dan penyegar mulut. Pasta lengkuas
yang dicampur minyak dapat digunakan untuk penyakit kulit.
12. Barberry India Berberiss aristata DC
Merupakan tanaman semak berduri yang tumbuh pada ketinggian 6000-8000
kaki di bagian barat laut himalaya. Rhizomanya mengandung berberine, yaitu
senyawa alkaloid yang memiliki rasa pahit. Kulit akar memiliki sifat astringent
dan digunakan sebagai obat antiperiodik dan diaforetik. Dapat digunakan untuk
demam malaria, obat pencahar untuk anak-anak, dan membersihkan darah.
13. Indian Sarasaparilla Hemidesmus indicus (L.) Schult (Familia
Asclepiadaceae)
Merupakan tanaman pemanjat dengan nodus yang tebal, banyak ditemukan di
indoa. Akarnya digunakan untuk untuk membersihkan darah, senyawa diuretik
dan diaforetik. Pasta akarnya bagus digunakan untuk pengobatan rematik.
14. Indian Jalap Operculina turpethum (L.) Silva-Manso (Familia
Convolvulaceae)
Dapat ditemukan di daerah india dengan ketingginna 3000 kaki. Tanaman
tumbuh memanjat dengan batang segiempat yang bersayap. Akarnya berwarna
putih dan digunakan untuk pengobatan sembelit kronis, rematik, penyakit
paralitik, asam urat, paralisis, dan rematik.
15. Indian madder Rubia cordifolia L (Familia Rubiaceae)
Merupakan tanaman herba yang umum tumbuh di bukit india. Akarnya
memiliki sifat astringent dan digunakan sebagi tonik. Dapat mengobati jaundice,
paralisis, gangguan menstruasi, dan inflamasi pada dada. Pasta akar yang
dicampur dengan madu digunakan untuk mengobati bengkak, anflamasi, dan
penyakit kulit.
16. Indian Belladona Atropa acuminata Royal ex Lindley (Familia Solanaceae)
Merupakan tumbuhan herba tegal dengan tinggi 3-5 kaki, umumnya
ditemukan di Himalaya barat. Akarnya mengandung senyawa alkaloid berupa
hycosyamine dan atropine. Akarnya digunakan sebagai senyawa sedatid, narkotik,
dan antidot untuk keracunan opium.
17. Bawang merah Allium cepa L. (Familia Liliaceae)
Merupakan herba biennial dengan bau yang kuat. Baunya berasal dari minyak
volatil yang mengandung disulfida. Umbinya memiliki sifat simultan, diuretik,
dan ekspektoran. Dapat digunakan untuk mengobati pembesaran limpa, jaundice
dan dyspepsia.
18. Kunyit Curcuma longa Koenig non L. (Familia Zingiberaceae)
Merupakan herba perenial yang dibudidayakan di Bengal Tamil Nadu dan
Orissa. Rhizoma berwarna kuning dan berbentuk silinder. Rhizomanta dapat
digunakan untuk berbagai penyakit. Apabila direbus dengan susu maka dapat
digunakan untuk mengobati kedingian , diare, penyakit hati dan salluran kencing.
Pastanya dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, juga dapat digunakan
untuk membersihkan pendarahan dan tukak.

2.4 Drugs Obtained From Barks (Obat Yang Diperoleh Dari Kulit Kayu)

1. Ashoka Saraca indica auct, non L;Vern


Ashoka merupakan pohon Himalaya Tengah dan Timur , Benggala Barat
dan Semenanjung Barat yang umumterjadi. Pohon ini memiliki penampilan yang
megah dengan cabang-cabang yang hijau, menyebar, dan kulit pohonnya halus
dan berwarna kecoklatan. Penggunaan Kulitnya sangat astringen dan ekstraknya
diberikan dalam berbagai gangguan rahim seperti keputihan dan menoragia.
Rebusan kulit adalah obat yang efektif untuk tumpukan dan disentri.

Gambar. Ashoka Saraca indica

2. Kayu manis Cinnamomum zeylanicum Blume;Vern

Pohon kayu manis ini merupakan asli ceylon tetapi sekarang tumbuh
dengan sukses di Nilgiris, Malabar, Assam dan Kumaon. Penggunaan Kulitnya
sangat aromatik dan digunakan sebagai bumbu. Tetapi juga memiliki sifat obat
dan astringen, karminatif dan stimulan. Ini adalah obat berharga untuk diare,
mual, muntah, iritasi lambung, kelumpuhan lidah dan kasih sayang spasmodik
usus. Potongan kulit digiling menjadi pasta dan dioleskan di dahi sebagai bantuan
terhadap sakit kepala. Kulit pohon menghasilkan minyak esensial coklat dan
kental, yang dikenal sebagai minyak kayu manis, yang memiliki sifat astringen
dan antiseptik.

Gambar. Kayu manis Cinnamomum zeylanicum


2.5 Drugs Obtained From Stems And Woods (Obat Yang Di Dapatkan Dari
Batang Dan Kayu

1. Catechu Acacia catechu (L.f)Wild;Vern

Catechu merupakan pohon berukuran sedang yang ditemukan tumbuh di


seluruh India, terutama daerah rarmer. Penggunaan Ekstrak kayu ini dikenal
sebagai kath, cutch atau catechu. Kath adalah zat yang sangat efektif, ringan, tidak
menyebabkan iritasi dan bernilai dan diberikan selama kasus kronis diarrohoea
dan disentri, tumpukan perdarahan, perdarahan uterus, keputihan, dll. Catechu
adalah obat yang efektif untuk melawan pendarahan atau gusi yang bengkak,
pembengkakan amandel, ulserasi aphthous pada mulut dll. Kathbol, campuran
catechu dan mur digunakan sebagai tonik dan untuk mempromosikan produksi
susu pada ibu menyusui. Catechu bubuk secara efektif menghubungkan lubang
gigi yang sakit untuk menghilangkan rasa sakit. Larutan catechu sangat berguna
untuk menyembuhkan luka di tempat tidur dan kelenjar susu yang menyakitkan.
Catechu dicampur dengan permen arab dan gula digunakan sebagai permen. Asam
katekik yang terjadi dalam fragmen kecil adalah obat yang berguna melawan
berbagai penyakit dada.

Gambar. Catechu Acacia catechu

2. Kayu Cendana Putih Santalum album L;Vern

Pohon ini ditemukan tumbuh liar atau dibudidayakan di feri Kerala, Nadu,
Karnataka dan Semenanjung Barat. Penggunaan Emulsi atau pasta kayu adalah
pembungkus pendingin pada penyakit kulit inflamasi dan erupsi. Kayunya pahit,
obat penenang, pendingin astringent, diuretik, dan tonik jantung. Kayu bubuk
yang dicampur dengan susu adalah obat yang efektif untuk mengatasi gangguan
saluran kemih, demam, disentri iritabilitas lambung, gonore dan rasa haus yang
berlebihan. Pasta Chandan dioleskan di dahi untuk meredakan sakit kepala,
hemikrania, dan demam. Minyak atsiri yang berasal dari kayu juga memiliki sifat
obat dan digunakan sebagai antiseptik, demulen, stimulan dan diuretik.

Gambar. Kayu Cendana Putih Santalum album

2.6 Drugs Obtained From Leaves(Obat Yang Di Dapatkan Dari Daun)

1. Lidah Buaya Aloe barbadensis Mill;Vern

Tanaman ini adalah xerophyte umum yang terjadi di seluruh negeri. Ini adalah
undershrub yang tegak, setinggi sekitar 2-3 kaki, dengan daun-daun berdaging
yang menusuk tanduk di pinggirannya. Penggunaan Daunnya adalah antelmintik,
antidotal, astringen, afrodisiak, lambung dan stimulan hati. Mereka adalah obat
yang efektif dalam pembesaran hati, demam, penyakit kulit, sembelit, penindasan
menstruasi, tumpukan, penyakit kuning dan afeksi rematik. Jus yang diekstrak
dari daun panggang efektif untuk batuk dan pilek. Berbagai penyakit seperti tumor
perut, sakit gembur-gembur, bisul, tumpukan, linu panggul, sakit pinggang,
rematik dan retensi urin dalam demam dapat disembuhkan dengan asupan harian
pulp dari satu daun. Salad yang disiapkan dari daun bermanfaat untuk
menghilangkan gangguan pencernaan, sembelit, dan perut kembung. Jus daun
inspissated, yang dikenal sebagai elio adalah obat rumah tangga yang berguna
untuk cacingan pada anak-anak. Elio dan jus daun segar digunakan sebagai
aplikasi yang efektif untuk peradangan menyakitkan pada tubuh dan bisul kronis.
Campuran tegang dicampur dengan air mawar sangat berguna sebagai pencuci
mata untuk catarrhal dan purulen. ophthalmia. Tapal daun diaplikasikan pada
tumor, kista, bagian yang meradang, luka bakar dan luka bakar.

Gambar. Lidah Buaya Aloe barbadensis

2. Digitalis Digitalis purpureaL;Vern

Tanaman yang dikenal sebagai foxglove adalah tanaman asli Eropa Selatan
dan Tengah. Ini adalah ramuan abadi dengan jumbai daun basal dan batang tegak
tunggal berdaun lonjakan bunga keunguan. Daun tanaman mengandung prinsip
aktif, digitoxin-a glukosida, yang sangat penting untuk pengobatan. IIses. Obat
yang diperoleh dari glukosida sangat diperlukan dalam pengobatan gangguan
jantung. Sifatnya yang sangat merangsang membuatnya menjadi obat untuk
penyakit jantung tertentu. Ini membantu untuk meningkatkan nada imporiant dan
irama detak jantung, membantu dalam meningkatkan sirkulasi nutrisi tubuh dan
mempercepat penghapusan masalah limbah dari tubuh.
Gambar. Digitalis Digitalis purpurea

2.7 Drugs Obtained From Flowers, Fruits, Seeds (Obat Yang Di Dapatkan

Dari Bunga, Buah dan Biji).

2.7.1 Drugs Obtained From Flowers

1. Chamomile Matricaria chamomilla L. Vern-Babunah (Fam. Compositae)

Tanaman ini merupakan tanaman yang berbau aromatik, herba, bercabang

tahunan dan terjadi di Punjab dan Dataran Tinggi sungai Gangga. Bunga-bunga

ditanggung pada kepala terminal pada batang bercabang, dengan lingkaran luar

10-20 bunga putih dan lingkaran tengah bunga kuning.

Penggunaan bunga ini memiliki propertif karminatif, merangsang,

diaforesis. Bunga ini efektif dalam menyembuhkan dispepsia, perut kembung,

histeria kolik dan kelemahan konstitusional. Infus dingin bunga ini membantu

menyembuhkan gangguan pencernaan dan diare musim panas, sedangkan infus

hangat akan membantu penyakit histeria dan dismenore.


Gambar 1. Chamomile Matricaria chamomilla L

2. Cengkeh Syzygium aromaticum L. Merr&Perry, Vern (Fam. Myrtaceae)

Cengkeh ini kecil, pohonnya berbentuk kerucut dan cemara banyak di

tanam di perbukitan Nilgiris Tenkasi dan Kanyakumari di Tamil Nadu dan

Kottayam dan Quilon di Kerala, India. Bunga-bunga yang berwarna merah tua

dan ditanggung oleh terminal. Bunganya tidak terbuka dan kuncup bunganya

kecil, kehijauan atau kemerahan dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum di

gunakan secara komersial. Cengkeh mengandung minyak atsiri , oleum caryophili

dan minyak yang mengandung oksigen yang disebut eugenol.

Cengkeh memiliki kualitas pemanasan dan stimulan, antiseptik, dan

antispasmodik. Ini adalah konstituen umum dari pasta gigi dan obat kumur.

Gambar 2.Cengkeh Syzygium aromaticum L

3. Artichoke Cynara scolymus L.; Verm.-Hathichuk; (Fam. Copositae)


Ramuan yang berasal dari wilayah Mediterania ini sekarang banyak

dibudidayakan di seluruh India. Kepala bunga muda merupakan sumber penting

dari penggunaan obat inulin.

Bunga-bunga ini menghasilkan inulin obat yang banyak digunakan dalam

mengobati penyakit diabetes.

Gambar 3.Artichoke Cynara scolymus L

4. Dewadaru Mesua ferrea L.; Vern.-Kanaka, Nagkesar; (Fam. Guttiferae)

Pohon ini tumbuh di seluruh India dari Himalaya Timur hingga kepulauan

Andaman dan dari Assam, Bengai Barat di Timur hingga Travancore dan Ghast

Barat di Barat.

Bunganya dapat mengobati sakit perut dan sebagai astringent. Bunganya

yang kering dapat mengobati berbagai penyakit seperti disentri, muntah, batuk,

keringat berlebih, penyakit lambung, dsb.


Gambar 4.Dewadaru Mesua ferrea L

5. Saffron Crocus sativus L.; Vern.-Kesar (Fam. Iridaceae)

Ramuan berharga ini dibudidayakan di Pampur Kashmir dan Bhersar dan

Chaubattia di Uttar Pradesh. Penggunaan stigma kering bunga mengandung

prinsip pahit-picrocrocin, yang bernilai obat.

Saffron adalah obat penenang yang bersifat karminatif, anti spasmodik,

saraf ringan dan diuretik. Pasta dari saffron digunakan sebagai pembalut luka

rematik dan neuralgis memar. Dosis kecil saffron bertindak sebagai stimulan

ringan sedangkan dosis besar bertindak sebagai aphrodisiac dan narkotika.

Gambar 5. Saffron Crocus sativus L


2.7.2 Drugs Obtained From

1. Bael Aegle marmelos L.; Corr.; Vern.-Bael. (Fam. Rutaceae)

Ini adalah pohon yang menyebar luas yang umumnya tumbuh di dataran

India Utara. Buahnya berbentuk bulat seperti bola dengan cangkangnya keras

berwarna hijau keabu-abuan. Bagian dalam buahnya berwarna kemerahan, lembek

dan sangat penting untuk pengobatan.

Buah yang setengah matang bersifat astrigent, antiscorbutic, dan digestive.

Buah yang matang bersifat aromatik, astrigent, pendinginan dan pencahar. Ini

adalah obat yang efektif melawan diskresi basiler, disentri, diare kronis. Buah

yang matang dapat menghilangkan sembelit kronis dan dispepsia.

Gambar 6. Bael Aegle marmelos L.

2. Lada Piper ningrum L.; Vern.-Kali mirch; (Fam. Piperaceae)

Tanaman ini adalah tanaman undershrub yang ramping dan merayap

dengan dahan-dahan tipis yang tegak. Buahnya beri merah kecil-kecil. Buah beri

kecil yang belum dijemur dikenal sebagai lada hitam, sedangkan buah matang

dengan kulit luar dihilangkan dikenal sebagai lada putih.

Lada penting digunakan sebagai obat karena kada mengandung piperin

alkaloid. Lada hitam sangat aromatik, stimulan, pencernaan, karminatif,

deobstruen, diuretik, antiperiodik. Lada ini populer dalam mengobati dispepsia,


diare, batuk, demam malaria. Pasta lada hitam bertindak sebagai rubefacient dan

stimulan. Ini digunakan secara lokal untuk mengobati penyakit bisul, rematik,

penyakit kulit dan sakit gigi.

Gambar 7. Lada Piper ningrum L

3. ColocynthCitrullus colocynthis L. Kuntze.; Vern.- Indrayan. (Fam.


Cucurbitaceae)
Ini adalah tanaman ramping, menghasilkan buah bulat, berdiameter 3-4

inci. Colocynth memiliki warna beranekaragam hijau, putih dan pada saat masak

isinya seperti bubur kering, pahit dan kenyal. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar

di India Barat Laut, Tengah dan Selatan, serta di sepanjang pantai Coromandel.

Bubur buah yang kenyal mengandung alkaloid-colocynth dan merupakan

pencahar hidragogue yang kuat.

Gambar 8.Colocynth Citrullus colocynthis L


2.7.3 Drugs Obtained From Seeds

1. Kapulaga Elettaria cardamomum Maton.; Vern.-Chhoti elaichi. (Fam.

Zingiberaceae)

Tanaman ini adalah tanaman semak, setinggi sekitar 7 kaki, dan

panjangnya ½ hingga 1 inci menggunakan bujur, bijinya sangat beraroma dan

populer digunakan sebagai bumbu dan berbentuk kapsul. Buahnya berbuah

banyak, biji bundar hitam. Memiliki sifat sebagai obat untuk mengobati penyakit

lambung, jantung, pencahar, karminatif, diuretik, abortifasien. Tanaman ini juga

berguna dalam mengobati penyakit bronkitis, ginjal, rahin, rektum, dan

tenggorokan.

Gambar 9. Kapulaga Elettaria cardamomum

2. Pongam Pongamia pinnata L. Pierre; Vern.-Karanj. (Fam. Leguminose)

Pohon pongam ini ditemukan tumbuh liar di Bengal, Travancoro dan

Peninsular, India. Penggunaannya sangat efektif dalam mengobati penyakit

bronkitis dan batuk rejan. Pasta dari bijinya dapat dioleskan secara eksternal pada

penyakit kulit, luka, rematik. Benihnya mengasilkan minyak pahit kekuningan-

coklat yang memiliki sifat antiparasit dan antiseptik. Dan dapat mengobati

berbagai penyakit kulit seperti kudis, gatal, herpes, bisul.


Gambar 10. Pongam Pongamia pinnata L.

3. Ajwain Trachyspermum ammi L. ;Sprague ex Turrill; Vern.(Fam.


Umbelliferae)

Tanaman ini adalah tanaman semak kecil, tanaman selangkangan, bijinya

mengandung kandungan aktif, thymol, yang bersifat karminatif, stimulan,

antispasmodik, dan diberikan dalam diarrhoca, kolera,dispepsia, hysteria, dsb.

Satu sendok tek biji ditambah sedikit garam adalah obat yang sangat baik untuk

mengobati gangguan pencernaan. Pasta dari biji kering yang dioleskan secara

lokal untuk menghilangkan sakit kolik, fermentasi biji yang panas dapat megobati

penyakit migrain, asma, demam tinggi dll. Pada ekstraksi, biji menghasilkan

minyak atsiri yang digunakan dalam mengobati kolera, diare.

Gambar 11. Ajwain Trachyspermum ammi L.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah
1. Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan.
2. Penggunaan tanaman sebagai obat telah digunakan sejak 4000-5000 tahun
sebelum masehi. Sifat medikal tanaman tergantung adanya kandungan kimia
spesifik di dalamnya.
3. Jamu berasal dari tanaman obat. Tanaman obat yang sering digunakan
sangatlah beragam. Seluruh bagian tanaman digunakan sebagai tanaman obat
mulai dari akar, batang, daun, kulit kayu, kayu, buah, bunga, dan biji.
Semuanya mempunyai kegunaan yang dapat menyembuhkan penyakit dari
manusia.

3.2 Saran
Semoga kedepannya tanaman-tanaman obat ini masih tetap dijaga
kelestariannya, agar manusia serta makhluk hidup yang lainnya dapat
memanfaatkannya.
DAFTAR PUSTAKA

Evrina. 2013. Pengembangan Jamu Sebagai Warisan Budaya.1-8.

Anda mungkin juga menyukai